NPM : 21.15.077
PRODI : S2 Kesehatan Masyarakat
DOSEN : Prof. Sorimuda
MATKUL : Epidemiologi
TUGAS
1. Jelaskan Pencegahan Primer, Sekunder dan Tertier dari Penyakit Infeksi dan Non Infeksi
Utama yang terdapat di Indonesia.
2. Jelaskan program yang dilakukan pemerintah/Kemekes RI dalam mendukung upaya
tersebut dalam peraturan/perundangannya maupun kegiatannya di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
3. Pilih satu saja dari Penyakit Infeksi atau Penyakit Non Infeksi.
4. Kerjakan masing-masing dan diketik dalam Word, dan tidak boleh copy paste. Yang copy
paste nilainya dianggap NOL
5. Tugas dikirim melalui email dalam 1 (satu) folder oleh komting dan paling lambat 10
Nopember 2021.
TERIMAKASIH
a. Deteksi Dini Deteksi Malaria sering melakukan tindakan yang tepat dari
penderita yang mengalami penyakit malaria tentang keluhan utama (demam,
menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, dan
nyeri obat atau pegal-pegal), riwayat berkunjung dan bertempat tinggal di
daerah endemis malaria sekitar 1-4 minggu yang lalu, riwayat sakit malaria,
riwayat minum obat malaria 1 bulan terakhir, dan riwayat mendapatkan transfusi
darah.
b. Pengobatan Tepat Pengobatan untuk mereka yang terinfeksi malaria adalah
dengan menggunakan chloroquine terhadap P. Falciparum, P. Vivax, P. Malariae
dan P. Ovale yang masih sensitif terhadap obat tersebut. Untuk pengobatan
darurat bagi orang dewasa yang terinfeksi malaria dengan komplikasi berat atau
untuk orang yang tidak memungkinkan diberikan obat peroral dapat diberikan
obat Quinine dihydrochloride. Untuk infeksi malaria P.Falciparum yang didapat di
daerah dimana ditemukan strain yang resisten terhadap chloroquine,
pengobatan dilakukan dengan quinine. Untuk mencegah adanya infeksi ulang
karena digigit nyamuk yang mengandung malaria P.Vivax dan P.Ovale berikan
pengobata dengan primaquine. Primaquine tidak dianjurkan pemberiannya bagi
orang yang terkena infeksi malaria bukan olh gigitan nyamuk (sebagai contoh
karena transfusi darah) oleh karena dengan cara penularan infeksi malaria
sepertiini tidak ada fase hati.
3. Pencegahan Tersier
a. Pencegahan Ketidakmampuan Berbeda dengan penyakit-penyakit yang lain,
malaria tidak dapat disembuhkan meskipun dapat diobati untuk menghilangkan
gejala-gejala penyakit. Malaria menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena
parasit dapat tinggal dalam tubuh manusia seumur hidup.
b. Rehabilitasi Pemulihan kondisi malaria, memberikan dukungan secara langsung
kepada penderita dan keluarga di dalam pemulihan dari penyakit malaria, dan
melakukan rujukan pada penderita yang memerlukan pelayanan rujukan ke
rumah sakit.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder lebih ditujukan pada kegiatan deteksi dini untuk
menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan
secara dini.
3. Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier dilaksanakan agar penderita hipertensi terhindar dari
komplikasi yang lebih lanjut, serta untuk meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang lama ketahanan hidup. Dalam pencegahan tertier, kegiatan
difokuskan kepada mempertahankan kualitas hidup penderita. Pencegahan
tertier dilaksanakan melalui tindak lanjut dini dan pengelolaan hipertensi yang
tepat, serta minum obat teratur agar tekanan darah dapat terkontrol dan tidak
memberikan komplikasi seperti penyakit ginjal kronik, stroke, dan jantung.
Penanganan respons cepat juga menjadi hal yang utama agar kecacatan dan
kematian dini akibat penyakit hipertensi dapat terkendali dengan
baik. bcjbsjxnsjnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsnxjsxsxjssxj