Anda di halaman 1dari 12

Nama : Nurfitri Zulaika

Npm: 21.15.077

UAS Administrasi Kesehatan


Prodi S2 Kesehatan Masyarakat Insitut Kesehatan Delihusada Delitua
Hari/ Tanggal : Sabtu/5 Februari2022
Waktu : 10.15-12.15 (120 menit)
Dosen : DR.dr.Felix Kasim,M.Kes
DR.dr.diana Sinulingga M.Kes
Dr. Saiful Batubara,MKM
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan baik dan lengkap.

1. Jelaskan Fungsi2 manajemen menrt GR Terry


Jawaban
No 1.
Fungsi manajemen menurut GR Terry adalah
-Planning (perencanaan), merupakan sesuatu yang akan direncanakan tentang apa
yang akan dicapai yang kemudian memberikan pedoman, garis besar tentang apa
yang akan dituju.
-Organizing (pengorganisasian), merupakan proses pembagian kerja ke dalam tugas
tugas yang lebih kecil, membebankan tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya.
-Actuating (penggerakan), merupakan menempatakan semua anggota pada
kelompok agar bekerja secara sadar yang bertujuan yang telah ditetapkan sesuai
dengan perencanaan dan pola organisasi.
-Controlling (pengendalian), merupakan salah satu fungsi manajerial seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, dan mengarahkan.

2. .Jelasksn mengapa koordinasi sgt penting dlm melaksanakan program kesehatan


jawaban:

3. Kerjasama terpadu antara madyarakst.pem, sektor swasta diperlukan dlm


melaksanakan program pembangunan kesehstan,Jelaskan.
Jawaban:
Salah satu bentuk kerjasama pemerintah daerah dengan pihak swasta adalah dalam
bidang kesehatan. Pemerintah daerah dapat mencari cara lain untuk mengelola
pelayanan kesehatan. Alasan untuk melakukan kerja sama antara pihak publik dan
swasta adalah adanya kompleksitas masalah kesehatan dan sosial yang dihadapi
oleh negaranegara dan mereka memecahkannya dengan melakukan kolaborasi
antara organisasi dari beberapa sektor. Alasan lain adalah tumbuhnya kesadaran
bahwa pendekatan inter-sectoral untuk pelayanan kesehatan lebih efisien dan
costeffective daripada jika dilakukan terpisah.Pada prinsipnya ada hak dan
kewajiban pihak swasta dan pihak pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
dalam pembangunan daerah. Pemerintah daerah dalam hal ini meyediakan
sejumlah dana yang diperlukan bagi penyediaan sarana, prasarana yang dibutuhkan
dalam bidang kesehatan, sedangkan pihak swasta akan menyediakan hal tersebut
berdasarkan kontrak dan perjanjian yang telah disepakati. Poin-poin secara lebih
detail lebih lanjut dituangkan dalam bentuk perjanjian (agreement) sesuai dengan
bentuk perjaniian yang disepakati dalam kerjasama antara pemerintah daerah dan
swasta tersebut. Kedua, Urgensi kerjasama Pemerintah daerah dan pihak swasta
pada prinsipnya dikarekankan beberapa faktor. Terkait dengan itu, keterlibatan
sektor swasta dalam proses pembangunan daerah dalam bentuk KPS atau PPP
tersebut setidaknya mempunyai beberapa alasan

4. Jelaskan mengenai pengertian dan konsep kebijakan publik


Jawaban:
Kebijakan pada dasarnya adalah suatu keputusan yang dimaksud untuk mengatasi
permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu, yang melakukan
kegiatan tertentu, atau untuk mencapai tujuan tertentu, yang dilakukan oleh
lembaga pemerintah yang berwenang dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan negara dan pembangunan bangsa.

Konsep kebijakan publik menurut Sulaiman adalah sebagai suatu proses yang
mengandung berbagai pola berbagai aktivitas tertentu yang merupakan seperangkat
keputusan yang bersangkutan dengan tindakan untuk mencapai tujuan dalam
beberapa cara yang khusus, dengan demikian, maka konsep kebijakan publik
berhubungan dengan tujuan pola aktivitas pemerintahan mengenai sejumlah
masalah serta mengandung tujuan (Sulaiman, 1998:24)

5. jelaskan mengenai perbedaan kebijakan, peraturan dan hukum.


Jawaban:
Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota
masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving
dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation), kebijakan
lebih bersifat adaptif dan interpretatif, meskipun kebijakan juga mengatur “apa yang
boleh, dan apa yang tidak boleh”. Kebijakan juga diharapkan dapat bersifat umum
tetapi tanpa menghilangkan ciri lokal yang spesifik.Kebijakan harus memberi
peluang diinterpretasikan sesuai kondisi spesifik yang ada.

6. Jelaskan 4 komponen public dalam suatu organisasi


Jawaban:
Komponen-komponen Organisasi Ada empat komponen dari organisasi yang dapat
diingat dengan kata “WERE” (Work, Employees, Relationship danEnvironment).
• Work (pekerjaan) adalah fungsi yang harus dilaksanakan berasal dari
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
• Employees(pegawai-pegawai) adalah setiap orang yang ditugaskan untuk
melaksanakan bagian tertentu dari seluruh pekerjaan.
• Relationship(hubungan) merupakan hal penting di dalam organisasi.
Hubungan antara pegawai dengan pekerjaannya,interaksi antara satu pegawai
dengan pegawai lainnya dan unit kerja lainnya dan unit kerja pegawai dengan unit
kerja lainnya merupakan hal-hal yang peka.
• Environment(lingkungan) adalah komponen terakhir yang mencakup sarana
fisik dan sasaran umum di dalam lingkungan dimana para pegawai melaksanakan
tugas-tugas mereka, lokasi, mesin, alat tulis kantor, dan sikap mental yang
merupakan faktor-faktor yang membentuk lingkungan
7. Jelaskan ciri-ciri kebijakan publik menurut badan kepegawaian negara
Jawaban:
Kebijakan privasi menjelaskan kebijakan atas segala informasi/data pribadi yang
Pengguna berikan kepada Badan Kepegawaian Negara melalui aplikasi MySAPK
(Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian ASN berbasis mobile) . Harap
memperhatikan ketentuan di bawah ini secara seksama untuk memahami
bagaimana perlakuan terhadap data pribadi tersebut.

Dengan mengakses dan menggunakan layanan aplikasi mobile MySAPK, Pengguna


dianggap telah membaca, memahami dan memberikan persetujuannya terhadap
pengumpulan dan penggunaan data pribadi Pengguna sebagaimana dijelaskan di
bawah ini.

Jenis Informasi/Data Pribadi yang dikumpulkan


Dalam memberikan layanan informasi publik, Badan Kepegawaian Negara
mengumpulkan informasi/data berupa nama, alamat, nomor telepon, email dan
data lainnya dari Pengguna sebagai data dasar dalam pelayanan kepegawaian ASN.

Kapan Informasi/Data Pribadi Dikumpulkan.


Informasi/data pribadi dikumpulkan dari Pengguna sewaktu Pengguna
menggunakan layanan MySAPK Badan Kepegawaian Negara pada perangkat
pengguna.

Pemakaian Informasi/Data Dari Pengguna.


Informasi/data pribadi yang diberikan oleh Pengguna akan digunakan sebagai data
dasar untuk melakukan pemberian layanan kepegawaian bagi ASN oleh Badan
Kepegawaian Negara.

Keamanan Kerahasiaan Informasi/Data Pribadi Pengguna.


Badan Kepegawaian Negara selalu berusaha melindungi informasi/data pribadi yang
diberikan oleh Pengguna dengan menerapkan keamanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan

Pembaruan Kebijakan Privasi.


Kebijakan Privasi ini mungkin diubah dan/atau diperbaharui dari waktu ke waktu
tanpa pemberitahuan sebelumnya. Badan Kepegawaian Negara menyarankan agar
Pengguna membaca secara seksama dan memeriksa halaman Kebijakan Privasi ini
dari waktu ke waktu untuk mengetahui perubahan apa pun. Dengan tetap
mengakses dan menggunakan layanan MySAPK Badan Kepegawaian Negara, maka
Pengguna dianggap menyetujui perubahan-perubahan dalam Kebijakan Privasi ini.

8. Jelaskan mengenai pendekatan kebijakan publik menurut Dunn dan Wahab


Jawaban:
N. Dunn (2000:132)
Kebijakan publik (Public policy) adalah “Pola ketergantungan yang kompleks dari
pilihan-pilihan kolektif yang saling tergantung, termasuk keputusan-keputusan untuk
bertindak yang dibuat oleh badan atau kantor pemerintah” .
Solichin Abdul Wahab mengemukakan bahwa istilah kebijakan sendiri masih terjadi
silang pendapat dan merupakan ajang perdebatan para ahli. Maka untuk memahami
istilah kebijakan, Solichin Abdul Wahab (2008: 40-50) memberikan beberapa
pedoman sebagai berikut :
a) Kebijakan harus dibedakan dari keputusan
b) Kebijakan sebenarnya tidak serta merta dapat dibedakan dari administrasi
c) Kebijakan mencakup perilaku dan harapan-harapan
d) Kebijakan mencakup ketiadaan tindakan ataupun adanya tindakan
e) Kebijakan biasanya mempunyai hasil akhir yang akan dicapai
f) Setiap kebijakan memiliki tujuan atau sasaran tertentu baik eksplisit maupun
implisit
g) Kebijakan muncul dari suatu proses yang berlangsung sepanjang waktu
h) Kebijakan meliputi hubungan-hubungan yang bersifat antar organisasi dan yang
bersifat intra organisasi
i) Kebijakan publik meski tidak ekslusif menyangkut peran kunci lembaga-lembaga
pemerintah
j) Kebijakan itu dirumuskan atau didefinisikan secara subyektif

9. jelaskan da terangkan perbedaan teori kebijakan publik, elite, institusional, group


dan political system
jawaban:
lite Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik di suatu negara atau daerah
dibuat oleh ruling elite.
Berdasarkan nilai dan preferensi mereka, rakyat banyak (massa) tidak
mempunyai akses dalam formulasi maupun implementasi kebijakan.
Elite theory berdasarkan pada asumsi bahwa dalam negara yang
bersangkutan, sistem pemerintahannya belum didukung oleh budaya politik yang
demokratis. Secara formal mungkin sistem pemerintahannya adalah demokratis
tetapi dalam realitas belum berfungsi dengan efektif
Thomas Dye dan Harmon Ziegler (1970) mengatakan sebagai berikut:
• Masyarakat terbagi dalam sekelompok kecil yang sangat berkuasa dan
sekelompok lain yang tidak berdaya yang tergantung pada kemauan kelompok kecil
sebagai ruling elite tersebut
• Kelompok elit yang berkuasa ini berasal dari golongan menengah ke atas
• Perpindahan dari kelompok non elit ke dalam kelompok elit sangat terbatas
untuk menjaga stabilitas dan kelangsungan hidupnya. Hanya mereka yang sudah
menerima basic elite consensus yang dapat diterima
• Kebijakan publik dibuat untuk kepentingan ruling elite, dan tidak
mencerminkan kebutuhan dan keinginan massa
• Perubahan kebijakan publik hanya bersifat inkremental dan tidak
revolusioner
• Kelompok elit lebih banyak mempengaruhi massa, dari pada sebaliknya

2) Institusionalisme
Adalah studi kebijakan berdasarkan pendekatan formal terhadap peranan
institusi pemerintahan yang terkait dalam formulasi dan implementasi suatu
kebijakan. Misalnya, dewan perwakilan rakyat, eksekutif, badan peradilan dan
partai-partai politik. Aspek-aspek formal dari institusi-institusi tersebut mencakup:
kewenangan hukum, peraturan prosedural, fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatannya.
Institutional Economics melihat kebijakan ekonomi menurut peranan
pemerintah dalam mengatur kehidupan perekonomian untuk mengoreksi
kelemahan mekanisme pasar.
Seperti pengendalian perbankan agar tidak melakukan penyaluran kredit
secara berlebihan kepada masyarakat sehingga menimbulkan gejala bubble
economy karena penyaluran kredit tersebut hanya berdasarkan permintaan semu.
Contoh bahaya bubble economy adalah kegagalan subprime mortgage di Amerika
Serikat yang menyulut krisis keuangan global
3) Group Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai produk dari
perjuangan kelompok. Kebijakan publik merupakan titik equilibrium dalam suatu
perjuangan antar kelompok. Penekanan pada bagaimana peranan political interests
group dalam proses formulasi dan implementasi kebijakan.
4) Political System Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai respons sistem
politik terhadap permintaan yang muncul dalam masyarakat lingkungannya. Input
dari lingkungan berupa permintaan (demands) dan dukungan (supports). Dukungan
ini dapat dalam bentuk kepatuhan terhagap hukum, membayar pajak, memilih
dalam pemilu, dan sebagainya. Selanjutnya, kebijakan (policy) dapat mempengaruhi
masyarakat dan pada gilirannya akan mempengaruhi permintaan baru terhadap
para pembuat kebijakan.

10. Apa saja krietria isu yang bisa dijadikan kebijakan publik, terangkan.
Jawaban:
Kebijakan publik membahas soal bagaimana isu-isu dan persoalan publik disusun
(constructed) dan didefinisikan, dan bagaimana kesemuanya itu diletakkan dalam
agenda kebijakan dan agenda politik (Parsons, 2001). Oleh karena itu, analisis
diperlukan untuk mengetahui substansi kebijakan yang mencakup informasi
mengenai permasalahan yang ingin diselesaikan dan dampak yang mungkin timbul
sebagai akibat dari kebijakan yang diimplementasikan (Dunn, 2004). Analisis
kebijakan merupakan penerapan berbagai metode penelitian yang dilakukan oleh
seorang atau sekelompok analis kebijakan yang bertujuan untuk mendapatkan
berbagai data dan mengolahnya menjadi informasi yang relevan terhadap suatu
kebijakan (policy information) untuk selanjutnya digunakan membantu merumuskan
(formulation) suatu masalah publik yang rumit dan kompleks menjadi lebih
terstruktur (well-structured policy problem) sehingga memudahkan dalam
merumuskan dan memilih berbagai alternatif kebijakan (policy alternatives) yang
akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah kebijakan untuk
direkomendasikan kepada pembuat kebijakan (policy maker). Seorang analis
kebijakan bekerja mengikuti tahapan proses perumusan kebijakan, baik yang
bersifat teknokratis maupun politis. Dalam proses teknokratis, analis kebijakan
menggunakan kemampuan metodologis dan substansi kebijakan untuk mengolah
data menjadi informasi kebijakan, sehingga memudahkan dirinya untuk
merumuskan beberapa alternatif pilihan kebijakan. Pilihan- pilihan sebagai alternatif
kebijakan tersebut selanjutnya diusulkan kepada pembuat kebijakan sebagai
rekomendasi kebijakan. Dalam proses yang bersifat politis, analis kebijakan
menggunakan informasi kebijakan untuk menggalang dukungan dari para pemangku
kepentingan sehingga tahapan proses perumusan masalah, alternatif sampai dengan
rekomendasi kebijakan dapat berjalan lancar. Dalam proses ini seorang analisis perlu
memiliki kecakapan politik sehingga mampu menjalin hubungan dengan aktor-aktor
kebijakan baik di pemerintah maupun institusi non pemerintah termasuk kelompok
masyarakat sipil. Hal ini penting untuk memastikan bahwa informasi kebijakan yang
dihasilkan para analis dapat dipahami oleh pemangku kepentingan dan untuk
menjadikannya sebagai basis informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Meminjam istilah yang digunakan Parson (2001), maka dapat disimpulkan bahwa
seorang analis akan bekerja dalam dua kategori luas: (1) Analisis proses kebijakan,
yakni bagaimana cara mendefinisikan masalah, menetapkan agenda, merumuskan
kebijakan, mengambil keputusan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
kebijakan; (2) Analisis dalam dan untuk proses kebijakan, yang mencakup kajian
penggunaaan teknis analisis, riset, dan advokasi dalam pendefinisian masalah,
pengambilan keputusan, implementasi dan evaluasinya.
Informasi yang dibutuhkan dalam proses perumusan kebijakan adalah: (i) apa
masalah kebijakan; (ii) apa hasil-hasil yang diharapkan dari suatu kebijakan di masa
depan; (iii) apa pilihan kebijakan yang paling ideal untuk menghasilkan hasil
kebijakan yang diharapkan tersebut; (iv) apa hasil kebijakan yang didapat setelah
diimplementasikan; (v) bagaimana kinerja suatu kebijakan, apakah kebijakan
tersebut mampu memecahkan masalah yang dirumuskan. Untuk dapat
menghasilkan informasi kebijakan tersebut tugas analis kebijakan adalah: (i)
merumuskan masalah; (ii) membuat forecasting; (iii) memberikan rekomendasi; (iv)
melakukan monitoring, dan (v) melakukan evaluasi.

11. terangkan proses kebijakan publik dari segi input, proses, output dan outcome.
Jawaban:
Terangkan proses kebijakan public dari segi input, proses, out put dan outcame

Kebijakan Publik dilihat sebagai suatu sistem terdiri dari input, proses, output dan
outcome
• Input berisikan masalah kebijakan publik meliputi tuntutan, keinginan,
tantangan dan ancaman yang diharapkan dapat segera diatasi melalui kebijakan
publik.
• Proses adalah pembuatan Kebijakan publik yang biasanya bersifat politis,
ada pengaruh, tarik menarik dari pihak yang berkepentingan).
• Output adalah produk Kebijakan publik berupa peraturan, Undang-Undang
dan Perda,
• Outcome adalah dampak Kebijakan Publik berisikan hal yang positif dan
negatif terhadap target group.
Kebijakan publik dilihat sebagai suatu Proses terdiri dari tahapan yaitu :
• Identifikasi Masalah Kebijakan
• Agenda seting
• Formulasi kebijakan
• Legitimasi kebijakan
• I,plementasi kebijakan
• Evakuasi kebijakan

Dalam proses identifikasi, pemerintah merasakan adanya masalah yang harus


diselesaikan dengan pembuatan kebijakan. Kemudian memfokuskan perhatian
media massa atau pejabat publik (pemerintah pada masalah publik tertentu) untuk
memutuskan apa yang diputuskan.
– Identifikasi isu dan agenda setting untuk mengenal kebijakan
– Mempengaruhi sikap dan nilai kea rah isu kebijakan
– Mengubah perilaku voter dan pengambil keputusan
Berdasarkan identifikasi tersebut dilakukanlah formulasi kebijakan. Kebijakan
disusun berdasarkan alternatif-alternatif tindakan dan partisipan. Setelah alternatif
tindakan dan partisipan disusun, maka proses adopsi dilakukan dengan memilih
alternatif terbaik dengan memperhatikan syarat pelaksanaan, partisipan, proses dan
muatan kebijakan. Tahap selanjutnya adalah legitimasi kebijakan. Menyeleksi
proposal, membangun dukungan publik, mensahkan UU (ada tanda tangan pejabat
yang mengesahkan dan stempel instansi yang berwenang melalui birokrasi yang
teratur). Implementasi kebijakan terkait dengan pihak-pihak yang terlibat, tindakan
yang dilakukan dan dampak terhadap muatan kebijakan itu sendiri. Setelah
implementasi kebijakan dilakukan, evaluasi kebijakan harus dilaksanakan.
Mempelajari program, melaporkan output dari program pemerintah, evaluasi
dampak kebijakan, mengusulkan perubahan kebijakan yang dilakukan olah
pemerintan sendiri, konsultan luar, pers dan publik

12. Terangkan mengenai kriteria melakukan evaluasi kebijakan publik


Jawaban:
kriteria evaluasi kebijakan terdiri dari 6 aspek, yaitu:
• Pertama, efektivitas. Pada kegiatan evaluasi, penekanan kriteria ini terletak
pada ketercapaian hasil. Apakah hasil yang diinginkan dari adanya suatu kebijakan
sudah tercapai.
• Kedua, efesiensi. Fokus dari kriteria ini adalah persoalan sumber daya, yakni
seberapa banyak sumberdaya yang dikeluarkan untuk mewujudkan hasil yang
diinginkan.
• Ketiga, adekuasi (kecukupan). Kriteria ini lebih mempersoalkan
kememadaian hasil kebijakan dalam mengatasi masalah kebijakan, atau seberapa
jauh pencapaian hasil dapat memecahkan masalah kebijakan.
• Keempat, kemerataan atau ekuitas. Kriteria ini menganalisis apakah biaya
dan manfaat telah didistribusikan secara merata kepada kelompok masyarakat,
khususmya kelompok-kelompok sasaran dan penerima manfaat.
• Kelima, responsivitas. Kriteria ini lebih menyoal aspek kepuasan masyarakat
khususnya kelompok sasaran, atas hasil kebijakan. Apakah hasil kebijakan yang
dicapai telah memuaskan kebutuhan dan pilihan mereka atau tidak.
• Keenam, ketepatan. Kriteria ketepatan ini menganalisis tentang
kebergunaan hasil kebijakan, yakni apakah hasil yang telah dicapai benar-benar
berguna bagi masyarakat khususnya kelompok sasaran.

13. Terangkan 7 faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan publik di Indonesia


Jawaban:
Faktor-faktor strategis yang berpengaruh dalam perumusan kebijakan :

a. Faktor Politik.

Dalam perumusan suatu kebijakan diperlukan dukungan dari berbagai faktor


kebijakan (policy aktor), baik aktor – aktor dari kalangan pemerintah (Presiden,
menteri, panglima TNI dan lain-lain), maupun dari kalangan bukan pemerintah
(pengusaha, media massa, LSM dan lain-lain).
b.Faktor Ekonomi / Finansial.
Faktor ini perlu dipertimbangkan, terutama apabila kebijakan tersebut akan
menggunakan dana yang cukup besar atau akan berpengaruh pada situasi ekonomi
dalam negara/daerah, seperti yang kita ketahui bersama, sejak diberlakukannya
Otonomi Daerah kepada Kabupaten/Kota di Indonesia, sejak saat itu pula semua
daerah sudah berlomba-lomba untuk membuat/memunculkan ide-ide baru dalam
bentuk kebijakan tanpa memperhatikan keuangan daerah, sehingga banyak pula
daerah dalam pelaksanaan anggaran mengalami defisit, dan jelas hal ini
mempengaruhi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
masyarakat.

c.Faktor Administrasi / Organisatoris.


Apakah dalam pelaksanaan kebijakan itu benar-benar akan didukung oleh
kemampuan administrative yang memadai, atau apakah sudah ada organisasi yang
akan melaksanakan kebijakan itu. Dalam kemampuan administrative termasuk
kemampuan Sumber Daya Aparatur yang melaksanakan kebijakan pemerintahan,
kadang kala banyak dipaksakan dengan Sumber Daya yang ada, misalnya dengan
terbukanya aturan untuk memperbolehkan daerah melakukan pemekaran daerah,
maka dengan segala usaha dan upaya yang ada Provinsi, Kabupaten/kota untuk
melakukan pemekaran, bayangkan saja sekarang saja untuk Indonesia keadaan
tahun 2013 sudah ada 34 Provinsi dengan 497 Kabupaten/Kota, tetapi pertanyaan
yang timbul apakah Sumber Daya Aparatur yang mendukungnya sudah sesuai
dengan kompetensi (persyaratan) yang sudah ditetapkan oleh aturan tersendiri.
Kemudian apakah organisasi pemerintah daerah yang dibentuk sudah mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mempunyai tugas pokok dan fungsi yang
sesuai dengan pembentukan organisasi (tidak tumpang tindih/overlaping). Apalagi
sesuai konsep reformasi birokrasi yang sedang diakbarkan mulai dari Pemerintah
Pusat sampai kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
penataan kelembagaan tidak boleh adanya tumpang tindih antara organisasi yang
satu dan yang lainnya, seandainya ini terjadi harus dilakukan evaluasi kembali.

d.Faktor Teknologi.
Apakah teknologi yang ada dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan,
apabila kebijakan tersebut kemudian diimplementasikan. Secara kenyataan
teknologi yang ada pada prinsipnya dapat mendukung kebijakan yang dibuat oleh
Pemerintah, tetapi kadang kala permasalahan adalah yang mempergunakan
teknologynya (SDM) tidak siap dengan teknology yang ada, contoh sederhana
perangkat komputer / laptop hanya dipergunakan kebanyakan untuk mengetik, dan
kalau dilihat kepada program-program yang ada dalam perangkat tersebut mampu
mengimplementasikan untuk kegiatan-kegiatan/penciptaan lainnya tergantung
kepada kesiapan SDA nya.

e.Faktor Sosial, budaya dan Agama.


Apakah kebijakan tersebut tidak menimbulkan benturan sosial, budaya dan agama
atau yang sering disebut masalah SARA, seperti yang baru terjadi di Kota Padang
dalam rencana pembangunan Rumah Sakit SLAOM dan kegiatan ekonomi, dikritik
oleh masyarakat dan lembaga-lembaga masyarakat, karena akan berpengaruh
tegaknya agama Islam. Hal ini juga harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah,
disatu sisi Pemerintah ingin memajukan daerah dan meningkatkan ekonomi
masyarakat dengan mendatangkan investor luar untuk membangun daerah, dan
disatu sisi masyarakat juga melakukan protes terhadap rencana pembangunan
tersebut, maka disinilah yang diperlukan sekali Sinergi antara masyarakat dan
pemerintah sehingga mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama dalam
membangun daerahnya.

f.Faktor Pertahanan dan keamanan.


Apakah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah
tidak akan mengganggu stabilitas keamanan negara/daerah, misalnya dalam
pembangunan gerbang batas negara/daerah yang kadang-kadang dapat
menimbulkan konflik antar daerah dan masyarakat, maka itu yang sangat diperlukan
disini adalah melakukan sosialisasi dengan berbagai pihak yang terkait dan
koordinasi antara negara dengan negara atau antara daerah yang berbatasan

14. Sistem yg menjadi objek dan subjek adminkes dikenal dg sistem kesehatan (health
system), jelaskan
Jawaban:
Sistem kesehatan (health system) adalah tatanan yang bertujuan tercapainya derajat
kesehatan yang bermutu tinggi dan merata, melalui upaya-upaya dalam tatanan
tersebut yang dilaksanakan secara efisien dan berkualitas serta terjangkau. Tujuan
ini oleh WHO dirumuskan dalam satu paduan tiga kata efficiency, equity, qulity
(EEQ). Sistem kesehatan terdiri dari dua bagian utama yang merupakan subsitemnya
yaitu Sistem Pelayanan Kesehatan (Health Service Delivery System) dan Sistem
Pendanaan Kesehatan Health Financing System). Sistem kesehatan paling tidak
mempunyai 4 fungsi pokok yaitu: Pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan,
penyediaan sumber daya dan stewardship/ regulator. Fungsi-fungsi tersebut akan
direpresentasikan dalam bentuk subsistem dalam sistem kesehatan, dikembangkan
sesuai kebutuhan.

15. Apa yang dimaksud dengan administrasi Kesehatan dan ruang lingkupnya
Jawaban:
Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan, pengawasan, pengkordinasian,danpenilaian terhadap
sumber, tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan terhadap kesehatan,perawatan kedokteran serta lingkungan yang
sehatdengan jalan menyediakan dan menyelenggarakanberbagai upaya kesehatan
yang ditujukan kepadaperseorangan, kelompok dan ataupunmasyarakat.

Ruang lingkup Administrasi Kesehatan adalah:


a. Mencakup semua fungsi administrasi yaitu: perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, penganggaran, pengawasan, evaluasi, penilaian, dll.
b. Mencakup semua pelayanan kesehatan, berdasarkan sifatnya :
– promotif/peningkatan kesehatan,
– preventif/kesehatan pencegahan,
– kuratif/pengobatan,
– rehabilitatif/pemulihankesehatan)

berdasarkan bentuknya :
– pelayananperseorangan
– pelayanan kesehatan masyarakat
 dengan sasaran adalah individu, keluarga, kelompok,dan masyarakat

16. Apa manfaat administrasi dan kebijakan Kesehatan berkaitan dengan regulasi bidang
Kesehatan
Jawaban:
Manfaat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, yaitu:
• Dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan, seoarang ilmuwan
kebijakan Kesehatan dapat menempatkan kebijakan Kesehatan sebagai variable
terpengaruh (dependen variable), sehingga berusaha menentukan variable
pengaruhnya (variabel independent).
• Dalam konteks peningkatan profesionalisme, seorang analis di kebijakan
Kesehatan dalam mengkaji suatu kebijakan Kesehatan akan memiliki dasar teoritis
tentang bagaimana membuat kebijakan Kesehatan yang baik dan memperkecil
kegagalan dari suatu kebijakan Kesehatan.
• Suatu kebijakan kesehtan yang dibuat melalui proses yang benar dengan
dukungan teori yang kuat memiliki posisi yang kuat terhadap kiritik dari lawan-lawan
politik.

17. Apa yang dimaksud dengan kebijakan Kesehatan dan contoh-contohnya dari 3
elemen pembagiannya
Jawaban:
Apa yang di maksud dengan kebijakan kesehatan dan contoh-contohnya dari 3
elemen pembagiannya
Kebijakan kesehatan adalah serangkaian keputusan, rencana, dan tindakan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan spesifik kesehatan dalam masyarakat. Ahli lain
menyebut kebijakan kesehatan sebagai kebijakan yang bertujuan memberi dampak
positif terhadap kesehatan populasi . Kata ‘kesehatan’ dan ‘masyarakat’ adalah kata-
kata kunci dalam konsep ini.
Contohnya:
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan adalah kebijakan yang berfokus pada pelayanan
kesehatan sebagai upaya terorganisir untuk mengobati atau merawat penyakit,
keadaan disabilitas, ataupun kecacatan Adapun, upaya-upaya kesehatan tersebut
dilakukan dengan mengatur dan meregulasi keberadaan tenaga kesehatan
profesional, kesediaan farmasi, pembiayaan sistem kesehatan, dan akses terhadap
fasilitas kesehatan. Pelayanan kesehatan berarti perawatan terhadap penyakit yang
berfokus pada kondisi individu, alih-alih populasi.
Kebijakan Tenaga Kesehatan
Kebijakan tenaga kesehatan mencakup kebijakan-kebijakan ataupun strategi untuk
mencapai angka, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan untuk mencapai tujuan-
tujuan kesehatan. Kebijakan tenaga kesehatan, contohnya, berupaya mengatasi
kekurangan dokter ataupun perawat. WHO sendiri menyebut dengan tegas, sistem
kesehatan hanya bisa berfungsi optimal dengan kehadiran tenaga kesehatan yang
mencukupi.
Pada 2016 WHO menerbitkan dokumen Global Strategy on Human Resources for
Health Workforce 2030 sebagai acuan bagi pembuat kebijakan negara-negara
anggota dalam merumuskan kebijakan tenaga kesehatan. Pemangku kepentingan
yang dimaksud dalam dokumen ini bukan hanya pemerintah, tetapi juga pemberi
kerja, asosiasi pekerja, institusi pendidikan, serikat pekerja, hingga masyarakat sipil.
Kebijakan Kesehatan Global
Kesehatan global merupakan area kesehatan yang berfokus pada isu-isu kesehatan
dunia (Mahendradhata:2020). Peristiwa kesehatan global umumnya menyertakan
kerja sama lintas negara, bersifat multidisipliner, dan bertujuan untuk mencapai
kesetaraan status kesehatan masyarakat dunia. Sementara, kebijakan kesehatan
global meliputi upaya-upaya kesehatan pemerintah dunia untuk membentuk
kebijakan kesehatan yang bersifat mendasar bagi masyarakat dunia.
Kebijakan kesehatan global memiliki prinsip yang khas, yakni ia memperhatikan
kebutuhan kesehatan masyarakat yang tinggal di planet bumi, alih-alih
memperhatikan negara tertentu. Implementasi kebijakan kesehatan global
melibatkan aktor-aktor lintas negara, mulai dari pemerintah domestik hingga
masyarakat sipil. Beberapa ahli menyebut, ‘karantina’, seperti yang terjadi selama
periode pandemi Covid-19, adalah bentuk kebijakan kesehatan global pertama.
Masyarakat dunia sudah melakukan kegiatan karantina sejak abad ke-14, tepatnya
ketika wabah pes melanda Eropa. Pada 1348 Pelabuhan Venesia, salah satu
pelabuhan terbesar di Eropa ketika itu, mengupayakan karantina untuk mencegah
penularan pes. Selanjutnya, pada 1377 di sebuah kota bernama Roguasa muncul
peraturan yang membatasi penumpang dari wilayah terjangkit pes tinggal di luar
pelabuhan kota untuk menghindari penyebaran penyakit.
Periode awal pelaksanaan karantina kesehatan bercirikan banyaknya pelabuhan
menetapkan peraturan unilateral untuk mencegah wabah bubonic pes pada abad
ke-14. Perjalanan wabah dan munculnya beragam kebijakan kesehatan global
mendorong WHO pada akhirnya menerbitkan International Health Regulation (IHR)
pada 1969 untuk meregulasi respons dunia internasional terhadap suatu peristiwa
kesehatan global

18. Jelaskan hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia

Jawaban:

Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia merujuk pada


Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (“UU 12/2011”) sebagaimana yang telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan ("UU 15/2019”) yang berbunyi:

Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:

-Undang-Undang Dasar Negara -Republik Indonesia Tahun 1945;

-Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

-Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

-Peraturan Pemerintah;

-Peraturan Presiden;
-Peraturan Daerah Provinsi; dan

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai