Npm: 21.15.077
Konsep kebijakan publik menurut Sulaiman adalah sebagai suatu proses yang
mengandung berbagai pola berbagai aktivitas tertentu yang merupakan seperangkat
keputusan yang bersangkutan dengan tindakan untuk mencapai tujuan dalam
beberapa cara yang khusus, dengan demikian, maka konsep kebijakan publik
berhubungan dengan tujuan pola aktivitas pemerintahan mengenai sejumlah
masalah serta mengandung tujuan (Sulaiman, 1998:24)
2) Institusionalisme
Adalah studi kebijakan berdasarkan pendekatan formal terhadap peranan
institusi pemerintahan yang terkait dalam formulasi dan implementasi suatu
kebijakan. Misalnya, dewan perwakilan rakyat, eksekutif, badan peradilan dan
partai-partai politik. Aspek-aspek formal dari institusi-institusi tersebut mencakup:
kewenangan hukum, peraturan prosedural, fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatannya.
Institutional Economics melihat kebijakan ekonomi menurut peranan
pemerintah dalam mengatur kehidupan perekonomian untuk mengoreksi
kelemahan mekanisme pasar.
Seperti pengendalian perbankan agar tidak melakukan penyaluran kredit
secara berlebihan kepada masyarakat sehingga menimbulkan gejala bubble
economy karena penyaluran kredit tersebut hanya berdasarkan permintaan semu.
Contoh bahaya bubble economy adalah kegagalan subprime mortgage di Amerika
Serikat yang menyulut krisis keuangan global
3) Group Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai produk dari
perjuangan kelompok. Kebijakan publik merupakan titik equilibrium dalam suatu
perjuangan antar kelompok. Penekanan pada bagaimana peranan political interests
group dalam proses formulasi dan implementasi kebijakan.
4) Political System Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai respons sistem
politik terhadap permintaan yang muncul dalam masyarakat lingkungannya. Input
dari lingkungan berupa permintaan (demands) dan dukungan (supports). Dukungan
ini dapat dalam bentuk kepatuhan terhagap hukum, membayar pajak, memilih
dalam pemilu, dan sebagainya. Selanjutnya, kebijakan (policy) dapat mempengaruhi
masyarakat dan pada gilirannya akan mempengaruhi permintaan baru terhadap
para pembuat kebijakan.
10. Apa saja krietria isu yang bisa dijadikan kebijakan publik, terangkan.
Jawaban:
Kebijakan publik membahas soal bagaimana isu-isu dan persoalan publik disusun
(constructed) dan didefinisikan, dan bagaimana kesemuanya itu diletakkan dalam
agenda kebijakan dan agenda politik (Parsons, 2001). Oleh karena itu, analisis
diperlukan untuk mengetahui substansi kebijakan yang mencakup informasi
mengenai permasalahan yang ingin diselesaikan dan dampak yang mungkin timbul
sebagai akibat dari kebijakan yang diimplementasikan (Dunn, 2004). Analisis
kebijakan merupakan penerapan berbagai metode penelitian yang dilakukan oleh
seorang atau sekelompok analis kebijakan yang bertujuan untuk mendapatkan
berbagai data dan mengolahnya menjadi informasi yang relevan terhadap suatu
kebijakan (policy information) untuk selanjutnya digunakan membantu merumuskan
(formulation) suatu masalah publik yang rumit dan kompleks menjadi lebih
terstruktur (well-structured policy problem) sehingga memudahkan dalam
merumuskan dan memilih berbagai alternatif kebijakan (policy alternatives) yang
akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah kebijakan untuk
direkomendasikan kepada pembuat kebijakan (policy maker). Seorang analis
kebijakan bekerja mengikuti tahapan proses perumusan kebijakan, baik yang
bersifat teknokratis maupun politis. Dalam proses teknokratis, analis kebijakan
menggunakan kemampuan metodologis dan substansi kebijakan untuk mengolah
data menjadi informasi kebijakan, sehingga memudahkan dirinya untuk
merumuskan beberapa alternatif pilihan kebijakan. Pilihan- pilihan sebagai alternatif
kebijakan tersebut selanjutnya diusulkan kepada pembuat kebijakan sebagai
rekomendasi kebijakan. Dalam proses yang bersifat politis, analis kebijakan
menggunakan informasi kebijakan untuk menggalang dukungan dari para pemangku
kepentingan sehingga tahapan proses perumusan masalah, alternatif sampai dengan
rekomendasi kebijakan dapat berjalan lancar. Dalam proses ini seorang analisis perlu
memiliki kecakapan politik sehingga mampu menjalin hubungan dengan aktor-aktor
kebijakan baik di pemerintah maupun institusi non pemerintah termasuk kelompok
masyarakat sipil. Hal ini penting untuk memastikan bahwa informasi kebijakan yang
dihasilkan para analis dapat dipahami oleh pemangku kepentingan dan untuk
menjadikannya sebagai basis informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Meminjam istilah yang digunakan Parson (2001), maka dapat disimpulkan bahwa
seorang analis akan bekerja dalam dua kategori luas: (1) Analisis proses kebijakan,
yakni bagaimana cara mendefinisikan masalah, menetapkan agenda, merumuskan
kebijakan, mengambil keputusan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
kebijakan; (2) Analisis dalam dan untuk proses kebijakan, yang mencakup kajian
penggunaaan teknis analisis, riset, dan advokasi dalam pendefinisian masalah,
pengambilan keputusan, implementasi dan evaluasinya.
Informasi yang dibutuhkan dalam proses perumusan kebijakan adalah: (i) apa
masalah kebijakan; (ii) apa hasil-hasil yang diharapkan dari suatu kebijakan di masa
depan; (iii) apa pilihan kebijakan yang paling ideal untuk menghasilkan hasil
kebijakan yang diharapkan tersebut; (iv) apa hasil kebijakan yang didapat setelah
diimplementasikan; (v) bagaimana kinerja suatu kebijakan, apakah kebijakan
tersebut mampu memecahkan masalah yang dirumuskan. Untuk dapat
menghasilkan informasi kebijakan tersebut tugas analis kebijakan adalah: (i)
merumuskan masalah; (ii) membuat forecasting; (iii) memberikan rekomendasi; (iv)
melakukan monitoring, dan (v) melakukan evaluasi.
11. terangkan proses kebijakan publik dari segi input, proses, output dan outcome.
Jawaban:
Terangkan proses kebijakan public dari segi input, proses, out put dan outcame
Kebijakan Publik dilihat sebagai suatu sistem terdiri dari input, proses, output dan
outcome
• Input berisikan masalah kebijakan publik meliputi tuntutan, keinginan,
tantangan dan ancaman yang diharapkan dapat segera diatasi melalui kebijakan
publik.
• Proses adalah pembuatan Kebijakan publik yang biasanya bersifat politis,
ada pengaruh, tarik menarik dari pihak yang berkepentingan).
• Output adalah produk Kebijakan publik berupa peraturan, Undang-Undang
dan Perda,
• Outcome adalah dampak Kebijakan Publik berisikan hal yang positif dan
negatif terhadap target group.
Kebijakan publik dilihat sebagai suatu Proses terdiri dari tahapan yaitu :
• Identifikasi Masalah Kebijakan
• Agenda seting
• Formulasi kebijakan
• Legitimasi kebijakan
• I,plementasi kebijakan
• Evakuasi kebijakan
a. Faktor Politik.
d.Faktor Teknologi.
Apakah teknologi yang ada dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan,
apabila kebijakan tersebut kemudian diimplementasikan. Secara kenyataan
teknologi yang ada pada prinsipnya dapat mendukung kebijakan yang dibuat oleh
Pemerintah, tetapi kadang kala permasalahan adalah yang mempergunakan
teknologynya (SDM) tidak siap dengan teknology yang ada, contoh sederhana
perangkat komputer / laptop hanya dipergunakan kebanyakan untuk mengetik, dan
kalau dilihat kepada program-program yang ada dalam perangkat tersebut mampu
mengimplementasikan untuk kegiatan-kegiatan/penciptaan lainnya tergantung
kepada kesiapan SDA nya.
14. Sistem yg menjadi objek dan subjek adminkes dikenal dg sistem kesehatan (health
system), jelaskan
Jawaban:
Sistem kesehatan (health system) adalah tatanan yang bertujuan tercapainya derajat
kesehatan yang bermutu tinggi dan merata, melalui upaya-upaya dalam tatanan
tersebut yang dilaksanakan secara efisien dan berkualitas serta terjangkau. Tujuan
ini oleh WHO dirumuskan dalam satu paduan tiga kata efficiency, equity, qulity
(EEQ). Sistem kesehatan terdiri dari dua bagian utama yang merupakan subsitemnya
yaitu Sistem Pelayanan Kesehatan (Health Service Delivery System) dan Sistem
Pendanaan Kesehatan Health Financing System). Sistem kesehatan paling tidak
mempunyai 4 fungsi pokok yaitu: Pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan,
penyediaan sumber daya dan stewardship/ regulator. Fungsi-fungsi tersebut akan
direpresentasikan dalam bentuk subsistem dalam sistem kesehatan, dikembangkan
sesuai kebutuhan.
15. Apa yang dimaksud dengan administrasi Kesehatan dan ruang lingkupnya
Jawaban:
Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan, pengawasan, pengkordinasian,danpenilaian terhadap
sumber, tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan terhadap kesehatan,perawatan kedokteran serta lingkungan yang
sehatdengan jalan menyediakan dan menyelenggarakanberbagai upaya kesehatan
yang ditujukan kepadaperseorangan, kelompok dan ataupunmasyarakat.
berdasarkan bentuknya :
– pelayananperseorangan
– pelayanan kesehatan masyarakat
dengan sasaran adalah individu, keluarga, kelompok,dan masyarakat
16. Apa manfaat administrasi dan kebijakan Kesehatan berkaitan dengan regulasi bidang
Kesehatan
Jawaban:
Manfaat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, yaitu:
• Dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan, seoarang ilmuwan
kebijakan Kesehatan dapat menempatkan kebijakan Kesehatan sebagai variable
terpengaruh (dependen variable), sehingga berusaha menentukan variable
pengaruhnya (variabel independent).
• Dalam konteks peningkatan profesionalisme, seorang analis di kebijakan
Kesehatan dalam mengkaji suatu kebijakan Kesehatan akan memiliki dasar teoritis
tentang bagaimana membuat kebijakan Kesehatan yang baik dan memperkecil
kegagalan dari suatu kebijakan Kesehatan.
• Suatu kebijakan kesehtan yang dibuat melalui proses yang benar dengan
dukungan teori yang kuat memiliki posisi yang kuat terhadap kiritik dari lawan-lawan
politik.
17. Apa yang dimaksud dengan kebijakan Kesehatan dan contoh-contohnya dari 3
elemen pembagiannya
Jawaban:
Apa yang di maksud dengan kebijakan kesehatan dan contoh-contohnya dari 3
elemen pembagiannya
Kebijakan kesehatan adalah serangkaian keputusan, rencana, dan tindakan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan spesifik kesehatan dalam masyarakat. Ahli lain
menyebut kebijakan kesehatan sebagai kebijakan yang bertujuan memberi dampak
positif terhadap kesehatan populasi . Kata ‘kesehatan’ dan ‘masyarakat’ adalah kata-
kata kunci dalam konsep ini.
Contohnya:
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan adalah kebijakan yang berfokus pada pelayanan
kesehatan sebagai upaya terorganisir untuk mengobati atau merawat penyakit,
keadaan disabilitas, ataupun kecacatan Adapun, upaya-upaya kesehatan tersebut
dilakukan dengan mengatur dan meregulasi keberadaan tenaga kesehatan
profesional, kesediaan farmasi, pembiayaan sistem kesehatan, dan akses terhadap
fasilitas kesehatan. Pelayanan kesehatan berarti perawatan terhadap penyakit yang
berfokus pada kondisi individu, alih-alih populasi.
Kebijakan Tenaga Kesehatan
Kebijakan tenaga kesehatan mencakup kebijakan-kebijakan ataupun strategi untuk
mencapai angka, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan untuk mencapai tujuan-
tujuan kesehatan. Kebijakan tenaga kesehatan, contohnya, berupaya mengatasi
kekurangan dokter ataupun perawat. WHO sendiri menyebut dengan tegas, sistem
kesehatan hanya bisa berfungsi optimal dengan kehadiran tenaga kesehatan yang
mencukupi.
Pada 2016 WHO menerbitkan dokumen Global Strategy on Human Resources for
Health Workforce 2030 sebagai acuan bagi pembuat kebijakan negara-negara
anggota dalam merumuskan kebijakan tenaga kesehatan. Pemangku kepentingan
yang dimaksud dalam dokumen ini bukan hanya pemerintah, tetapi juga pemberi
kerja, asosiasi pekerja, institusi pendidikan, serikat pekerja, hingga masyarakat sipil.
Kebijakan Kesehatan Global
Kesehatan global merupakan area kesehatan yang berfokus pada isu-isu kesehatan
dunia (Mahendradhata:2020). Peristiwa kesehatan global umumnya menyertakan
kerja sama lintas negara, bersifat multidisipliner, dan bertujuan untuk mencapai
kesetaraan status kesehatan masyarakat dunia. Sementara, kebijakan kesehatan
global meliputi upaya-upaya kesehatan pemerintah dunia untuk membentuk
kebijakan kesehatan yang bersifat mendasar bagi masyarakat dunia.
Kebijakan kesehatan global memiliki prinsip yang khas, yakni ia memperhatikan
kebutuhan kesehatan masyarakat yang tinggal di planet bumi, alih-alih
memperhatikan negara tertentu. Implementasi kebijakan kesehatan global
melibatkan aktor-aktor lintas negara, mulai dari pemerintah domestik hingga
masyarakat sipil. Beberapa ahli menyebut, ‘karantina’, seperti yang terjadi selama
periode pandemi Covid-19, adalah bentuk kebijakan kesehatan global pertama.
Masyarakat dunia sudah melakukan kegiatan karantina sejak abad ke-14, tepatnya
ketika wabah pes melanda Eropa. Pada 1348 Pelabuhan Venesia, salah satu
pelabuhan terbesar di Eropa ketika itu, mengupayakan karantina untuk mencegah
penularan pes. Selanjutnya, pada 1377 di sebuah kota bernama Roguasa muncul
peraturan yang membatasi penumpang dari wilayah terjangkit pes tinggal di luar
pelabuhan kota untuk menghindari penyebaran penyakit.
Periode awal pelaksanaan karantina kesehatan bercirikan banyaknya pelabuhan
menetapkan peraturan unilateral untuk mencegah wabah bubonic pes pada abad
ke-14. Perjalanan wabah dan munculnya beragam kebijakan kesehatan global
mendorong WHO pada akhirnya menerbitkan International Health Regulation (IHR)
pada 1969 untuk meregulasi respons dunia internasional terhadap suatu peristiwa
kesehatan global
Jawaban:
-Peraturan Pemerintah;
-Peraturan Presiden;
-Peraturan Daerah Provinsi; dan
SELAMAT BEKERJA