NIM :S1A120069
KELAS :B
Soal
Tugas ke 2 dan 3 Mk.Komunikasidan Advokasi kebijakan.
1. Aktor yg terlibat dalam kebijakan.
2. Unsur-unsur dalam advokasi.
3. Prinsip advokasi
4. Jenis Adokasi dan
5. kegiatan advokasi.
JAWABAN
1. Aktor-aktor Dalam
Kebijakan LEGISLATIF
• Legislatif berhubungan dengan tugas politik sentral dalam pembuatan peraturan dan
pembentukan kebijakan dalam suatu sistem politik.
EKSEKUTIF (PRESIDEN)
• Presiden sebagai kepala eksekutif mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembuatan kebijakan publik.
YUDIKATIF
Instansi Administratif
• Meskipun terdapat satu doktrin dalam ilmu politik bahwa instansi administrasi hanya
dipengaruhi oleh kebijakan yang ditentukan pemerintah, namun saat ini diakui bahwa
politik dan administrasi dapat berbaur dan instansi administrasi sering terlibat dalam
pengembangan kebijakan publik
Kelompok kepentingan
Partai Politik
• Meskipun tugas untuk membuat kebijakan biasanya diberikan kepada pejabat publik,
namun dalam beberapa kejadian warga negara sebagai individu masih mempunyai
peluang untuk berpartisipasi secara langsung dalam pembuatan kebijakan.
2. Sumber : Aktor-aktor
Dalam Kebijakan
LEGISLATIF
• Legislatif berhubungan dengan tugas politik sentral dalam pembuatan peraturan dan
pembentukan kebijakan dalam suatu sistem politik.
EKSEKUTIF (PRESIDEN)
• Presiden sebagai kepala eksekutif mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembuatan kebijakan publik.
YUDIKATIF
Instansi Administratif
• Meskipun terdapat satu doktrin dalam ilmu politik bahwa instansi administrasi hanya
dipengaruhi oleh kebijakan yang ditentukan pemerintah, namun saat ini diakui bahwa
politik dan administrasi dapat berbaur dan instansi administrasi sering terlibat dalam
pengembangan kebijakan publik
Kelompok kepentingan
• Meskipun tugas untuk membuat kebijakan biasanya diberikan kepada pejabat publik,
namun dalam beberapa kejadian warga negara sebagai individu masih mempunyai
peluang untuk berpartisipasi secara langsung dalam pembuatan kebijakan.
Sumber:https://www.academia.edu/9125600/
AKTOR_AKTOR_KEBIJAKAN_PUBLIK_DALAM_PEMERINTAHAN_PRODI_MAN
AJEMEN_PEMERINTAHAN_FAKULTAS_ILMU_SOSIAL_DAN_ILMU_POLITIK
Masalah yang diadvokasi mungkin sangat kompleks. Oleh sebab itu agar advokasi
berhasil maka tujuan advokasi harus dipertajam sedemikian rupa. Tujuan advokasi
harus dipersempit sehingga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti;
Dapatkah masalah ini mengajak berbagai kelompok bersama-sama membentuk koalisi
yang kuat? Apakah tujuannya mungkin tercapai? Apakah tujuannya benar-benar
menangani masalah itu?
Data dan penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk membuat keputusan
yang tepat ketika memilih masalah yang akan diadvokasi, mengidentifikasi cara
pemecahan bagi masalah tersebut, dan menentukan tujuan yang realistis. Data yang
valid, lengkap dan akurat juga dapat menjadi argumentasi yang kuat. Dengan data
dapatkah kita mencapai tujuan dengan realistis? Data apa yang dapat digunakan untuk
mendukung suatu argumentasi?
Jika masalah dan tujuan telah ditetapkan, maka kegiatan advokasi harus diarahkan
kepada orang-orang yang memiliki otoritas untuk mengambil keputusan misalnya staf,
pimpinan, orang tua, media, dan masyarakat. Siapa para pengambil keputusan yang
dapat membuat tujuan umum kita menjadi kenyataan? Siapa dan apa yang
mempengaruhi para pengambil keputusan ini?
Sasaran advokasi yang berbeda-beda memberikan respon terhadap pesan yang berbeda
pula. Misalnya, seorang Menteri Sosial mungkin akan bertindak ketika kepadanya
disajikan data terperinci tentang angka lanjut usia di suatu daerah. Pesan apakah yang
perlu sampai kepada sasaran advokasi pilihan demi kepentingan suatu kegiatan
advokasi?
2. Membentuk Koalisi
Kekuatan advokasi kerap kali ditentukan oleh kuatnya koalisi beberapa orang,
organisasi, atau lembaga yang mendukung tujuan advokasi. Bahkan melibatkan banyak
orang yang mewakili kepentingan berbeda-beda dapat memberi keuntungan dari sisi
keamanan bagi advokasi maupun untuk memperoleh dukungan politik. Dalam konteks
ini, siapa lagi yang akan diundang bergabung dalam kegiatan advokasi?, siapa lagi yang
dapat menjadi rekan anda dalam advokasi?
Paling akhir dari kegiatan advokasi adalah evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan
advokasi telah tercapai, bagaimana strategi advokasi dapat ditingkatkan?. Selain itu,
hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik atau masukan untuk membaiki
strategi dan usaha advokasi.
Sumber: https://text-id.123dok.com/document/6qm5vwk4z-unsur-dasar-advokasi-
224251536-makalah-advokasi-kesehatan.html
3. Prinsip-Prinsip Advokasi
Realistis. Advokasi yang berhasil bersandar pada isu dan agenda yang spesifik,
jelas dan terukur (measurable).
Sistematis. Advokasi adalah seni, tetapi bukan lukisan abstrak.
Advokasi memerlukan perencanaan yang akurat.
Taktis. Pekerja sosial harus membangun koalisi atau aliansi atau sekutu dengan
pihak lain.
Strategis. Advokasi melibatkan penggunaan kekuasaan atau power.
Berani. Advokasi menyentuh perubahan dan rekayasa sosial secara bertahap.
Sumber : https://oajppmi.wordpress.com/2012/01/30/prinsip-prinsip-advokasi/
4. Jenis Advokasi
Advokasi diri, adalah advokasi yang dilakukan pada skala yang lokal bahkan sangat
pribadi. Jadi orang lain belum tentu tahu.
Advokasi kasus, adalah advokasi yang dilakukan untuk mendampingi perorangan
atau kelompok yang belum bisa membela sendiri.
Advokasi kelas, adalah proses yang dilakukan untuk mendesak kebijakan publik
dengan tujuan akhir yaitu terwujudnya perubahan sistematis. Dengan advokasi ini
diharapkan mampu menciptakan kebijakan baru untuk menggantikan kebijakan
yang tidak adil
Sumber : https://m.merdeka.com/jabar/advokasi-adalah-upaya-pembelaan-
berikut-tujuan-dan- jenisnya-kln.html?page=3
5. kegiatan advokasi
Sumber :https://www.merdeka.com/jabar/advokasi-adalah-upaya-pembelaan-berikut-
tujuan-dan-jenisnya-kln.html