Anda di halaman 1dari 18

Laporan Kasus

Kista Ovarium
Syarifah Balqis Shahab
102122039

Pembimbing
dr. Acholder Sirait, Sp.OG
Identitas Pasien
Nama : Ny. Herlina
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 12 Juni 2022
Anamnesis
Keluhan Utama :
nyeri pada perut bagian bawah, perut membuncit
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien perempuan datang ke UGD naik ke Ranap RS Keluarga Husada dengan keluhan nyeri pada
perut bagian bawah, perut membuncit kurang lebih 1 bulan yang lalu. Sering BAK, Demam (-)
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Hipertensi ( - ) DM ( - )
Riwayat Asma ( - ) Alergi ( - ) Operasi ( - )
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada
Riwayat Haid : Menarche : 14 tahun
Lama Haid : 5-7 hari
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik
KU : Sedang
TD : 100/70 mmHg HR : 78 x/menit RR : 20 x/menit
T : 36,7 C
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Cembung
Massa Tumor : Teraba, Ukuran 18 x 11,6 cm
Pemeriksaan Dalam Vagina
Tidak dilakukan pemeriksaan dalam vagina
•Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Haemoglobin 11.0 11 – 15 g/dL

Hematokrit 31.6 37 – 47 %

Eritrosit 3.87 3.5 – 5 106/ul

Leukosit 5.4 4 – 10 103/ul

Trombosit 26.1 150 – 450 103/ul

MCV 81.5 80 – 100 fL

MCH 28.5 27 – 34 Pg

MCHC 34.9 32 – 36 %

Hbs Ag Non-Reaktif Non-Reaktif  

Anti- HIV Non-Reaktif Non-Reaktif  

Sifilis Negatif Negatif  


Diagnosa Kerja
Kista Ovarium

Tindakan Terapi
IVFD RL Drip 28 TPM
Rencana OP tgl 13-06-2022 jam 12.00
Puasa dari jam 05.00 subuh
Advice dr ridho :
Injeksi Dexamethasone 1 Ampule
(30 mnt sebelum OP)
Injeksi metoclopramide 1 Ampule
(1 jam sebelum OP)
Prognosis
Dubia ad bonam
Definisi
Kista : pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh
abnormal di bagian tubuh tertentu

Kista ovarium : suatu kantung yang berisi cairan atau materi semi solid yang
tumbuh dalam indung telur (ovarium)
Klasifikasi
Kista Ovarium
Menurut klasifikasi kista ovarium berdasarkan golongan non neoplastik, kista dapat
didapati sebagai :
 Kista Folikel :
 Kista Korpus Luteum
 Kista Lutein
 Kista Inklusi Germinal
Klasifikasi
Kista Ovarium
Menurut klasifikasi kista ovarium berdasarkan golongan neoplastik, kista dapat didapati
sebagai :
 Kista Ovarium Simpleks
 Kista Dermoid
 Kista Endometriosis
 Kista Denoma Ovarium Musinosum
 Kista Denoma Ovarium Serosum
Etiologi
Kista Ovarium

 Terjadi gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus,


hipofise, atau ovarium

 Kista ovarium timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus
menstruasi
Faktor Resiko

1. Riwayat kista ovarium sebelumnya


2. Siklus menstruasi yang tidak teratur
3. Meningkatnya distribusi lemak tubuh Menstruasi dini (usia 11 tahun atau
kurang)
4. Tingkat kesuburan
5. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
Patofisiologi

Fungsi ovarium abnormal

Penimbunan folikel yg terbentuk


tidak sempurna dalam ovarium

Gagal matang dan melepaskan sel


telur

KISTA
Diagnosa

Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan


ultrasonografi  atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi
screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor).
Metoda yang dapat dilakukan untuk menegakkan

diagnosa antara lain:

1. Laparoskopi adalah sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa


melakukan pembedahan mayor. Pemeriksaan ini untuk mengetahui
tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan menentukan sifat tumor
tersebut.
2. Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan
ultrasound (gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser.
Pemeriksaan ini untuk mengetahui letak dan batas tumor, sifat tumor,
dan cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
Metoda yang dapat dilakukan untuk menegakkan

diagnosa antara lain:

3. Foto rontgen merupakan prosedur pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik guna menampilkan
gambaran bagian dalam tubuh. Pemeriksaan ini untuk menentukan
adanya hidrotoraks. Pada kista dermoid dapat dilihat adanya gigi
dalam tumor.
Penatalaksanaan

1. Apabila kistanya kecil (misalnya sebesar permen) dan pada pemeriksaan


sonogram tidak terlihat tanda-tanda keganasan, biasanya dokter
melakukan operasi dengan laparaskopi.
2. Jika kista membesar (lebih dari 5 cm), , maka dilakukan tindakan
pembedahan, yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan
laparoskopi atau laparotomi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai