Anda di halaman 1dari 41

Kistoma ovarii bilateral

dengan retensio urine


Pembimbing :
dr. Harnoprihadi N., Sp. OG

Disusun oleh:
Nindya Amalia Biharjo
1522319033
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
 Nama : Ny.M
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 38 Tahun
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Alamat : Surabaya
 Agama : Islam
 Status : Menikah
 Tanggal MRS : 13-08-2021
 Tanggal periksa : 16-08-2021
Subyektif
 Keluhan Utama
- Nyeri perut sejak 2 minggu lalu

 Keluhan Tambahan
- Nyeri saat BAK
- Sering buang air kecil 3 hari terakhir
Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien mengatakan terdapat benjolan pada perut sejak 7 tahun lalu, tidak
dibawa kedokter dikarenakan tidak ada keluhan.
 2 minggu ini terdapat keluhan yaitu nyeri perut yang terus menerus muncul
dan menjalar hingga ke pinggang, nyerinya muncul saat aktivitas yaitu cuci
baju dan menjemur pakaian.
 Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit nyerinya makin memberat hingga
pasien tidak bisa jalan.
 Keluhan lain : nyeri saat kencing dan sering buang air kecil 3 hari terakhir.
 Nyeri saat berhubungan seksual (-), nyeri saat menstruasi (-), perubahan
siklus menstruasi (-).
Subyektif

 Hasil USG didapatkan adanya massa kistik di adnexa kiri ukuran 8,53 x 8,04
cm, kesan ovarium tumor (pada tanggal 4-8-2021).
 Setelah ditemukan kista dilakukan penjadwalan tindakan pada tanggal (14-8-
2021) untuk dilakukan Salpingooforektomi sinistra
 Awalnya dilakukan tindakan Salpingooforektomi sinistra, namun saat
dilakukan tindakan ditemukan 2 kista sehingga dilakukan Bilateral
Salpingooforektomi
 Hasil pemeriksaan screening Hepatitis B disebutkan adanya HbsAg reaktif.
Riwayat keluarga untuk penyakit hepatitis B tidak diketahui oleh keluarga.
Pasien lupa apakah sudah menerima vaksin Hepatitis B.
Subyektif

 Riwayat Haid
- Menarche : usia 13 tahun
- Lama : ± 8 hari
- Siklus : 28 hari
- Dysmenorrhea : (-)
- HPHT : 06-08-2021
 Riwayat Pernikahan
- Menikah ± 16 tahun
 Jumlah Anak
- 2 anak (usia 15 tahun dan 10 tahun)
 Riwayat KB
- Menggunakan KB suntik terakhir 5 tahun lalu
Subyektif

 Riwayat Penyakit Dahulu  Riwayat Alergi


- Diabetes Mellitus : (-) - Alergi makanan : (-)
- Hipertensi : (-) - Alergi obat : (-)
- Asma : (-)  Riwayat Kebiasaan
- Jantung : (-) - Merokok : (-)
- Obesitas : (-) - Alkohol : (-)
 Riwayat Penyakit Keluarga - Kopi : (-)
- Ibu pasien kanker rahim
 Riwayat Pengunaan Obat:
- Asam mefenamat 3x1
Objektif

 Status Umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6 -
TB : 150 cm
- BB : 59 kg
- IMT : 26,2 (overweight)

 Pemeriksaan Fisik
Tanda vital
- Tekanan darah : 120/70 mmHg
- Nadi : 90x per menit
- RR : 20x per menit
- Suhu : 36,6°C
Objektif

 Pemeriksaan Fisik
Kepala : Anemis (-), ikterik (-), sianosis (-) dipsneu (-)
Thoraks : Cor : S1, S2 Tunggal. Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Massa (+) uk 8cm, nyeri (+), Bising usus (+), Asites (-), Meteorismus (-)
Ekstremitas : Akral hangat kering merah, CRT < 2 detik, edema (-)
Genital : Vulva/vagina : Tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
 Hasil Laboratorium
Pemeriksaan penunjang
 Hasil Laboratorium

 Swab PCR SARS-CoV-2 : Negatif


Foto thorax (12-08-2021)
USG (04-08-2021)
Laporan Operasi
 Sabtu, 14 Agustus 2021
- Jam operasi : 13.30
- Jenis anastesi : Anastesi spinal
- Diagnosa pre operasi : Kistoma ovarii
- Tindakan yang dilakukan : Eksplorasi Laparotomi -> Bilateral Salpingooforektomi
- Jaringan yang diambil : Adnexa dextra dan Adnexa sinistra
- Jumlah perdarahan : 200 cc
- Temuan operasi :
Uterus : normal
Ap kiri : masa kistik uk 10 cm
Ap kanan : masa kistik uk 10 cm
- Diputuskan dilakukan bilateral salpingooforektomi (SOD + SOS) -> PA
- Diagnosa post operasi : Kistoma ovarii bilateral
Assesment

Kistoma Ovarii Bilateral + Retensio urine + HbsAg (+)


Planning

 Planning
- Planning Diagnosis : - - Planning Monitoring
>> Tanda-tanda vital
- Planning Terapi >> Keluhan pasien
>> Puasa
- Planning Edukasi
>> Inj. Cefotaxim 3x1 gr iv >> Menjelaskan perihal penyakit,serta terapi yang
>> Inj. Vit C 3x1 amp iv diberikan
>> Inj. Asam Traneksamat 3x500mg iv
>>Dulcolax supp 3x1
Follow up
 15-08-2021
Follow up
 17-08-2021
Follow up
 19-08-2021
Tinjauan Pustaka
Kista Ovarium
Definisi

 Kista ovarium adalah Kantong abnormal yang berisi cairan atau


neoplasma di ovarium yang bersifat jinak dan juga dapat
menyebabkan keganasan
Epidemiologi
 Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun
2012, angka kejadian kista ovarium di Indonesia mencapai
37,2% dan yang paling sering terjadi pada wanita berusia
antara 20-50 tahun
 Kista Ovarium menempati posisi kedua setelah Mioma
Uteri, ditemukan kasus sebanyak (41.4%)
Faktor resiko
 Faktor usia ( wanita usia 20-50 tahun )
 Faktor genetik
 Gangguan siklus haid
- (48% siklus menstruasi tidak teratur)
 Menarche <11 tahun
 Faktor usia ( wanita usia 20-50 tahun )
- Usia <20 tahun (20%)
- Usia 21-30 tahun (46%)
- Usia 31-40 tahun (23%)
- Usia 41-50 tahun (6,3%)
- Karena pada masa reproduksi, wanita masih mengalami
periode menstruasi. Saat wanita mengalami menstruasi
>> dapat terbentuk kista ovarium
 Faktor genetik
- Resiko meningkat menjadi 4-5 % apabila anggota
keluarga derajat 1 (ibu / saudara kandung)
- Resiko meningkat menjadi 7%, bila ada 2 anggota
keluarga yang menderita kanker ovarium
- Terjadinya mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 (fungsi
untuk mendeteksi terjadinya kerusakan dalam untai
ganda DNA seL) >> tidak terdeteksinya kerusakan gen
didalam sel dan sel yang mengalami mutasi tidak
dapat diperbaiki sehingga tumbuh sel yang bersifat ganas
yang berpoliferasi menjadi jaringan kanker.
Manifestasi klinis
 Kista ovarium sulit didiagnosa dini karena gejala
penyakit awal tidak spesifik
 Gejala yang sering terjadi : Terdapat benjolan di perut,
nyeri perut bagian bawah yang menetap menyebar ke
punggung bawah, nyeri senggama, gangguan miksi
 Berdasarkan literatur gejala yang tersering yaitu rasa
nyeri pada perut bagian bawah dan panggul (79,8%)
Klasifikasi
 Kista ovarium menurut klasifikasinya :
1. Tumor ovarium non neoplastik
- Kista Folikel
- Kista Korpus Luteum
- Kista inklusi germinal

2. Tumor ovarium neoplastik jinak


- Kista Dermoid
- Kista Endometrioid
- Kistadenokarsinoma Serosum
- Kistadenokarsinoma Musinosum
Klasifikasi
Tumor Ovarium non neoplastik
 Kista folikel
- Struktur normal dan fisiologis yang berasal dari
kegagalam resorbsi cairan folikel yang tidak dapat
berkembang secara sempurna
- Wanita muda yang masih menstruasi
 Kista korpus luteum
- Kista tersebut dapat timbul karena waktu pelepasan sel
telur terjadi perdarahan
 Kista inklusi germinal
- Kista ini terjadi karena invaginasi dari epitel
germanitivum pada permukaan ovarium
Klasifikasi
 Kista Dermoid
- Teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur
eksodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit,
rambut, gigi, dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning
menyerupai lemak
 Kista endometrioid
- Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada
dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan
epitel endometrium.
- Tidak ada hubungan dengan endometriosis ovarii
 Kistadenokarsinoma Serosum
- Ciri khas potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista
(50%)
 Kistadenokarsinoma Musinosum
- Mudah pecah
DIAGNOSIS
 Pemeriksaan fisik
- Palpasi abdomen : Kista yang besar dapat teraba
 Pemeriksaan penunjang
- CA 125
- Laparoskopi
- USG
- CT-Scan
Mature Teratoma
 Teratoma berasal dari bahasa Yunani terato yang berarti
“suatu monster” dan onkoma yang menunjukkan “suatu
pembengkakan atau massa
 Terdiri dari 3 lapisan germinal:
- Ektodermal
- Mesodermal
- Endodermal
 Teratoma matur merupakan salah satu dari tumor-tumor
ovarium yang sering (15-53,5%) dari seluruh neoplasma
ovarium
Mature Teratoma
 Mature cystic teratoma ( Kista fibroid )
- Benign
- Memiliki gambaran khas yaitu terdiri dari rambut, gigi,
tulang, lemak, otot
- Gejala yang paling sering muncul : Nyeri abdomen
PEMBAHASAN
Faktor resiko
Kasus Teori

Usia 38 tahun • Rata-rata Usia reproduksi 20-


50 tahun
• Usia 31-40 tahun (23%)
Menarche 13 tahun • (12,5%)
Gejala klinis
Kasus Teori
Nyeri perut bawah • Pada penelitian Desiana,2018:
Rasa nyeri pada perut bagian bawah
dan panggul (79,8%)
Nyeri saat BAK • Pada penelitian shinta, 2016:
Sering BAK Ditemukan peningkatan frekuensi
berkemih (19,3%)
Menstruasi teratur • Pada Penelitian shinta, 2016:
Ditemukan menstruasi teratur (30%)
Pemeriksaan tambahan
Macam Kasus Teori
Tumor Marker AFP (1.9ng/Ml) n : < 7.0 CA-125 normal
ng/Ml menunjukkan tidak
CA CA-125 (18.5 U/Ml) n : < terjadi keganasan
35 U/Ml
Kesimpulan : Kistoma
ovarii
Pemeriksaan tambahan
Macam Kasus
PA • Pada Ektoderm tampak jaringan kulit
dilapisi epithel squamos atropi dengan
bahan keratin luas, enamel gigi, rambut.
Pada jaringan Mesoderm terdiri dari
jaringan tulan-tulan rawan, jaringan
otot, lemak, dan pembuluh darah. Pada
kedua tuba tidak tampak tanda-tanda
kelainan tertentu.
• Tidak tampak keganasan
Tata laksana

Kasus Teori
• Ditemukan kista • Ukuran > 5cm dilakukan
ukuran10cm kanan dan kiri tindakan laparotomi
• Dilakukan tindakan ->
Bilateral
Salpingooforektomi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai