Pembimbing:
dr. Harnoprihadi N., SpOG
Oleh:
Vincentius Michael Willianto
NRP. 1522319033
Oleh:
Vincentius Michael Willianto
NRP. 1522319033
Naima T. Joseph, Carolynn M. Dude, Hans P. Verkerke, Les’Shon S. Irby, Anne L. Dunlop, Ravi M. Patel, Kirik A. Easley,
Alicia K. Smith, Sean R. Stowell, Denise J. Jamieson, Vijayakumar Velu, dan Martina L. Badell
ABSTRAK
Tujuan: Untuk menyelidiki respon imun ibu setelah infeksi Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus (SARS-CoV-2) selama kehamilan dan mengukur efisiensi
transfer antibodi transplasenta.
Metode: penelitian ini menggunakan metode studi kohort prospektif terhadap pasien
hamil yang dites positif terinfeksi SARS CoV-2 saat masa kehamilan dan mengambil
sampel darah ibu dan tali pusat pada saat melahirkan. Enzym-Linked Immunosorbent
Assay (ELISA) dan netrualization assays dipakai untuk mengukur konsentrasi dan
potensi netralisasi imunoglobulin (Ig)G, IgA, dan IgM antibodi terhadap protein spike
SARS-CoV-2 di plasma darah ibu dan darah tali pusat. Perbedaan konsentrasi antibody
menurut ada tidaknya gejala infeksi SARS CoV-2 dan perbandingan lamanya waktu
diketahuinya pasien positif dari tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dianalisis
menggunakan uji signifikansi non-parametrik. Rasio tali pusat terhadap titer anti-
receptor binding domain IgG maternal dianalisis untuk menilai efisiensi transfer antibodi
tranplasenta.
Hasil: Tiga puluh dua sampel berpasangan dianalisis dalam penelitian ini. Anti-receptor
binding domain IgG terdeteksi pada 100% (n = 32) pada sampel darah ibu dan 91%
(n=29) dari sampel darah tali pusat. Antibodi yang mampu menetralisir terdapat 94%
(n=30) pada sampel darah ibu dan 25% (n=8) pada sampel darah tali pusat. Infeksi
dengan gejala dibandingkan dengan infeksi tanpa gejala perbedaan dalam median
(rentang interkuartil) anti-receptor binding domain IgG ibu ,mendapat hasil yang
signifikan (log 3.2 [3.5–2.4] vs log 2.7 [2.9–1.4],P=.03) . Median (rentang interkuartil)
titer Anti-reseptor binding domain IgG ibu tidak signifikan antara pasien rawat inap yang
melahirkan lebih dari 14 hari setelah hasil tes PCR positif dengan dibandingkan dengan
mereka yang melahirkan kurang dari 14 hari setelah hasil tes positif (log 3.3 [3.5–2.4] vs
log 2.67 [2.8– 1.6],P5.05). Rasio antibodi darah tali pusat neonatal/plasma ibu adalah
0,81 (0,67-0,88).
Kesimpulan: Hasil reaksi penetralan antibody ibu dan respons Anti-reseptor binding
domain IgG setelah infeksi SARS-CoV-2, menunjukan bahwa efisiensi transfer anti-
tubuh transplasenta jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Pengurangan fungsi
netralisasi oleh antibodi antara darah ibu dan darah tali pusat juga didapatkan hasil yang
signifikan. Infeksi ibu memang memberikan perlindungan antibodi neonatal tetapi potensi
perlindungan memerlukan studi lebih lanjut.
PENDAHULUAN
Sampel yang diambil adalah pasien hamil berusia 18 tahun atau lebih
yang terkonfirmasi positif terinfeksi SARS-CoV-2 oleh PCR antara April hingga
Desember 2020. Kemudian pasien tersebut yang berencana melahirkan di Grady
Memorial Hospital atau Emory University Hospital-Midtown untuk ditawarkan
ke salah satu studi: SPORE (Study of Pregnancy Out-comes in women with
REspiratory illness due tosuspected or confirmed coronavirus infection) di Grady
Memorial Hospital atau EmPOWR (Emory Prospective Opportunity for Women's
Health Research Initiative) di Emory University Hospital Midtown di Atlanta,
Georgia. Selama jangka waktu ini, skrining SARS-CoV-2 dilakukan pada semua
individu hamil yang dirawat di unit persalinan.8 Pasien yang tidak berbicara
bahasa Inggris atau Spanyol sebagai bahasa utama mereka tidak dimasukan
menjadi sampel untuk penelitian ini.
Informasi demografi dan kesehatan, termasuk usia ibu, ras-etnis, status
asuransi, dan komorbiditas medis seperti obesitas, hipertensi kronis, dan diabetes
pregestasional diambil dari catatan medis oleh abstraktor medis yang terlatih.
Karakteristik klinis yang diambil terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 seperti
waktu infeksi, adanya gejala seperti yang didokumentasikan dalam rekam medis
elektronik, perjalanan klinis, serta data rawat inap. Data yang diambil juga berupa
data ibu, neonatal, dan obstetrik seperti usia kehamilan saat lahir, cara persalinan,
berat lahir neonatus, dan status neonatus SARS-CoV-2. Pengujian SARS-CoV-2
neonatus pada awalnya dilakukan atas kebijaksanaan provider pediatrik atau
neonatal, tetapi pengujian universal terhadap bayi yang lahir dari ibu dengan
infeksi SARS-CoV-2 dimulai pada November 2020 berdasarkan rekomendasi
American Academy of Pediatrics.9
Setelah pendaftaran, darah vena ibu dikumpulkan ke dalam tabung EDTA
ketika pasien datang untuk pengambilan darah klinis dan saat masuk rumah sakit
persalinan. Darah tali pusat dikumpulkan ke dalam kotak khusus (kit) darah tali
pusat menggunakan teknik steril pada saat persalinan; semua sampel diproses
untuk mendapatkan plasma dan disimpan pada suhu – 80 oC.
Tingkat antibodi anti-SARS-CoV-2 IgG, IgA, dan IgM yang ada dalam
darah ibu dan tali pusat dinilai menggunakan uji Enzym-Linked Immuno-sorbent
Assay (ELISA) yang dikembangkan bekerja sama dengan Emory Medical Lab.10
Titer akhir log dihitung dengan imputasi setelah pemasangan sigmoidal
menggunakan perangkat lunak GraphPad Prism di bawah batas Optical Density
(OD) yang divalidasi secara klinis (0,2 untuk IgG, 0,15 untuk IgA, dan 0,35
untuk IgM), ditentukan relatif terhadap kontrol negatif prapandemi dan plasma
konvalesen.
Aktivitas penetralan SARS-CoV-2 dalam darah ibu dan tali pusat
dikuantifikasi menggunakan uji yang dikembangkan oleh Crawford,
menggunakan strain Wuhan-Hu-1.11,12 Untuk mengukur aktivitas penetralan
antigen spike SARS-CoV-2 dalam plasma, disiapkan dengan pengenceran lima
kali lipat untuk setiap sampel dan diinkubasi dengan jumlah standar pseudovirus
SARS-CoV-2. Konsentrasi penghambatan-pengenceran 50% (IC50) untuk setiap
sampel plasma yang diuji ditentukan dengan menormalkan sinyal pendaran di
setiap pengenceran sampel ke sinyal maksimum dalam kontrol pseudovirus saja.
Pengenceran log IC50 kemudian dihitung dengan inputasi setelah pemasangan
sigmoidal dari setiap kurva netralisasi menggunakan GraphPad Prism.
Sampel plasma diencerkan 1:2 dalam buffer Quanterixassay sebelum
diuji pada immunoassay susunan molekul tunggal yang sangat sensitif pada
Quanterix HD-X instrument untuk mendeteksi protein nukleokapsid SARS-CoV-
2. Pengujian dilakukan seperti yang dijelaskan oleh pabrikan dan divalidasi dari
plasma.13
Distribusi yang mendasari tingkat antibodi ibu dan tali pusat dinilai
normalitasnya. Perbedaan median dalam titer antibodi titik akhir log ibu dan
darah tali pusat antara keduanya dengan infeksi tanpa gejala dan gejala serta
waktu dari infeksi yang dikonfirmasi hingga persalinan dievaluasi menggunakan
tes parametrik dan tes signifikansi non-parametrik menggunakan 2-sided P-
values jika sesuai (t Test digunakan untuk uji parametrik, sedangkan uji Mann-
Whitney U untuk uji non parametrik).
Rasio antibodi darah tali pusat neonatal/plasma ibu dihitung sebagai rasio
antara darah tali pusat dan titer Anti-reseptor binding domain IgG plasma ibu.
Korelasi Pearson digunakan untuk menganalisis hubungan antara titer antibodi
darah ibu dan tali pusat, dan tes parametrik digunakan untuk membandingkan
rasio janin/ibu antara mereka dengan infeksi simtomatik dan asimtomatik (dua uji
sampel dengan varian yang sama) dan dengan latensi dari infeksi hingga
persalinan.
Analisis univariat untuk membandingkan perbedaan sampel rasio antibodi
neonatal/ibu di antara variabel kategoris yang berbeda, khususnya berat lahir,
jenis kelamin neonatus, dan adanya obesitas ibu dilakukan dengan menggunakan
t Test atau analisis of varians (ANOVA) bila sesuai.
Analisis regresi linier dilakukan untuk menganalisis hubungan antara
interval titer anti-reseptor binding domain IgG maternal dari infeksi ibu hingga
persalinan (hari logaritma natural), infeksi simtomatik atau asimtomatik, serta
untuk menganalisis hubungan antara anti-reseptor binding domain IgG antara
tali pusat dan plasma ibu.
Analisis dilakukan menggunakan software statistik GraphPad Prism9.0
dan software R-statistical ; P<0,05 dianggap signifikan secara statistik untuk
semua analisis.
Penelitian ini telah disetujui oleh Emory University Institutional Review
Board dan Grady Research Oversight Committee; semua pasien diberikan
persetujuan tertulis untuk partisipasi.
HASIL
Dari April hingga Desember 2020, ada 83 pasien hamil yang terdaftar di
SPORE (n=62) atau EmPOWR (n=21); dari jumlah tersebut, 32 pasang sampel
darah ibu dan tali pusat yang yang termasuk kriteria inklusi untuk analisis. Semua
sampel berasal dari pasien hamil dengan hasil tes PCR SARS-CoV-2 positif.
Demografi dilaporkan pada Tabel 1. Kondisi komorbiditas yang dominan yaitu
obesitas dan asma maupun komorbid kondisi paru lainnya.
Gejala pasien yang ditemukan dalam penelitian ini akibat infeksi
dijelaskan pada Tabel 2. Gejala yang dominan pada kelompok ini antara lain
batuk (n=14; 82%), kesulitan bernapas (n=9; 53%), demam (n=5; 29%), dan
anosmia atau ageusia (n=4; 24%). Hasil persalinan, maternal, dan neonatal juga
dirangkum dalam Tabel 2.
Pasien kemudian dikategorikan menurut waktu dari hasil tes PCR positif
pertama hingga melahirkan (14 hari atau kurang [n=13] vs lebih dari 14 hari
[n=19]) (Gambar. 3). Median (rentang interkuartil) titer anti-reseptor-binding
domain IgG ibu tidak lebih tinggi secara signifikan pada pasien yang melahirkan
lebih dari 14 hari setelah hasil tes PCR positif dibandingkan dengan mereka yang
melahirkan dalam 14 hari (log 3,3 [3,5-2,4] vs log2,67 [2,8-1,6], P=.05).
Meskipun anti-reseptor-binding domain IgG tali pusat lebih tinggi pada mereka
yang melahirkan lebih dari 14 hari setelah diagnosis, hal ini tidak signifikan
secara statistik (log 2.4 [2.9-1.7] vs log 1.8 [2.2-0.9], P=.07). Analisis regresi
linier dilakukan untuk menganalisis hubungan antara titer anti-reseptor-binding
domain IgG dan waktu dari hasil tes PCR positif awal sebagai paparan
berkelanjutan (hari logaritma natural). Setiap hari diperkirakan peningkatan titer
Gambar 3. Presentase antibodi ibu terhadap waktu dari hasil tes PCR positif
pertama hingga melahirkan.
Antigen nukleokapsid terdapat pada 5 (16%) sampel plasma ibu (tiga dari
pasien bergejala, dua dari pasien tanpa gejala) dan satu sampel darah tali pusat.
Sampel darah tali pusat yang positif (18,15 pg/mL) diperoleh setelah pelahiran
pada pasien yang menjalani pelahiran sesar yang emergensi karena ibu
mengalami gagal napas pada usia kehamilan 37 minggu; kadar antigen
nukleokapsid plasma ibu adalah 1.780 pg/mL, dan tidak ada IgM yang terdeteksi
dalam darah tali pusat dari pasien ini. Neonatus dirawat dan dipulangkan ke
rumah pada hari ke-3 kehidupan. Konsentrasi antigen sampel pasien ibu (empat
yang lainnya) berkisar antara 0,3-11,3pg/mL.
Hubungan antara titer anti-reseptor-binding domain IgG ibu dan tali pusat
kemudian dianalisis dan rasio antibodi darah tali pusat neonatal/plasma ibu
dihitung untuk setiap sampel berpasangan. Secara keseluruhan, ada korelasi
moderat antara konsentrasi anti-reseptor-binding domain IgG ibu dan tali pusat
IgG, dengan memprediksi titer antibodi ibu yang lebih tinggi akan memberikan
titer pada darah tali pusat yang lebih tinggi [Pearson, r(30)=0.78, P<.001].
Namun, lamanya infeksi ibu tidak dapat memprediksi titer anti-reseptor-binding
domain IgG terhadap antibodi tali pusat (P=.62). Rasio antibodi darah tali pusat
neonatal/plasma ibu untuk anti-reseptor-binding domain IgG berkisar antara 0
hingga 1,03 (median 0,81 [0,67-0,88]), sesuai dengan efisiensi keseluruhan
sebesar 81%. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam efisiensi transfer jika
dibandingkan antara pasien bergejala dengan yang tidak bergejala (P=.44)
maupun dengan waktu laten dari infeksi sampai melahirkan (P=.82) (Gambar. 4).
Demikian pula, tidak ada perbedaan yang terlihat berdasarkan indeks massa
tubuh ibu lebih dari 30 (P=.97), jenis kelamin neonatus (P=.98), atau berat lahir
lebih besar atau kurang dari 3.000 gram (P=.80).
1. Zambrano LD, Ellington S, Strid P, Galang RR, Oduyebo T,Tong VT, et al.
Update: characteristics of symptomatic womenof reproductive age with
laboratory-confirmed SARS-CoV-2infection by pregnancy status—United States,
January 22–October 3, 2020. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2020;69:1641–7.
doi: 10.15585/mmwr.mm6944e3
2. Joseph NT, Rasmussen SA, Jamieson DJ. The effects ofCOVID-19 on pregnancy
and implications for reproductivemedicine. Fertil Steril 2021;115:824–30. doi:
10.1016/j.fertn-stert.2020.12.032
5. Kubiak JM, Murphy EA, Yee J, Cagino K, Friedlander RL,Glynn SM, et al.
severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 serology levels in pregnant
women and their neonates. Am JObstet Gynecol 2021 Jan 23 [Epub ahead of
print]. doi: 10.1016/j.ajog.2021.01.016
6. Edlow AG, Li JZ, Collier AY, Atyeo C, James KE, Boatin AA,et al. Assessment
of maternal and neonatal SARS-CoV-2 viralload, transplacental antibody
transfer, and placental pathologyin pregnancies during the COVID-19 pandemic.
JAMA NetwOpen 2020;3:e2030455. doi: 10.1001/jamanetworkopen.2020.30455
8. Joseph NT, Stanhope KK, Badell ML, Horton JP, Boulet SL,Jamieson DJ.
Sociodemographic predictors of SARS-CoV-2infection in obstetric patients,
Georgia, USA. Emerg InfectDis 2020;26:2787–9. doi: 10.3201/eid2611.203091
11. Crawford KHD, Eguia R, Dingens AS, Loes AN, Malone KD,Wolf CR, et al.
Protocol and reagents for pseudotyping lenti-viral particles with SARS-CoV-2
spike protein for neutraliza-tion assays. Viruses 2020;12:513. doi:
10.3390/v12050513
12. Wu F, Zhao S, Yu B, Chen YM, Wang W, Song ZG, et al. Anew coronavirus
associated with human respiratory disease inChina. Nature 2020;579:265–9. doi:
10.1038/s41586-020-2008-3
13. Shan D, Johnson JM, Fernandes SC, Suib H, Hwang S, Wuelf-ing D, et al. N-
protein presents early in blood, dried blood andsaliva during asymptomatic and
symptomatic SARS-CoV-2infection. Nat Commun 2021;12:1931. doi:
10.1038/s41467-021-22072-9
14. Suthar MS, Zimmerman MG, Kauffman RC, Mantus G, Lin-derman SL,
Hudson WH, et al. Rapid generation of neutraliz-ing antibody responses in
COVID-19 patients. Cell Rep Med2020;1:100040. doi:
10.1016/j.xcrm.2020.100040
16. Corbett KS, Flynn B, Foulds KE, Francica JR, Boyoglu-BarnumS, Werner AP,
et al. Evaluation of the mRNA-1273 vaccineagainst SARS-CoV-2 in nonhuman
primates. N Engl J Med2020;383:1544–55. doi: 10.1056/nejmoa2024671
18. Sterlin D, Mathian A, Miyara M, Mohr A, Anna F, Claër L,et al. IgA dominates
the early neutralizing antibody response toSARS-CoV-2. Sci Transl Med
2021;13:eabd2223. doi: 10.1126/scitranslmed.abd2223
21. Atyeo C, Fischinger S, Zohar T, Slein MD, Burke J, Loos C,et al. Distinct early
serological signatures track with SARS-CoV-2 survival. Immunity 2020;53:524–
32.e4. doi: 10.1016/j.immuni.2020.07.020
23. Vivanti AJ, Vauloup-Fellous C, Prevot S, Zupan V, Suffee C,Do Cao J, et al.
Transplacental transmission of SARS-CoV-2infection. Nat Commun
2020;11:3572. doi: 10.1038/s41467-020-17436-6
25. Healy CM, Rench MA, Swaim LS, Smith EOB, Sangi-Hagh-peykar H, Mathis
MH, et al. Association between third-trimester Tdap immunization and neonatal
pertussis antibodyconcentration. JAMA 2018;320:1464–
70.10.1001/jama.2018.14298
27. Shanes ED, Mithal LB, Otero S, Azad HA, Miller ES, GoldsteinJA. Placental
pathology in COVID-19. Am J Clin Pathol 2020;154:23–32. doi:
10.1093/ajcp/aqaa089.
28. Gray KJ, Bordt EA, Atyeo C, Deriso E, Akinwunmi B, YoungN, et al. COVID-
19 vaccine response in pregnant and lactatingwomen: a cohort study. Am J Obstet
Gynecol 2021 Mar 24[Epub ahead of print]. doi: 10.1016/j.ajog.2021.03.023
29. Moore JT, Ricaldi JN, Rose CE, Fuld J, Parise M, Kang GJ.Disparities in
incidence of COVID-19 among underrepre-sented racial/ethnic groups in
counties identified as hotspotsduring June 5–18, 2020. Morb Mortal Wkly Rep
2020;69:1–5. doi: 10.15585/mmwr.mm6933e1
JUDUL JURNAL : Respon Antibodi Maternal, Potensi Netralisasi dan
Transfer
Antibodi Plasenta Setelah Infeksi Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus (SARS Cov-2) (Maternal Antibody
Response, Netralizing Potency and Placental Antibody
transfer After Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus (SARS-CoV-2) Infection)
SUMBER : Jurnal Wolters Kluwer Health, Inc Vol 0, No. 0 Tahun 2021
DAFTAR PUSTAKA
65 Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal V
66 Kesesuaian sitasi pada naskah dan daftar pustaka V
LAIN-LAIN
Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, informatif
67 V
dan efektif
68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat azas V