Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan

Laju endap darah hampir selalu meningkat dan mungkin dijumpai leukositosis ringan
adanya anemia hipokrom. Terdapat adanya peningkatan alfa-2 globulin, penurunan albumin, dan
terkadang peningkatan gam globulin pada elektroforesis protein serum, kadar besi serum
cenderung khasnya rendah. Biopsi dari segmen arteri yang terkena akan menegakkan diagnosis.
Tetapi karena arteritis sifatnya segmental, harus digunakan segmen yang panjang untuk
mencegah didapatkan hasil biopsi yang negatif dari area normal. Biasanya ditemukan giant cell
yang khas pada dinding pembuluh darah dari spesimen biopsy. Arteriografi dapat menunjukkan
adanya stenosis dari pembuluh darah yang terkena. Akhir-akhir ini banyak disebutkan tentang
manfaat color duplex ultrasonography dengan tanda yang paling spesifik adalah apabila
ditemukan halo gelap, yang mungkin disebabkan karena adanya edema dari dinding arteri
(Margono, 2011)

Pada penderita dengan tanda-tanda klinis yang khas adalah halo pada ultrasonography,
cukup untuk membuat diagnosis arteri temporalis dan memulai pengobatan tanpa dilakukan
biopsy arteri temporalis (Margono, 2011)

Diagnosis banding

Bentuk lain dari arteritis temporalis adalah polimialgia reumatika, yang mungkin tidak
disertai dengan gejala visual. Polimialgia arterika (giant cell atritis) tanpa nyeri kepala tetapi
dengan komplikasi yang sama seperti pada arteritis temporalis. Sejumlah penderita dengan
polimialgia reumatika sering berkembang menjadi arteritis temporalis pada perjalanan
penyakitnya, sehingga diduga bahwa myalgia merupakan stadium awal dari srteritis temporalis
(Margono, 2011)

Tata laksana

Pengobatan dari arteritis temporalis yang paling efektif adalah dengan pemberian steroid
yang dapat memberikan perbaikan segera pada nyeri kepalanya serta mengurangi kecenderungan
gangguan penglihatan pada kebanyakan pasien. Kortison dapat diberikan pada dosis awal 100-
300 mg/hari, atau prednisone diberikan 20-50 mg/ hari. Pengurangan dosis dilakukan secara
bertahap dosis tinggi prednisone yang dianjurkan 40-80 mg/hari. Dosis tinggi tersebut
dipertahankan 3-4 minggu lalu kemudian diturunkan bertahap dalam beberapa minggu atau
beberapa bulan.

Selama pengobatan dianjurkan untuk selalu dimonitor: gejala nyeri kepala, jaw claudication,
serta laju endap darah. Steroid tidak memengaruhi gangguan visual yang telah terjadi dan juga
tidak selalu dapat mencegahnya. Untuk mencegah terjadinya osteoporosis akibat pemakaian
prednisone jangka lama ada yang menganjurkan pemberian senyawa kalsium dan fosfat. Selain
prednisone beberapa obat terkadang diberikan untuk pengobatan arteritis temporalis seperti metil
prednisolone 1-2 mg/hari. (Margono, 2011)

Komplikasi

 Kebutaan
Aliran darah yang berkurang ke mata dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang
tiba-tiba dan tidak menyakitkan pada satu atau bisa kedua mata. Kehilangan penglihatan
biasanya permanen.
 Aneurisma aorta
Aneurisma adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah yang melemah, biasanya di
aorta. Aneurisma aorta mungkin pecah, menyebabkan perdarahan internal yang
mengancam jiwa.

Karena komplikasi ini dapat terjadi bahkan bertahun-tahun setelah diagnosis giant cell arteritis ,
mungkin dilakukan pemantauan pada aorta dengan rontgen dada tahunan atau tes pencitraan
lainnya, seperti ultrasound dan CT (Mayo clinic, 2018)

Daftar pustaka

Margono LS dan Ardiansyah D. Pendarahan Intra Serebral. dalam: Machfoed, Mohammad H,


Hamdan M, Matchin A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya: Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga; 2011.

Mayo Clinic staff. 2018. Giant cell atritis [Online], Available:


hhttps://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/giant-cell-arteritis/symptoms-causes/syc
20372758.

Anda mungkin juga menyukai