ABSTRACT
Cluster headache previously known as varian of migrene, is neurovascular headache characterized by unilateral
headache and associated with ipsilateral cranial otonomic signs. Diagnosis of cluster headache is made from history
taking and physical examination. The main management of cluster headache is pharmacotherapy. In patients with resistant
cluster headache regarding pharmacotherapy, interventional therapies such as radiofrequency of pterygopalatine and
occipital nerve stimulation are might be needed. Eventhough relatively safe, interventional therapy have some side
effects. This article reviews theurapeutic aspects of cluster headache focus on interventional therapy in order to get better
understanding of comprehensive management of cluster headache.
Keyword: Cluster headache, occipital nerve stimulation, pterygopalatine ganglion, radiofrequency
ABSTRAK
Nyeri kepala tipe klaster yang sebelumnya dikenal sebagai bentuk varian dari migren, merupakan nyeri kepala
neurovaskuler yang ditandai dengan nyeri kepala unilateral dan berhubungan dengan tanda-tanda otonom kepala ipsilateral.
Diagnosis nyeri ini adalah berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan terapi utama berupa farmakoterapi. Namun
pada pasien yang resisten dengan farmakoterapi, dapat dipertimbangkan modalitas terapi intervensi, seperti radiofrekuensi
pada ganglion pterigopalatina dan stimulasi nervus oksipitalis. Walaupun relatif aman, terapi intervensi juga memiliki
beberapa efek samping. Oleh karena itu, perlu diketahui aspek terapeutik dari nyeri kepala tipe klaster, terutama terapi
intervensi untuk menambah khasanah pengetahuan penanganan nyeri ini secara komprehensif.
Kata kunci: Nyeri kepala tipe klaster, ganglion pterigopalatina, radiofrekuensi, stimulasi nervus oksipitalis
*Departemen Neurologi FK Universitas Airlangga, Surabaya; **Departemen Biokimia FK Universitas Diponegoro, Semarang.
Korespondensi: jw.santoso@gmail.com
Tabel 2. Perbedaan Manifestasi Klinis Nyeri Kepala Tipe Kepala Klaster dengan Migren
Karakteristik Nyeri Kepala Tipe Klaster Migren
Jenis Kelamin Lebih sering pada laki-laki (10:1) Lebih sering pada wanita (3:2)
Aura Tidak ada Dapat muncul aura visual atau sensorik (25%)
Distribusi Unilateral Kadang bilateral atau hemikranial pada sisi yang
lainnya
Durasi 30-120 menit 12-48 jam
Riwayat keluarga Biasanya negatif Terdapat anggota keluarga menderita migren
(70%)
Periodisitas Nyeri muncul setiap hari selama 4-12 Serangan berupa serangan tunggal dengan inter-
minggu val bebas nyeri
Frekuensi Selama serangan, muncul 1-3 kali tiap hari, Serangan berlangsung 1-2 hari, sering dimulai
sering pada waktu tidur saat bangun tidur
Remisi 6-18 bulan Remisinya lebih pendek
Diterjemahkan dari Pearce. Cluster headache and its variants.3
untuk periode 4 minggu sampai 4 bulan. Serangan karsinoma nasofaring, meningioma sfenoid, diseksi
biasanya muncul pada malam hari, satu jam setelah arteri karotis, diseksi arteri vertebralis, adenoma
onset tidur dan berhubungan dengan tidur REM hipofisis, atau aneurisma.5
(rapid eye movement). Serangan ini sering muncul Manajemen Konservatif
pada waktu-waktu yang dapat diprediksi atau pada
Terapi nyeri kepala tipe klaster terdiri atas
waktu yang tidak terduga.5-6
terapi simtomatik (abortif) dan preventif (profilaksis).
The International Classification of Headache Terapi abortif bertujuan untuk mengurangi gejala
Disorders, 3rd edition (beta version) menyusun dan memperpendek durasi serangan, sedangkan
kriteria diagnosis nyeri kepala tipe klaster dan profilaksis untuk mencegah dan mengurangi jumlah
mengklasifikasikannya menjadi dua bentuk, yaitu serangan.4-5
episodik dan kronik (Tabel 3).1 Tipe episodik
Terapi abortif berupa pemberian oksigen,
berlangsung dari beberapa minggu sampai bulan,
sumatriptan subkutan, dan ergotamin tartat sublingual.3
dengan frekuensi serangan bervariasi dari satu
Oksigen 100% diberikan melalui masker 7L/menit
serangan dalam 2 sampai 8 per hari. Setelah periode
selama 10-15 menit. Terapi ini efektif dan aman, 70%
tersebut, pasien memiliki periode satu atau lebih
kasus berkurang serangannya selama 15-30 menit.6
bebas serangan sebelum muncul serangan berikutnya.
Mekanisme terapi oksigen dalam mengurangi nyeri
Sebagian kecil pasien mengalami perubahan dari masih belum jelas. Teori tertua menyatakan bahwa
episodik menjadi kronik, dengan serangan harian oksigen adalah vasokonstriktor. Schuh-Hofer dkk
muncul selama setahun. Nyeri kepala tipe klaster membuktikan bahwa oksigen menghambat proses
episodik lebih sering dijumpai dibandingkan tipe inflamasi melalui hambatan terhadap ekstravasasi
klaster kronik. Namun tidak diketahui rasio yang pasti.7 protein neurogenik plasma. Akerman dkk berpendapat
Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan bahwa oksigen tidak mempengaruhi nervus trigeminus