IMAGING CA
PARU
Nama: Nindya Amalia Biharjo Putri
NRP: 1522319014
Dosen Pembimbing
dr. Utami Ambarsari, Sp.Rad
Departemen Radiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2020
LATAR BELAKANG
Kanker paru merupakan penyebab utama keganasan
di dunia mencapai hingga 13% dari semua
diagnosis kanker
Mampu mengetahui dan menjelaskan pemeriksaan penunjang radio imaging kanker paru
kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus
cancer (NSCLC).
Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK) mencakup sekitar 20% dari semua kanker paru.
SCLC terletak di sentral dengan perluasan ke parenkim paru dan keterlibatan kelenjar getah bening
Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) mencakup sekitar 80% dari semua kanker paru
Sebagian besar kanker paru disebabkan oleh karsinoma sel skuamos, karena karsinoma sel skuamosa
60 tahun.
Karsinoma sel skuamosa dapat mengalami nekrosis dan membentuk kavitas, tumor ini dapat menjalar
Letaknya sering di perifer paru, terkadang di sentral, perkembangan tumor jenis ini cepat dan cepat
bermetastasis melalui hematogen atau limfogen
Tumor eptielial ganas tidak berdeferensiasi gambaran selnya tidak seperti sel karsinoma sel kecil dan
pajanan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan faktor
penyebab utama di samping adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh, genetik dan lain-lain
Komponen utama Rokok salah satunya adalah Tar : zat berbahaya yang menyebabkan kanker
(karsinogenik)
FAKTOR RISIKO
Merokok merupakan faktor risiko utama dari kanker paru. Selain merokok terdapat faktor risiko berupa
Dioxin Tekstil
Batuk 8-75%
Penurunan berat badan 0-68%
Sesak 3-60%
Nyeri dada 20-49%
Nyeri tulang 6-25%
Demam 0-20%
Disfagia 0-2%
Mengi atau stridor 0-2%
DIAGNOSIS ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Pembesaran KGB, Nyeri tekan tulang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematokrit rendah (<40% laki-laki, <35% perempuan), Fosfatase alkalin meningkat, Enzim hati dan kalsium
meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN KHUSUS
Bronkoskopi
STADIUM
Penentuan stadium penyakit
berdasarkan sistem TNM
dari American Joint
Committee on Cancer
(AJCC) versi 7
T(Tumor) : Ukuran &
lokasi
TATA LAKSANA
Manajemen terapi dibagi atas Kanker paru jenis non small cell lung carcinoma dan small cell lung carcinoma.
• Tanpa metastasis dilakukan kombinasi kemoterapi dan radioterapi jika tidak terdapat kontra indikasi.
Non small cell lung carcinoma
1. Bedah
Modalitas ini adalah terapi utama utama untuk sebagian besar Non small cell karsinoma, terutama
stadium I-II dan stadium IIIA yang masih dapat direseksi
2. Radioterapi
Merupakan salah satu modalitas penting dalam tatalaksana kanker paru. Radioterapi dalam tatalaksana
kanker paru non small cell karsinoma dapat berperan di semua stadium sebagai terapi kuratif definitif,
kuratif neoajuvan atau ajuvan maupun paliatif dengan indikasi dan tujuan .Teknik radioterapi modern
diharapkan dapat memaksimalkan kontrol tumor dan meminimalisir toksisitas terapi. Teknik minimal
yang digunakan adalah 3DCRT
3. Kemoterapi
Dapat diberikan sebagai modalitas pada stadium dini, atau sebagai adjuvant pasca pembedahan. Terapi
adjuvant dapat diberikan pada stadium IIA, IIB dan IIIA. Dengan tujuan apabila sudah meluas,
kemoterapi membunuh sel yang sedang berkembang biak, tak terkecuali sel tubuh yang normal
sehingga tubuh akan merasakan efek samping dari kemoterapi.
PROGNOSIS
Foto thoraks
T1 tumor (kiri) CT scan toraks menunjukkan terdapat nodul di bagian
lobus bawah kiri dengan ukuran < 2cm.
(kanan) CT scan toraks menunjukkan terdapat nodul di bagian lobus atas
kanan dengan ukuran 2,9 cm.
T2 tumor (kiri) CT scan toraks menunjukkan terdapat masa di paru bagian kanan dengan ukuran 4,8 cm
(kanan) CT scan toraks potongan koronal menunjukkan terdapat nodul di bronkus intermedius dengan
ukuran 4cm dari karina ( lesi endobronkial > 2cm dari karina )
T3 tumor dibagian lobus atas kanan dengan invasi di dinding toraks
T4 Tumor CT scan thoraks menunjukkan terdapat massa dibagian lobus kanan atas dengan
invasi di mediastinum dan karinal, ipsilateral lokulasi efusi pleura dan penebalan pada pleura
N1 nodul. Ipsilateral nodul pada paru hingga hilus
N2 nodul tumor bagian kanan mewakili mediastinum atau limfadenopati subkarinal
N3 nodul kontralateral mediastinum atau kontralateral limfadenopati hilus atau nodul
supraklavikula
Aksial pada MRI T1 dari otak yang diperoleh pada pasien dengan kanker paru-paru primer yang diketahui menunjukkan lesi
peningkatan cincin dengan edema di sekitarnya oksipital kanan (panah), sebuah temuan yang konsisten dengan metastasis
Kiri : Massa di paru
Kanan : Massa mediastinum
DIAGNOSIS BANDING
CT scan (A) Adenokarsinoma dengan margin lobus yang tidak halus, tumor tersebut mengalami lobulasi dan
(B) Karsinoma sel skuamosa dengan margin lobus halus, bentuk tumornya teratur (regular)
SCLC pada wanita berusia 54 tahun. Gambar CT kontras ditingkatkan menunjukkan
tumor primer di mediastinum tengah ke posterior (*), menyerang jantung dan
mengakibatkan atelektasis lobus kanan bawah (arrow). Efusi pleura sisi kanan kecil
juga terlihat (arrow head).
KESIMPULAN
Kanker paru atau tumor ganas paru merupakan jenis kanker terbanyak pada laki-laki di
Indonesia, dan terbanyak kelima untuk semua jenis kanker pada perempuan. Kanker paru
juga merupakan penyebab kematian akibat kanker terbanyak pada laki-laki. Sehingga
diagnosis dini yaitu radiologi imaging dapat menjadi langkah diagnostik awal dibutuhkan
Abdi, E. 2014. Lung Cancer. Cancer Council Australia Oncology Education Committee. Australia.
Antoch G, Stattaus J, Nemal AT, et al. Non-small cell lung cancer: dualmodality PET/CT in preoperative staging. Radiology2010;229: 526-533.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Pedoman nasional pelayanan kedokteran kanker paru.
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKParu.pdf - Diakses 12 mei 2020.
Kemenkes. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
Lam PT, Leung MW, Tse CY. Identifying prognostic factors for survival in advanced cancer patients: A prospective study. Hong Kong: Med J ;
2012; 13: 453-9
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (2012) ‘Buletin Jendela Data dan Informasi’, Kesehatan penyakit tidak menular. doi: ISSN 2088-270X.
Diakses 13 mei 2020.
Rasad, Sjahriar. 2018. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 148- 151.
Suprapto, N., & karyanti, m. r. (2014). kapita selekta kedokteran. jakarta: media aesculapius.
U.S. National Institutes of Health. National Cancer Institute. SEER Cancer Statistics Review, 1975-2014.