Anda di halaman 1dari 40

Anastesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri

secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan reversible.

Tindakan anestesi yang memadai, meliputi tiga


komponen yaitu hipnotik (mati ingatan), analgesia (mati
rasa) dan relaksasi otot rangka (mati gerak).
Kista adalah kantong yang berisi cairan seperti balon berisi air
dan dapat tumbuh dimana saja. Kista ovarium bermacam-macam
jenisnya. Kista yang berada di dalam ovarium atau permukaan indung
telur disebut juga kista ovarium
TOTAL/UMUM

Anastesi dibagi
menjadi 2 :
REGIONAL
Anestesi epidural merupakan salah satu bentuk
teknik blok neuroaksial, dimana
penggunaannya lebih luas dari pada anestesia
spinal.

Lumbal epidural merupakan daerah anatomis


yang paling sering menjadi tempat insersi atau
tempat memasukan epidural anestesia dan
analgesia.
Torakal Epidural

Secara teknik lebih sulit dibandingkan teknik


lumbal epidural, risiko cedera pada medulla
spinalis lebih besar. Teknik torakal epidural lebih
banyak digunakan untuk intra atau post operatif
analgesia.
Servical Epidural

Teknik ini biasanya dikerjakan dengan posisi


pasien duduk, leher ditekuk dan menggunakan
pendekatan median. Secara klinis digunakan
terutama untuk penanganan nyeri.
Teknik Anestesi Epidural
 Dengan menggunakan pendekatan
median atau paramedian, jarum epidural
dimasukan melalui kulit sampai
menembus ligamentum flavum. Dua
teknik yang ada untuk mengetahui
apakah ujung jarum telah mencapai
ruang epidural adalah teknik “loss of
resistance” dan “hanging drop”.
 Obat-obat anestesi epidural
Durasi kerja pendek sampai sedang  lidokain 1,5-2%, 3%
kloroprokain, dan 2% mevipakain.
Obat dengan durasi kerja lama  Bupikain 0,5-0,75%,
ropivakain 0,5-1%, dan etidokain.

 Kegagalan Blok Epidural

Anestesi spinal  tingkat keberhasilannya tinggi,

Anestesi epidural  sangat tergantung pada subyektifitas


deteksi dari loss of resistance atau hanging dropkurang
dapat diprediksi.
Indikasi anestesi epidural

 Bedah daerah panggul dan lutut


 Revaskularisasi ekstremitas bawah
 Persalinan
 Post operatif manajemen
 Kontraindikasi Anestesi Epidural

Intra indikasi relative Intra indikasi absolut

Neuropati perifer Sepsis

“mini-dose” heparin Bakteremia

Demensia atau psikosis Infeksi kulit pada lokasi injeksi

Aspirin atau pengobatan anti platelet Hipovolemia berat

Penyakit demielisasi ssp Koagulopati

Stenosis aorta Pengobatan antikoagulan


Pasien tidak kooperatif Peningkatan tekanan intra cranial
Komplikasi Anestesi Epidural

 hipotensi, ketidaksadaran, dan apnue


 Nyeri kepala
 Nyeri punggung
1. Persiapan mental dan fisik pasien
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Laboratorium

2. Perencanaan anastesia

Pembedahan elektif boleh ditunda tanpa batas


waktu untuk menyiapkan agar pasien dalam
keadaan bugar, sedangkan pada operasi cito
penundaan yang tidak perlu harus dihindari.
3. Klasifikasi status fisik

Klasifikasi yang digunakan untuk menilai kebugaran fisik seseorang


berasal dari The American Society of Anesthesiologists (ASA)
4. Persiapan pada hari operasi
 Pengosongan lambung
 Pengosongan kandung kemih
 Informed consent ( Surat izin operasi dan anestesi).
 Pemeriksaan fisik ulang
 Pelepasan kosmetik, gigi palsu, lensa kontak dan asesori lainnya.
 Premedikasi secara intramuskular ½ - 1 jam menjelang operasi atau
secara intravena jika diberikan beberapa menit sebelum operasi
TATALAKSANA NYERI

1. MORFIN  0,1-0,2 mg/kgBB dapat diulang tiap 4 jam

2. PETIDIN 0,2-0,5 mg/kgBB dapat diulang tiap 3-4 jam

3. FENTANIL 1-3 µg/kgBB efek analgesianya hanya berlangsung


30 menit.

4. NALOKSON 1-2 µg/kgBB intravena dan dapat diulang tiap 3-5


menit
 DEFINISI
 Kista adalah kantong yang berisi cairan seperti balon
berisi air dan dapat tumbuh dimana saja. Kista ovarium
bermacam-macam jenisnya. Kista yang berada di dalam
ovarium atau permukaan indung telur disebut juga kista
ovarium atau tumor ovarium. Kista ovarium sering terjadi
pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista
ovarium terbentuk karena perubahan hormonal yang terjadi
selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari
ovarium.
.
 ETIOLOGI
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan
(pembentukan) hormon pada hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium. Faktor penyebab
terjadinya kista antara lain adanya penyumbatan
pada saluran yang berisi cairan karena adanya
infeksi bakteri dan virus, adanya zat dioksin dari
asap pabrik dan pembakaran gas bermotor yang
dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia,
dan kemudian akan membantu tumbuhnya kista.
 Patofisiologi
Ovarium tidak akan berfungsi dengan secara
normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan
hormon hipofisis dalam jumlah yang tepat. Fungsi
ovarium yang abnormal dapat menyebabkan
penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel
telur. Dimana, kegagalan tersebut terbentuk secara
tidak sempurna di dalam ovarium dan hal tersebut
dapat mengakibatkan terbentuknya kista di dalam
ovarium, serta menyebabkan infertilitas pada
seorang wanita.
A. NON NEOPLASTIK B. NEOPLASTIK

1. Kista folikel 1. Kistoma ovarii simpleks


2. Kista korpus luteum 2. Kistadenoma ovarii
3. Kista teka lutein musinosum
4. Kista inklusi germinal 3. Kistadenoma ovarii serosum
5. Kista endometrium 4. Kista endometrioid
6. Kista Stein-Levental
Kebanyakan kista ovarium tumbuh tanpa
menimbulkan gejala atau keluhan. Keluhan
biasanya muncul jika kista sudah
membesar dan mengganggu organ tubuh
yang lain
Gejala klinis kista ovarium adalah
• nyeri saat menstruasi
• nyeri di perut bagian bawah
• nyeri saat berhubungan badan
• siklus menstruasi tidak teratur
• nyeri saat buang air kecil dan besar.
1. Pemeriksaan dengan USG
2. Kolposkopi creening
3. Pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda
tumor)
 Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Protestan
Status : Belum Menikah
Tinggi / Berat badan : 150 cm / 50 kg
No. RM : 00.96.45.38
Alamat : Jalan Asahan Komplek Veteran
MRS : 10 September 2018
Tanggal Operasi : 12 September 2018
 Anamnesis (Autoanamnesis) (11 September 2018)
 Keluhan utama : nyeri perut bagian
bawah
 Riwayat penyakit sekarang : Hal ini dialami
pasien ± 10 bulan ini, nyeri bersifat hilang timbul.
Nyeri berkurang dengan pemakaian obat. Riwayat
keluar darah dari kemaluan (-). Riwayat perdarahan
saat coitus disangkal, riwayat trauma disangkal,
riwayat keputihan disangkal. BAB (+) dalam batas
normal. BAK (+) dalam batas normal.
HEMATOLOGI HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hemoglobin 13,40 Gr/dl 11-16,5
Leukosit 9.610 /ul 4000-10000
Hematokrit 40 % 36-45
Eritrosit 5,08 /ul 4,5-5,1
Trombosit 456.000 /ul 150000-450000
MCV 81,0 fl 80,0-96,0
MCH 28,2 pg 26,5-33,5
MCHC 34,8 g/dl 31,5-35,0
APT 35,2 detik 27- 42
PT 10,4 detik 11,6-14,5
INR 0,98 detik 1-1,3
KIMIA DARAH

SGOT 11,2 U/L 0,00- 40,00


SGPT 7,76 mg/dl 0,00-40,00
GDS 120.00 mg/dl 0,00-140,00
Ureum 10,4 mg/dl 10,00-50,00
Creatinin 0,42 mg/dl 0,60-1,20

ELEKTROLIT

Natrium (Na+) 142 Mmol/L 136-155


Kalium(Ka+) 3,5 Mmol/L 3,5-5,5
Klorida (Cl-) 108,00 Mmol/L 98-107
FOTO THORAKS
Dalam batas normal
USG

Ovarium tampak membesar kistik berukuran licin berpapil berukuran 12 x 9 cm. Kesan Kista
Ovarium.
Diagnosa Kerja
Kista Ovarium Susp. Malignant 
Penggolongan Status Fisik Pasien Menurut ASA
ASA I
Rencana Tindakan
Laparotomi + Frozen Suction
Rencana Anestesi
Anestesi Epidural
Kesimpulan
Pasien perempuan usia 20 tahun, berat badan 48 kg, status fisik ASA
I, diagnosis Kista Ovarium Susp. Malignant yang akan dilakukan
tindakan Laparotomi + Frozen Section, rencana regional anestesi
epidural.
Persiapan Pasien
 Sebelum Operasi (10 September 2018)
 Pasien di konsultasikan ke spesialis anestesi dari
bagian obgyn untuk menilai kondisi fisik pasien,
apakah pasien dalam kondisi fisik yang layak untuk
dilakukan tindakan operasi.
 Setelah mendapatkan persetujuan dari spesialis
anestesi, pasien di periksa 1 hari sebelum operasi
(kunjungan pre-operatif), hasil dari kunjungan pre-
operatif ini telah dijabarkan sebelumnya.
Diruang perawatan (10 September 2018)
 Informed consent
 Surat persetujuan operasi
 Pasien dipuasakan sejak pukul 00.00 WIB tanggal
11 September 2018,
 Pengosongan kandung kemih pada pagi harinya
pada pukul 06.00 WIB.
 Pembersihan wajah dan kuku pasien dari kosmetik
agar tidak mengganggu pemeriksaan selama
anestesi, misalnya bila ada sianosis
 Identifikasi Pasien
 Memakai pakaian operasi yang telah disediakan di ruang
persiapan.
 Pemeriksaan fisik pasien di ruang persiapan : TD=130/80
mmHg, nadi = 84x/menit, suhu=36.70C, RR = 20x/menit
 Pendataan kembali identitas pasien di ruang operasi. Anamnesa
singkat kepada keluarga yang meliputi BB, umur, riwayat
penyakit, riwayat alergi, riwayat kebiasaan, dan lainnya.
 Pasien masuk kamar operasi dan dibaringkan di meja operasi
kemudian dilakukan pemasangan EKG, manset, infus, dan
oksimeter.
 Pemeriksaan tanda-tanda vital
 Spuit 3 cc, 5 cc dan 10 cc
 Sarung tangan
 Mesin anestesi
 EKG monitor
 Sfigmomanometer digital
 Oksimeter/saturasi
 Infuse set
 Infuse set dan cairan infus – Ringer Laktat
 Abocath no.18 G
 threeway
 Plester
 Alcohol
 Tourniquet
1 Premedikasi : Midazolam 5 mg/5cc
Dosis : 0,05-0,1 mg/kgBB 3.1-6,2 mg
Pemberian : 5 mg
Fentanyl 100 µg/2cc
Dosis : 2-5 µg/kgBB  124-310 µg
Pemberian : 100 µg
2 Induksi : Propofol 200 mg/20cc
Dosis : 2-2,5 mg/kgBB 124-155 mg
Pemberian : 50 mg
Xylocain 200mg/10mL
Dosis: 100-200mg 5-10mL
Pemberian: 200mg
3 Relaksan : -

4 Maintenance (rumatan) :

5 Analgetik selama op : Ketorolac 30 mg

6 Steroid : -

7 Anti emetic selama op: Ondansetron 4 mg

8 Antifibrinolitik : -

9 Anti emetic post op : Ondansetron 4 mg/12 jam

10 Analgetik post op : Ketorolac 30 mg/8 jam

11 Obat emergency : * Sulfas Atropin dosis 0,25 mg-5 mg IV


* Epinephrine dosis 1 mg atau 0.02 mg/kg larutan
1:10.000
JAM

09. 30 Pasien dari ruang tunggu masuk ke ruang operasi


• Pindahkan pasien ke meja operasi dengan posisi supinasi
• Pasang infus pada tangan kanan menggunakan abocath no.18G dengan cairan RL
sejumlah 500 cc
• Memasang monitor EKG dan oksimeter pulse
• Mengukur tekanan darah, nadi, saturasi prainduksi (TD: 140/100 mmHg, Nadi :
80x/m, SPO2 : 99%)
• Pemberian obat SA 0,25 mg, midazolam 5 mg, dan analgetik fentanyl 100 mcg
secara iv (premedikasi).
TD: 130/90 mmHg, Nadi : 90x/m, SPO2 : 99%.
09.35 * Posisi pasien tidur miring ke kanan sesuai dengan posisi untuk melakukan pungsi lumbal
* Desinfeksi area pungsi lumbal dan tutup dengan duk lubang steril
* Meakukan punsi lumbal dengan jarum epidural no 18G pada celah interspinosum lumbal 3-
4 sampai ligamentum flavum
* Melakukan uji bebas tahanan (sebagai tanda bahwa ujung jarum sudah berada di ruang
epidural) dengan spuit berisi udara
* Memasukkan kateter epidural melalui jarum epidural ke arah kranial sampai kateter yang
* Memasukkan obat lidocain 2% sebanyak 200mg atau 10ml sambail melakukan
aspirasi
* Setelah selesai tindakan , posisi pasien diatur sedemikian rupa agar posisi kepala
dan tungkai lebih tinggi dari badan
* Nilai ketinggian blok dengan skor “Bromage”
* Memastikan pasien sudah tidak sadar dengan cara memeriksa refleks bulu mata
TD: 130/90 mmHg, Nadi : 80x/m, SPO2 : 99%.

10.15  Oksigenasi dengan nasal kanul menggunakan O2 sebanyak 2L/menit,


TD: 130/70 mmHg, Nadi : 70x/m, SPO2 : 99%.

10.20 Operasi dimulai

11.00 Laparotomy dan frozen section

14.28 * Operasi selesai


* Pemberian obat anastesi dihentikan, pemberian O2 dipertahankan
* Pasien dibangunkan
* TD 150/90 mmHg, Nadi 100x/menit, SPO2 99%,
* Setelah semua peralatan dilepaskan (EKG, manset tensimeter, oksimeter) pasien
dibawa ke ruang Recovery Room.
Post Operasi
 Di Ruang Pemulihan
 Setelah operasi selesai pukul 14.28, sekitar pukul 14.38 pasien dibawa ke recovery
room, lalu diberikan oksigen via nasal canul sebesar 2 liter/menit, kemudian
dilakukan penilaian terhadap tingkat kesadaran, pada pasien kesadarannya adalah
compos mentis. Dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ditemukan tekanan darah
120/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 16x/menit dan saturasi O2 100%.
 Pasien di observasi di recovery room

Instruksi Pasca Bedah :


 Bed rest,
 O2 2 L/i via nasal kanul
 Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
 Injeksi Ondansentron 4 mg/12 jam
 Antibiotik dan terapi lain sesuai TS Obgyn
 Pantau vital sign per 15 menit selama 2 jam.
TEORI KASUS
Indikasi Anestesi epidural Pasien perempuan, usia 20
tahun dengan diagnosis kista
1.Pada orang dewasa yang memilih anestesi regional ovarium susp. malignant, akan
2.Pembedahan dan penanggulan nyeri pasca bedah dilakukan tindakan anastesi
3.Tatalaksana nyeri pada saat persalinan epidural.

4.Penurunan tekanan darah saat pembedahan supaya tidak banyak


perdarahan.
5.Tambahan pada anstesi umum ringan karena penyakit tertentu pasien.

Komplikasi anestesi yang mungkin akan terjadi. Pada pasien ini tidak dijumpai
komplikasi dari tindakan anestesi
Kerusakan fisik (pembuluh darah, intubasi), Pernapasan, Kardiovaskuler,
epidural.
Hati, Suhu tubuh
Klasifikasi yang digunakan untuk menilai kebugaran fisik Pasien ini digolongkan dalam ASA
seseorang berasal dari The American Society of 1
Anesthesiologists (ASA). Klasifikasi sebagai berikut :
ASA 1 : pasien tidak memiliki kelainan organik maupun
sistemik selain penyakit yang akan dioperasi
ASA 2 : pasien yang memiliki kelainan sistemik ringan
sampai dengan sedang selain penyakit yang
akan di operasi.
ASA 3 : pasien memiliki kelainan sistemik yang berat
selain penyakit yang akan di operasi, tetapi
belum mengancam jiwa.
ASA 4 : pasien memiliki kelainan sistemik berat yang
mengancam jiwa selain penyakit yang akan di
operasi.
ASA 5 : pasien dalam kondisi yang sangat jelek dimana
tindakan anestesi mungkin saja dapat
menyelamatkan tapi resiko kematian tetap jauh
lebih besar.
ASA 6 : pasien yang telah dinyatakan telah mati batang
otaknya yang mana organnya akan diangkat
untuk kemudian diberikan sebagai organ donor
bagi yang membutuhkan
 Pasien perempuan, usia 20 tahun dengan
diagnosis Kista Ovarium Susp Malignant, akan
dilakukan tindakan laparotomy dan frozen
section diagnostik rencana anastesi regional
akan tidak memuaskan atau tidak praktis jika
dilakukan anestesi lokal.
 Pada pasien ini juga tidak dijumpai
komplikasi, perdarahan minimal.
 Pasien ini digolongkan dalam ASA 1.

Anda mungkin juga menyukai