Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

Oleh :
Shochibul Kahfi Estiani Kusumaningrum
Rayu Sili Diapuri Dea florensia

Pendamping dr. Hendra Brahmantyo Ratsmaranda


Pembimbing Dr. dr. Tatit Nurseta, SpOG(K)

Sering dijumpai pada wanita usia reproduktif


Penelitian mengatakan bahwa 20 30% kista berpotensi
menjadi ganas.
Angka mortalitas akibat kista ovarium cukup tinggi.
Dianjurkan pada wanita yang berusia di atas 40 tahun untuk
melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan
terjadinya kanker ovarium
Kista ovarium lebih sering ditemukan pada wanita nulipara.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan kista ovarium, antara
lain: faktor hormonal, makanan, psikologis, dan genetik.
Kista ovarium biasanya berukuran kecil (<5 cm), berkapsul,
dengan isi cairan.
Beberapa kistaovarium ini tidak menimbulkan gejala, dan
dapat mengalami resolusi spontan, tetapi ada yang
menyebabkan nyeri dan perasaan tidak menyenangkan. Ada
beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya
karsinoma terutama pada wanita yang mulai menopause.
Insiden kista ovarium yaitu 7% dari populasi wanita dan 85%
bersifat jinak.

Cystoma ovarii merupakan tumor jinak


jaringan ovarium berbentuk kista yang
dapat mengakibatkan pembesaran pada
abdomen bagian bawah dimana
keberadaan tumor ini bisa normal atau
pun abnormal. Bahan penyusun tumor
ini bisa berupa cairan atau pun bahan
semi solid.
(Wiknjosastro dan Prawirohardjo, 2011)

(Standar Pelayanan Medik Obstetri


dan Ginekologi 2010; Naz et al,

Folikel de graff yang tidak berovulasi


Korpus luteum yang persisten
Pengaruh hormon koriogonadotropin
Invaginasi dan isolasi epitel germinativum
Perkembangan yang tidak sempurna pada
akhir stadium blastomer
(DeCherney et al., 2007)

Semua wanita dengan siklus menstruasi beresiko


untuk terjadinya cystoma ovarii baik fungsional
maupun abnormal.
Hipotiroidisme
Infertil atau wanita infertil dengan terapi
gonadotropin
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Menarche di umur 11 tahun
Ada riwayat keluarga mengidap cystoma ovarii
atau riwayat penyakit sebelumnya
Berat Badan meningkat yang akan meningkatkan
distribusi lemak pada tubuh
Merokok
( Sultan, 2004; Katz VL. 2007; Bulun SE. 2011;
Stoppler, 2013 )

Tumor Kistik Ovarium

a) Kista

folikel
Kista folikel merupakan kista yang paling
sering ditemukan di ovarium dan
biasanya berukuran sedikit lebih besar
yaitu 3-8 cm dari folikel praovulasi (2,5
cm). Kista ini terjadi karena kegagalan
proses ovulasi (pada fase LH surge) dan
kemudian cairan intrafolikel tidak
diabsorbsi kembali.

b) Kista Korpus Luteum


Kista luteum terjadi akibat
pertumbuhan lanjut korpus luteum
atau perdarahan yang mengisi rongga
yang terjadi setelah ovulasi, terdapat
dua jenis kista lutein, yaitu kista
granulosa dan kista teka (DeCherney
et al., 2007).

c) Penyakit ovarium polikistik


Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan
polikistik ovarium pada kedua ovarium,
amenorea sekunder atau oligomenorea, dan
infertilitas. Sekitar 50% pasien mengalami
hirsutisme dan obesitas. Gangguan ini
terjadi pada perempuan berusia 15-30
tahun. Banyak kasus infertilitas terkait
dengan sindroma ini. Tampaknya hal ini
berhubungan dengan disfungsi hipotalamus
(DeCherney et al., 2007., Wiknjosastro dan
Prawirohardjo, 2011).

Tumor jaringan Epitel Ovarium

Kistadenoma ovarii serosum


Kistadenoma serosum mencakup sekitar
15%-25% dari keseluruhan tumor jinak
ovarium. Kista berisi cairan serosa, jernih
kekuningan.
b) Kistadenoma Ovarii Musinosum
Kistadenoma ovarii musinosum mencakup
16-30% dari total tumor jinak ovarium dan
85% diantaranya adalah jinak. Tumor ini
pada umumnya adalah multilokuler dan
lokulus yang berisi cairan musinosum
tampak berwarna kebiruan di dalam kapsul
yang dindingnya tegang. Tumor musin ini
merupakan tumor dengan ukuran terbesar
dari tumor dalam tubuh manusia.
a)

c) Kista dermoid
Kista dermoid merupakan tumor
terbanyak (10% dari total tumor
ovarium) yang berasal dari sel
germinativum. Penyusun utama
dari kista ini adalah ektodermal
kemudian diikuti dengan
mesodermal dan entodermal.
Semakin lengkap unsur penyusun,
akan semakin solid konsistensi
tumor ini.

Tumor Brenner
Tumor ini mempunyai karakteristik histopatologi
yang berbeda karena tersusun dari sarang-sarang
atau kolom epitel di dalam jaringan fibromatosa.
Tumor ini mencakup 1-2% dari total tumor
ovarium dan sekitar 95% terjadi unilateral.
Tumor Endometroid
Tumor endometroid paling sering dijumpai pada
ovarium, ligamentum sakrouterine dan rotundum,
septum rektovaginalis, tunika serosa, umbilikus,
parut laparotomi, sakus hernialis, apendiks,
vagina, vulva, serviks, tuba, dan kelenjar limfe.

Tumor Clear cell


Terjadi proliferasi solid dari stroma nonspesifik
yang berisi kelenjar dengan sel kolumnar dan
sitoplasma yang terang. Secara klinis, tumor
clear cell mirip seperti massa ovarium jinak
lainnya dan didiagnosa hanya berdasarkan
pemeriksaan histologi.
Tumor Sel Stroma
Tumor sel stroma terdiri dari tumor sel
granulosa, tumor sel teka, tumor sel Sertoli
dan sel Leydig.

Tumor Jaringan Ikat Ovarium

Fibroma Ovarii
tumor ini tidak sepenuhnya berasal dari
jaringan ikat karena juga terdapat unsur
germinal, tekoma dan transformasi ke
arah ganas seperti tumor Brenner
walaupun tanpa adanya metastase ke
pleura.
Fibroma timbul secara bilateral pada 210% kasus dan ukuran rata-rata tumor
ini adalah 6 cm. Konsistensi tumor
adalah kenyal, padat dengan permukaan
yang halus dan rata

Sebagian Besar
bersifat asimptomatik
Rasa nyeri dan tidak
nyaman bisa terasa
pada bagian perut
bawah
rasa tidak nyaman
saat BAB dan BAK,
merasakan
ketidakteraturan siklus
haid, dan rasa penuh
di perut

Pemeriksaan fisik
secara umum (Head
to toe)
Pemeriksaan khusus
pada abdomen dan
ginekologi

CT Scan / MRI

Tes Kehamilan
Urin
Urin Lengkap

USG

Sonogram

CT Scan
atau MRI

Alat pencitraan utama untuk pasien yang


dicurigai memiliki suatu kista ovarium.
Temuan USG dapat membantu untuk
mendefinisikan karakteristik morfologi dari
cystoma ovarii
Dapat membedakan kista hemoragik,
endometrioma, dan dermoid dari kista kompleks
ganas
Tidak membantu untuk membedakan Hidrosalping,
paraovarian, dan kista tuba dari kista ovarium
Dihindari pada trimester pertama. CT scan lebih
sensitif tetapi kurang spesifik daripada
ultrasonografi dalam mendeteksi kista ovarium.

Potong beku
(frozen
section/vries
coupe)

'Gold Standard' atau standar


baku untuk menentukan apakah
tumor ini jinak atau ganas

Ca 125

Normal kurang dari 35U/mL


Tidak dapat dipercaya pada awal-awal kehamilan dan
ketika digunakan sendiri sebagai satu kali skrining
kanker ovarium.

CBC

Fokus pada kadar hematokrit dan hemoglobin untuk

Swab
endoser
viks

Sebagai salah satu pemeriksaan untuk menyingkirkan


klamidia dan gonore jika ditemukan nyeri radang
panggul

Tes
kehamila
n urin

Harus selalu dilakukan pada semua wanita usia subur


dengan nyeri perut atau keluhan serupa.

Urin

Untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari


nyeri perut atau panggul, seperti infeksi saluran

mengevaluasi anemia yang disebabkan oleh


perdarahan akut

Berdasarkan sifat nyeri di daerah abdomen


dan pelvis : KET, aborsi spontan, Pelvic
Inflammatory Disease, appendisitis,
Meckel's diverticulum, dan diverticulitis
pembesaran abdomen, dapat didiagnosa
banding dengan kehamilan, fibroid uterus,
retensi urin, distensi usus, keganasan
ovarium, dan karsinoma kolorektal.
Efek penekanan tumor: UTI dan konstipasi.
Efek hormonal tumor
: ketidakteraturan
siklus haid, pubertas prekok, dan
perdarahan postmenopause

Reg
: 646048
Nama : Ny. S
Umur
: 40 tahun
Alamat : Dusun Krajan RT 12 RW 5
Tarakan Trenggalek
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan
: SD
Suami : Tn. W
Menikah : 14 tahun
Pasien kiriman poli kandungan RSUD
Dr.Iskak Tulungagung, rawat inap di rg
Melati RSUD dr Iskak tulungagung tgl 9
September 2013.

Keluhan utama: Pasien mengeluh panas pada


perut bagian kanan, menjalar hingga punggung
kanan

Pasien mengeluh panas pada perut bagian


kanan, menjalar hingga punggung kanan,
terasa hilang timbul sejak bulan Juli 2013.
Pasien juga mengalami gangguan siklus
menstruasi sejak bulan Juli 2013 (haid selama
9 hari, kemudian berhenti 1 minggu dan keluar
lagi 10 hari). Pasien datang ke bidan namun
tidak diberi obat lalu mengunjungi poli
kandungan RSUD Dr. Iskak Tulungagung
tanggal 19 Agustus 2013.

Riwayat haid : Haid pertama umur 15 tahun, siklus


teratur, lama 7 hari, jumlah 2-3 pemblut/hari. HPHT: 9
september 2013
Nafsu makan biasa, tidak ada perubahan berat badan
yang bermakna
BAK dan BAB normal
Riwayat Keputihan (-)
Riwayat penyakit dahulu : HT (-), DM (-)
Riwayat KB (-)
Riwayat operasi : Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada keluarga yang
menderita penyakit keganasan
haid.

Status Interna

Keadaan umum : baik


Kesadaran
: GCS 456, compos mentis
Tinggi badan
: 155 cm
Berat badan
: 50 kg
Tensi
: 120/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
RR
: 20 x/menit
Kepala dan leher
: Anemis - / - ,Icterus - / Pembesaran kelenjar leher - / Thorax
: Jantung S1S2 tunggal, murmur
(-)
Paru
vv
Rh - - Wh - vv
--vv
---

Abdomen
Inspeksi
: flat, soefl
Palpasi : teraba massa mobile di
pertengahan simfisis dan umbilicus
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas
: anemis -/- ,
edema -/-

Status Gynecology

Pemeriksaan Luar
GE : fluxus (+), menstruasi hari ke-2
Pemeriksaan Dalam
VT
v/v fluxus (+), POMP tertutup licin
CUAF
Adnexa perimetrium D/S
Dextra : Teraba massa cystic tunggal,
mobile, cystic, terasa nyeri
Sinistra: dbn
Cavum Douglasi : dbn

Laboratorium
22 Agustus 2013 (pemeriksaan serum)
GDA
: 102
Ur/Cr
: 14,6 /0,66
OT/PT
: 16,3/10,8
Alb
: 4,45
Na/K/Cl
: 3,90/103,1/9,4
22 Agustus 2013 ( pemeriksaan imunologi/serologi)
Ca125
: 84,93

(9 September 2013)
DL
: 11.60/5620/34.8%/169000
FH
: 10.4(11.4)/27.6(25.1)
Dif count : 5.48% / 97.5% / 2,1% / 0,2% / 0,0% / 0,2%

USG Abdomen

USG Abdomen di RSUD Dr. Iskak Tulungagung ( 22 08 2013 )

VU : dinding licin, tidak menebal, tak tampak gambaran


baru

Uterus : normal

Cavum douglasi : tak tampak adanya lesi anechoic yang


mengarah ke free fluid

Tampak lesi anechoic, batas tegas, bentuk membulat, di


aspek posterior uterus berkapsul accoustic enhancement
(+) terukur 7,1cm x 8,3cm x9,5cm dengan internal echo (+)

Kesan
: complex cyst di aspek posterior uterus, terukur
7,1cm x 8,3cm x9,5cm

Tidak tampak kelainan pada VU maupun uterus

Thorax PA
Foto thoraks PA normal

Diagnosis pra bedah : Kista ovarii dd


chocolate cyst
Diagnosis pasca bedah : chocolate cyst

PDx : -

PTx : Pro Salphingo Oovorectomy Dextra

Hasil laporan operasi :

Planning pasca bedah


PTx
Drip Petidine 2 ampul, Ketorolak 2 amp
dalam PZ 250cc, ???

PMO
Vital sign
Bila mual/muntah miringkan kepala
Bila kesakitan, sesak nafas atau obstruksi, TD
sistolik > 160 mmhg atau < 90 mmhg,
nadi>120x/menit atau <60x/menit, Trec >38,5C,
produksi urin < 50 cc/jam mohon dilaporkan

Apakah definisi Cystoma Ovarii?


Bagaimana epidemiologi Cystoma Ovarii?
Apakah etiologi Cystoma Ovarii?
Bagaimana gambaran klinis Cystoma Ovarii?
Bagaimana cara menegakkan diagnosis dan
diagnosis banding dari Cystoma Ovarii?
Bagaimana penatalaksanaan Cystoma Ovarii?
Apa saja kegawatan pada Cystoma Ovarii?
Bagaimana prognosis Cystoma Ovarii?
Bagaimanakah kesimpulan dari kasus Cystoma
Ovarii yang diambil?

Anda mungkin juga menyukai