Anda di halaman 1dari 29

kista Ovarium

Oleh
Ihda Paridah 113170036

Pembimbing : dr. Bogie Prabowo.,Sp.OG


KISTA OVARIUM

 Kista ovarium salah satu tumor jinak ginekologi


yang paling sering dijumpai pada wanita di masa
reproduksinya
 Kista ovarium adalah kantung yang berisi cairan
atau setengah cair (semisolid) yang muncul dalam
ovarium.
EPIDEMIOLOGI

 Kista ovarium terjadi pada usia reproduksi dan jarang terjadi


setelah menopause.
 Angka kejadian kista ovarium tertinggi ditemukan pada
negara maju, dengan rata-rata 10 per 100.000, kecuali di
Jepang (6,5 per 100.000). Insiden di Amerika Selatan (7,7
per 100.000) relatif tinggi bila dibandingkan dengan angka
kejadian di Asia dan Afrika.
 Angka kejadian kista ovarium di Indonesia belum diketahui
dengan pasti. Pencatatan di RSU Dharmais, ditemukan 300
pasien setiap tahun, RSUD Cipto Mangunkusumo terdata
pada tahun 2008 ada 428 setiap tahun.
PATOFISIOLOGI
SIFAT KISTA OVARIUM

• Paling banyak
• Berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi
bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal.
Fisiologis • Terdiri dari kista folikel dan kista luteum. Tidak
menimbulkan gejala dan dapat menghilang dengan
sendiri dalam waktu 6-8 minggu

• Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat,


yang kadang tidak disadari penderita
• Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat
Patologis sekat dan dinding sel tebaldan tidak teratur. Tidak seperti
kista fisiologis yang hanya berisi cairan, kista
abnormalmemperlihatkan campuran cairan dan jaringan
solid dan dapat bersifat ganas
JENIS KISTA OVARIUM

Kista ovarium

Non-Neoplastik Neoplastik

Kista
adenoma Endometri
corpus
folikel lutein mucinosum Dermoid oma
luteum dan (coklat)
serosum
KISTA OVARIUM NON-NEOPLASTIK

Kista Folikel

• Asal folikel de graaf yang tidak berovulasi, terus tumbuh menjadi kista
folikel. Diameter kista 1-1,5 cm. Cairan di dalam kista jernih dan
mengandung estrogen. Kista jenis ini mengganggu siklus menstruasi.
Kista folikel ini lambat laun mengecil dan menghilang dengan sendirinya

Kista Korpus luteum

• Jarang terjadi. Normalnya, korpus luteum mengecil  korpus albikans,


kadang korpus luteum mempertahankan diri (persisten). Perdarahan yang
sering terjadi di dalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan
yang berwarna merah coklat karena darah tua.
KISTA OVARIUM NON-NEOPLASTIK

Kista Lutein

• Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar tinju. Pada pemeriksaan
mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel teka. Sel-sel granulosa dapat pula
dapat pula menunjukkan luteinisasi . Timbulnya kista ini adalah pengaruh
hormon koriogonadotropin yang berlebihan dan dengan hilangnya mola
atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan
KISTA OVARIUM NEOPLASTIK

Kistaadenoma mucinosum

• Kemungkinan berasal dari suatu teratoma diamana di dalam


pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen lain. Tumor ini
mempunyai bentuk bulat, ovoid tidak teratur, dengan permukaan rata
berwarna putih kebirubiruan

Kistaadenoma serosum

• Berasal dari epitel permukaan ovarium, dinding luarnya dapat menyerupai


kista musinosum. Dinding dalam kista sangat licin, sehingga pada kista
yang kecil sukar dibedakan dengan kista folikel biasa.
KISTA OVARIUM NEOPLASTIK

Kista Dermoid

• Kemungkinan berasal dari suatu teratoma diamana di dalam


pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen lain. Tumor ini
mempunyai bentuk bulat, ovoid tidak teratur, dengan permukaan rata
berwarna putih kebirubiruan. Kdang2 ditemukan gigi, tulang rawan,
rambut.

Kista Endometriosis

• kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di luar
rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan
endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama
saat menstruasi dan infertilitas.
Kista dermoid

Kista endometriosis (coklat)


GEJALA & TANDA

Pembesaran/benjolan di perut
Terkadang kista ovarium tidak memberikan
keluhan apapun, dan pasien datang ke
dokter dengan keluhan perut yang
membesar.
Dapat ditemukan adanya gangguan pola haid
bersamaan dengan kista ovarium.
Gejala Kista Secara Umum
 a. Rasa nyeri di rongga panggul.
 b. Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul
kalau tubuh bergerak.
 c. Rasa nyeri saat siklus menstruasi selesai, pendarahan
menstruasi tidak seperti biasa. Mungkin perdarahan lebih
lama, lebih pendek atau tidak keluar darah menstruasi pada
siklus biasa, atau siklus menstruasi tidak teratur.
 d. Perut membesar
GEJALA & TANDA

 Gejala akibat penekanan


 Kesulitan bernafas
 Sering kencing (penekanan pada buli2)
 Produksi urin sedikit (penekanan pada ureter)
 Gangguan BAB (penekanan usus)
 Edema tungkai dan varises vena
 Nyeri tumpul di bagian perut bawah
PEMERIKSAAN FISIK

kista yang berukuran besar dapat diraba pada palpasi dan


dikonfirmasi dengan USG
PEMERIKSAAN FISIK

 kista yang mengisi rongga abdomen menyebabkan


pembesaran perut di bagian tengah dan peregangan kulit
Komplikasi

 Torsio kista

 Ruptur kista
Pemeriksaan

 Palpasi bimanual
 USG
 Cairan kista  hipoekoik
 Kista dermoid  gambaran kompleks
 Gbr malignansi  papil, multilokuler, neovaskularisasi, asites
 Lab: Ca-125, AFP, ß-hCG
 Ca 125 : protein yang diekspresikan oleh membran sel jaringan ovarium
atau karsinoma ovarium (N < 35 U/mL)  lebih baik dikombinasi dengan
pemeriksaan ultrasonografi
 Tumor marker lain:
 Peningkatan serum inhibin pada tumor sel granulosa
 Peningkatan laktat dehidrogenosa pada disgerminoma
 AFP dan beta-HCG pada karsinoma embrional
Skor Keganasan

 Membedakan tumor ganas dg jinak utk merujuk pasien


dengan tumor maligna ke pusat onkologi serta utk
perencanaan tindakan operasi
 Jenis skoring:
Indeks morfologi
Skor Keganasan (Gatot Purwoto)
Sassone
(1991)

Skor min 4
Skor max 15
Skor > 9  keganasan
Sensitifitas 100%
Spesifisitas 83%

Obstet Gynecol 1991:78:70-76


DePriest (1994)

Skor > 5  ganas


Sensitivitas 89 % Spesifisitas 73 %
Gatot Purwoto

Penilaian:
Konsistensi tumor ( padat/ bercampur padat )
Kakhetis (penurunan BB lebih dari 10% BB ideal)
Asites
Neovaskularisasi (RI < 0,4)
CA -125 (>35 U/mL)
Nilai 2 pada masing-masing variabel jika (+)
 > 6 dinilai keganasan
Sensitifitas 96 %, spesifiisitas 97%.
Terapi : Konservatif

Mayoritas kista ovarium unilokuler dengan


diameter < 5 cm adalah jinak dan stabil
dalam ukuran  layak dilakukan terapi
ekspektatif selama tidak ada pembesaran
diameter massa dan kadar CA 125 normal.
Observasi selama 3 bulan
Terapi : Operatif

Jika kista membesar > 5 cm, maka pertimbangkan


untuk dilakukan pembedahan, yakni tindakan
laparotomy.

Anda mungkin juga menyukai