Anda di halaman 1dari 6

TUTORIAL KLINIK

TANATOLOGI

Oleh :

Cecillia Cynthia (406162095)

Indah Mutiara Dewi (406171010)

Runiyuftari Lobo Huki (406171030)

Jovian Lutfi Daniko (406172079)

Raymond Givenchy Rianka (406172089)

Windy Aswari Putri (406162133)

Pembimbing :

AKBP dr. Ratna Relawati, Sp.KF, MSi. MED

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

PERIODE 13 AGUSTUS 2018 – 21 OKTOBER 2018

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA


Tutorial Klinik

Kelompok B Universitas Tarumanagara

Kepaniteraan Klinik Ilmu Forensik RS Bhayangkara Semarang

SOAL III

Jenazah yang diduga EM, laki-laki, 36 tahun, ditemukan di pinggir hutan dalam keaadaan
dibungkus dengan selembar kain sprei, datang diantar polisi disertai SPV. Pemeriksaan
didapatkan jenazah dalam keadaan busuk seperti di gambar. Wajah sukar dikenali, banyak
belatung di tubuh korban.

LANGKAH – LANGKAH TUTORIAL KLINIK

Langkah I : Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, dan mengajukan pertanyaan

Langkah II : Melakukan brainstorming untuk menganalisa permasalahan yang dihadapi

Langkah III : Menyusun penjelasan secara skematis dan menentukan learning issue

Langkah IV : Belajar mandiri untuk memperoleh jawaban learning issue yang telah ditetapkan

Langkah V : Menjabarkan temuan informasi yang anda peroleh saat melakukan belajar
mandiri. Diskusi sesame anggota kelompok untuk menyusun penjelasan secara menyeluruh dan
pemecahan masalah.
I. Langkah I. Unfamilliar Terms
1. Jenazah : badan atau tubuh orang yang sudah mati (KBBI).
2. SPV : surat permintaan visum. Surat yang dikeluarkan oleh pejabat polisi
negara RI dengan pangkat serendah rendahnya pembantu letnan dua, penyidik
pembantu berpangkat serendah-rendahnya sersan dua. (133 KUHAP). Bila penyidik
adalah PNS, maka kepangkatannya adalah serendah-rendahnya golongan II/B untuk
penyidik, dan II/A untuk penyidik pembantu.(PP No. 27 tahun 1983 pasal 2 ayat 1).
3. Belatung : Larva dari lalat.

II. Langkah II. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan mati?
2. Apa perubahan yang terjadi setelah mati?
3. Bagaimana cara identifikasi pasien yang sudah membusuk?
4. Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya pembusukan?
5. Apa tanda-tanda pembusukan?
6. Kapan perkiraan waktu kematian jenazah ini?

III. Langkah III. Curah Pendapat


1. Mati dikenal beberapa istilah:
- Mati Somatis : Terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan
(Kardiovaskuler, respirasi, dan SSP) yang menetap.
- Mati Suri : Terhentinya ketiga sistem kehidupan yang ditentukan dengan alat
kedokteran sederhana (peralatan kedokteran canggih masih berfungsi).
- Mati Selular : Kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat
setelah kematian somatis.
- Mati Serebral : Kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversibel kecuali batang
otak dan serebellum, sistem pernapasan dan kardiovaskuler masih berfungsi
dengan peralatan.
- Mati Batang Otak : Bila telah terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intracranial
yang irreversibel termasuk batang otak dan serebelum.
2. Perubahan yang terjadi setelah mati
- Perubahan kulit muka : akibat berhentinya sirkulasi darah maka darah di
pembuluh darah akan mengalir ke bagian yang lebih rendah sehingga warna raut
muka nampak menjadi lebih pucat.
- Relaksasi otot: terjadi relaksasi otot akibat hilangnya tonus.
- Perubahan pada mata: refeleks cahaya negatif.
- Penurunan suhu tubuh: akibat metabolisme berhenti.
- Lebam mayat: karena ada gaya gravitasi yang menyebabkan darah mengumpul di
bagian tubuh terendah.
- Kaku mayat: akibat pemecahan ATP menjadi ADP dan terjadi penumpukkan
ADP yang akan menyebabkan otot menjadi kaku.
- Pembusukan: mikroorganisme penyebab pembusukkan yaitu Clostridium welchii
pada orang yang mati dapat dengan leluasa berkembang biak dalam darah karena
sistem imun orang tersebut sudah berhenti.
3. Identifikasi identitas jenazah yang sudah busuk dilakukan berdasarkan:
- Sisa sisa penulangan & gigi  dpt mengetahui kisaran usia, jenis kelamian,
pajang badan
- Pemeriksaan DNA
4. Faktor yang mempengaruhi pembusukan:
- Faktor luar : mikroorganisme, suhu disekitar mayat, kelembapan udara, medium
dimana mayat berada
- Faktor dalam : umur, sebab kematian, keadaan mayat
5. Tanda-tanda pembusukan :
- Warna kehijauan pada dinding abdomen sebelah kanan bawah
- Pelebaran pembuluh darah vena superficial
- Muka membengkak
- Perut mengembung akibat gas pembusukan
- Skrotum laki-laki atau vulva membengkak
- Kulit menggelembung atau melepuh
- Cairan darah keluar dari hidung atau mulut
- Bola mata menjadi lunak
- Lidah dan bola mata menonjol
- Kuku dan rambut lepas
- Organ dalam membusuk kemudian hancur
o Organ paling cepat membusuk : otak, hati, limpa, usus halus, rahim
setelah melahirkan.
o Organ paling lambat membusuk : prostat, rahim perempuan yang tidak
hamil atau nifas.
6. Prediksi lama kematian pada jenazah ini tergantung dari panjang belatung. Tahapan
belatung : -Telur  24 jam  belatung stage I  72 jam  belatung stage II  22
jam  belatung stage III 130 jam  pupa  143 jam  lalat
- Tahap instar 1  2-5 mm
- tahap instar 2  6-14 mm
- tahap instar 3  15-20 mm

IV. Langkah IV. Mind Map

V. Langkah V. Learning Objectives


1. Menjelaskan tentang tanatologi (definisi dan fungsi)
2. Menjelaskan perubahan paska kematian (tanda pasti dan tanda tidak pasti kematian,
perkiraan waktu kematian)
3. Menjelaskan tentang entomologi

Anda mungkin juga menyukai