Anda di halaman 1dari 27

Kelompok B

Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Dwi Pradnya
Pertanyaan Tanatologi
1. Apakah yang dimaksud dengan Tanatologi dan Jelaskan dua stadium Kematian ?
Jawab :
Tanatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahan-perubahan pada tubuh
seseorang yang telah meninggal
Kematian ada dua stadium :
a. Somatic death atau systemic death atau clinical death
Dalam stadium somatic death, fungsi pernafasan dan peredaran darah telah berhenti,
sehingga terjadi anoxia yang lengkap dan menyeluruh dalam jaringan-jaringan. Akibatnya
proses aerobik dalam sel-sel berhenti sedangkan proses anaerobic masih berlangsung
Tanda-tanda kematian yang dapat diperiksa dalam stadium somatic death adalah :
1. Hilangnya pergerakan dan sensibilitas
2. Berhentinya pernapasan
3. Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah
b. Dalam stadium cellular death baru timbul tanda-tanda kematian pasti, yaitu :
1. Menurunnya suhu mayat (Argor Mortis)
2. Timbulnya Lebam Mayat (Livor Mortis)
3. Terjadinya Kaku Mayat (Rigor Mortis)
4. Perubahan pada kulit
5. Perubahan pada mata
6. Proses pembusukan dan terkadang ada proses mumifikasi dan adipocere

2. Bagaimanakah proses terjadinya Kaku Mayat ?


Jawab:
a. Apabila orang meninggal, terjadilah perubahan ATP menjadi ADP
b. Selama dalam tubuh ada glycogen, masih dapat terjadi resintesa ADP menjadi ATP,
sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas
c. Apabila persediaan glycogen telah habis, maka resistesa ADP menjadi ATP tidak ada dan
semua ATP dirubah menjadi ADP, maka terjadilah kaku

3. Apakah Perbedaan Kaku Mayat Belum Lengkap, Kaku Mayat Lengkap, dan Kaku
mayat Menghilang ?
Jawab :
a. Kaku Mayat Belum Lengkap
Kaku mayat terjadi serentak pada otot-otot seluruh tubuh. Akan tetapi manifestasinya
tidak bersamaan. Kaku Mayat awalnya terlihat pada Mm. Orbicularis occuli, kemudian
otot-otot rahang bawah, otot-otot leher, extremitas atas, thoraks, abdomen, dan
ekstremitas bawah. Fase ini berlangsung selama tiga jam
b. Kaku Mayat Lengkap
Fase Kaku mayat Lengkap ini dipertahankan selama 12 jam
c. Kaku Mayat Mulai Menghilang
Urut-urutan hilangnya kaku mayat sama seperti pada waktu timbulnya, terkecuali otot
rahang bawah yang paling akhir menjadi lemas. Fase ini berlangsung selama enam jam

4. Mengapa Bisa timbul Lebam Mayat ?


Jawab :
Apabila seseorang meninggal, peredaran darahnya berhenti akan timbul stagnasi akibat
gravitasi, maka darah akan mencari tempat terendah. Dari luar terlihat bintik-bintik berwarna
merah kebiruan yang disebut Lebam Mayat
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

5. Bagaimana cara membedakan Lebam Mayat dan Luka Memar ?


Lebam mayat Luka Memar
Lokalisasi Bagian Tubuh Terendah Sembarang Tempat
Ditekan Biasanya Hilang Tidak Ada
Pembengkakan Tidak Ada Sering Ada
Incisi Bintik-bintik darah Bintik-bintik darah
intravaskular ekstravaskular
Tanda Intra Vital Tidak Ada Ada

6. Apakah Penyebab Terjadinya pembusukan ? dan kapan terjadinya?


Jawab :
Proses Pembusukan disebabkan oleh pengaruh enzim proteolitik dan microorganisme dan
pada umumnya proses pembusukan dimulai 18-24 jam setelah seseorang meninggal

7. Bagaimana Tanda-tanda bahwa telah terjadi Pembusukan?


Jawab:
1. Warna Kehijauan pada dinding perut daerah caecum yang disebabkan reaksi hemoglobin
dengan H2S menjadi sulf-met-hemoglobin
2. Wajah dan Bibir membengkak
3. Scrotum dan vulva membengkak
4. Distensi dinding abdomen sebagai akibat adanya gas pembusukan dalam usus, sehingga
mengakibatkan keluarnya feses dari anus dan keluarnya isi lambung dari mulut dan
lubang hidung
5. Vena-vena superfisialis pada kulit berwarna kehijauan dan disebut marbling
6. Pembentukan gas-gas pembusukan dibawah lapisan epidermis sehingga timbul bullae
7. Akibat tekanan gas-gas pembusukan, maka gas dalam paru akan terdesak sehingga
menyebabkan darah keluar dari mulut dan hidung
8. Bola mata menonjol keluar akibat gas pembusukan dalam orbita
9. Kuku dan rambut dapat terlepas serta dinding perut dapat pecah
10. Alat-alat dalam tubuh juga dapat mengalami proses pembusukan serta dapat dibagi
menjadi 3 golongan :
a. Golongan yang cepat menbusuk : jaringan otak, lambung dan usus, uterus yang hamil
tau post partum
b. Golongan yang lambat membusuk : jantung, paru, ginjal, dan diafragma
c. Golongan yang paling lambat membusuk : prostat dan uterus yang tidak hamil

8. Mengapa Pembusukan awalnya terjadi pada perut ?


Jawab :
Pembusukan mulai tampak berupa warna kehijauan pada perut kanan bawah yaitu daerah
caecum yang isinya lebih cair dan penuh dengan bakteri serta terletak pada dinding perut.
Warna kehijauan ini disebabkan oleh terbentuknya sulmet-hemoglobin yang secara bertahap
akan menyebar ke seluruh perut dan dada, dan bau busuk akan mulai tercium.

9. Jelaskan mengenai Cadaveric Spasm


Jawab :
Cadaveric Spasm adalah konstruksi otot dalam stadium somatic death pada saat otot-otot lain
dalam fase primary flaccidity dan berlangsung terus sampai timbul secondary flaccidity.
Cadaveric spasm dapat terjadi pada :
a. Otot seluruh tubuh
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

b. Terjadi pada korban yang meninggal dengan stadium somatic death yang sangat cepat
disertai emosi yang hebat sesaat sebelum korban meninggal
c. Kelompok otot tertentu, misalnya otot tangan, sebagai contoh :
1. Korban yang bunuh diri dengan senjata api
2. Korban yang bunuh diri dengan pisau
3. Korban yang meninggal sewaktu mendaki gunung tinggi
4. Korban pembunuhan yang menggenggam robekan pakaian pembunuh

10. Bagaimanakah cara mengetahui bahwa telah terjadinya somatic death?


Jawab :
Pada somatic death, hilangnya sensibilitas dapat dipastikan dengan Elektro
Enchephalography.
Berhentinya pernapasan dapat diperiksa dengan cara :
1. Test dari WINSLOW, yaitu gelas berisi air diletakkan di daerah epigastrium. Apabila
permukaan air bergerak, berarti korban masih hidup
2. Mirror Test, yaitu dengan meletakkan sebuah cermin di depan lubang hidung dan
mulut. Apabila cermin menjadi buram, berarti korban masih bernapas.
Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah diperiksa dengan cara :
1. Test MAGNUS, yaitu jari tangan diikat dengan seutas tali sedemikian rupa, sehingga
aliran darah venous tidak ada, tetap aliran darah arterial masih ada. Maka, distal dari
ikatan akan mengalami bendungan dan tampak cyanotic, sedangkan pada daerah ikatan
tampak pucat. Sebaliknya, apabila tidak terjadi perubahan warna, berarti peredaran darah
sudah tidak ada,
2. Arteri Radialis diincisi. Apabila sirculasi masih ada, maka darah akan keluar secara
pulsatif
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Arief Rian
Pertanyaan rekam medic & informed consent:
1. Rekam medis itu apa? Isinya apa saja?
Jawab :
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 269 tahun 2008 tentang
rekam medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan tentang identitas diri
pasien, serta dokumen riwayat pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien
Isi rekam medis
• Identitas pasien.
• Tanggal dan waktu tindakan.
• Hasil anamnesis, setidaknya tentang keluhan dan riwayat penyakit.
• Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik.
• Diagnosis.
• Rencana penatalaksanaan.
• Pengobatan yang diberikan kepada pasien.
• Informasi pendukung lainnya.

2. Kapan isi rekam medis boleh dibongkar?


Jawab :
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan
riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
• untuk kepentingan kesehatan pasien;
• memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan;
• permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
• permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
dan
• untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang
tidak menyebutkan identitas pasien.

3. Apakah pasien boleh membawa pulang rekam medis?


Jawab :
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Tidak boleh,karena rekam medis adalah milik RS dan tidak boleh dibawa pasien, yg
bolehdibawa pulang dalam bentuk resume medis

4. Siapa sajakah yang boleh menulis reka medis?


Jawab : Dokter& dokter gigi, perawat/ bidan, apoteker, analis, dlll semua nakes boleh

5. Syarat sah dari inform consent apa saja?


Jawab : Pasien telah diberi penjelasan & informasi
Pasien atau yg mewakili dalam keadaan cakap(kompeten)

6. Yang diamaksud pasien yg kompeten itu seperti apa?


Jawab : Pasien yang berusia lebih dari 18 tahun atau sudah menikah dan tidak
dalamkeadaan gangguan jiwa, tidak menderita nyeri hebat, syok dan tidak dalam
pengaruh obat tertentu atau keadaan kesehatan fisiknya

7. Bolehkan melakukan tindakan sebelum informed consent diberikan?


Jawab : Boleh dengan catatan pasien dalam keadaan gawat darurat dan tidak kompeten
, sedangkan perwakilannya tidak ada, sehingga iformed consent dapat diberikan
setelah dilakukan tindakan

8. Kapan informed consent harus dilakukan secara tertulis?


Jawab :
KKI 2006, persetujuan tertulis diperlukan pada saat:
• Bila tindakan terapetik bersifat kompleks atau menyangkut risiko & efek
samping yang bermakna .
• Bila tindakan kedokteran tersebut bukan dalam rangka terapi
• Bila tindakan kedokteran tsb memiliki dampak yg bermakna bagi kedudukan
kepegawaian atau kehidupan social pasien

9. Bagaimana jika pasien menolak tindakan medis yg akan diberikan?


Jawab :
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Harus diberikan penyampaian ulang mengenai efek jika tindakan tidak dilakukan, Apabila
pasien masih menolak tindakan medis setelah mendapatkan informasi maka pasien harus
memberikan informed consent tertulis untuk menolak tindakan medis

10. Apa saya informasi yg diberikan pada pasien?


Sekurang kurangnya mencakup:
• Diagnose dan tata cara tindakan kedokteran
• Tujuan dari tindakan kedokteran
• Alternative tidakan lain dan resikonya
• Resiko dan komplikasi yg mungkin terjadi
• Prognosis dari tindakan yang dilakukan
• Perkiraan pembiayaan

Vani Lusiani
Pertanyaan trauma thermal, listrik, tajam, tumpul
1. Bagaimana perbedaan luka akibat benda tajam dan benda tumpul?
Jawab : Pada luka benda tajam dapat ditemukan tepi luka yang rata, sudut luka lancip,
ada rambut yg terpotong, tidak ada jembatan jaringan, dan tidak disertai memar dan
lecet di sekitar luka
Pada luka robek akibatbenda tumpul dapat terjadi terkoyaknya jaringa epidermis dan
tepi luka yang tidak rata serta ditemukan memar pada daerah sekitar luka

2. Mengapa arus AC lebih berbahaya daripada arus DC?


Jawab :
Arus DC merupakan arus listrik yang mengalir ke satu arah, sedangkan arus AC
merupakan arus listrik yang mengalir secara bolak balik, arus AC lebih berbahaya
karena tubuh manusia 4-6 kali lebih sensitive terhadap arus AC
Arus DC lebih berbahaya dikarenakan tegangan AC bergelombang atau naik turun,
sehingga ketika tersentrum otot akan berkontraksi sehingga kesulitan bergerak, selain
itu tegangan tidak beraturan tersebut akan membuat jantung berhenti berdetak karena
mendapat frekuensi lain.
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

3. Apa saja yang harus dinilai dalam pemeriksaan luka?


Jawab : Penilaian luka:
• Jumlah luka.
• Lokasi luka,
• ukuran luka dan dalamnya luka
• ciri-ciri luka
• Benda asing yang ditemukan dalam luka
• Luka tersebut memtikan atau tidak

4. Apa perbedaan luka iris akibat pembunuhan atau bunuh diri?


Jawab : Pada luka iris akibat pembunuhan memiliki ciri2:
• Lukanya terdapat pada sembarang tempat bahkan di tempat yg tidak dapat
dicapai korban
• Ada adanya tanda2 perlawanan pada korban
• Tidak ditemukan luka irir spercobaan
• Pakaian dapat ikut terkoyak akibat dari benda tajam tsb

5. Apa saja penyebab kematian pada luka bakar?


Jawab : Penyebab kematian lka bakar:
• Syok hipovolemik
• Gagal gijal akut
• Larynx odema
• Infeksi
• Leracunan gas CO atau gas2 lain

6. Bagaimana cara membedakan korban yang tewas terbakar dengan korban yang tewas
sebelum terbakar??
Jawab : Pada korban tewas terbakar akan ditemukan jelaga pada bagian mulut dan
nasofaring korban Karena jelaga tersebut terhirup pada saaat kebakaran terjadi

7. Bagaimana cara membedakan heat stiffening dengan rigor mortis?


Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Jawab : Rigor mortis dapat menghilang pada saat mayat mengalami pembusukan,
sedangkan pada heat stiffening kaku dapat berlangsung terus bahkan setelah mayat
mengalami pembusukan dan mengambil posisi tertentu yang disebut pugilisticattitude

8. Apa perbedaan luka iris dan luka tusuk?


Jawab : Perbedaan luka iris dan luka tusuk:
• Pada luka iris panjang luka lebih besar daripada dalam luka sedangkan pada
luka tusuk panjang luka tidak lebih besar aripada dalam luka
• Pada luka tusuk dapat ditemukan memar di sekitar luka, seandgkan pada luka
irirs tidak ditemukan memar di sekitar luka
• Pada luka iris ditemukan sudut luka yang lebih tajam dibandingkan dengan
luka tusuk

9. Apa saja penyebab kematian akibat dari arus listrik?


Jawab : Penyebab kematian luka listrik:
• Ventrikel fibrilasi (arus listrik menyebabkan kelainan dnyut jantung)
• Respiratori paralisis (terjadi spasme pada otot pernafasan akibat listrik,
sehingga korban tidak dapat bernafas)
• Paralisis pusat pernafasan (arus listrik masuk ke dalam batang otak dan
menyebabkan trauma pada system pusat pernafasan)

10. Bagaimana mengidentifikasi korban karena arus listrik dari pemeriksaan luar?
Jawab : Pada pemeriksaan luar jenazah akibat trauma listrik dapat ditemukan tanda
current mark yang bervariasi berdasarkan derajatnya:
1) Tanda listrik kecil sebesar kepalajarum dengan warna kemerahan
2) Tanda berupa gelembung berisi cairan
3) Tanda yang lebih berat dimana kulit menjadi hangus, rambut ikut
tebakar dan tulang yang meleleh menjadi bentukan kapur putih
4) Pana syang ditimbulkan sangat besar sehingga kawat listrik menguap
dan mengkondensir di jaringa tubuh
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

SOAL DVI
Arya Prayoga

1. Apa itu DVI ?


a. DVI adalah sebuah prosedur untuk mengidentifikasi korban mati akibat bencana
massal secara ilmiah yang dapat dipertanggunggjawabkan dan mengacu kepada
standar baku internasional.
2. Apa saja metode identifikasi primer dan sekunder?
a. Primer : Sidik jari, Dental Record, DNA Analysis
b. Sekunder : Medical data photography, property
3. Identifikasi dinyatakan positif apabila ?
a. Minimal SATU PRIMARY ID dengan atau tanpa secondary ID
b. Minimal DUA SECONDARY ID bila tidak ada primary ID
4. Apa Saja Fase-Fase DVI ?
a. Fase 1 : TKP
b. Fase 2 : Post Mortem
c. Fase 3 : Ante Mortem
d. Fase 4 : Rekonsiliasi
e. Fase 5 : Debriefing
5. Kapan prosedur DVI diterapkan?
a. Bencana yang menyebabkan korban massal, cth: kecelakaan bus, pesawat, Gedung
tuntuh, kecelakaan kapal laut, aksi terrorisme.
b. Gempa bumi, tsunami, gunung Meletus, dll
6. Siapa saja yang bertanggung jawab terhadap proses DVI ?
a. Polisi serta didukung oleh Para ahli, baik itu Forensic pathology, Fingerprints expert,
DNA expert, serta TIM bantuan lainnya.
7. Apa itu bencana ?
a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
faktor alam / faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis.
8. Sebutkan jenis jenis bencana !
a. Bencana alam ( Natural disaster )
b. Bencana ulah manusia ( unnatural disaster )
c. Close disaster
d. Open disaster
9. Apa pentingnya DVI secara hukum bagi korban?
a. Untuk Asuransi, Warisan, Status perkawinan
10. Prinsip indentifikasi
a. Membandingankan data Ante morte dan post mortem. Semakin banyak cocok,
semakin bagus
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Abortus & infanticide


Kak Ayu
1. Di usia kehamilan berapakah abortus yg sering terjadi? Dan menurut kamu arti dari abortus
itu sendiri apa dan sama tidak dengan infanticide?
Biasanya abortus sering terjadi di usia kehamilan kurang lebih 12minggu pertama dan untuk
pengertian dari abortus itu sendiri adalah suatu tindakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum
usia kehamilam yaang lengkap (38-40minggu). Abortus spontan (dgn penyebab yg wajar)
Abortus provocatus (sengaja dibuat). Kalau infanticide itu sendiri merupakan suatu tindakan
kesengajaan yang dilakukan oleh ibu korban krn takut ketahuan orang lain tapi kondisi bayi
sempat hidup lahir lengkap.
2. Pada abortus provocatus kriminalis ada yg dilakukan secara kimiawi. Nah apabila seorang
wanita melakukan hal tersebut (aborsi) dgn cara kimiawi dan pada akhirnya tewas hal apa
saja yg dapat kita periksa untuk memastikan dia matinya knp dan hamil atau tidak?
Jadi tidak ada satu campuran obat pun yang mampu menyebabkan rahim yang sehat
mengeluarkan isinya tanpa membahayakan jiwa wanita yang meminumnya. Cara kerja obat
yg dikonsumsi untuk aborsi itu sendiri ialah kongesti + engorgement mucosa lalu bleeding
lalu kontraksi uterus lalu keluarlah hasil konsepsi tersebut.

3. Sebenernya boleh ga sih abortus dilakukan dengan alasan satu dua alasan yg mendukung
diperbolehkannya abortus?
Dalam UU no.36 tahun 2009 pasal 75 abortus yg diperbolehkan berdasarkan: indikasi
kedaruratan medis yg dideteksi sejak usia dini kehamilan yg mengancam jiwa ibu dan janin,
dam kehamilan akibat pemerkosaan yg dpt menyebabkan trauma psikologis bagi korban
pemerkosaan.
Nah kalau di UU no.36 pasal 76 th 2009 menyebutkan bahwa diperbolehkan tapi hanya dapat
dilakukan: sebelum usia kehamilan 6 minggu Menurut hitungan HPHT, oleh tenaga kesehatan
yg memiliki keterampilan dan mempunyai sertifikat yang ditetapkan oleh mentri, dengan
adanya persetujuan ibu hamil yg bersangkutan, dengan pula izin suami kecuali korban
pemerkosaan, penyecia layanan kesehatan yg memenuhi syarat yg ditetapkan oleh mentri.
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Pasal 77 UU no.36 th 2009 intinya undang undang ini pemerintah wajib melindungi dan
mencegah wanita dari aborsi yg tdk bermutu, td kaman, tidak bertanggung jawab serta
bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan perUU

4. Jika ada seorang perempuan datang ketempat praktik saudara dengan tujuan ingin
menggugurkan kandungannya dengan alasan ditinggal pacar krn tau hamil kira kira hal buruk
apa yg dapat saudara terima dan wanita tersebut terima?
Sebagaimana disebutkan di KUHP pasal 364 apabila seorang wanita segaja mengugurkan
atau mematikan kandungannya atau menyuruh org lain untuk itu akan diancam dengan pidana
penjara paling lama 4th. Dan di pasal 349: bagi yg menolong baik itu tenaga medis maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu ditambah dgn sepertiga dan dpt dicabut hak untuk
menjalankan pencaharian dalam mana kejahatn dilakukan.
5. Seorang janin ditemukan di semak semak berbungkus plastik dengan panjang 16cm, kira kira
usia janin berapa? Dan di usia tersebut apasaja yg tampak?
Usia sekitar 4 bulan menurut rumus hasse, yg tampak pada janin tsb ialah genitalia externa
terbentuk dan dapat dikenali, kulit merah dan tipis sekali.

6. Apa perbedaannya antara lahir hidup dan lahir mati yg paling simple lalu apakah bisa bayi
bernafas selama dalam vagina?
Lahir hidup itu sendiri adalah kalau bayi sudah terpisah lengkap dari ibu dan menunjukkan
tanda tanda kehidupan sprti jantung aktif, pernafasan, pergerakan anggota tubuh, mensngis,
dkk
Lalu kalau lahir mati ialah suatu keadaan setelah batu terpisah lengkap dari ibu lalu tidak
bernafas ataupun menunujukan tanda tanda kehidupan lain.
Bisa krn bayi dapat bernafas sebelum selama atau setelah lahir
1. Vagitus uterinus: pernafasan terjadi sblm kelahiran yaitu dalam uterus stlh ketubsn pecah
2. Vagitus vaginae: pernafasan selama proses kelahiran, pada waktu kepala dlm vagina
7. Apa yg terlihat bila menemuka bayi hidup lebih dari 24jam dan kurang dari
24jam?perbedaannya?
Lebih dari 24jam: perubahan tali pusat, perubahan pada pembuluh darah
Kurang dari 24jam: tidak dapat ditentukan dgn pasti penutupan ductus arteriosus dan foramen
ovale tdkdpt dipakai sbgi pegangan krn waktu penutupannya bervariasi.
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

8. Pemeriksaan yg dapat kita lakukan pada bayi yg baru dilahirkan?

9. Apabila bayi tsb dibunuh dengan sengaja dengan strangulation atau cekikan tanda apa saja yg
dapat kita temukan di korban?

10. Berapa lama hukuman yang akan didapatkan oleh ibu/tersangka apabila terbukti bahwa ibu
tega menghabisi nyawa anaknya setelah lahir?
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

TOKSIKOLOGI

Nur Halimatus

1. Apakah itu toksikologi, apa tujuan dari mempelajari toksikologi?


Jawab :
Toksikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang racun, tujuannya adalah untuk
mengetahui …
- Sifat-sifat kimia dan fisik racun
- Daya kerja racun dalam tubuh
- Gejala-gejala klinis dan perubahan patologis yg diakibatkan oleh racun yang masuk ke dalam
tubuh
- Cara terapi dan antidotumnya
- Cara isolasi racun
- Cara identifikasi dan deteksi racun baik kualitatif maupun kuantitatif

2. Sedangkan apa itu toksikologi forensik?


Jawab :
Toksikologi forensik adalah Pemeriksaan racun dan keracunan yang berhubungan dengan
perkara PIDANA dan PERDATA

3. Apakah yg dimaksud dengan racun?


Jawab :
Racun adalah suatu zat yang apabila kontak atau masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu
(dosis toksik) merusak faal tubuh baik secara kimia ataupun fisiologis, sehingga dapat
menyebabkan seseorang sakit hingga terjadi kematian

4. Bagaimana mekanisme kerja dari racun sehingga menimbulkan gangguan faal pada tubuh?
Jawab :
Mekanisme kerja racun pada umumnya melalui mekanisme penghambatan enzim dalam tubuh
seperti..
a. Racun merkuri (Hg), Arsen (As) menghambat gugus enzim sulfhydryl (-SH group) enzim
sistem
b. Racun Sianida bekerja dengan menghambat enzim cytochrom oxidase
c. Insektisida golongan organofosfat bekerja menghambat enzim Acetyl Cholinesterase
d. Gas CO menyebabkan gangguan transport oksigen ekstrakulikuler
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi daya kerja racun di dalam tubuh..


Jawab :
Daya kerja racun dalam tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu
a. Dosis
Umumnya, Semakin tinggi dosis racun yg masuk ke dalam tubuh maka semakin cepat gejala
yg ditimbulkannya
b. Umur
Bayi, anak-anak dan orang lanjut usia lebih mudah keracunan (sensitif) dibandingkan orang
dewasa
c. Idionsinkrasi (kepekaan individu)
Misalnyas seseorang ada yang lebih snsitif terhadap salisilat derivate atau kimia
dibandingkan dengan orang lain, maka orang tersebut akan lebih mudah menunjukkan
gejala-gejala keracunan
d. Cara masuk racun ke dalam tubuh
Racun masuk ke dalam tubuh melalui beberapa jalan antara lain
- Mulut/peroral (tractus gastrointestinalis)
- Inhalasi (tractus respiratorius)
- Kulit yang intact atau luka
- Injeksu uretra, vagina atau rectum
*racun yg masuk perinjeksi cepat menunjukkan efek dibandingkan dengan pemberian oral

e. Keadaan umum korban


Keadaan umum yg jelek mempercepat timbulnya keracunan dibandingkan dengan orang
sehat
f. Adanya kebiasaan pemakain suatu bahan/obat
Beberapa macam obat apabila diberikan secara terus menerus dan secara tetap akan
menurunkan kepekaan terhadap obat tersebut, sehingga untuk mencapai efek yg sama dengan
sebelumnya cenderung dosis harus ditingkatkan
g. Daya kerja kumulatif
h. Kombinasi kimia maupun mekanis
i. Adanya sinergisme
j. Adanya metabolisme bahan dalam tubuh
Kecepatan absorbs racun dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain kelarutannya, cara
pemberian atau masuknya ke dalam tubuh, struktur molekul racun

6. Daya kerja racun ketika masuk ke dalam tubuh manusia dapat bersifat lokal maupun umum,
sebutkan perubahan patologis yg ditimbulkan baik yg bersifat lokal maupun umum
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Jawab :
- Perubahan patologis lokal
Terjadi bila racun mengenai kulit atau mukosa (biasanya disebabkan racun yg korosif).
Perubahan patologis tampak pada tempat kontak racun dengan tubuh, berupa iritasi sampai
dengan nekrosis. Misalnya keracunan peroral dapat menyebabkan luka etsa pada mulut,
faring, oesophagus, gaster bahkan sampai duodenum
- Perubahan patologis umum
Akibat absorbsi racun oleh tubuh, racun akan berada dalam sirikulasi darah dan tiba pada
jaringan atau organ yg peka terhadap racun tersebut sehingga menimbulkan kerusakan
contoh :
a. Hati
Hati merupakan tempat detoksifikasi racun seperti logam berat, arsenikum, alkohol,
phosphor dan sulfonamida. Sehingga hati dapat mengalami perubahan seperti
1) Adanya degenerasi parenchym
2) Cloudy swelling
3) Toxic jaundice
4) Kadang terjadi degenerasi lemak
b. Ginjal
Perubahan patologis berupa degenerasi parenchym, degenerasi lemak, degenerasi
hidropic (akibat alcohol atau phosphor). Golongan racun yg menyebabkan hemolisa dan
shock dapat menimbulkan ‘Lower Nephron Nephrosis’ misalnya “
1) Golongan phenol
2) Sublimat
3) Sulfonamida
4) Kinina
c. Urine
Urine dapat mengelami perubahan warna dikarenakan beberapa racun misalnya
1) Merah : keracunan asam pikrat, naftol dan derivate xanthine
2) Merah anggur : keracunan pyramidon, derivate barbiturate
3) Coklat : keracunan kalium khlorat, nitrat
d. Darah
Dapat mengalami perubahan karena beberapa racun misalnya
1) Perubahan warna oleh karena terbentuknya ikatan antara Hb degan CO membentuk
CO-Hb (cherry red)
2) Perubahan hemoglobin menjadi meth-hemoglobin dikarenakan racun nitrobenzene,
kinina, acetanilida
3) Adanya anemia karena kerusakan eritrosit akibat racun plumbum
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

4) Anemia aplastic akibat racun salvarsan, radioaktif


e. Tractus Gastrointestinalis
Dapat terjadi luka etsa akibat keracunan bahan korosif, sehingga terjadi oedema pada
jaringan mukosa/submucosa lambung dan usus misalnya keracunan arsenikum

7. Bagaimana sebuah peristiwa keracunan dapat terjadi pada korban?


Jawab :
Cara kejadian keracunan :
1) Tidak sengaja
- Umumnya karena kecelakaan
- Korban kurang mengerti akan bahayanya bahan tersebut (bahan penyebab keracunan)
- Terjadi mulai dari lingkungan :
* Rumah tangga, misalnya anak-anak keracunan detergen
* Pertanian, misalnya penggunaan obat anti serangga pada pertanian tanpa diimbangi
informasi dan pengetahuan yg cukup tentang cara penggunaan
* Industri
* DLL
2) Disengaja
a. Bunuh diri
Biasanya dipilih racun yang aksinya cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit, contoh nya
- Indonesia : Racun serangga (insektisida)
- Luar negeri : Gas CO, obat tidur, kombinasi obat tidur
b. Pembunuhan
Biasanya dipilih racun yang mudah dimasukkan ke dalam makanan atau minuman
korban sehingga racun yang digunakan tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Contoh racun yang sering digunakan adalah arsenikum

8. Untuk kepentingan bidang forensik, racun dibagi berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh
manusia apa sajakah itu?
Jawab :
a. Berdasarkan sifat fisik-kimia-efek pada tubuh :
- Racun anorganik
1) Racun korosif
* Acid corrosive : mineral acid, organic acid, halogenida
* Alkaline corrosive
* Organic corrosive : formaldehid, kelompok phenol
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

2) Racun metalik dan non metalik, contoh : arsenikum, arsine (hydrogen arsenide),
mercury
- Racun organik
* Racun volatile (racun menguap), contoh : methanol
* Racun non volatile (racun tdk menguap)
- Racun gas : CO2, CO, H2S
- Racun lain-lain : racun makanan, binatang, tanaman
b. Berdasarkan sumber tempat kejadian
1) Dilingkungan Rumah Tangga, contoh : insektisida, obat, minyak tanah
2) Dibidang medis, contoh : obat-obatan (kesalahan dosis, pemberian etiket)
3) Dilingkungan Pertanian, contoh : insektisida, fertilizer

9. Sebutkan gejala klinis yang biasa ditemukan pada keracunan


Jawab :
Beberapa gejala klinis yg terdapat pada kasus keracunan
a. Vomiting, diare dan abdominal pain
- Pada keracunan : arsenikum, plumbum, bahan korosif, karbon monoksida, keracunan
makanan
- Diagnosa banding : gantroenteritis, kholera, uremia, eklamsia, asidosis
b. Koma
- Pada keracunan : alkohol, opium, barbiturate, sianida, karbon monoksida
- Diagnosa banding : diabetes melitus, uremia, eklamsia
c. Midriasis
- Pada keracunan : atropine, cocain, dolantin, pervitrin
- Diagnosa banding : optic atropy, oculomotor paresis
d. Miosis
- Pada keracunan : parathion, pilocarpine, nysostigmin, opium
- Diagnosa banding : penyakit central nerves system pada lobus parietalis
e. Sianosis
- Pada keracunan : morphine, kalium chlorat, sianida, nitrobenzena
- Diagnosa banding : penyakit jantung dan penyakit saluran pernapasan

10. Jika Anda sebagai dokter forensik kemudian diminta untuk mengikuti pemeriksaan di TKP pada
kasus kematian diduga akibat keracunan, prosedur apa saja yg akan anda lakukan?
Jawab :
Yang harus dilakukan oleh dokter forensic atau ahli toksikologi forensik
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

1) Menentukan apakah korban masih hidup atau sudah meninggal


2) Apabila masih hidu, segera dilakukan pertolongan secapatnya
3) Mengumpulkan barang bukti atau bahan-bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan
toksikologi misalnya
- Sisa-sisa bahan yang telah dimakan atau diminum
- Bahan lain (misal obat) yang berada didekat korban diduga sebagai bahan penyebab
keracunan
- Bahan muntahan
- Hasil cuci lambung, urine, darah, dan faeces (apabila pasien sempat dirawat)
4) Sedapat mungkin menetukan apakah keracunan tersebut merupakan suatu peristiwa
pembunuhan, bunuh diri atau kecelakaan
5) Apabila korban meninggal dan ada permintaan visum et repertum maka jenazah segera
diangkat kerumah sakit setelah sebelumnya diberi label dan segel

Asphyxia
Raihan
1. Apa pengertian asphyxia
Asphyxia adalah suatu keadaan terjadinya kekurangan oksigen yang disebabkan karena
terganggunya saluran pernapasan. Kegagalan oksigen mencapai sel-sel tubuh disebut anoxia.

2. Jelaskan macam-macam anoxia


1) Anoxic Anoxia: keadaan tak dapat masuknya oksigen ke dalam aliran darah atau tidak
cukup bisa mencapai aliran darah, misalnya berada dalam tambang atau pada tempat yang
tinggi, dimana kadar oksigen berkurang.
2) Stagnant Circulatory Anoxia: karena gangguan dari sirkulasi darah, contohnya
embolisme.
3) Anemic Anoxia: darah tidak mampu mengangkut oksigen yang cukup, bisa karena
volume darah yang kurang ataupun kadar hemoglobin yang rendah. Misalnya intoksikasi
CO.
4) Histotoxic Tissue Anoxia: keadaan sel-sel tidak dapat mempergunakan oksigen dengan
baik, disebabkan oleh;
a. Extra cellular: gangguan sistem enzim oksigen, misalnya keracunan HCN.
b. Intra cellular: penurunan permeabilitas membran, misalnya pemberian obat anastesi.
c. Metabolit: sisa-sisa metabolit tidak dapat dibuang, misalnya uremia dan keracunan
CO2
d. Substrat: bahan-bahan yang diperlukan untuk metabolism kurang, misalnya
hipoglikemik.
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

3. Jelaskan 4 stadium mekanisme asphyxia


1) Stadium dyspnoe: gerak pernapasan yang cepat dan kuat karena rangsangan pusat
pernapasan di medulla oblongata, peningkatan denyut nadi dan cyanosis terutama pada
wajah dan tangan
2) Stadium konvulsi: kejang klonik kemudian kejang tonik lalu terjadi spasme epistotonik.
Pupil melebar dan denyut jantung menjadi pelan karena rusaknya nucleus-nukleus di
otak.
3) Stadium apnea: pernapasan semakin lemah dan dapat berhenti karena depresi pusat
pernapasan. Timbul keadaan tidak sadar, keluarnya sperma, urine dan feses secara tidak
disadari.
4) Stadium final: kelumpuhan pernapasan secara lengkap. Jantung mungkin masih berdenyut
setelah beberapa waktu setelah respirasi berhenti.

4. Apa penyebab asphyxia


1) Wajar
a. Laryngeal edema
b. Ludwig angina
c. Laryngitis difteria
d. Reaksi anafilaktik
e. Pneumothorax
f. Tamponade jantung
g. Obstruksi arteri pulmonalis
h. Tumor laryng
i. Asma bronkial
2) Tidak wajar
a. Trombosis vena femoralis (trauma tungkai)
b. Emboli lemak pada paru (patah tulang panjang)
c. Emboli udara (luka tusuk atau iris mengenai vena jugularis interna)
d. Udara teralang secara paksa
a) Strangulation
b) Suffocation
c) Traumatic asphyxia
d) Drowning
e) Inhalation of suffocating gasses
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

5. Jelaskan macam-macam strangulation


1) Gantung/hanging: strangulasi dengan tekanan pada leher disebabkan oleh jerat yang
menjadi erat karena berat badan korban sendiri sehingga saluran udara pernapasan
tertutup.
2) Jeratan/strangulation by ligature: strangulasi dimana tekanan pada leher disebabkan oleh
jerat yang menjadi erat akibat kekuatan yang lain daripada berat korban.
3) Cekik/throttling: strangulasi yang menggunakan tangan atau lengan bawah untuk
menekan leher sehingga saluran napas tertutup.

6. Jelaskan macam-macam suffocation


1) Pembekapan/smothering: tertutupnya lubang-lubang eksternal dari jalan napas (mulut dan
hidung) secara mekanis oleh benda padat atau bahan yang terdiri dari partikel-partikel
kecil misalnya pasir, lumpur, abu dan salju.
2) Choking: masuknya suatu benda padat pada lumen jalan napas dan menyumbatnya
sehingga udara tidak dapat mencapai paru-paru.
3) Gagging: mulut disumbat oleh kain yang kemudian diikat ke belakang kepala sehingga
palatum mole tertekan pada faring.

7. Apa yang dimaksud traumatic asphyxia


Suatu keadaan udara terhalang untuk masuk dan keluar paru-paru akibat gerakan napas
terhenti oleh karena tekanan dari luar pada dada.

8. Jelaskan pengertian drowning dan pembagian drowning


1) Tenggelam/drowning: bentuk suffocation dimana korban terbenam dalam air atau cairan
dan benda tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampai alveoli paru-paru.
2) Pembagian drowning
a. Primary drowning: korban meninggal dalam beberapa menit setelah permulaan
pertistiwa tenggelam tanpa pertolongan pernapasan buatan.
a) Dry drowning: kematian karena cardiac arrest yang mendadak dan sirkulasi
refleks oleh karena vagal refleks dan sirkulasi kolaps, tidak ada air yang masuk
ke saluran napas atau cerna dan tidak ditemukan kelainan patologis yang
bermakna.
b) Wet drowning
- Tenggelam di air tawar – ventricular fibrilasi
- Tenggelam di air garam – pulmonary oedema
b. Secondary drowning: korban meninggal 30 menit sampai beberapa hari setelah
tenggelam dan sempat dilakukan pernapasan buatan. Biasanya korban meninggal oleh
karena pulmonary oedema, asidosis atau pneumonitis
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

9. Jelaskan korban drowning dalam air tawar dan air asin


Tenggelam dalam air tawar Tenggelam dalam air asin
1. Paru-paru kering 1. Paru-paru basah
2. Paru-paru besar tapi ringan 2. Paru-paru besar dan berat
3. Batas anterior menutupi jantung 3. Batas anterior menutup mediastinum
4. Warna merah pucat dan emphysematous 4. Warna ungu/kebiruan dan permukaan
mengkilat
5. Paru-paru bila dikeluarkan dari thorax 5. Paru-paru bila dikeluarkan dari thorax,
tidak kempes bentuknya mendatar dan bila ditekan menjadi
cekung
6. Bila diiris terdengar krepitasi, tidak 6. Bila diiris terdengar krepitasi menurun,
mengempis, tidak mengandung cairan, dipijat tanpa ditekan akan keluar banyak cairan
keluar buih

10. Jelaskan yang dimaksud inhalation of suffocation gases dan macam-macam gas yang
menyebabkannya
Suatu keadaan sebagai akibat korban menghirup gas tertentu dalam jumlah berlebihan,
sehingga kebutuhan oksigen tidak terpenuhi. Gas yang menyebabkan antara lain; CO2, CO,
H2S

SOAL VISUM ET REPERTUM

Visum et Repertum

1. Apa yang dimaksud dengan VeR?


Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan
penyidik berdasarkan hasil pemeriksaan medik (korban hidup, mati, bagian atau dugaan
bagian tubuh manusia) berdasarkan keilmuan dan dibawah sumpah untuk keperluan
peradilan.

2. Siapa saja yang berhak meminta VeR?


1) Penyidik
2) Hakim Pidana
3) Hakim Perdata
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

4) Hakim Agama

3. Siapa saja yang berhak membuat VeR?


Berdasarkan KUHAP pasal 133 ayat (1):
1) Ahli kedokteran kehakiman
2) Dokter atau ahli lainnya

4. Apa saja bagian-bagian VeR?


1) Pro Justisia: posisi di atas sebagai pengganti materai
2) Pendahuluan: Identitas baik penyidik, pemeriksa dan korban, tempat dan tanggal
dilakukan pemeriksaan serta kronologi kejadian
3) Pemberitaan: berisi hasil pemeriksaan berupa kelainan yang ditemukan menggunakan
bahasa awam, tidak ada singkatan dan angka ditulis dengan huruf serta tidak menuliskan
diagnosis tapi mendeskripsikan dengan kata
4) Kesimpulan: ringkasan yang berisi pendapat pribadi dari dokter berdasarkan hasil
pemeriksaan sesuai dengan pengetahuannya yang sebaik-baiknya
5) Penutup: memuat kalimat “Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan”. Diakhiri dengan tanda tangan, nama lengkap/NIP
Dokter

5. Apa saja macam-macam VeR korban hidup?


1) VeR: bila korban tidak terhalang menjalankan jabatan/mata pencaharian
2) VeR sementara: apabila korban perlu dirawat atau terhalang menjalankan pekerjaan
jabatan/mata pencaharian
3) VeR Lanjutan: apabila korban sembuh, korban belum sembuh pindah rumah sakit atau
dokter lain, korban belum sembuh kemudian pulang paksa atau melarikan diri
4) Korban meninggal dunia
6. Bagaimana Tata Cara permintaan visum et repertum untuk korban yang sudah meninggal
(Mayat) ?
Jawab :
1. Permintaan harus diajukan secara tertuis, tidak dibenarkan melalui telepon, lisan atau
pos
2. Mayat diantar bersama-sama SPVR oleh polisi
3. Kemudian pada mayat harus diikatkan label yang memuat identitas mayat (sesuai pasal
133 ayat 3 KUHAP) . Label mutlak diperlukan, sedangkan keharusan dilak dan diberi
materai (segel) merupakan suatu birokrasi, mengingat materai hanya sebuah dan
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

tentunya tidak bisa dibawa kemana-mana. Pemasangan label harus dilakukan atau
paling tidak disaksikan oleh polisi, sebab bila ada kekeliruan mayat maka polisilah
yang bertanggung jawab
7. Siapakah yang berhak meminta visum et repertum psikiatri?
Jawab : Hakim ketua Pengadilan negeri
8. Siapakah yang berhak membuat visum et repertum psikiatri?
Jawab : Ahli kedokteran jiwa suatu tempat perawatan penderita penyakit jiwa yang ditunjuk
pengawas/kepala dinas kesehatan propinsi
9. Berapa lama VER psikiatri dikerjakan ?
Paling lama 14 hari
Kalau keterangan dokter paling lama 3x24 jam
10. Apakah bisa dilakukan pencabutanSPVR?
Jawab : Penyidik dibenarkan mencabut kembali SPVR, berdasarkan instruksi KAPOLRI
No.Pol : INS/E/20/IX/75 , yaitu :
1. Bila ada keluarga korban/mayat kebratan jika diadakan visum et repertum bedah mayat,
maka adalah kewajiban dari petugas Polri cq. Pemeriksa untuk secara persuasif memberikan
penjelasan perlu dan pentingnya autopsi untuk kepentigan penyidik, kalau perlu
ditegakkannya pasal 222 KUHP
2. Pada dasarnya penarikan/pencabutan kembali visum et repertum tidak dapat dibenarkan.
Bila terpaksa visum et repertum yang sudah diminta harus diadakan pencabutan/penarikan
kembali, maka hal tersebut hanya dapat dibenarkan oleh Komandan Kesatuan paling rendah
setingkat Komres dan untuk kota besar hanya oleh Dantabes.

MALPRAKTIK

1. Apabila pasien mengalami kerugian hingga terjadi luka ataupun kematian karena kelalaian
dokter,gugatan apakah yg dapat diberikan pada dokter tersebut?
2. Apa perbedaan dari criminal malpractice dan civic malpractice?
3. Semisal di suatu RS ada malpraktek yang diakibatkan kelalaian oleh seorang dokter, siapakah
yg bertanggung jawab? Dokter atau RS?
4. Apabila seorang dokter melakukan praktik tanpa memiliki surat ijin praktik, sanksi apakah
yang dapat diterima dokter tsb?
5. Aborsi merupakan perbuatan yang dilarang, namun dapat dilakukan pada keadaan tertentu,
pada keadaan apa sajakah aborsi boleh dilakukan?
6. Apabila dokter tidak melakukan tindakan pertolongan darurat atas seseorang, apakah dokter
tersebut dapat digugat?
7. Apabila seorang dokter memberikan tindakan emergensi pada pasien , namun pasien tersebut
tidak tertolong, apakah tinadakn yg diberikan tersebut merupakan malprakteik?
8.

JAWABAN
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

1. Apabila tindakan pengobatan yang diberikan dokter tidak benar ataupun berbahaya, sehingga
menyebabkan kerugian bagi pihak pasien maka tindakan dokter tersebut merupakan
malpraktek tipe civic malpraktek, dimana pasien atau keluarganya dapat menggugat dokter
secara perdata untuk mendapatan uang sebagai ganti rugi
2. Pada criminal malpraktik terjadi jika dokter menangani kasus yang telah melanggar hokum
pidana, sedangkan pada civic malpraktik dokter melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pasien luka bahkan meniggal dunia tetapi dalam waktu yang sama tidak
melanggar hokum pidana, biasanya karena kelalaian tetapi dapat dituntu secara perdata.
3. Malpraktek tersebut terjadi karena kelalaian dokter maka tanggung jawab dapat bersidat
individual atau korporasi, sehingga pihak RS dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang
dilakukan oleh dokter-dokternya, asalkan dapat dibuktikan bahwa tindakan dokter tersebut
dalam rangka melaksanakan kewajiban RS
4. Yang dilakukan dokter tersebut merupakan Administrative Malpractice dimana pada
malpraktek tersebut dokter dapat dikenakan sanksi secara pidana, danksi perdata dan juga
sanksi administrative
5. Aborsi dilarang, kecuali:
• Terdapat idikasi gawat darurat medis yg dideteksi sejak usia dini yang
membahayakan nyawa ibuatau janin
• Janin memiliki kelainan genetic berat sehingga tdak bisa hidup diluarkandungan
• Kehamilan akibat perkosaan
6. Ya, karena itu termasuk dalam criminal malpraktek, sehingga apabila dokter tidak melakukan
pertolongan maka dokter tsb telah melanggar hokum pidana
7. bila seorang dokter sudah melakukan tindakannya sesuai SOP dan SPM, maka secara esensial
dia sudah melakukan yang terbaik buat pasiennya. Sehingga yang dilakuka tersebut bukan
tergolong malpraktek .
Dinegara yang menganut hukum "good samaritan law" dalam keadaan emergensi, seorang
dokter yang menolong pasien tidak bisa dipidanakan, karena dalam kategori emergensi maka
bila tidak dilakukan pertolongan segera orang tersebut akan meninggal, dan bila dilakukan
pertolongan mungkin akan bisa menyelamatkan pasien.
8.

SOAL SURAT KETERANGAN KEMATIAN


1. Apa yang dimaksud dengan kematian ?
Jawab :
UU No 36 tahun 2009 (pasal 117)
Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi jantung-sirkulasi dan sistem pernapasan terbukti
telah berhenti secara permanen, atau apabila kematian batang otak telah dapat dibuktikan
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

2. Apakah yang dimaksud dengan surat keterangan kematian?


Jawab :
Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah
meninggal dunia. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian adalah dokter yang
telah diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan
praktik kedokteran.

3. Apa kegunaan dari surat keterangan kematian ?


Jawab :
- Untuk syarat pengurusan administrasi kependudukan dan pemulsaran/pemakaman
jenazah
- Kepentingan pengurusan asuransi
- Kepentingan pengurusan warisan
- Pengurusan pensiunan janda/duda
- Pengurusan hutang piutang
- Untuk tujuan hukum, pengembangan kasus kematian tidak wajar
- Kepentingan statistik

4. Ada berapa macam surat keterangan kematian?


Jawab :
Surat keterangan kematian ada 2 macam
a. Surat Keterangan Kematian Biasa (Ordinary Death Certificate)
Surat ini mencatat kematian individu yang mati secara alamiah, yang tidak
berhubungan dengan suatu kekerasan, tetapi dibawah pengawasan dokter. Dimana
dokter harus mengawasi selama waktu tertentu sebelum mati dan telah mengadakan
kunjungan professional dalam waktu 24 jam di saat kritis penyakit penderita
b. Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh dokter forensik (Medical
Examiner’s Death Certificate)
Jika dokter tidak dapat menentukan kematian ini disebabkan karena alamiah atau
tidak alamiah maka dapat disarankan sebelum memberi surat keterangan kematian
dibuat dapat menanyakan pada penyidik yang akan memberikan petunjuk yang
terbaik untuk diikuti.
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

5. Bagaimana cara mengisi surat keterangan kematian?


Jawab :
Instruksi pengisian surat keterangan kematian :
1) Menggunakan formulir ter-update yang diterbitkan pemerintah
2) Isi semua item, ikuti petunjuk pengisian setiap item
3) Buat surat dengan jelas dengan tinta hitam
4) Jangan gunakan singkatan kecuali ada instruksi khusus pada pengisian item
5) Konfirmasikan ejaan penulisan nama terutama nama yang homofon (beda ejaan
penulisan tapi sama pengucapannya) seperti : Edi, Edy, Eddie dsb
6) Dapatkan semua tanda tangan yang diperlukan. Tidak boleh menggunakan tanda
tangan cap atau print
7) Jangan mengubah formulir
8) Jangan menduplikasi/membuat 2 surat keterangan kematian yang sama. Jika
diperlukan, bisa dicopy yang selanjutnya di sahkan bahwa hasil copy tersebut sesuai
dengan aslinya
Kelompok B
Dwi Pradnya, Raihan, Nindya Ayu, Vani, Arya, Rian, Nur

Anda mungkin juga menyukai