1
mandibula menutupi tulang alveolar dan mengelilingi
gigi.
A. Nomenklatur
Pada manusia dpt dibedakan 2 macam gigi :
Gigi primer/ gigi susu/ gigi decidue
• Jumlahnya 20 buah (bila lengkap)
• Erupsi ± 6 bulan s/d 2 tahun
• Tanggal ±6 tahun s/d 12-13 tahun
• Secara bertahap diganti oleh gigi tetap/permanen
Gigi permanen atau tetap
Jumlah tiap ½ rahang : 8 buah (seluruh rahang bila lengkap 32 buah)
Menggantikan gigi sulung yang tanggal, yaitu :
- 5 buah di bagian anterior menggantikan gigi susu
- 3 buah (M1,M2,M3) pada bagian posterior tidak ada pada pembentukan
gigi sulung/ tidak menggantikan.
- Mulai dibentuk = waktu lahir
- Mulai kalsifikasi = 0-3 tahun
- Masa erupsi = 6-11/12 tahun
- Akar tumbuh lengkap = 3 tahun sesudah erupsi
2
B. Karies gigi
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan
yang dimulai dari permukaan gigi (pits, fissure dan daerah interproximal) meluas kea
rah pulpa.
Karies merupakan proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email
sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang
disebabkan pembentukan asam microbial dari substrat sehingga timbul destruksi
komponen-komponen organic yang akhirnya terjadi kavitas. Proses ini akan berjalan
terus menerus ke bagian yang lebih dalam dari gigi sehingga membentuk kavitas atau
lubang yang tidak dapat diperbaiki Kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan,
pada proses ini terjadi demineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman,
karbohidrat yang sesuai dengan permukaan gigi dan waktu.
Tanda-tanda karies :
Keretakan pada email atau kavitas gigi, perubahan warna kecoklatan atau kehitaman
pada permukaan dentin di dalam kavitas lebih lunak daripada dentin sekelilingnya,
kadang terasa nyeri, terutama jika terkena makanan yang manis atau terangsang oleh
panas maupun dingin, jika karies sangat dekat dengan pulpa atau sudah
menembusnya, timbul rasa nyeri yang sangat parah, seringkali lokasi nyeri tidak dapat
ditentukan dengan tepat berasal dari gigi yang mana.
3
Karies mengenai lapisan dentin, menyebabkan reaksi hiperemi pulpa. Nyeri bila
terkena rangsangan panas maupun dingin, keluhan akan berkurang jika rangsangan
dihilangkan.
PENATALAKSANAAN (PERAWATAN)
Perawatan karies gigi ditentukan stadium saat karies terdeteksi
4
Penambalan (filling) ---> dilakukan untuk mencegah progresi karies lebih lanjut.
Ini merupakan penambalan biasa yang dilakukan pada karies yang ditemukan
saat iritasi atau hiperemia pulpa. Bahan yang digunakan yaitu, amalgam,
Composite resin & glass ionomer. Penambalan dengan inlay juga isa dilakukan.
Perawatan Saluran Akar (PSA)/ Root Canal Treatment: Dilakukan bila sudah
terjadi pulpitis atau karies sudah mencapai pulpa. Setelah dilakukan PSA, dibuat
restorasi inlay/onlay/crown.
Ekstraksi gigi: Merupakan pilihan terakhir dalam penatalaksanaan karies gigi.
Dilakukan bila jaringan gigi sudah sangat rusak sehingga tidak dapat direstorasi.
Gigi yang telah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigi palsu
(denture), implant atau jembatan (bridge).
C. Anamnesa
1. Data pribadi
2. KU
3. Riwayat Dental
Gigi mana yang sakit, kapan rasa sakit mengganggu dan sudah berapa lama, kapan
rasa sakit pertama timbul, dll.
4. Riwayat medis
Keadaan Kesehatan secara umum, penggunaan obat-obat tertentu, reaksi alergi, dll.
5
D. Diagnosa
E. Pencabutan Gigi Sulung & Permanen
F. Tumpatan Komposit & GIC
B. Pulpitis Irreversivle
Inflamasi parah pada jaringan pulpa dan tidak akan pulih meskipun penyebabnya
dihilangkan, dapat bersifat akut, subakut atau kronis. Penyebab pulpitis reversible
yang tidak di rawat. (kerusakan pulpa tdk dapat disembuhkan lagi) nyeri selama
beberapa menit sampai beberapa jam, bisa diakibatkan oleh stimulus panas maupun
dingin, maupun tanpa stimulus, nyeri tetap bertahan walaupun stimulus dihilangkan.
Ada tiga macam-macam pulpitis irreversible :
1. Pulpitis irreversible simpomatis (akut)
Pada pulpa yang mengalami inflamasi terbentuk eksudat.
Gx :
- Nyeri spontan berkala atau terus menerus
- Nyeri tajam, berdenyut, terlokalisir atau tersebar (missal dari gigi molar bawah
menjalar ke telinga atau pelipis)
- Kualitas nyeri sedang sampai berat, tergantung keparahan
- Keluhan nyeri terus menerus setelah makan atau minum dingin
- Keluhan nyeru berdenyut tanpa sebab
- Rasa nyeri bertambah parah pada posisi baring
Tx :
- PSA
- Restorasi gigi sesuai kondisi; pembuatan onlay, pasak dan mahkota tiruan atau
tumpatan komposit.
2. Pulpitis irreversible asimptomatis (kronis)
Ada bagian pulpa terbuka yang menyababkan eksudat inflamasi bisa mengalir ke
luar.
Penyebab : karies dalam yang telah terbuka pulpanya, trauma pada gigi yang
menyebabkan pulpa terbuka.
Gx :
- Rasa nyeri apabila karies tertutup sisa makanan
- Pernah ada Riwayat pulpitis ireversibel simptomatis.
- Rasa nyeri pada waktu sondase
3. Pulpitis hiperplastik (pulpa polip)
C. Pulpa Polip
Ada iritasi ringan pada pulpa yang terbuka sehingga inflamasi. Pertumbuhan jaringan
pulpa pada tempat atap ruang pulpa terbuka. Dalam proses mengeliminasi inflamasi,
jaringan ikat pulpa berproliferasi. Keadaan ini terjadi karena saluran akar dan pulpa
lebar disertai kondisi banyak vaskularisasi.
Gx :
- Polip yang membesar akan nyeri pada saat mengunyah
Tx :
6
Setelah anastesi, polip diambil dengan eksavator tajam, kemudian dilakukan
pulpektomi.
F. Nekrose Pulpa
G. Perawatan Saluran Akar
H. Tumpat Komposit
I. Tumpat GIC
7
D. drg. Justina Aditi, Sp. Perio
A. Plak Gigi
Beberapa detik setelah menyikat gigi akan timbul lapisan tipis pada permukaan gigi
yang merupakan produk saliva (glikoprotein) yang di namakan pelikel saliva. Bakteri
yang melekat pada permukaan pelikel tersebut akan membentuk lapisan plak.
LANJUT :
- Setelah 2-3 minggu gingivitis makin parah
- Gingiva merah, bengkak, mudah berdarah
- Terbentuk pocket gingiva
D. Gingiva Enlargement
E. Epulis
F. Mucocele
8
G. Periodontitis
Apabila inflamasi telah menyerang tidak saja gingiva tetapi juga struktur periodontal
pendukung (ligament periodontal, tulang alveolar dan sementum). Peralihan dari
gingivitis menjadi periodontitis secara klinis ditandai dari terbentuknya saku
periodontal.
Dengan terbentuknya poket periodontal plak berkontak dengan sementum
jaringan ikat oedema Inflamasi menyebar ke puncak tulang alveolar terjadi
kerusakan ligamen periodontal resorbsi puncak tulang alveolar poket menjadi
lebih dalam. terlihat : adanya supurasi & pembentukan abses jika berlanjut: gigi-
gigi menjadi goyang tanggal.