Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengantar

B. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang
pentingnya sikat gigi sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.

Tujuan Khusus
1. Menjelaskan definisi kesehatan gigi dan mulut.
2. Menjelaskan proses pertumbuhan gigi pada balita dan tanda-tanda dari pertumbuhan
gigi pada balita.
3. Menjelaskan kondisi dan kelainan yang sering terjadi pada balita.
4. Menjelaskan cara merawat kesehatan mulut dan gigi.
5. Menjelaskan manfaat dari sikat gigi.
6. Menjelaskan cara menyikat gigi yang baik.

C. Kegiatan penyuluhan

KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN SASARAN


1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari penyuluh.
2. Menjelaskan penyebab karang gigi 2. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari penyuluh.
3. Menjelaskan jenis-jenis karang gigi 3. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari penyuluh.
4. Menjelaskan akibat karang gigi 4. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari penyuluh.
5. Menjelaskan terapi karang gigi 5. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari penyuluh.
6. Menjelaskan pencegahan karang gigi 6. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari penyuluh.

D. Pokok Materi
Pemahaman mengenai pertumbuhan dan perkembangan gigi merupakan hal yang penting bagi
seorang dokter gigi dalam merawat pasien anak. Hal ini berkaitan dengan rencana perawatan
yang akan dilakukan. Waktu bayi dilahirkan, rahang atas dan rahang bawah penuh terisi oleh
benih gigi yang sedang mengalami kalsifikasi. Proses pertumbuhan rahang akan diikuti oleh
erupsi gigi-geligi dalam lengkung yang baik.
Erupsi gigi adalah gerakan gigi secara bertahap dari posisi pembentukannya dalam ruang tulang
melalui tulang alveolar menuju dataran oklusal hingga mencapai posisi fungsional dalam rongga
mulut. Erupsi gigi dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu erupsi tahap preemergent (ketika gigi
berkembang dan bergerak di dalam tulang alveolar), tahap emergence (ketika puncak tonjol
atau tepi insisal gigi pertama menembus gingiva) dan tahap postemergent (ketika pertumbuhan
gigi telah mencapai tingkat oklusal). Tahapan munculnya gigi ke dalam rongga mulut dapat
diklasifikasikan menjadi empat tahap yaitu 0 = gigi belum terlihat di dalam rongga mulut, 1 =
setidaknya satu titik puncak terlihat di dalam rongga mulut, 2 = seluruh permukaan oklusal /
lebar mesio-distal gigi terlihat dan 3 = gigi mencapai level oklusal. Jadi gigi di nyatakan telah
erupsi dari mulai adanya tanda pada satu titik puncak dan adanya tanda kepucatan/putih pada
puncak gusi berdasarkan level tersebut, level dihitung dari tonjol gigi atau dari tepi insisal.

E. Metode
Dalam kegiatan penyuluhan metode yang digunakan adalah ceramah.
F. Media
Dalam kegiatan penyuluhan media yang digunakan oleh pembicara adalah media visual, dengan
menggunakan Laptop dan LCD selain itu juga menggunakan media cetak berupa leafet.

G. Uraian Materi

Proses Pertumbuhan Gigi Susu


Pembentukan benih gigi dimulai sejak anak masih dalam kandungan. Proses pembentukan gigi
ini sangat bergantung pada asupan nutrisi ibu selama hamil. Agar gigi anak dapat terbentuk
dengan sempurna, ibu hamil harus mendapatkan asupan kalsium, fosfor, vitamin C, dan vitamin
D yang cukup.

Gigi susu akan muncul saat bayi berusia 6-12 bulan. Gigi susu tumbuh secara bertahap dan akan
lengkap saat anak berusia 3 tahun. Waktu kemunculan gigi susu pada anak berbeda-beda. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh ras, etnik, demografi, dan asupan nutrisi anak.

Jumlah total gigi susu anak adalah 20 buah, terdiri dari 8 gigi depan (gigi seri), 4 gigi taring, dan 8
gigi geraham. Berikut adalah urutan tumbuhnya gigi susu:

1. Gigi seri tengah rahang bawah (tumbuh pada usia 6-10 bulan)
2. Gigi seri tengah rahang atas (usia 8-12 bulan)
3. Gigi seri samping rahang atas (usia 9-13 bulan)
4. Gigi seri samping rahang bawah (usia 10-16 bulan)
5. Gigi geraham pertama rahang atas (usia 13-19 bulan)
6. Gigi geraham pertama rahang bawah (usia 14-18 bulan)
7. Gigi taring rahang atas (usia 16-22 bulan)
8. Gigi taring rahang bawah (usia (17-23 bulan)
9. Gigi geraham kedua rahang bawah (usia 23-31 bulan)
10. Gigi geraham kedua rahang atas (usia 25-33 bulan)

Setelah berusia 4 tahun, rahang dan tulang wajah akan tumbuh dan berkembang untuk
menciptakan ruangan bagi gigi permanen atau gigi tetap.

Pertumbuhan gigi anak akan memasuki periode gigi bercampur pada usia 6-12 tahun. Pada
periode ini, anak sudah memiliki gigi permanen, tapi juga masih memiliki gigi susu.
Tanda-tanda pertumbuhan gigi balita, antara lain:
• Suhu anak meningkat, pipi terasa panas dan memerah.
• Adanya rasa sakit dan tidak nyaman pada mulut.
• Keluar air liur berlebih.
• Secara klinis terlihat gusi menjadi merah, gatal, bengkak atau terasa panas.
• Tampak bercak putih atau bahkan seperti tulang putih (yang sebenarnya adalah
benih gigi) muncul pada gusinya.
• Anak sering resah dan rewel.

H. Evaluasi

PERTANYAAN JAWABAN
1. Jelaskan pengertian karang gigi Karang gigi adalah kotoran dalam mulut yang
menempel pada gigi dalam jangka waktu lama,
sehingga lama lama akan mengeras dan
membatu sehingga akan sulit untuk dibersihkan
jika hanya dengan menggosok gigi. atau dalam
pengertian lain, karang gigi adalah kumpulan
plak yang termineralisasi yang sangat lengket di
atas email gigi.

2. Jelaskan penyebab karang gigi Diakibatkan oleh kotoran pada gigi atau plak
yang terbentuk akibat aktivitas bakteri yang
mengubah sisa gula di atas permukaan email
gigi. Ditambah lagi dengan pembersihan gigi
yang kurang baik dan tidak memakai kedua sisi
gigi untuk mengunyah.
Proses Terbentuknya :
Sisa Makanan ( Mengendap ) –> Lapisan bening
dan tipis ( Pelikel ) –> Pelikel + kuman –> Plak
(berikatan dengan kalsium ) –> Karang Gigi

Berdasarkan lokasi karang gigi ada di dua


3. Jelaskan jenis-jenis karang gigi tempat, yaitu di supragingiva atau permukaan
gigi di atas gusi dan di subgingiva atau
permukaan gigi di bawah gusi. Tempat utama
munculnya karang gigi pada daerah yang sulit
dibersihkan.
 Supra Gingival Calculus
Adalah calculus yang terdapat pada permukaan
gigi diatas gusi. Biasanya berwarna cream atau
kuning kecoklatan jika terjadi perwarnaan
karena stain tembakau dan makanan. Biasanya
terjadi pada permukaan ke arah pipi dari molar
(geraham) atas pertama dan permukaan kearah
lidah incisivus (gigi seri) bawah.
 Sub Gingival Calculus
Adalah calculus yang berada pada permukan gigi
dibawah gusi. Dapat terjadi dalam berbagai
bentuk : granular, lempengan-lempengan  atau
berbentuk seperti cincin. Biasanya berwarna
hijau gelap atau hitam.

Jika dibiarkan, karang gigi dapat membuat


gigi keropos. Penyebabnya, bakteri yang
4. Jelaskan akibat karang gigi bersarang di karang gigi akan mengeluarkan zat
asam yang dapat merusak email gigi. Padahal,
seperti kita tahu email gigi ini adalah bagian
terkeras dari gigi yang berada di lapisan paling
luar. Jika email gigi rusak, maka lapisan
dalamnya tidak lagi terlindungi, maka terjadilah
pengeroposan.
Selain menyebabkan gigi keropos, karang
gigi juga menyebabkan bau mulut yang tidak
sedap. Bau mulut ini berasal dari bakteri yang
menyeluarkan zat asam yang kemudian bereaksi
dengan sisa-sisa makanan yang terselip di sela-
sela gigi yang sulit dijangkau sikat gigi.
Akibat yang lain adalah peradangan gusi
atau biasa disebut gingivitis. Ketika terjadi
gingivitis maka akan terbentuk semacam
kantong diantara gigi dan gusi. Kantong ini akan
menjadi tempat menumpuknya sisa makanan
dan tentu saja akan menjadi tempat yang bagus
untuk berkembangbiaknya bakteri.
Jika terus dibiarkan, gingivitis akan makin
parah dan dapat menyebabkan periodontitis.
Dan jika tidak ditangani dengan baik,
periodontitis akan makin parah dan dapat
merusak struktur akar gigi dan tulang rahang.

Scalling
Scalling merupaka suatu tindakan yang
dilakukan untuk pembersihan gigi di atas gusi
5. Jelaskan terapi karang gigi untuk menghilangkan plak, kalkulus, dan noda
gigi dengan menggunakan alat-alat yang disebut
scaller.

Karang gigi juga dapat dicegah agar tidak


muncul pada gigi, dibawah ini beberapa langkah
untuk mencegah karang gigi
6. Jelaskan pencegahan karang gigi a. Jagalah kebersihan mulut dengan cara
menyikat gigi dua kali sehari, dapat
mencegah pembentukan plak pada
permukaan email gigi
b. Bersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela
gigi dengan menggunakan benang gigi
(dental floss) atau sikat interdental
c. Perbanyaklah minum air putih
d. Kurangi konsumsi makanan yang
mengandung gula dan tepung
e. Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala, 6
bulan sekali

I. Refrensi

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanak-
kanak. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Anak.

Isnaniah Malik, drg., Sp. Orto (2008). Kesehatan Gigi dan Mulut.Dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/.../kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf, 20 Juli
2011. Diakses pada tanggal 17 mei 2016 pukul 23.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai