Gigi terdiri dari 2 bagian yaitu mahkota dan akar. Bagian akar gigi dilindungi oleh gusi di
bagian terluar dan tulang alveolar sebagai penopang agar gigi tidak mudah goyang atau lepas.
Struktur gigi yang bervariasi memungkinkan gigi melakukan banyak fungsi seperti:
Mengunyah makanan agar mudah ditelan sehingga dapat membantu proses
pencernaan dilambung dan usus
Mengucapkan kata-kata dengan jelas
Membentuk wajah menjadi harmonis
Untuk kecantikan agar penampilan terlihat lebih baik
1
b. Macam-macam Bentuk Gigi
Gigi terdiri dari berbagai macam bentuk, yaitu:
c. Pertumbuhan Gigi
Pertumbuhan gigi terdiri dari 2 tahap yaitu tahap gigi sulung (susu) dan gigi permanen
(dewasa). Gigi sulung (susu) pertama kali tumbuh pada usia sekitar 6 bulan dimulai dengan
gigi seri pertama. Gigi sulung (susu) akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen (dewasa)
dimulai pada usia sekitar 6 tahun dengan gigi dewasa yang tumbuh pertama kali adalah gigi
geraham besar pertama.
Gigi sulung (susu) berjumlah 20 buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 4 gigi
geraham kecil, dan 4 gigi geraham besar.Sedangkan gigi permanen (dewasa) berjumlah 32
buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham kecil, dan 12 gigi geraham besar.
Urutan Pertumbuhan Gigi Sulung (Susu)
2
Urutan Pertumbuhan Gigi Permanen (Dewasa)
GIGI BERLUBANG
3
Penyebab lain gigi berlubang:
Bentuk gigi yang tidak berarturan
Air ludah yang kental
Bakteri penyebab karies
Banyak mengkonsumsi makanan manis, lengket dan mudah menempel pada gigi seperti
permen, coklat, kue-kue dan jajanan pasar.
Kesadaran akan pemeliharaan kesehatan gigi yang kurang (malas menggosok gigi)
4
Kontrol 6 bulan sekali ke dokter gigi. JANGAN MENUNGGU SAMPAI GIGI
TERASA SAKIT, KARENA MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA
MENGOBATI
ABSES GIGI
5
Penyebab dan Faktor Risiko Abses Gigi
bakteri masuk ke
bakteri yang menyebabkan
dalam pulpa gigi
berkembang pada peradangan pada
melalui rongga gigi
rongga mulut pulpa
atau retakan gigi
6
Komplikasi jika abses tidak ditangani:
Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain seperti rahang, leher atau kepala
SEPSIS infeksi menyebar ke seluruh tubuh. Biasanya akan menyebabkan kematian.
Karang gigi merupakan merupakan bakteri plak yang termineralisasi dan menempel pada
permukaan gigi, biasanya berwarna kuning atau kecoklatan. Karang gigi biasanya terbentuk
ketika ada sisa makanan yang tidak terbersihkan dan akan mengalami proses mineralisasi
dalam waktu 2-14 hari. Karang gigi biasanya paling sering terbentuk pada gigi depan bawah
yang menghadap lidah dan juga gigi geraham atas.
1. Gigi berjejal membuat sisa makanan sulit dibersihkan sehingga akan terjadi
penumpukan plak yang kemudian akan menjadi karang gigi
2. Sisa akar gigi
3. Jarang menyikat gigi
4. Gigi hilang dan tidak diganti posisi gigi sebelahnya akan miring sehingga sulit
dibersihkan terjadi penumpukan plak karang gigi
5. Kebiasaan merokok
6. Menggunakan gigi tiruan tapi jarang dibersihkan
7. Kebiasaan mengunyah makanan di 1 sisi
7
Pembersihan karang gigi harus dilakukan secara mekanis.
Pembersihan karang gigi dilakukan melalui prosedur
“skeling”. Skeling merupakan proses pengambilan plak,
karang gigi, dan stain dari permukaan gigi dengan
menggunakan alat bernama skeler.
1. Menyikat gigi 2x sehari (pagi 30 menit setelah makan dan malam sebelum tidur)
2. Menggunakan alat bantu dalam menyikat gigi (benang gigi, sikat interdental, tongue
scraper)
8
PENCABUTAN GIGI
Setelah dilakukan pencabutan gigi, biasanya dokter gigi akan memberikan isntruksi
kepada pasien yaitu :
9
tidak meminum alkohol setelah dilakukan pencabutan
tidak merokok setelah pencabutan
Yang akan terjadi jika gigi yang harusnya dicabut tetapi dibiarkan saja dirongga mulut,
hal tersebut akan menyebabkan :
10
Akibat dari adanya karies ini, biasanya
akan terjadi rasa sakit yang dapat tentunya
menganggu kehidupan sehari-hari. Pada tahap
awal ditandai dengan ngilu gigi yaitu gigi yang
sensitif terhadap rangsangan suhu dingin dan
panas. Ngilu gigi dimulai dari adanya lubang
kecil pada gigi yang jika tidak segera diobati
dapat bertambah besar dan menyebabkan rasa ngilu semakin parah karena infeksi bakteri
semakin meluas ke akar gigi. Apabila kondisi ini didiamkan, akan menyebabkan kematian
pada gigi.
Perawatan paling baik yang dilakukan dalam mengatasi masalah karies gigi pada
lansia adalah dengan menghilangkan jaringan gigi yang terkena karies gigi atau
dilakukan penambalan.
Penambalan yang dilakukan
Penambalan Gigi harus sedini mungkin ketika sudah terlihat ada yang
berwarna hitam segera ditambal. Selain itu juga menitikberatkan pada pemberian mineral
fluoride pada gigi lewat pasta gigi yang berfluoride. Hal ini dimaksudkan untuk
memperbaiki kualitas hidup para pasien lansia dalam menjaga gigi asli mereka
dibandingkan dengan mencabut gigi.
2. Penyakit pada gusi dan jaringan periodontal
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia adalah terjadinya
peningkatan penyakit pada gusi dan periodontal. Kelompok lansia lebih mudah terjadi
dibandingkan pada kelompok usia lainnya. Penyakit gusi seperti gusi berdarah dan gusi
bengkak kerap terjadi karena lansia tidak rutin menyikat gigi, menyikat gigi dengan cara
yang salah, masih sering merokok, mengkonsumsi makanan lengket dan manis. Penyakit
gusi dan periodontal merupakan penyakit kronis yang meliputi kerusakan pada jaringan
lunak seperti gusi dan tulang alveolar pembentuk dan pendukung soket gigi atau biasanya
disebut dengan gingivitis
dan periodontitis.
Gangguan ini merupakan
masalah yang paling
sering ditemukan pada
lansia.
Tahapan terjadi gingivitis hingga periodontitis
11
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak dan
karang gigi, sehingga menyebabkan peradangan gusi
sampai kerusakan tulang alveolar. Selain bisa
menyebabkan kehilangan gigi, penyakit periodontal juga
bisa berdampak pada keadaan sistemik.
Penyakit serius yang sering dikaitkan dengan penyakit periodontal adalah gigi
Plak dan karang diabetes
mellitus atau kencing manis dan penyakit jantung. Pada lansia penderita diabetes mellitus
dengan gula darah yang tinggi akan mengalami penyakit periodontitis lebih berat.
Perawatan yang tepat saat menangani periodontitis terbukti dapat memperbaiki kadar gula
darah pasien tersebut.
Perawatan yang diperlukan dalam penanganan penyakit ini bila ada karang gigi segera
untuk dilakukan pembersihan karang gigi, lalu perbaiki cara menyikat gigi yang baik dan
benar agar mencegah karang gigi dapat timbul kembaii, selalu ingat bahwa sikat gigi
dilakukan 2 kali sehari yaitu 30 menit sesudah
makan pagi dan sebelum tidur di malam hari lalu
sebaiknya lansia mulai makan makanan yang
bergizi dan seimbang.
Perbanyaklah mengkonsumsi sayur-sayuran,
buah-buahan, air putih dan protein seperti ikan dan
kacang-kacangan. Mulailah berhenti merokok dan
menghindari makanan manis, terlalu asin dan
berlemak. Piramida Makanan untuk Lansia
3. Gigi Ompong
Hal wajar pada lansia, namun bukan berarti
kondisi ini dapat didiamkan. Sebaiknya lansia
segera ke dokter gigi untuk dibuatkan gigi tiruan,
agar fungsi mengunyah tetap optimal dan lansia
masih tetap percaya diri. Pada saat pemasangan
gigi tiruan, pastikan gigi tiruan pas di dalam
mulut, tidak longgar dan tidak terlalu ketat
sehingga nyaman dipakai saat mengunyah maupun berbicara. Pasien dengan kehilangan
seluruh gigi sudah pasti akan menggunakan gigi palsu jenis lepasan. Setelah dibuatkan
gigi tiruan, lakukan pemeliharaan gigi tiruan secara rutin karena permukaan gigi palsu
12
berbahan akrilik ini biasanya bila tidak rajin dibersihkan akan menjadi sarangnya bakteri
serta jamur.
Efek dari kehilangan seluruh gigi yang paling utama adalah masalah pengunyahan dan
ketidakseimbangan nutrisi. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas hidup bahkan
berkontribusi dalam faktor penyebab kematian. Selain itu, dampak pemakaian gigi palsu
lepasan pada lansia bisa mengakibatkan sariawan atau luka pada jaringan lunak. Hal ini
dikarenakan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat. Ditambah lagi dengan kondisi
rongga mulut yang buruk, konsumsi alkohol serta tembakau yang berlebihan. Oleh karena
itu perawatan dan pembersihan yang rutin dari gigi palsu pada lansia sangat penting agar
terhindar dari masalah kesehatan lainnya.
4. Mulut Kering
Mulut kering dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Keadaan-keadaan fisiologis
seperti berolahraga, berbicara terlalu lama, bernafas melalui mulut, stress dapat
menyebabkan keluhan mulut kering. Faktor penyebab mulut kering sebagai berikut:
a. Gangguan !okal pada kelenjar saliva/air liur
Kista-kista dan tumor kelenjar saliva, baik yang jinak maupun ganas dapat
menyebabkan penekanan pada struktur-struktur kelenjar saliva dan dengan demikian
mempengaruhi pengeluaran saliva.
b. Efek samping obat-obatan
Obat-obatan seperti obat penurun tekanan darah dapat mempengaruhi aliran saliva
dengan meniru aksi sistem saraf atau dengan secara langsung beraksi pada proses sel
untuk penghasil air libur. Obat-obatan juga dapat secara tidak langsung mempengaruhi
air liur tetapi dengan mengubah keseimbangan cairan dan elektrolit atau dengan
mempengaruhi aliran darah ke kelenjar
c. Kesehatan umum terganggu
Pada orang-orang yang menderita penyakit-penyakit yang menimbulkan dehidrasi
seperti demam, diare yang terlalu lama,diabetes, gagal ginjal kronis dan keadaan
sistemik lainnya dapat mengalami pengurangan aliran saliva. Hal ini disebabkan karena
adanya gangguan dalam pengaturan air dan elektrolit, yang diikuti dengan terjadinya
keseimbangan air yang negatif yang menyebabkan turunnya pengeluaran air luar.
Penyakit-penyakit infeksi pernafasan biasanya menyebabkan mulut terasa kering. Pada
rnfeksi pemafasan bagian atas, penyumbatan hidung yang terjadi menyebabkan
penderita bernafas melalui mulut.
13
d. Keadaan sehari-hari
Aliran air liur biasanya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan normal. Pada saat
berolahraga, berbicara yang lama dapat menyebabkan berkurangnya aliran air liur
sehingga mulut terasa kering. Bernafas melalui mulut juga akan memberikan pengaruh
mulut kering. Gangguan emosional, seperti stress, putus asa dan rasa takut dapat
menyebabkan mulut kering. Hal ini disebabkan keadaan emosional tersebut
berpengaruh terhadap saraf untuk mengeluarkan air liur.
Perawatan-perawatan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu
Anda mengatasi mulut kering: Jaga agar mulut tetap lembap dengan minum air atau
minuman bebas gula, atau kunyah permen karet bebas gula, hindari bernapas melalui
mulut, bernapaslah melalui hidung, lembapkan bibir untuk menyejukkan area yang kering,
jaga kesehatan mulut Anda dengan menggunakan pasta gigi dengan fluoride, bersihkan
dengan benang gigi dan lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk mencegah mulut
kering dan kerusakan gigi.
5. Sariawan
Munculnya sariawan di bibir, lidah, atau dinding mulut memang bikin tidak enak.
Selain perih, makan dan minum pun jadi susah. Dan ternyata, sariawan bisa terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
- Sariawan kecil, berdiameter sekitar 2-8 mm dan biasanya sembuh dalam waktu 10 hari
sampai 2 minggu.
- Sariawan besar, ukurannya lebih lebar dan lebih dalam dengan pinggiran yang tidak
teratur, butuh waktu beberapa minggu untuk sembuh, bisa meninggalkan bekas luka di
mulut.
- Sariawannya kecil-kecil namun banyak dan berkelompok.
Sariawan bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti
bibir tidak sengaja tergigit, mengunyah makanan
yang keras, tambalan gigi tidak sempurna, atau Bufacomb; Triamnicolone Acetonide
pemakaian gigi palsu yang tidak pas. Selain itu,
sariawan di bibir juga bisa dipicu oleh stres, merasa cemas, mengonsumsi makanan
tertentu atau sedang mengalami perubahan hormon. Namun, sariawan kadang-kadang
dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti: kekurangan zat besi atau B12.
Biasanya, sariawan di bibir tidak perlu diobati karena bisa sembuh sendiri dalam satu
atau dua minggu. Kalau sariawan terasa sakit berikan obat salep oles yang berisi
Triamnicolone Acetonide yang berguna untuk meredakan peradangan yang terjadi dan
14
berkumur-kumur dengan menggunakan Chlorhexidine Glucanoate. Namun jangan ragu
untuk pergi ke dokter secepatnya.
2. Epulis Gravidarum
Epulis Gravidarum atau granuloma kehamilan
atau tumor kehamilan merupakan hal yang biasa
terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh
pertumbuhan berlebih pada gusi, kebersihan
mulut yang buruk, trauma dan perubahan
hormon. Hal ini tidak berbahaya dan akan menghilang setelah bayi lahir.
15
3. Gigi Berlubang (Karies Gigi)
Kehamilan tidak secara langsung menyebabkan gigi berlubang. Proses gigi
berlubang akan meningkat pada masa kehamilan karena suasana rongga mulut
wanita yang hamil cenderung lebih asam dan konsumsi camilan-camilan yang
mengandung gula. Rasa mual dan muntah dapat menyebabkan suasana rongga
mulut menjadi lebih asam sehingga menyebabkan gigi lebih mudah berlubang.
b. Cara Merawat dan Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut selama Kehamilan
1. Sikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
2. Menggunakan alat bantu sikat gigi seperti benang gigi (dental floss) dan alat
pembersih lidah (tongue scraper)
3. Jika muntah, segeralah berkumur dengan air untuk menetralkan suasana asam di
dalam rongga mulut
4. Makan makanan yang bernutrisi seperti daging, sayuran, buah-buahan, kacang-
kacangan, dan susu. Hal ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan gigi yang
baik, karena benih gigi pada janin mulai terbentuk pada usia kehamilan 3-6 bulan.
5. Perawatan gigi umum hanya bisa dilakukan pada trimester II (4-6 bulan) dan
trimester III (7-9 bulan) kehamilan. Namun tetap harus dengan indikasi dokter dan
dokter gigi.
6. Selalu beritahu dokter gigi mengenai status kehamilan.
c. Manfaat Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan
Menurunkan resiko terjadinya penyakit gusi karena perubahan hormonal selama
kehamilan
16
Menurunkan resiko kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan
rendah
Mencegah penyebaran bakteri perusak gigi kepada bayi
d. Hal yang Harus Diwaspadai dalam Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu
Hamil
1. Pencabutan gigi pada ibu hamil apabila sangat diperlukan dapat dilakukan pada usia
kehamilan trimester II (4-6 bulan), sedangkan penambalan dan pembersihan karang
gigi dapat dilakukan selama masa kehamilan.
2. Ibu hamil tidak boleh makan/minum obat sembarangan tanpa resep dan pengawasan
dari dokter/dokter gigi, karena beberapa jenis obat dapat mengakibatkan gangguan
pada pertumbuhan janin. Obat tersebut antara lain:
- Antibiotik golongan tetracyclin yang dapat menyebabkan pewarnaan pada
bagian dalam gigi janin dan lain-lain.
3. Sebaiknya tidak melakukan prosedur dental x-ray (foto rontgen) jika tidak dalam
keadaan darurat. Walaupun menurut American College of Radiology, dosis radiasi
tunggal x-ray tidak cukup signifikan untuk menyebabkan efek buruk pada
perkembangan embrio atau janin, tetapi lebih baik untuk menghindar dari segala
risiko.
17
2. Usia 7-12 Bulan
TANPA
PASTA GIGI
18
mengembalikan mekanisme pengunyahan, memulihkan fungsi bicara, memelihara atau
mempertahankan kesehatan jaringan sekitar mulut, hubungani rahang dan meningkatkan
kualitas hidup.
Gigi palsu adalah gigi tiruan yang dapat dilepas-pasang. Terbuat dari bahan plastik atau
logam yang diproduksi khusus agar sesuai gigi dan gusi asli, gigi palsu dapat memberi efek
tampilan yang alami. Ada 2 jenis gigi palsu yaitu gigi palsu lengkap dan gigi palsu sebagian
a. Gigi Palsu Lengkap
Gigi palsu jenis ini digunakan jika semua gigi
Anda hilang. Gigi palsu lengkap ada yang dapat dibuat
‘segera’ dan dipasang setelah gigi Anda dicabut.
Karena pembuatannya yang cepat, gigi palsu ini
memerlukan penyesuaian lebih lama di mulut karena
gusi dan tulang di bawah gigi yang sudah dicabut
biasanya akan mengecil. Maka biasanya gigi ini hanya dijadikan solusi sementara.
Tapi ada pula yang pemasangannya harus menunggu dua hingga tiga bulan pasca mencabut
gigi atau setelah jaringan gusi sembuh. Jenis ini dinamakan gigi palsu lengkap ‘konvensional’
dan bisa dipasang untuk menggantikan pemakaian gigi palsu lengkap ‘segera’.
b. Gigi Palsu Sebagian
Jenis ini bisa disebut gigi palsu satuan. Anda bisa
menggunakan gigi palsu ini jika Anda hanya kehilangan
satu gigi atau lebih. Gigi palsu ini biasanya terdiri dari gigi
pengganti yang melekat pada dasar plastik berwarna
merah muda (menyerupai gusi). Gigi ini kemudian
dihubungkan dengan kerangka logam. Kerangka tersebut
berfungsi sebagai pengait agar gigi palsu pada mulut agar tidak lepas. Gigi palsu parsial bisa
Anda lepas-pasang dengan mudah.
Rasanya memakai gigi tiruan
Saat baru pertama kali memakai gigi palsu mungkin Anda akan merasa tidak nyaman atau
gigi terasa longgar. Namun setelah beberapa minggu pemakaian, otot-otot di pipi dan lidah
mulai bisa beradaptasi sehingga Anda bisa terbiasa menggunakannya. Kadang-kadang juga
bisa timbul luka pada dinding rongga mulut akibat gesekan bahan gigi palsu dan produksi air
ludah yang terasa banyak, tapi ini semua juga akan mereda. Rasa tidak percaya diri mungkin
Anda alami ketika baru memakai gigi palsu. Namun Anda tidak perlu minder karena gigi palsu
telah dirancang khusus agar menyerupai bentuk alami gigi manusia dan bahkan mungkin bisa
19
mempercantik wajah Anda. Umumnya, gigi palsu dapat dipakai tanpa harus diganti dalam
jangka waktu yang cukup lama, bahkan bertahun-tahun. Namun hal ini tergantung dengan
bagaimana Anda dapat menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut. Gigi buatan ini
akan sama saja seperti gigi Anda yang lain, bisa terkena bakteri dan plak, sehingga penting
untuk menjaga kebersihannya agar dapat bertahan lama.
Rawat Gigi Palsu Anda dengan Benar
Sama seperti gigi asli, gigi palsu pun harus dirawat agar tidak menimbulkan efek negatif
bagi kesehatan mulut Anda seperti bau mulut, sariawan, penyakit gusi, kerusakan gigi, dan
infeksi mulut. Agar hal tersebut tak terjadi, berikut tips merawat gigi palsu Anda:
- Bersihkan gigi palsu. Anda bisa mencucinya sebelum dipasang pada mulut. Anda juga
disarankan mencuci gigi palsu dibawah air mengalir setelah makan agar tidak terjadi
penumpukan makanan. Cara membersihkan gigi palsu yaitu gosok gigi palsu menggunakan
sikat gigi berbulu halus atau sikat khusus. Lalu olesi gigi palsu dengan sabun dan air hangat.
Hindari mencucinya memakai pasta gigi atau deterjen karena zat ini bersifat mengikis
permukaan gigi palsu.
- Rendam semalaman. Gigi palsu yang sedang tidak dipasang di mulut harus direndam dalam
cairan khusus atau air hangat atau air biasa. Jangan direndam di air panas karena bisa
mengubah bentuknya. Biasanya gigi direndam saat malam hari ketika Anda tidak memakai
gigi palsu.
- Hati-hati memegangnya. Jika terlepas dari pegangan Anda, terutama saat mencucinya, gigi
palsu akan mudah pecah. Untuk mengantisipasi itu, Anda bisa melapisi meja dengan handuk
atau mencucinya di wadah berisi air.
Selain merawat gigi palsu, Anda juga harus menjaga kebersihan mulut Anda dengan
membersihkan gusi, lidah dan langit-langit menggunakan sikat gigi berbulu halus setiap pagi
sebelum memakai gigi palsu dan malam hari setelah melepasnya. Gunakan pasta gigi
mengandung fluoride untuk mencegah penyakit gusi, kerusakan gigi dan masalah gigi lainnya.
Beri perhatian khusus saat menggosok bagian gigi yang dikaitkan dengan kerangka logam
gigi palsu. Plak yang terjebak di kerangka logam itu akan meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Anda juga disarankan untuk memijat dan merelaksasi gusi Anda secara rutin serta berkumur-
kumur tiap hari menggunakan air garam hangat agar kebersihan gusi terjaga.
Memakai gigi palsu membutuhkan perhatian yang lebih. Oleh karena itu Anda harus lebih
rutin mengunjungi dokter gigi sesuai perintah yang diberikan. Kontrol rutin untuk melihat
apakah gigi palsu Anda sesuai dan masih layak pakai atau tidak terbilang penting. Biasanya
gigi palsu lengkap harus diganti setelah lima hingga tujuh tahun pemakaian. Selain itu, dokter
20
gigi juga bisa segera mengetahui jika ada tanda-tanda penyakit mulut akibat pemakaian gigi
palsu. Bagi Anda yang menggunakan gigi palsu, penting untuk berkunjung ke dokter gigi
secara rutin. Sebab, dengan melakukan
kontrol rutin, Anda dapat mengetahui
tanda-tanda penyakit mulut akibat
pemakaian gigi palsu yang mungkin saja
terjadi.
Dengan melakukan kontrol rutin pula,
kelayakan dari gigi palsu yang dipakai
juga dapat diketahui sehingga Anda dapat
mengetahui kapan gigi palsu tersebut
harus segera diganti. Pada gigi palsu
lengkap misalnya, pemakaian gigi palsu
dalam kurun waktu lima hingga tujuh
tahun perlu untuk diganti sesegera mungkin. Cara membersihkan Gigi Palsu
Bakteri
Air ludah Menghasilkan
Diabetes tidak berkembang
mengandung plak pada
terkontrol biar di rongga
glukosa (gula) rongga mulut
mulut
peradangan pada gusi infeksi karena jamur mulut terasa terbakar & kering
21
Untuk mengatasi agar tidak terjadi hal seperti itu, maka perawatan yang dilakukan :
Hipertensi atau yang bisa disebut darah tinggi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan
tekanan darah diatas normal.
Salah satu penyakit yang terjadi dirongga mulut penderita darah tinggi ialah :
22
KEBIASAAN BURUK
4. Mengigit bibir pada saat menggigit bibir seringkali melibatkan bibir bawah yang
diletakkan ke dalam dan memberikan tekanan pada permukaan belakang gigi depan
rahang atas.
23
o Hal tersebut dapat menyebabkan:
Gigi depan rahang atas maju dan gigi depan rahang bawah mundur
5. Kebiasaan mengunyah pada satu sisi biasanya disebabkan karena adanya masalah
gigi pada salah satu sisi rahang sehingga tidak nyaman untuk digunakan ketika
mengunyah.
o Hal ini dapat menyebabkan:
Terdapatnya karang gigi pada sisi yang tidak digunakan mengunyah
Kelainan pada sendi rahang
Bentuk wajah tidak simetris
6. Mengedot dengan botol susu dapat menyebabkan “nursing bottle caries”
Dalam proses menyikat gigi dibutuhkan sikat gigi yang dapat membersihkan kondisi rongga
mulut tanpa membahayakan dan disesuaikan dengan spesifikasi dari ADA (American Dental
Association). Sikat gigi yang digunakan harus memiliki bulu sikat yang tidak tajam atau
bergerigi. Ukuran dan bentuk sikat gigi dapat digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak
disesuaikan dengan ukuran rongga mulutnya.
1. Kepala sikat:
a. Panjang: 25,4 – 35,8 mm
24
b. Lebar: 7,9 – 9,5 mm
c. 2-4 baris berkas bulu sikat
d. Setiap baris terdiri dari 5 – 12
bulu sikat
e. Permukaan bulu sikat rata, ujung
bulu sikat membulat
f. Kepala sikat dan tangkai
merupakan garis lurus
2. Diameter serta kekerasan bulu sikat:
a. Soft: 0,2 mm
b. Medium: 0,3 mm
c. Hard: 0,4 mm
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyikat gigi adalah frekuensi, waktu, serta durasi dalam
penyikatan gigi. Waktu menyikat gigi yang direkomendasikan adalah dua kali sehari yaitu pagi
hari ½ jam setelah makan dan malam hari sebelum tidur. Durasi selama sikat gigi adalah 3 – 5
menit, namun yang terpenting adalah membersihkan seluruh permukaan gigi. Selain itu,
penggunaan sikat gigi dianjurkan untuk diganti setiap 3 bulan sekali.
25