DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 16
Daftar isi…………………………………………………………………………………..2
BAB I Laporan Pendahuluan……………………………………………………………...3
Konsep Dasar Medis
A. Pengertian………………………………………………………………………….4
B. Etiologi…………………………………………………………………………….4
C. Klasifikasi………………………………………………………………………….5
D. Patofisiologi………………………………………………………………………..5
E. Pathway……………………………………………………………………………6
F. Manifestasi Klinis…………………………………………………………………6
G. Komplikasi………………………………………………………………………...7
H. Pemeriksaan penunjang………………………………………………………….. 7
I. Penatalaksanaan………………………………………………………………….. 7
BAB II. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian ………………………………………………………………………..8
B. Diagnose keperawatan…………………………………………………………… 8
C. Rencana keperawatan……………………………………………………………. 9
D. Tujuan …………………………………………………………………………… .9
E. Kriteria Hasil………………………………………………………………………9
F. Intervensi………………………………………………………………………… 9
G. Rasional…………………………………………………………………………..9
H. Implementasi……………………………………………………………………………………………………..9
I. Evaluasi……………………………………………………………………………………………………………….9
A. Kesimpulan………………………………………………………………………10
B. Saran……………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
B. Etiologi
Terhadap pertumbuhan.
pembedahan
C. Klasifikasi
Menurut buku ajar kehamilan tahun 2012, klasifikasi abortus sebagai berikut:
kosong.
dikeluarkan.
f. Missed abortion, janin sudah mati tetapi tetap berada dalam rahim &
Menurut buku ajar kehamilan 2012, tanda & gejalanya sebagai berikut:
mual,muntah, mengidam.
3. Keadaan umum tampak lemah, nadi meningkat & tekanan darah dapat
4. Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis disertai nyeri pinggang
E. Patofisiologi
Sumber:
G. Komplikasi
Menurut buku ajar kehamilan tahun 2012, komplikasi yang berbahaya sebagai
berikut:
1. Perdarahan (hemorrage)
2. Perforasi uterus terjadi diwaktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan
oleh tenaga yang tidak ahli seperti dukun,dan lainnya
3. Infeksi dalam uterus dan sekitarnya
4. Syok hemoragik & syok endoseptik
H. Pemerikaan Penunjang
1. Tes darah lengkap, kadar hemoglobin, LED, dan jumlah leukosit.
2. Tes kehamilan dengan hasil positif bila janin masih hidup,bahkan 2-3
minggu setelah kehamilan
3. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG), untuk mengetahui apakah janin
hidup atau mati
4. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion
I. Penatalaksanaan
tindakan kuretase, dilakukan secara hati-hati sesuai dengan keadaan umum ibu
dan besarnya uterus. Jika terjadi syok karena perdarahan segera diberikan
cairan infus NaCL atau Ringer Laktat yang disusul dengan transfusi.
1. Tirah Baring
mencegah infeksi
3. Diet tinggi protein & tambahan vitamin C
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
nama,alamat,umur,agama,pendidikan,pekerjaan
menikah
diderita dahulu
B. Diagnosa keperawatan
No TUJUAN DAN
. DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
Edukasi Edukasi
8. Ajarkan posisi duduk, 8.Mengajarkan pasien
jika mampu posisi duduk yang benar
jika di perlukan
Kolaborasi Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian 9.dapat meurunkan potensi
medikasi sebelum komplikasi saat makanan
makan (mis: Pereda
nyeri, antiemetik), jika
perlu
10. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk 10. diet sesuai dengan
menentukan jumlah kebutuhan nutrisi pasien
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika
perlu
4. Ketidak efektifan Setelah di lakukan tindakan Manajemen jalan nafas
pola nafas b.d jalan keperawatan selama 1x24 jam Observasi : Observasi
nafas tergangu akibat dengan Kriteria hasil: 1. Monitor pola napas 1. mengetahui frekuensi,
spasme otot-otot 1. Dispnea menurun kedalaman, irama
pernafasan, nyeri, 2. Penggunaan otot bantu napas pernafasan
hipoventilasi menurun 2. Monitor bunyi napas 2. Agar mengetahui
3. Pemanjangan fase ekspirasi penurunan bunyi napas
menurun 3. Monitor sputum 3. Monitor adanya
4. Frekuensi napas membaik sumbatan jalan nafas atau
5. Kedalaman napas membaik tidak ada
Terapeutik : Terapeutik
4. Pertahankan Kepatenan 4. pasien dapat bernapas
Jalan Napas Dengan dengan mudah.
Head Tilt Dan Chin Lift
5. Posisikan Semi Fowler 5.Mengurangi sesak pada
AtauFowle pasien
6. Lakukan Fisioterapi 6. Agar untuk membantu
Dada mengeluarkan dahak
Edukasi : Edukasi
7. Anjurkan asupan 7.Membantu
cairan2000ml/hari, jika mengencerkan sekret
tidakkontraindikasi sehingga mudah untuk
dikeluarkan.
8. Ajarkan teknik batuk 8. Membebaskan jalan
efektif nafas
Kolaborasi : Kolaborasi
9.Kolaborasi 9.agen mukolitik
pemberianblonkodilator, menurunkan kekentalan
ekspektoran,mukolitik dan perlengketan secret
5. Nyeri akut b.d Setelah di lakukan tindakan Manajemen Nyeri
penekanan intra keperawatan selama 1x24 jam Observasi Observasi
abdomen karena dengan Kriteria hasil: 1. Identifikasi lokasi, 1. Nyeri merupakan
hepatomegali 1. Keluhan nyeri menurun karakteristik, durasi, pengalaman subyektif dan
2. Meringis menurun frekuensi, kualitas, harus di gambarkan oleh
intensitas nyeri klien untuk merencanakan
3. Sikap protektif menurun penanganan yang efektif
4. Gelisah menurun 2. Identifikasi skala nyeri 2.Penelitian tentang
5. Kesulitan tidur menurun kompetensi perawat dalam
6. Frekuensi nadi membaik mengkaji nyeri
dihubungkan dengan
penggunaan skala ukur
dan ditunjukkan dengan
keefektifan kemampuan
perawat adalah sangat
signifikan
3. Idenfitikasi respon nyeri 3.Untuk mengetahui
non verbal tingkat ketidaknyamanan
yang dirasakan klien saat
proses pemulihan
4. Identifikasi faktor yang 4. Untuk mengetahui
memperberat dan faktor yang memperberat
memperingan nyeri dan memperingan nyeri
pada pasien
Terapeutik Terapeutik
5. Berikan Teknik 5. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk nonfarmakologis
mengurangi nyeri (mis: mengurangi nyeri
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
6. Kontrol lingkungan yang 6. Mengetahui lingkungan
memperberat rasa nyeri yang memperberat rasa
(mis: suhu ruangan, nyeri
pencahayaan,
kebisingan)
7. Fasilitasi istirahat dan 7. Memfasilitasi istirahat
tidur
dan tidur
Edukasi
8. Jelaskan penyebab, Edukasi
periode, dan pemicu 8. Agar pasien dan
nyeri keluarga mengetahui
9. Jelaskan strategi penyebab nyeri
meredakan nyeri 9. Menjelaskan strategi
10. Anjurkan merendahkan nyeri
memonitor nyeri secara 10. Agar pasien mampu
mandiri dengan sendirinya
memonitor nyeri
11. Ajarkan Teknik
farmakologis untuk 11. Agar pasien mampu
mengurangi nyeri melakukan sendiri
nonfarmakologis di rumah
Kolaborasi saat pulang
12. Kolaborasi pemberian Kolaborasi
analgetik, jika perlu 12. Mengkolaborasikan
dengan dokter analgetik
yang di berikan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang
B. SARAN
Diharapkan asuhan keperawatan ini bermanfaat bagi pasien dan keluarga sehingga
lebih dini dan juga untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/371419438/Laporan-Pendahuluan-Dhf
https://id.scribd.com/document/371419438/Laporan-Pendahuluan-Dhf
Tim Pokja SDKI OPP PPNL. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI 2017. Standar intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan