Anda di halaman 1dari 5

TUTORIAL KLINIK ILMU KESEHATAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

Oleh: Diana Intan Candradewi / 20080310164 Gurat Bramanti / 20080310139 Zuhirda Emra Noor / 20080310184 Rifki Albana / 20080310015 Agung Rizka Pratama / 20080310124 Fasha Since Andampury / 20080310186 Tendri Ana / 94310036 Pembimbing : dr. Martiana Sucingtyas, Sp.F

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 Kronologis Pada malam hari 5 orang tersambar kereta. Mereka sedang nongkrong di beton yang ada di tengah dua lintasan kereta api. Datang kereta api dari arah timur dan men yambar yang mengakibatkan salah satu orang tersebut meninggal dunia kemudian di bawa ke RSUP Dr.Sardjito, satu orang luka berat dan yang 3 orang selamat. Kejadi an ini dilaporkan ke Polsek Berbah Kalasan. Trigger : Identitas Jenazah : Nama : Sdr.B No VeR: 096/2013 Umur : 17 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Karanganyar, Ngalang, Gedangsari,Gunung Kidul Pelaksanaan Otopsi :Jumat, 4 Oktober 2013, jam 10.40-12.00 Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan Luar Identitas Penyidik : Nama : Anu Suhasto Pangkat: Kompol, NRP : 60110408 Jabatan : Kepala Kepolisian (Resort Sleman Berbah) Tgl : 3/10/2013 Peristiwa: KLL Pemeriksaan Luar

Kaku Jenazah sukar digerakan : rahang bawah, leher, sendi bahu, ke-2 siku, semua sendi pada jari-jari tangan, ke-2 pergelangan tangan, ke-2 sendi lutut, ke-2 pe rgelangan kaki. Kaku jenazah mudah digerakan :pada semua jari kaki Bercak jenazah : pada tengkuk, punggung atas kanan kiri, pantat kanan kiri pingg ang, kedua paha belakang, pergelangan kaki belakang yang tidak hilang dengan pen ekanan, betis. Pembusukan : belum ada pembusukan PD : Tidak dilakukan PD sesuai permintaan penyidik No. B/10/X/2013/Sek.Berbah Lab : Golongan darah : O Alkohol dalam darah : Negatif (-) Kesimpulan Jenazah laki-laki, panjang 167,5 cm, BB : 50 kg, Golongan darah O . Terdapat luka memar pada kepala bagian belakang, disertai keluarnya darah dari k edua lubang hidung, telinga kanan, dan mulut dalam jumlah yang banyak akibat kek erasan tumpul Terdapat luka lecet tekan, lecet geser, memar, robek pada mata, dahi, kedua tang an, lengan bawah kiri, punggung, dan kedua kaki akibat kekerasan tumpul. Terdapa t luka iris pada telapak kaki kiri akibat kekerasan tajam Poin 2 bisa menyebabkan kematian tanpa mengesampingkan sebab lain karena tidak d ilakukan pemeriksaan dalam sesuai surat permintaan penyidik B/10/X/2013/Sek.Bbh. Waktu kematian diperkirakan 12-24 jam sebelum waktu pemeriksaan. Problem Definition Apakah luka memar sama dengan luka lebam? Apakah luka memar pada kepala bagian belakang, disertai keluarnya darah dari ke2 lubang hidung, telinga kanan, dan mulut dalam jumlah yang banyak akibat kekera san tumpul dapat menyebabkan kematian ? Bagaimana korban dapat kaku dan menandakan apakah kaku yang terjadi pada Kaku ra hang bawah, leher, sendi bahu, ke-2 siku, semua sendi pada jari-jari tangan, ke2 pergelangan tangan, ke-2 sendi lutut, ke-2 pergelangan kaki dan pada semua jar i kaki korban? Apakah yang mungkin dapat menyebabkan bercak korban pada tengkuk, punggung atas kanan kiri, pantat kanan kiri pinggang, kedua paha belakang, pergelangan kaki be lakang yang tidak hilang dengan penekanan, betis? Mengapa pada kasus di atas belum ditemukan tanda-tanda pembusukan dan bagaiman akah makna dari belum ditemukannya tanda-tanda pembusukan? Apakah indikasi pemeriksaaan alcohol pada kasus ini?

Brainstorming 1. Lebam mayat Luka memar Lokasi : Bagian tubuhTerendah Bila ditekan Lazim hilang Pembengkakan : Ada Bila di iris Darah intravasculer Tanda intravital: ada Sembarang tempat Tidak hilang Tidak ada

Darah extravasculer Tidak Memar terjadi karena tekanan yang besar dalam waktu yang singkat. Penekanan ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil dan dapat menimbulkan perdarahan pada jaringan bawah kulit atau organ dibawahnya. Pada orang dengan kulit berwar na memar sulit dilihat sehingga lebih mudah terlihat dari nyeri tekan yang ditim bulkannya. Perubahan warna pada memar berhubungan dengan waktu lamanya luka, namun waktu te rsebut bervariasi tergantung jenis luka dan individu yang terkena. Tidak ada sta ndart pasti untuk menentukan lamanya luka dari warna yang terlihat secara pemeri ksaan fisik. Pada mayat waktu antara terjadinya luka memar, kematian dan pemeriksaan menentuk an juga karekteristik memar yang timbul. Semakin lama waktu antara kematian dan pemeriksaan luka akan semakin membuat luka memar menjadi gelap. Efek samping yang terjadi pada luka memar antara lain terjadinya penurunan darah dalam sirkulasi yang disebabkan memar yang luas dan masif sehingga dapat menyeb abkan syok, penurunan kesadaran, bahkan kematian. Orang meninggal peredaran darah stop timbul stagnasi. Kadang-kadang stagnasi darah demikian hebat, sehingga pembuluh darah dalam rongg a hidung pecah perdarahan dari hidung. Orang meninggal, terjadilah perubahan dari ATP ADP. Selama dalam tubuh ada glycogen, masih dapat terjadi resintesa ADP ATP, sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas. Bila persediaan glycogen habis, maka resintesa ADP ATP tidak ada, Akibatnya semua ATP dirobah menjadi ADP, maka terjadilah kaku. Kaku pada korban menandakan bahwa kaku mayat belum lengkap. Mula-mula kaku mayat terlihat pada Mm. Orbicularis occuli, kemudian otot-otot rahang bawah, otot-otot leher, extremitas atas, thoraxs, abdomen dan extremitas bawah. Bercak pada korban termasuk lebam, bila: Jenasah dengan posisi terlentang lebam mayat ditemukan pada bagian : Kuduk Punggung Pantat bagian flexor tungkai Jenazah pada posisi telungkup lebam mayat ditemukan pada bagian : Dahi, Pipi & Dagu Dada Perut bagian extensor tungkai Proses pembusukan disebabkan oleh pengaruh enzim proteolitik dan microorganisme. Lazim proses pembusukan dimulai 18 sampai 24 jam setelah seseorang meninggal Tidak ada tanda tanda pembusukan pada korban berarti waktu meninggal kurang dari 24 jam. Indikasi pemeriksaan alcohol Untuk mengetahui sebab kematian Untuk kepentingan kleim asuransi Learning Objective Bagaimana cara, mekanisme dan penyebab kematian pada kasus di atas ? Apa saja yang termasuk dalam tanda-tanda kematian ? Bagaimana mekanisme penurunan suhu pada jenazah, pembusukan jenazah, adiposera d an munifikasi pada jenazah ? Bagaimana perkiraan waktu kematian pada kasus ini ? Analyse Sebab kematian pada kasus di atas yakni kekerasan tumpu. Pada bagian kepala, mek

anisme kematian yakni perdarahan rongga kepala yang ditandai dengan keluarnya da rah dari hidung, telinga serta kepala bagian belakang sehingga menyebabkan kemat ian. Cara kematian pada korban menurut informasi yang diperoleh dari penyidik da n saksi adalah kecelakaan. Yang termasuk daam tanda tidak pasti dan tanda pasti kematian adalah: Dahulu kematian ditandai dengan tidak berfungsinya lagi jantung. Konsep baru sek arang ini mengenai kematian mencakup berhentinya fungsi pernafasan, jantung dan otak. Dimana saat kematian ditentukan berdasarkan saat otak berhenti berfungsi. Pada s aat itulah jika diperiksa dengan elektro-ensefalo-grafi (EEG) diperoleh garis ya ng datar. Tanda yang segera dikenali setelah kematian; Berhentinya sirkulasi darah Berhentinya pernafasan Tanda-tanda kematian setelah beberapa saat kemudian: Perubahan pada mata Perubahan pada kulit Perubahan temperatur tubuh Lebam mayat Kaku mayat Tanda-tanda kematian setelah selang waktu yang lama: Proses pembusukan Saponifikasi atau adiposera Mumifikasi SOMATIC DEATH Fungsi pernapasan dan peredaran darah berhenti anoxia yang lengkap dan menyeluruh dalam jaringan. Akibatnya proses aerobik dalam sel-sel berhenti, sedangkan proses anaerobic masi h berlangsung. Beberapa jaringan yang masih dapat hidup terus selama beberapa waktu antara lain : Sel-sel syaraf masih hidup selama 5 menit. Jaringan otot 3 jam setelah orang meninggal masih dapat dirangsang mekanik / elektrik. Mata dalam 4 jam ditetesi Atropin midriasis Tanda-tanda kematian yang dapat diperiksa dalam stadium somatic death : Hilang pergerakan dan sensibilitas. Berhenti pernapasan. Berhenti denyut jantung dan peredaran darah. Tanda-tanda cellular death : 1. Menurunnya suhu mayat (ARGOR MORTIS ). 2. Timbulnya lebam mayat (LIVOR MORTIS ). 3. Terjadinya kaku mayat (RIGOR MORTIS ) 4. Perubahan pada kulit 5. Perubahan pada mata 6. Proses pembusukan dan kadang-kadang ada proses mummifikasi dan adipocere Mummifikasi adalah proses pengeringan dan pengisutan alat-alat tubuh akibat peng uapan. Syarat untuk dapat terjadi mummifikasi : Suhu udara harus tinggi Udara harus kering Harus ada aliran udara yang terus menerus Proses mummifikasi lengkap dalam waktu 1 sampai 3 bulan, dan jenasah yang mengal ami mummifikasi ini dapat bertahan lama sekali. Gejala-gejala yang tampak : Tubuh kurus,kering dan mengkerut Warna coklat muda - coklat kehitaman. Kulit melekat erat pada jaringan dibawahnya Susunan anatomi alat-2 tubuh masih baik Kepentingannya bagi kedokteran forensic :

Untuk identifikasi korban, sebab bentuk wajahnya hampir tidak berubah Tanda-2 kekerasan masih tetap ada. Adipocere, tanda-2 yang tampak : Tubuh berwarna putih sampai putih kekuningan Bila diraba terasa seperti sabun Pada pemanasan akan meleleh Berbau tengik Manfaat bagi kedokteran forensic : Untuk kepentingan identifikasi Adanya tanda-tanda kekerasan masih dapat ditemukan Penurunan suhu Setelah seseorang meninggal : Produksi panas berhenti Pengeluaran panas berlangsung terus suhu jenasah akan turun Dipakai untuk memperkirakan saat kematia, yaitu dengan memakai rumus berikut : 98,40 F suhu rectal jenasah (0F)1,50F PENURUNAN SUHU JENASAH (ARGOR MORTIS) Kecepatan penurunan suhu jenasah dipengaruhi faktor-faktor : Suhu Udara Pakaian Aliran udara dan kelembaban. Keadaan tubuh korban Aktifitas. Sebab kematian Tanda-tanda yg dapat dipakai untuk memperkirakan saat kematian : Penurunan suhu mayat. Lebam mayat Kaku mayat Proses pembusukan Hal-hal lain yang ditemukan baik pada pemeriksaan di TKP maupun pada waktu melak ukan otopsi. Pada kasus di atas waktu kematian korban di perkirakan 12-24 jam sebelum waktu p emeriksaan, hal ini dinilai dari kekakuan korban yang menunjukan waktu kematian lebih dari 12 jam.

Anda mungkin juga menyukai