Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TUTORIAL

Fasilitator :
Dr. Donald Sitompul, SpKJ

Disusun oleh :
Raja Sakti Guru Singa
Andrea Cintya R S
Michael W Marpaung
Melda Arta Uli M
Tri rizky Rahmadani
Fathul Zannah S
Hartini S
Indra Wanto Girsang
Diah Siswa Yuni
Irawati Purba
Mindou Dipendri Datka S
Dewi Gustina Indria
Kiki Eka Ratna Sari

212210002
212210004
212210006
212210008
212210010
212210012
212210014
212210016
212210018
212210020
212210022
212210024
212210026

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
2014/2015
PEMICU :
Pada hari senin , 26 Januari 2015, ditemukan sesosoyok mayat
laki-laki dengan umur berkisar 57 tahun di salah satu kamar hotel

tempat ia menginap. Pemilik hotel langsung melaporkan kejadian ke


Polsek setempat dan segera setelah dilakukan olah TKP oleh
Penyidik dari Polsek tersebut. Maya kemudian dibawa ke Instalasi
Kedokteran Forensik ke RSU Daerah untuk dilakukan pemeriksaan
selanjutnya. Kebetulan anda adalah dokter jaga di RS tersebut,
maka apa saja yang dapat anda lakukan terhadap mayat tersebut ?

I. KLARIFIKASI ISTILAH
-

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Ditemukan sesosok mayat laki-laki berumur 57 tahun di


kamar hotel.

III. ANALISIS MASALAH


1.
2.
3.
4.

Dibunuh
Bunuh diri
Faktor penyakit ( Jantung )
Keracunan

IV. GALI KONSEP


Mayat laki-laki, 57

Kejadian
tanggal

Ditemukan di
Kemungkinan
Kamar
hotel
Penyebab

Pemeriksa
an

V. LEARNING OBJECTIVE
1. Defenisi thanatology
2. Definisi kematian
3. Jenis-jenis kematian
4. Tanda-tanda kematian dan perubahan
5. Pemeriksaan luar pada mayat
6. Apa yang dapat dilakukan pada mayat ?

VI. PENGUMPULAN INFORMASI


1. Definisi thanatology
Thanatologi

berasal

dari

thanatos

(segala

hal

yang

berhubungan dengan kematian) dan logos (ilmu). Jadi Thanatologi


adalah bagian ilmu kedokteran forensik yang mempelajari tentang
kematian dan perubahan-perubahan yang terjadi setelah kematian,
serta

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

perubahan-perubahan

tersebut.

2. Definisi Kematian
Suatu proses yang dapat di kenal klinis pada seorang berupa
tanda kematian, yaitu perubahan post mortem
3. Jenis-jenis kematian

Mati somatic atau sistemik (mati klinis)


Kematian yang terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem
penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem
kardiovaskular dan sistem pernapasan, yang menetap. Secara
klinis tidak ditemukan lagi refleks tubuh, nadi tidak teraba,
denyut jantuk tidak terdengar, tidak ada gerak pernapasan,
sel tubuh masih hidup, otot-otot masih dapat dirangsang dan

masih memberikan reaksi terhadap rangkangan listrik.


Mati seluler (mati molekuler)
Timbul beberapa saat setelah kematian somatic. Daya tahan
hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda dalam
merespon ketiadaan oksigen, sehingga terjadinya kematian

seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan


Saraf mengalami mati seluler (4-5 menit)
Otot dapat dirangsang (listrik) sampai 3 jam
Kornea dapat ditransplantasikan dibawah 6 jam
Sperma dapat bertahan hingga 24 jam
Mati suri (suspended animation)

Terhentinya 3 sistem diatas yang ditentukan dengan alat


kedokteran sederhana. Tetapi dengan peralatan kedokteran
canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut
masih berfungsi pada batas basal metabolik. Mati suri
ditentukan pada kasus keracunan otot tidur, koma karena

morfin dan barbiturate, tersengat aliran listrik dan tenggelam.


Mati serebral
Kesusahan kedua hemisfer yang irreversible, kecuali batang
otak dan serebelum, sedangkan sistem lainnya yaitu sistem
pernapasan dan

kardiovaskular

masih

berfungsi

dengan

bantuan alat.
Mati otak (mati batang otak)
Bila terjadi kerusakan seluruh isi neural intracranial yang
irreversible termasuk batang otak dan serebelum. Dengan
diketahuinya mati otak (mati batang otak) maka dapat
dikatakan seorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan
hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan.

4. Tanda-tanda kematian dan perubahan


a. Tanda-tanda kematian dan perubahan yang terjadi
1. Terhentinya pernapasan, selama lebih dari 10 menit (infeksi,
palpasi, auskultasi)
2. Terhentinya sirkulasi, selama 15 menit nadi karotis tidak
teraba (palpasi)
3. Kulit pucat, bukan tanda yang dapat dipercaya, karena
mungkin terjadi spasme agonal sehingga wajah tampak
kebiruan
4. Tonus otot menghilang dan relaksasi. Relaksasi dari otot-otot
wajah

menyebabkan

kulit

menimbul

sehingga

mayat

terkadang tampak lebih muda.


b. Kematian yang pasti
Terjadi pada kematian molecular, dimana jarak antara
kematian somatic dan mati molecular tidak pada semua sel
atau jaringan tubuh, bergantung dari kemampuan sel atau
jaringan dalam bertahan hidup dengan keterbatasan dan
ketiadaan oksigen, dan hal ini menimbulkan perubahan-

perubahan bentuk yang nyata pada tubuh seseorang setelah


kematian (post mortem). Berdasarkan teori tersebut tandatanda kematian yang dapat dinyatakan :
Perbahan temperature tubuh
Lebam mayat
Kaku mayat
Proses pembusukan
Adipose
Mumifikasi
5. Pemeriksaan luar pada mayat
Identitas umum :
Tanda-tanda umum yang menunjukkan identitas mayat

(sex, nation, age, TB/BB)


Identitas khusus
Tattoo
Jaringan parut
Kapalan (callus)
Kelainan-kelainan pada kulit
Anomali dan cacat tubuh
Pemeriksaan rambut
Pemeriksaan mata
Pemeriksaan daun telinga dan hidung
Pemeriksaan alat kelamit dan lubang pelepasan
Pemeriksaan terhadap tanda kekerasan atau luka
Pemeriksaan terhadap patah tulang

6. Apa yang dapat di lakukan pada mayat


Identifikasi, pemeriksaan luar (seperti pemerikaan luka, ciriciri tubuh, dll) dan jika diminta penyidik dan disetujui keluarga dapat
dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi).

VI. KESIMPULAN
Ditemukan jenazah laki-laki berumur 57 tahun di dalam sebuah
kamar hotel dan akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum,
maka yang dapat dilakukan dokter umum adalah melakukan
pemeriksaan

luar

saja,

jika

di

temukan

tanda-

tanda

yang

memerlukan

dilakukannya

pemeriksaan

lanjutan

(pemeriksaan

dalam) maka dapat dilakukan rujukan kepada dokter forensik.

Anda mungkin juga menyukai