Anda di halaman 1dari 13

PROBLEM BASED LEARNING

BLOK 6.1

KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


KELOMPOK 3
Shelin Clarissa Sethio 1523017009
Vincentius Calvin Rahul Hertanto 1523017013
Bima Adi Dharma 1523017020
Andreas Harsono 1523017026
Mohammad Roby Ervananda 1523017030
Nadhif Faridiansyah Ade 1523017034
Putu Cantika Jenise Asri Masta 1523017046
Maharani Titian Nada 1523017048
Maria Rossita Widyaningrum 1523017052
SKENARIO PEMICU
Kata Kunci : Rumusan Masalah :
1. Seorang mayat bayi. 1. Menjekaskan proses kematian.
2. Di pinggir sungai di dalam 2. Cara, penyebab, dan mekanisme
kardus. kematian pada kasus.
3. Laporan masyarakat. 3. Langkah pemeriksaan, hasil,
4. Polisi mengamankan terduga dan pemeriksaan yang
ibu dari bayi. digunakan.
4. Aspek medikolegal dan hukum
pidana yang terkait.
MIND MAP
Status Medik

Anamnesis : Pengakuan :
1. Nama :- 1.Hamil diluar nikah

2. Umur : 18 tahun 2.Merasa malu karena pacar tidak bertanggung jawab

3. Jenis kelamin : Perempuan 3.Usaha makan nanas muda, minum obat tradisional

4. Alamat : Sidodadi, Surabaya berisi garam logam timah.

5. Pendidikan :- 4.Mengaku hamil sudah 9 bulan.


5.Melahirkan di halaman dekat rumah kos, tengah
6. Pekerjaan : Pegawai toko
malam, lahir spontan.
7. Suku bangsa :-
6.Bayi menangis tetapi ibu membekap mulut bayi karena
8. Agama :-
takut ketahuan.
9. Status pernikahan : Belum menikah
7.Mayat dibungkus sarung, ditaruh dekat sungai.
Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak ada data.
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada data.
Riwayat Keluarga : Tidak ada data.
Riwayat Pemeriksaan kehamilan : Satu kali awal kehamilan,
mengira hanya sakit lambung, BB 63 kg.
Riwayat obat-obatan : Tidak ada data.
Riwayat sosial : Tidak ada data.
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum : C. Pemeriksaan Fisik :
1. Compos mentis (GCS=456). 1. Kepala-Leher : Wajah tampak pucat, konjungtiva
2. BB/TB = 58/158. anemis.
2. Toraks : Payudara membesar, areola mammae
B. Tanda Vital : membesar dan coklat, putting mengeluarkan susu saat
1. Suhu aksiler = 37,2oC. dipijat.
2. Tekanan darah = 90/60 mmHg. 3. Abdomen : Kendur,berlipat lemak, striae
3. Denyut nadi = 100 kali per menit. gravidarum (+), uterus teraba sekepal diatas simfisis
4. Frekuensi pernapasan = 16 kali per menit. pubis.
4. Ekstremitas : Tidak ada data.
5. Pemeriksaan ginekologi : Luka robek masih baru pada
perineum, keluar darah dari vagina.
PEMBAHASAN
1. Proses Kematian (Thanatology)?
Seorang dikatakan meninggal, apabila faal system pernafasan dan sistem peredaran darahnya berhenti
secara lengkap dan permanen.
Beberapa jaringan masih dapat hidup terus selama beberapa waktu misalnya :
a.) Sel-sel syaraf masih hidup selama 5 menit setelah orang meninggal
b.) Jaringan otot dalam waktu 3 jam setelah orang meninggal masih dapat dirangsang secara mekanik
maupun elektrik.
c.) Pemberian atropin dalam waktu 4 jam setelah orang meninggal masih dapat menimbulkan midriasis.
Mati terdapat 2 stadium :
a.) Somatic death atau systemic death atau clinical death.
b.) Cellular death atau molecular death.
SOMATIC DEATH APPARENT DEATH
1. Hilangnya sensibilitas dapat dipastikan Mati suri terjadi karena proses vital dalam tubuh

dengan EEG (Elektro Enchephalograpy). menurun sampai taraf minimum untuk kehidupan,
sehingga secara klinis sama dengan orang mati.
2. Berhentinya pernapasan dapat diperiksa Mati suri dapat ditemukan pada korban yang :
dengan cara : • Terkena aliran listrik atau petir
• Auscultatoir • Mengalami acute heart failure
• WINSLOW TEST • Kedinginan
• Mengalami neonatal anoxia
• MIRROR TEST
• Tenggelam
• MAGNUS TEST
• Menderita catalepsy
• ICARD TEST
• Mengalami anestesi yang dalam
• Arteri Radialis diincisi
CELLULAR DEATH
a.) Penurunan suhu : dipengaruhi oleh suhu c.) Kaku mayat (RIGOR MORTIS)

udara, pakaian, aliran udara dan kelembapan, Terjadi pada otot bergaris maupun otot polos.
keadaan tubuh korban, aktifitas, sebab Secara teori : apabila orang meninggal,
kematian. terjadilah perubahan dari ATP menjadi ADP.
b.) Lebam mayat (LIVOR MORTIS/POST Selama dalam tubuh ada glycogen, masih dapat

MORTEM LIVIDITY) terjadi resintesa ADP menjadi ATP sehingga


otot-otot masih dalam keadaan lemas. Apabila
persediaan glycogen habis, maka resintesa ADP
menjadi ATP tidak ada, dan semua ATP dirubah
menjadi ADP, maka terjadi kaku.
d.) Perubahan pada kulit : f.)Pembusukan
•Hilangnya elastisitas (DECOMPOSITION/PUTREFACTION)
•Adanya lebam mayat berwarna merah kebiruan
• Proses pembusukan disebabkan oleh pengaruh
•Terdapat kelainan yang dikenal CUTIS ANSERINA
enzim proteolitik dan micro organisme. Dan pada
sebagai akibat kontraksi Mm. Erector Pillae.
umunya proses pembusukan dimulai 18-24 jam
e.) Perubahan pada mata :
setelah seseorang meninggal.
•Reflex kornea dan reflex cahaya hilang
•Cornea menjadi keruh, sebagai akibat tertutup oleh
lapisan tipis secret mata yang mengering. Keadaan
ini diperlambat bila kelopak mata tertutup.
•Bulbus Oculi melunak dan mengkerut akibat
turunnya tekanan intra oculer.
•Pupil dapat berbentuk bulat, lonjong atau ireguler
sebagai akibat menjadi lemasnya otot-otot iris.

Anda mungkin juga menyukai