Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

G4P3A0 GRAVIDA 10-11 MINGGU DENGAN


ABORTUS INKOMPLIT

Pembimbing :
Omar Akbar, dr.
Kolonel Kes. Keman Turnip, dr.

Disusun oleh :
Wulandari Ramadiyani, dr.

PROGRAM DOKTER INTENSHIP


RSAU DR. M. SALAMUN
KOTA BANDUNG
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II. LAPORAN KASUS ............................................................................. 3
2.1. Identitas Pasien................................................................................ 3
2.2. Anamnesis ....................................................................................... 3
2.3. Pemeriksaan Fisik ........................................................................... 4
2.4. Status Ginekologi ............................................................................ 6
2.5. Pemeriksaan Penunjang .................................................................. 7
2.6. Diagnosis Kerja ............................................................................... 7
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 12
BAB IV. PEMBAHASAN ................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 28

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil yang
dilaporkan dapat hidup di luar kandungan mempunyai berat badan 297 gram
waktu lahir. Akan tetapi karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat
badan di bawah 500 gram dapat bertahan hidup, maka abortus ditentukan sebagai
pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari
20 minggu. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan mekanis atau medis disebut
sebagai abortus spontan. Abortus buatan adalah pengakhiran kehamilan sebelum
20 minggu akibat dilakukan suatu tindakan mekanis tertentu. Abortus terapeutik
ialah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Berdasarkan aspek
klinisnya, abortus spontan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu abortus
imminens (threatened abortion), abortus insipiens (inevitable abortion), abortus
inkomplit, abortus komplit, missed abortion, dan abortus habitualis (recurrent
abortion), abortus servikalis, abortus infeksiosus, dan abortus septik.1,2
Prevalensi abortus meningkat dengan bertambahnya usia, dimana pada
wanita berusia 20 tahun adalah 12%, dan pada wanita yang berusia di atas 45
tahun ialah 50%.4 Delapan puluh persen abortus terjadi pada 12 minggu pertama
kehamilan.2 Penelitian-penelitian terdahulu menyebutkan bahwa angka kejadian
abortus sangat tinggi. Sebuah penelitian pada tahun 1993 memperkirakan total
kejadian abortus di Indonesia berkisar antara 750.000 dan dapat mencapai 1 juta
per tahun dengan rasio 18 abortus per 100 konsepsi. Angka tersebut mencakup
abortus spontan maupun buatan.
Abortus inkomplit merupakan salah satu bentuk dari abortus spontan
maupun sebagai komplikasi dari abortus provokatus kriminalis atau medisinalis,
dimana terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu. Insiden abortus inkomplit sendiri belum diketahui secara pasti namun
yang penting diketahui adalah sekitar 60 % dari wanita hamil yang mengalami

1

abortus inkomplit memerlukan perawatan rumah sakit akibat perdarahan yang
terjadi.2,3,4
Abortus inkomplit memiliki komplikasi yang dapat mengancam
keselamatan ibu karena adanya perdarahan masif yang bisa menimbulkan
kematian akibat adanya syok hipovolemik apabila keadaan ini tidak mendapatkan
penanganan yang cepat dan tepat. Seorang ibu hamil yang mengalami abortus
inkomplit dapat mengalami guncangan psikis. Komplikasi yang terjadi tidak
hanya pada ibu namun juga pada keluarganya, terutama pada keluarga yang
sangat menginginkan anak.
Oleh karenanya, mengenal lebih dekat tentang abortus inkomplit menjadi
penting bagi para pelayan kesehatan agar mampu menegakkan diagnosis
kemudian memberikan penatalaksanaan yang sesuai dan akurat, serta mencegah
komplikasi.

2

BAB II
LAPORAN KASUS

2.1. IDENTITAS PASIEN


Nama : Ny. YS
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 42 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Cibodas
Tanggal pemeriksaan : 12 Oktober 2018

2.2. ANAMNESIS (SUBJEKTIF)


Keluhan Utama :
Keluar darah dari kemaluan

Riwayat Penyakit Sekarang :


Keluhan tersebut dialami pasien sejak ± 4 hari SMRS. Darah yang keluar
berwarna merah segar berupa flek-flek yang kemudian diikuti dengan keluarnya
gumpalan-gumpalan seperti daging, pasien ganti ± 8 pembalut. Selain itu, pasien
juga mengeluhan nyeri pada perut bagian bawah sejak ± 2 hari SMRS. Pasien
tidak mengalami demam. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Riwayat
berhubungan suami-istri sehari sebelum terjadi perdarahan.

Riwayat Penyakit Dahulu :


1. Riwayat hipertensi disangkal
2. Riwayat diabetes mellitus disangkal.
3. Riwayat penyakit pada kandungan disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
1. Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi.

3

Riwayat Menstruasi :
Menarche sejak usia 14 tahun, siklus haid teratur 28 hari, lama haid ± 7
hari dengan ganti pembalut 3 kali dalam sehari. HPHT pada tanggal 10 Agustus
2018, HPL pada tanggal 17 Mei 2019.

Riwayat Pernikahan :
Usia pertama kali menikah adalah 30 tahun, menikah sebanyak 1 kali, dan
sudah menikah selama 12 tahun.

Riwayat Kontrasepsi :
Kontrasepsi terakhir yang digunakan oleh pasien adalah Pil Kontrasepsi
dengan lama penggunaan 2 tahun.

Riwayat Obstetri :
1. 2006/ RS/ aterm/ partus spontan/ bidan/ penyulit (-)/ laki-laki, 3200 gr/ sehat.
2. 2009/ RS/ aterm/ partus spontan/ bidan/ penyulit (-)/ laki-laki, 3000 gr/ sehat.
3. 2012/ RS/ aterm/ partus spontan/ bidan/ penyulit (-)/ perempuan, 2800 gr/
sehat
4. Hamil ini

2.3. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis :
• Keadaan umum : Sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6

Tanda-Tanda Vital :
• Tekanan darah : 140/90mmHg posisi berbaring pada lengan kanan.
• Frekuensi nadi : 96 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
• Pernafasan : 24 x/menit, regular.
• Suhu : 36,7 oC (per axiller).

4

Status Gizi :
• Berat badan : 61 kg
• Tinggi badan : 155 cm
• BMI : 25,41

Kepala dan Leher :


Mata :
• Kelopak : Edema (-/-)
• Konjungtiva : Anemis (-/-)
• Sklera : Ikterik (-/-)
• Pupil : Bulat, isokor 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+)
Telinga :
Pendengaran dalam batas normal.
Hidung :
Pernafasan cuping hidung (-).
Mulut :
Sianosis (-), perdarahan pada gusi (-).
Leher :
Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP dalam batas normal.

Thorax :
Paru :
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dada simetris, retraksi ICS (-/-).
Palpasi : Fremitus raba (D=S), nyeri (-/-).
Perkusi : Suara ketok sonor (+/+), nyeri ketok (-/-).
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-).
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : Batas kanan à parasternal line dextra.
Batas kiri à ICS V 2 jari lateral MCL sinistra.
Auskultasi : S1 S2 murni regular, bising jantung (-).

5

Abdomen :
Inspeksi : Linea nigra (-), striae albicans (-), luka bekas operasi (-).
Palpasi : Supel datar, nyeri tekan epigastrium (+).
Perkusi : Timpani.
Auskultasi : BU (+) normal.

Ektremitas :
Ekstremitas Atas :
Akral dingin, edema (-/-).
Ekstremitas Bawah
Akral dingin, edema (-/-), varises (-/-), refleks patella (+/+) normal.

2.4. STATUS GINEKOLOGI


Abdomen :
• Inspeksi : Linea nigra (-), striae albicans (+), luka bekas operasi (-).
• Palpasi : Fundus uteri tidak teraba, nyeri tekan (+).

Pemeriksaan Dalam Vagina ;


• Vulva/vagina normal.
• Portio : tebal lunak, pembukaan 1 jari sempit .
• Pengeluaran : darah segar (+), gumpalan darah (+).

6

2.5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Leukosit 9300 4.000-10.000/mm3
Hb 12.1 11.0 – 16.0 gr/dl
Hct 36 37.0 – 54.0 %
Trombosit 205.000 150.000 – 450.000/mm3
BT 1’ 1 – 6 menit
CT 3’30” 1 - 7 menit
HbsAg Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif
Tes Kehamilan (+)
GDS 80 <120
URINE
Sedimen Kimiawi

Leukosit Negatif
Nitrit Negatif
Urobilinogen Normal
Protein Negatif
Ph 6,0
Darah +++
Berat jenis 1.010
Keton Negative
Bilirubin Negative
Glukosa Negative
Makroskopik
Warna Kuning
Kekeruhan Agak keruh
Mikroskopik
Leukosit 1–3
Eritrosit >30

7

Sel epitel 10 – 12
Silinder Tidak ditemukan
Kristal urine Tidak ditemukan
Bakteri Tidak ditemukan
Lain-lain Tidak ditemukan

• Pemeriksaan USG dari Sp.OG : (+) à Abortus Inkomplit.

2.6. DIAGNOSIS KERJA


G4P3A0 gravid 10 – 11 minggu + Abortus Inkomplit.

2.7. TATALAKSANA
Konsul dr. Amilia, Sp.OG(K), MSi
- Pro kuretase cito

2.7. Laporan Operasi


Ny. YS
Laporan Operasi Ruang Merpati
42 tahun

Nama Ahli Bedah : dr. Sp.OG

8

Nama Ahli Anastesi : dr. Sp.An

Diagnosa Pre Operasi:


G4P3A0 gravida 10 - 11 minggu + Abortus Inkomplit.
Diagnosa Post Operasi:
P3A1 post kuretase a/i abortus inkomplit H-I
Tanggal 12-10-2018, pukul 21.15 – 21.30 Macam Operasi : Kuretase

Laporan Operasi 1. Pasien diminta mengosongkan kantung kemihnya.


2. Pasien disiapkan di meja operasi, diposisikan berbaring
litotomi.
3. Dilakukan tindakan anastesi.
4. Dilakukan desinfeksi pada daerah vulva dan sekitarnya.
5. Mempersempit lapangan operasi.
6. Memasang spekulum sims, dilakukan desinfeksi pada
portio.
7. Menjempit bibir portio dengan tenakulum pada arah jam
11, dan dilakukan tindakan sondage. Didapakan uterus
dalam posisi antefleksi dengan panjang 8 cm.
8. Mengambil jaringan sisa kehamilan yang besar terlebih
dahulu dengan cunam abortus.
9. Dilakukan tindakan kuretase, didapatkan jaringan
sebanyak ± 30 cc, perdarahan ± 30 cc
10. Operasi selesai.

Instruksi Post-Operasi :
- Cefixime tab 200 mg / 12 jam / P.O
- Asam Mefenamat tab 500 mg / 8 jam / P.O
- Bledstop tab / 8 jam / P.O

Anda mungkin juga menyukai