TANATHOLOGI
Oleh Kelompok B :
Pembimbing :
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kasus
Jenazah yang diduga EM, laki-laki, 36 tahun, ditemukan di pinggir hutan dalam
keaadaan dibungkus dengan selembar kain sprei, datang diantar polisi disertai SPV.
Pemeriksaan didapatkan jenazah dalam keadaan busuk seperti di gambar. Wajah sukar
dikenali, banyak belatung di tubuh korban.
2. A
3. A
4. A
5. A
6. A
7. A
8. A
9.
LANGKAH – LANGKAH TUTORIAL KLINIK
Langkah III : Menyusun penjelasan secara skematis dan menentukan learning issue
Langkah IV : Belajar mandiri untuk memperoleh jawaban learning issue yang telah ditetapkan
Langkah V : Menjabarkan temuan informasi yang anda peroleh saat melakukan belajar
mandiri. Diskusi sesame anggota kelompok untuk menyusun penjelasan secara menyeluruh dan
pemecahan masalah.
3. Tanda-tanda pembusukan :
a. Warna kehijauan pada dinding abdomen sebelah kanan bawah
b. Pelebaran pembuluh darah vena superficial
c. Muka membengkak
d. Perut mengembung akibat gas pembusukan
e. Skrotum laki-laki atau vulva membengkak
f. Kulit menggelembung atau melepuh
g. Cairan darah keluar dari hidung atau mulut
h. Bola mata menjadi lunak
i. Lidah dan bola mata menonjol
j. Kuku dan rambut lepas
k. Organ dalam membusuk kemudian hancur
a) Organ paling cepat membusuk : otak, hati, limpa, usus halus, rahim setelah
melahirkan.
b) Organ paling lambat membusuk : prostat, rahim perempuan yang tidak
hamil atau nifas.
6. Prediksi lama kematian pada jenazah dilihat dari panjang belatung (larva lalat).
Tahapan belatung :
Telur (24 jam) belatung stage I (48 jam) belatung stage II (60 jam)
belatung stage III (96 - 130 jam) pupa (288 - 336 jam) lalat (4 - 7 hari)
a. Tahap instar 1 2-5 mm
b. tahap instar 2 6-14 mm
c. tahap instar 3 15-20 mm
Mati
Definisi Tanathologi
Mumifikasi
Saponifikasi
Adiposera
V. Langkah V. Learning Objectives
1. Menjelaskan tentang tanatologi (definisi dan fungsi)
2. Menjelaskan perubahan paska kematian (tanda pasti dan tanda tidak pasti kematian,
perkiraan waktu kematian)
3. Menjelaskan tentang entomologi
VI. Langkah VI.
1. Tanatologi
Tanatologi berasal dari kata thanatos (yang berhubungan dengan kematian) dan
logos ilmu. Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran Forensik yang mempelajari
kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi
perubahan tersebut.Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah tentang mati, yaitu mati
somatis (mati klinis), mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati otak (mati batang
otak).
a. Mati somatis (mati klinis) terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem
penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kardiovaskular dan sistem
pernapasan, yang menetap (irreversible). Secara klinis tidak ditemukan refleks-
refleks, EEG mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak
ada gerak pernapasan dan suara nafas tidak terdengar pada auskultasi.
b. Mati suri (suspended animation apparent death) adalah terhentinya ketiga sistim
kehidupan di atas yang ditentukan dengan alat kedokteran sederhana. Dengan
peralatan kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem
tersebut masih berfungsi. Mati suri sering ditemukan pada kasus keracunan obat
tidur, tersengat aliran listrik dan tenggelam.
c. Mati seluler (mati molekuler) adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang
timbul beberapa saat setelah kematian somatis. Daya tahan hidup masing-masing
organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap
organ atau jaringan tidak bersamaan. Pengetahuan ini penting dalam transplantasi
organ.
d. Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel kecuali
batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem
pernapasan dan kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat.
e. Mati otak (mati batang otak) adalah bila telah terjadi kerusakan seluruh isi
neuronal intrakranial yang ireversibel, termasuk batang otak dan serebelum.
Dengan diketahuinya mati otak (mati batang otak) maka dapat dikatakan
seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat
bantu dapat dihentikan . Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara
klinis pada seseorang berupa tanda kematian, yaitu perubahan yang terjadi pada
tubuh mayat. Perubahan tersebut dapat timbul dini pada saat meninggal atau
beberapa menit kemudian, misalnya kerja jantung dan peredaran darah berhenti,
pernapasan berhenti, refleks cahaya dan refleks kornea mata hilang, kulit pucat
dan relaksasi otot. Setelah beberapa waktu timbul perubahan post mortal yang
jelas yang memungkinkan diagnosis kematian lebih pasti.