Anda di halaman 1dari 27

KEHAMILAN MOLA

HIDATIDOSA
Dr.dr.Rajuddin,SpOG,.KFER
Mola hidatidosa
• Mola hidatidosa adalah kehamilan yang
abnormal di mana hampir seluruh villi
chorialis mengalami degenerasi hidropik.
Istilah awam : "hamil anggur".
• Terjadi degenerasi hidropik dari jaringan
trofoblas pada usia kehamilan muda.
Kadar B-hCG meningkat sangat tinggi,
menyebabkan timbul gejala-gejala
kehamilan muda yang berlebihan
Pembagian
• Mola hidatidosa klasik / komplet : tidak
terdapat janin atau bagian tubuh janin. Ciri
histologik, ada gambaran proliferasi
trofoblas, degenerasi hidropik villi chorialis
dan berkurangnya vaskularisasi / kapiler
dalam stroma. Sering disertai
pembentukan kista lutein (25-30%).
Pembagian
• mola hidatidosa parsial / inkomplet :
terdapat janin atau bagian tubuh janin. Ciri
histologik, terdapat jaringan plasenta yang
sehat dan fetus. Gambaran edema villi
hanya fokal dan proliferasi trofoblas hanya
ringan dan terbatas pada lapisan
sinsitiotrofoblas. Perkembangan janin
terhambat akibat kelainan kromosom dan
umumnya mati pada trimester pertama.
GEJALA KLINIS
• Amenorrhoe dan tanda – tanda kehamilan
• Perdarahan pervaginam dari bercak
sampai perdarahan berat.
• Sifat perdarahan bisa intermiten selama
berapa minggu sampai beberapa bulan
sehingga dapat menyebabkan anemia
defisiensi besi.
GEJALA KLINIS
• Uterus membesar lebih cepat tidak sesuai
dengan usia kehamilan.
• Tidak dirasakan tanda – tanda gerakan janin
maupun ballotement
• Hiperemesis, (mual dan muntah cuku berat).
• Preklampsi dan eklampsi sebelum minggu 24
• Keluar jaringan mola (seperti buah anggur) yang
merupakan diagnosa pasti
• Tirotoksikosis
Gejala
• Perdarahan : karena tekanan mola
kepada dinding uteri
• Gejala kehamilan muda berlebih :
hiperemesis, hipertiroid,
preeklampsia, anemia
Patogenesis
• B-hCG meningkat - aktifitas ovarium
meningkat (ovarium kistik) - estrogen
tinggi
menimbulkan efek hipertiroidisme dari
aktifitas B-hCG yang tinggi.
Kelompok risiko tinggi
• - usia kurang dari 20 tahun
- sosioekonomi kurang
- jumlah paritas tinggi
- riwayat kehamilan mola sebelumnya
Diagnostik mola hidatidosa
• Anamnesis : ada kehamilan disertai gejala
dan tanda kehamilan muda yang
berlebihan, perdarahan pervaginam
berulang berwarna coklat dan kadang
bergelembung seperti busa.
• Pemeriksaan Fisik:
– Inspeksi: Muka (mola face) badan kekuningan
– Palpasi : Uterus membesar tak sesuai usia
hamil, teraba lembek ballotemen(-) gerak(-)
tdk teraba bagian janin.
Diagnostik mola hidatidosa
• Auskultasi: tidak terdengar DJJ
• Pemeriksaan dalam vagina (VT)
– Pastikan besarnya uterus
– Uterus teraba lembek
– Perdarahan dlm kanalis servikalis
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Hormon β HCG tinggi
– Galli Mainini 1/300 (+)
Diagnostik mola hidatidosa
• Pemeriksaan Radiologik:
– Plain foto abd-pelvis: Tidak ditemukan tulang
janin
– USG: Gbr Snow strom (badai salju)
• Uji Sonde (cara Acosta-sison/hanifa)
– Tidak ada tahanan massa konsepsi
– Tdk rutin dikerjakan
– Dilakukan sebelum tindakan curretage
• Histopatologik
– Gelembung jaringan  PA
pemeriksaan penunjang
• Periksa B-hCG kuantitatif dan USG.
• USG gambaran seperti badai salju (snowflake /
snowstorm-like appearance).
• Foto toraks dan kadar T3 T4 dianjurkan.
• Pemeriksaan B-hCG :
- biologis : Gaili Mainnini, Friedman
- tes imunologik : tidak kuantitatif
- radioimunoassay : kuantitatif
Diagnosa Banding
• Kehamilan ganda
• Abortus iminens
• Hidramnion
• Koriokarsinoma
Komplikasi:
– Perdarahan  syok
– Anemia
– Infeksi, perforasi uterus
Prinsip penanganan
• Perhatikan sindroma yang mengancam fungsi vital (depresi
napas, hipertiroid / tirotoksikosis, dsb), siap resusitasi bila
keadaan umum pasien buruk.
• Evakuasi jaringan mola : dilatasi-kuretase dengan hisap
(suction) dan kuret tajam.
• Suction dapat mengeluarkan sebagian besar massa mola,
sisanya dibersihkan dengan kuret.
• Induksi Oksitosisn. Pada waktu evakuasi, diberikan oksitosin
untuk merangsang kontraksi uterus dan mencegah refluks
cairan mola ke arah tuba.
• Pada wanita tidak ingin anak/cukup anak lagi dianjurkan
histerektomi.
Pengawasan Lanjut
• Ibu dianjurkan tdk hamil lagi  KB Pil
• Periksa ulang sampai 2-3 th
– Triwulan 1: setiap minggu
– Triwulan 2: setiap 2 minggu
– Setiap bulan pd 6 bln berikutnya
– Setiap 2 bln pada tahun berikut
– Setiap 3 bln
Pengawasan Lanjut
• Setiap pemeriksaan ulang perlu
diperhatikan:
– Gejala Klinis : Keadaan umum, perdarahan
– Pemeriksaan dalam
• Keadaan Serviks
• Uterus bertambah kecil atau tidak
– Laboratorium: Reaksi biologis dan imunologis
• 1x seminggu sampai hasil negatif
• 1x2 minggu selama Triwulan selanjutnya
Pengawasan Lanjut
• 1x sebulan dalam 6 bulan selanjutnya
• 1x3 bulan selama tahun berikutnya
• Kalau hasil reaksi titer masih (+) maka harus dicurigai
adanya keganasan
• Sitostatika Profilaksis:
– Metoreksat 3x 5mg selama 5 hari
• PROGNOSA :
– Mortalitas
– Mula destruens.
– Koriokarsinoma.
Kesimpulan
• Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal
dimana hampir seluruh villi Korialisnya
mengalami perubahan hidrofobik
• Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi
• Mola hidatidosa terbagi menjadi:sempurna dan
parsial
• Perdarahan pervaginaan dari bercak –berat
gejala utama dari mola hidatidosa

Anda mungkin juga menyukai