Anda di halaman 1dari 23

MEKANISME PERSALINAN NORMAL

Lintang Sekar Gumilar

Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta
2019
7 CARDINAL MOVEMENTS
Kepala Floating
• Engagement
BPD memasuki lubang
panggul. Sacrum di bawah
station 0
• Descent
• Fleksi
• Putaran paksi dalam
(internal rotation)

Crowning
• Extention (Melahirkan
kepala)
• Putaran paksi luar (External
rotation
• Ekspulsi
Melahirkan bahu anterior
dan posterior

2
7 CARDINAL MOVEMENTS
Kepala Floating
• Engagement
BPD memasuki lubang panggul.
Sacrum di bawah station 0
• Descent
• Fleksi
• Putaran paksi dalam (internal
rotation)

Crowning
• Extention (Melahirkan kepala)
• Putaran paksi luar (External
rotation
• Ekspulsi
Melahirkan bahu anterior dan
posterior

3
4
1. Engagement
• Terjadi ketika diameter terbesar dari
presentasi bagian janin (biasanya
kepala) telah memasuki rongga
panggul.
• Engagement telah terjadi ketika
bagian terendah janin telah
memasuki station nol atau lebih
rendah.
• Pada nulipara, engagement sering
terjadi sebelum awal persalinan.
• Multipara dan beberapa nulipara,
engagement tidak terjadi sampai
setelah persalinan dimulai 

5
PELVIC INLET

Pembukaan atas dari true pelvis


Perbatasan :
 superior : simfisis pubis, pubic
crest
 Lateral : garis arkuata
 posterior : promontorium

6
OT (occiput transverse)
Paling umum, janin memasuki saluran panggul dalam posisi OT (> ROT)

7
OA (occiput anterior)
Janin memasuki
saluran panggul
pada sudut 45
derajat (ROA
atau LOA 
Tidak masuk
sebagai OA
langsung

8
OP (occiput posterior)

Kepala janin
memasuki
lubang
panggul
dengan
sudut 45
derajat 
Tidak masuk
sebagai OP
langsung

9
2. DESCENT
• Terjadi ketika bagian terbawah janin telah melewati panggul.
• Nullipara: penurunan terjadi saat Kala II
• Multipara: penurunan biasanya dimulai dengan engagement

Terjadi karena
• Tekanan cairan amnion
• Tekanan langsung dari janin oleh fundus selama kontraksi
• Kontraksi diafragma serta otot-otot abdomen ibu pada saat
persalinan dengan sumbu jalan lahir

10
Sinklitismus
Sutura sagital terletak di tengah-tengah antara simfisis pubis dan promontorium
sacrum  sejajar dengan sumbu jalan lahir
Asinklistismus
Asinklistismus • Asinklistismus anterior: Kepala janin mendekat ke arah promontorium sehingga
os parietalis lebih rendah
• Asinklistismus posterior: Kepala janin mendekat ke arah simfisis dan tertahan
oleh simfisis pubis 
• Sutura sagitalis beralih ke anterior atau posterior
• Asynclitism ringan-sedang dapat pada persalinan normal  Kepala yang
bergeser dari posterior ke asynclitism anterior membantu descent
• Asynclitism berat dapat menyebabkan CPD, bahkan pada panggul normal

Asinklitismus anterior Asinklitismus posterior


Kepala janin mendekat ke
Sutura sagital mengarah ke
arah promontorium sehingga
os parietalis lebih rendah. simfisis pubis
11
3. FLEKSI
Terjadi akibat resistensi dari serviks, dinding
panggul, atau dasar panggul
Fleksi ini disebabkan oleh:
• Persendian leher, dapat berputar ke
segala arah termasuk mengarah ke dada
• Letak leher bukan di garis tengah, tetapi
ke arah tulang belakang sehingga
kekuatan his dapat menimbulkan fleksi
kepala.
• Terjadi perubahan posisi tulang belakang
janin yang lurus sehingga dagu lebih
menempel pada tulang dada janin .
 Bergeser dari sisi occipitofrontal yang lebih
panjang (d = 12 cm) ke sisi
Suboccipitobregmatic yang lebih pendek (d =
9,5 cm)
 Kepala janin yang mencapai dasar panggul
akan menerima tahanan sehingga memaksa
kepala janin mengubah kedudukannya
menjadi fleksi untuk mencari lingkaran kecil
yang akan melalui jalan lahir

12
4. PUTARAN PAKSI DALAM
(INTERNAL ROTATION)
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina
ischiadika. Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin diarahkan ke
bawah lengkung pubis dan kepala berputar saat mencapai otot
panggul
Timing
• 2/3 poin, selesai pada saat kepala mencapai dasar panggul
• 1/4, tak lama setelah kepala mencapai dasar panggul
• Nullipara: berputar dalam 3-5 kontraksi berikutnya
sesudah mencapai dasar panggul
• Multipara: berputar dalam 1-2 kontraksi berikutnya

13
5. EKSTENSI
• Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke arah
anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah
simfisis pubis, kemudian kepala keluar mengikuti sumbu jalan lahir akibat
ekstensi.
• Akibat vektor ke arah introitus
1. Tekanan diberikan oleh uterus secara posterior
2. Tekanan dari dasar panggul dan simfisis pubis, secara anterior

 Segera setelah melahirkan, dagu turun ke bawah di atas anus ibu

14
6. PUTARAN PAKSI LUAR
(EXTERNAL ROTATION)
• Putaran paksi luar terjadi ketika kepala lahir dengan oksiput
anterior, bahu harus memutar secara internal sehingga sejajar
dengan diameter anteroposterior panggul.
• Rotasi eksternal kepala menyertai rotasi internal bahu bayi.

Oksiput dan tubuh janin berotasi ke posisi transversal


• Jika oksiput awalnya ke ke kiri  menuju ischia tuberositas
kiri
• Jika oksiput awalnya ke arah kanan  menuju ke ischia
tuberositas kanan

15
7. EKSPULSI
• Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat
ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi
dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral ke
arah simfisis pubis.

16
Mekanisme persalinan presentasi dahi dengan os maksila sebagai hipomoklion

17
18
DENOMINATOR
1. Presentasi dahi
 Denominator dahi (frontum).
2. Presentasi muka
 Kepala dalam keadaan defleksi maksimal, sehingga oksiput
tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah
menghadap ke bawah
3. Presentasi Puncak Kepala
 Presentasi sinsiput, terjadi apabila derajat deflesi ringan, sehingga
ubun ubun besar merupakan bagian terendah
4. Presentasi bahu
 Denominator skapula akromion
5. Presentasi bokong
 Denominator sakrum

19
KURVA FRIEDMAN

20
21
SUMBER
• William's obstetrics (24th ed.)

22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai