INDUKSI GINEKOLOGI
MAGDALENA TALUMEWO
EPIDEMIOLOGI
Hillard PJA.Benign disease of the Female Reproductive Track:Symptoms and Signs In: Novaks’s Gynecology 13th
ed.Philadelphia:Lippincot;2002.351-412
KLASIFIKASI HISTOLOGI
KARAKTERISTIK TUMOR
Hillard PJA.Benign disease of the Female Reproductive Track:Symptoms and Signs In: Novaks’s Gynecology 13th
ed.Philadelphia:Lippincot;2002.351-412
KISTA OVARIUM FISIOLOGIS
KISTA OVARIUM PATOLOGIS
Derivasi Patologi
Coelomic epithelium Serous cystadenoma
Mucinous cystadenoma
Brenner cell tumor
Endometrioid cystadenoma
Germ cells Cystic teratoma (dermoid cyst)
Solid teratoma
Sex cord cells Granulosa/theca cell tumor
Sertoli-Leydig cell tumor
Kista ovarium Patologis
KISTADENOMA SEROSUM
Unilokuler
Pertumbuhan papiliferum
Isi: cairan encer dan serosa
Epitel: kolumnar/kuboidal, kadang
tdpt granul kalsifikasi (~ psammoma
bodies)
KISTADENOMA MUSINOSUM
Unilateral, multilokuler
Isi: musin yg kental
Epitel: kolumnar yang memproduksi
musin
Dapat berukuran sangat besar (s/d
100 kg)
Kadang ruptur melepas sel yg
memproduksi musin implantasi di
tempat lain & terus memproduksi
musin gangguan usus ~
pseudomyxoma peritonei.
Kista ovarium Patologis
Kista pecah
Pseudomiksoma peritonii
Pemeriksaan
Palpasi bimanual
USG
◦ Cairan kista hipoekoik
◦ Kista dermoid gambaran kompleks
◦ Gbr malignansi papil, multilokuler, neovaskularisasi, asites
Skor min 4
Skor max 15
Skor > 9 keganasan
Sensitifitas 100%
Spesifisitas 83%
PPV 37%
NPV 100%
Sensitifitas + 80%
Spesifisitas + 92%
PPV 83 NPV 91%
Evidence level II A
Acta Obstet Gynecol Scand 2004: 83: 1012--1021
RMI
Gatot Purwoto
Penilaian:
Konsistensi tumor ( padat/ bercampur padat )
Kakhetis (penurunan BB lebih dari 10% BB ideal)
Asites
Neovaskularisasi (RI < 0,4)
CA -125 (>35 U/mL)
Nilai 2 pada masing-masing variabel jika (+)
> 6 dinilai keganasan
Sensitifitas 96 %, spesifiisitas 97%, PPV 96% dan
NPV 97%, akurasi 96%
Wanita monopuse
dengan kista ovarium
TVS
Serum CA125
Hitung RMI
Kista hilang atau bertambah kecil Kista tidak berubah Kista bertambah besar atau
ukurannya membentuk tambahan baru
Sanfilippo JS, Surgery for Benign Disesase of the Ovary In: Operative Gynecology 9 th ed. Philadelphia:Lippincot.2003.p.639-56
Diagnosis : Ultrasonografi
Doppler flow USG
Dapat mengidentifikasi arus darah pada dinding kista
dan daerah sekitar kista
Prinsip pembuluh darah baru dalam tumor memiliki
resistensi lebih rendah karena dinding otot polosnya
tidak terbentuk dengan sempurna
Pada keganasan, terdapat tendensi pertumbuhan
pembuluh darah di tengah kista, sedangkan pada yang
jinak sebaliknya
Terapi : Konservatif
Mayoritas kista ovarium unilokuler dengan diameter
< 50 mm adalah jinak dan stabil dalam ukuran
layak dilakukan terapi ekspektatif selama tidak ada
pembesaran diameter massa dan kadar CA 125
normal
Observasi dapat dilakukan pada massa adneksa
dalam kehamilan
Terapi : Operatif
Tujuan :
Memastikan diagnosis kista ovarium
Untuk menilai lebih lanjut kista yang karakteristiknya ganas
Untuk mengambil cairan peritoneal untuk penilaian sitologik
Untuk menilai ovarium dan organ genitalia interna lain
pada perempuan perimenopause dapat dipertimbangkan
untuk mengangkat kedua ovarium
Tatalaksana
Tujuan bedah: menentukan ekstensi penyakit
(staging) dan mengangkat sebanyak mungkin massa
tumor (debulking)
◦ Insisi vertikal
◦ Bilas peritoneum
◦ Inspeksi permukaan peritoneum dan diafragma
◦ Limfadenektomi KGB pelvis dan paraaorta
◦ Omentektomi
◦ Debulking