Oleh:
Magdalena Talumewo
19014101034
Masa KKM :
06 Juli – 08 Agustus 2020
Diagnosis
Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
keluhan subyektif dan pemeriksaan fisik atau penunjangyang telah dilakukan. Dari
anamnesis didapatkan kalau ibu hamil akan merasakan perut terasa penuh dibagian atas
dan gerakan anak lebih banyak dibagian bawahrahim. Dari riwayat kehamilan mungkin
diketahui pernah melahirkan sungsang. Sedangkan dari pemeriksaan fisik Leopold akan
ditemukan dari Leopold I difundus akan teraba bagian bulat dan keras yakni kepala,
Leopold II teraba punggung dan bagian kecil pada sisi samping perut ibu, Leopold III-IV
teraba bokong di segmen bawah rahim. Dari pemeriksaan dalam akan teraba bokong atau
dengan kaki disampingnya. Disini akan teraba os sakrum, kedua tuberosis iskii dan anus.
Pemeriksaan penunjang juga dapat digunakanuntuk menegakkan diagnosis seperti
ultrasonografik atau rontgen.
Etiologi
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak
sungsangdiantaranya ialah prematuritas, rnultiparitas, hamil kembar,
hidramnion,hidrosefalus, plasenta previa dan panggul sempit. Kadang-kadang
jugadisebabkan oleh kelainan uterus (seperti fibroid) dan kelainan bentuk
uterus(malformasi). Plasenta yang terletak didaerah kornu fundus uteri dapat
pulamenyebabkan letak sungsang, karena plasenta mengurangi luas ruangan didaerah
fundus. Selainan fetus juga dapat menyebabkan letak sungsang seperti malformasi CNS,
massa dileher, aneuploidi.
Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadapruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,letak sungsang atau letak lintang.
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebihluas di fundus
uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan
demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak
sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian
dari mereka berada dalam posisi sungsang.
Penatalaksanaan
1. Dalam Kehamilan
Pada umur kehamilan28-30minggu ,mencari kausa daripada letak sungsang yakni
dengan USG seperti plasenta previa, kelainankongenital, kehamilan ganda, kelainan
uterus. Jlka tidak ada kelainan pada hasil USG, maka dilakukan knee chest position atau
dengan versiluar (jika tidak ada kontraindikasi).
Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu. Pada umumnya
versi luar sebelum mingguke 34 belum perlu dilakukan karena kemungkinan besar janin
masih dapat memutar sendiri, sedangkansetelah minggu ke 38 versi luar sulit dilakukan
karena janin sudah besar dan jumlah air ketuban relatif telah berkurang.
Sebelummelakukan versi luar diagnosis letak janin harus pasti sedangkandenyut jantung
janin harus dalam keadaan baik.
Kontraindikasi untuk melakukan versi luar; panggul sempit, perdarahan
antepartum,hipertensi, hamil kembar, plasenta previa. Keberhasilan versi luar 35-86%
(rata-rata 58%. Peningkatan keberhasilan terjadi padamultiparitas, usia kehamilan, frank
breech, letak lintang. Kalau versi luar gagal karena penderita menegangkan otot-otot
dinding perut, penggunaan narkosis dapat dipertimbangkan, tetapi kerugiannya
antaralain: narkosis harus dalam, lepasnya plasenta karena tidak merasakansakit dan
digunakannya tenaga yang berlebihan, sehingga penggunaannarkosis dihindari pada versi
luar.
2. Dalam Persalinan
Menolong persalinan letak sungsang diperlukan lebih banyak ketekunan dan
kesabaran dibandingkan dengan persalinan letak kepala. Pertama-tama hendaknya
ditentukan apakah tidak ada kelainan lain yang menjadi indikasi seksio, seperti
kesempitan panggul, plasenta previa atau adanya tumor dalam rongga panggul.
Pada kasus dimana versi luar gagal/janin tetap letak sungsang, maka
penatalaksanaan persalinan lebih waspada. Persalinan pada letak sungsang dapat
dilakukan pervaginam atau perabdominal (seksio sesaria). Pervaginam dilakukan jika
tidak ada hambatan pada pembukaan dan penurunan bokong. Syarat persalinan
pervaginam pada letak sungsang: bokong sempurna (complete) atau bokong murni
(frank breech), pelvimetri, klinis yang adekuat, janin tidak terlalu besar, tidak ada
riwayat seksiosesaria dengan indikasi CPD, kepala fleksi.
Mekanisme letak sungsang dapat dilihat dalam gambar berikut:
Etiologi
Penyebab terjadinya letak lintang adalah :
1) Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek
2) Fiksasi kepala tidak ada indikasi CPD
3) Hidrosefalus
4) Pertumbuhan janiun terhambat atau janin mati
5) Kehamilan premature
6) Kehamilan kembar
7) Panggul sempit
8) Tumor di daerah panggul
9) Kelainan bentuk rahim ( uterus arkuatus atau uterus subseptus)
10) Kandung kemih serta rektum yang penuh
11) Plasenta Previa
Patofisiologi
Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung menyebabkan uterus
beralih ke depan, sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi
sumbu jalan lahir, menyebabkan terjadinya posisi obliq atau melintang. Dalam persalinan
terjadi dari posisi logitudinal semula dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah
satu fosa iliaka
Diagnosa
Untuk menegakan diagnosa maka hal yang harus di perhatikan adalah dengan
melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam :
1) Inspeksi
Pada saat melakukan pemeriksaan inspeksi letak lintang dapat diduga hanya
pemeriksaan inspeksi, fundus tampak lebih melebar dan fundus uteri lebih rendah
tidak sesuai dengan umur kehamilannya.
2) Palpasi
Pada saat dilakukan pemeriksaan palpasi hasilnya adalah fundus uteri kosong,
bagian yang bulat, keras, dan melenting berada di samping dan di atas simfisis
juga kosong, kecuali jika bahu sudah turun ke dalam panggul atau sudah masuk
ke dalam pintu atas panggul (PAP), kepala teraba di kanan atau di kiri.
3) Auskultasi
Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan auskultasi adalah denyut jantung janin di
temukan di sekitar umbilicus atau setinggi pusat.
4) Pemeriksaan Dalam
Hasil yang di peroleh dari pemeriksaan dalam adalah akan teraba tulang iga,
scapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan, teraba bahu dan ketiak yang
bisa menutup ke kanan atau ke kiri, bila kepala di kiri ketiak menutup di kiri,
letak punggung di tentukan dengan adanya scapula, letak dada, klavikula,
pemeriksaan dalam agar sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak,
namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah.
5) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
ultrasonografi (USG) atau foto rontgen dengan diperoleh hasil kepala janin
berada di samping.
Komplikasi
Oleh karena bagian terendah tidak menutup PAP, ketuban cenderung pecah dan
dapat disertai menumbungnya tangan janin atau tali pusat. Keduanya merupakan
komplikasi gawat dan memerlukan tindakan segera.
1) Bagi Ibu adalah :
a) Rupture uteri
b) Partus lama
c) Ketuban Pecah Dini
d) Infeksi Intrapartum
2) Bagi Janin adalah Angka kematian tinggi 25 – 40 %, disebabkan karena :
a) Prolapsus funiculi
b) Trauma Partus
c) Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus
d) Ketuban pecah dini