Abstrak
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan mental. Status gizi kurang merupakan kondisi tidak
sehat yang ditimbulkan karena tidak tercukupinya kebutuhan makanan yang diperlukan oleh
tubuh. Sedangkan zat gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat gizi yang berlebihan. Anak
sekolah membutuhkan gizi yang baik untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah. Gizi yang
baik akan sangat mempengaruhi daya konsentrasi dan kecerdasaan anak dalam menerima dan
menyerap setiap ilmu yang didapat di sekolah. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain
sampel yang diperoleh sebanyak 77 sampel. , pengumpulan data dengan pengukuran berat
badan, tinggi badan dan lingkar pinggang. Data yang diperoleh akan diolah dengan
Kata kunci : anak sekolah dasar, perkembangan fisik dan mental, gizi.
PENDAHULUAN
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan mental. Dalam masa tumbuh kembang anak,
kecukupan gizi merupakan hal mutlak yang harus selalu diperhatikan orang tua. Gizi yang
baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat, jika terjadi gangguan gizi baik gizi
kurang mau pun gizi lebih pertumbuhan tidak akan berlangsung optimal. 1 Anak sekolah
membutuhkan gizi yang baik untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah. Gizi yang baik
sangat mempengaruhi daya kosentrasi dan kecerdasaan anak dalam menerima dan menyerap
setiap ilmu yang didapat di sekolah. Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam
perbaikan gizi masyarakat. Hal ini menjadi penting karena anak sekolah sedang mengalami
pertumbuhan secara fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya
di masa mendatang.2
World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan status gizi anak di dunia
dengan prevalensi kekurusan sekitar 13,9%, jumlah anak yang mengalami kekurusan
sebanyak 93,4 juta orang.3 Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
didapatkan status gizi anak umur 5-12 tahun menurut indeks massa tubuh/umur (IMT/U) di
Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2%
kurus. Masalah gemuk pada anak di Indonesia juga masih tinggi dengan prevalensi 18,8%,
terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 %.4
Gizi yang kurang pada anak sekolah dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
fisik dan perkembangan motorik, rendahnya IQ, gangguan perilaku, keterampilan sosial yang
kurang dan kerentanan terhadap penyakit infeksi. Gizi yang lebih secara langsung
berhubungan dengan kejadian penyakit diabetes tipe 2, hipertensi serta gangguan psikologi
pada anak..5,6 Salah satu faktor masalah gizi adalah konsumsi asupan makanan yang tidak
seimbang. Kurangnya konsumsi makanan akan membuat tubuh seseorang tidak mendapatkan
energi dan bahan bakar sehingga sel imun akan melemah dan pada akhirnya akan
mempermudah terjadi infeksi. Kurangnya konsumsi makanan juga akan sangat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga akan mempengaruhi status gizi anak
tersebut.7
mengetahui gambaran status gizi pada siswa sekolah dasar Kecamatan Tuminting Kota
Manado.
BAHAN DAN METODE
Provinsi Sulawesi Utara dari bulan April 2017 – Mei 2017. Penelitian ini merupakan
penelitian cross sectional dengan subyek penelitian siswa di SD Negeri 86, sampel dipilih
dengan menggunakan cara consecutive sampling, yakni siswa yakni kelas 1-6 dengan total
kuesioner unruk mendapatkan nama, umur, alamat, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang
tua dilanjutan dengan pemeriksaam fifik antropometri. Status gizi diukur dengan
menggunakan timbangan digistal dan analog, microtise, dan meteran, lalu hasilnya
diklasifikasikan kedalam status gizi. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 86 , dengan Jumlah siswa 77.
Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar
64 didapatkan hasil TB/U 54% siswa Normal, dan 46% siswa pendek dilihat dari tinggi
badan/umur.
Kesimpulan
Manado masih ditemukan adanya kasus berupa underweight dan overweight jika
ditinjau dari IMT/U dan kasus Tinggi badan yang tidak sesuai umur, hal ini perlu
perhatian dari pemerintah setempat khususnya dinas kesehatan yang wilayah kerjanya
berada di Kecamatant Tuminting untuk lebih lagi memperhatikan gizi anak sekolah
dasar yang berada di Kecamatan Tuminting, dalam hal ini perlu dilaksanakannya
sosialisasi bagi para orang tua untuk dapat memantau pertumbuhan dan
bulannya agar dapat terdekteksi apakah terdapat penghambat bagi pertumbuhan dan
perkembangan dari anak sekolah dasar di Kecamatan Tuminting serta dapat mencari
1. Almatsier, S, 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal.
9,11,12
2. Depkes RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar, dan Madrasah
3. Unicef –WHO-the world bank joint child malnutrition estimates. 2015. Accessed 23
nov 2015.
Availablefrom:http://apps.who.int/gho/data/view.main.NUTUNUNDERWEIGHTv?
lang=en
https://www.google.com/search?q=riskesdas+2013&ie=utf-8&oe=utf-8
5. Kandala NB, Madungu TP, Emina JBO, Nzita KPD, Cappuccio FP. Malnutrition
Among Children Under the Age of Five in the Democratic Republic of Congo
(DRC): Does Geographic Location Matter?. BMC Public Health. 2011; 11: 261.
6. National Institute for Health and Care Excellence (NICE). Obesity: Identification,
nutrition. In: Gibney MJ, Lanhamnew SA., Cassidy A, and Vorster HH., editor.