Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN STATUS GIZI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 86

KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA

Oleh : Magdalena Talumewo 14011101018

Abstrak

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan

keserasian antara perkembangan fisik dan mental. Status gizi kurang merupakan kondisi tidak

sehat yang ditimbulkan karena tidak tercukupinya kebutuhan makanan yang diperlukan oleh

tubuh. Sedangkan zat gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat gizi yang berlebihan. Anak

sekolah membutuhkan gizi yang baik untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah. Gizi yang

baik akan sangat mempengaruhi daya konsentrasi dan kecerdasaan anak dalam menerima dan

menyerap setiap ilmu yang didapat di sekolah. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain

cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Total

sampel yang diperoleh sebanyak 77 sampel. , pengumpulan data dengan pengukuran berat

badan, tinggi badan dan lingkar pinggang. Data yang diperoleh akan diolah dengan

menggunakan program SPSS versi 16 dan Microsoft Excel.

Kata kunci : anak sekolah dasar, perkembangan fisik dan mental, gizi.
PENDAHULUAN

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan

keserasian antara perkembangan fisik dan mental. Dalam masa tumbuh kembang anak,

kecukupan gizi merupakan hal mutlak yang harus selalu diperhatikan orang tua. Gizi yang

baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat, jika terjadi gangguan gizi baik gizi

kurang mau pun gizi lebih pertumbuhan tidak akan berlangsung optimal. 1 Anak sekolah

membutuhkan gizi yang baik untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah. Gizi yang baik

sangat mempengaruhi daya kosentrasi dan kecerdasaan anak dalam menerima dan menyerap

setiap ilmu yang didapat di sekolah. Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam

perbaikan gizi masyarakat. Hal ini menjadi penting karena anak sekolah sedang mengalami

pertumbuhan secara fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya

di masa mendatang.2

World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan status gizi anak di dunia

dengan prevalensi kekurusan sekitar 13,9%, jumlah anak yang mengalami kekurusan

sebanyak 93,4 juta orang.3 Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013

didapatkan status gizi anak umur 5-12 tahun menurut indeks massa tubuh/umur (IMT/U) di

Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2%

kurus. Masalah gemuk pada anak di Indonesia juga masih tinggi dengan prevalensi 18,8%,

terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 %.4

Gizi yang kurang pada anak sekolah dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan

fisik dan perkembangan motorik, rendahnya IQ, gangguan perilaku, keterampilan sosial yang

kurang dan kerentanan terhadap penyakit infeksi. Gizi yang lebih secara langsung

berhubungan dengan kejadian penyakit diabetes tipe 2, hipertensi serta gangguan psikologi

pada anak..5,6 Salah satu faktor masalah gizi adalah konsumsi asupan makanan yang tidak
seimbang. Kurangnya konsumsi makanan akan membuat tubuh seseorang tidak mendapatkan

energi dan bahan bakar sehingga sel imun akan melemah dan pada akhirnya akan

mempermudah terjadi infeksi. Kurangnya konsumsi makanan juga akan sangat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga akan mempengaruhi status gizi anak

tersebut.7

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui gambaran status gizi pada siswa sekolah dasar Kecamatan Tuminting Kota

Manado.
BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 86 Kecamatan Tuminting Kota Manado

Provinsi Sulawesi Utara dari bulan April 2017 – Mei 2017. Penelitian ini merupakan

penelitian cross sectional dengan subyek penelitian siswa di SD Negeri 86, sampel dipilih

dengan menggunakan cara consecutive sampling, yakni siswa yakni kelas 1-6 dengan total

keseluruhan sebanyak 77 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan penyebaran

kuesioner unruk mendapatkan nama, umur, alamat, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang

tua dilanjutan dengan pemeriksaam fifik antropometri. Status gizi diukur dengan

menggunakan timbangan digistal dan analog, microtise, dan meteran, lalu hasilnya

diklasifikasikan kedalam status gizi. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik dan Distribusi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 86 , dengan Jumlah siswa 77.

Didapatkan hasil IMT/U 77 Siswa 12 Underweight, 39 siswa Normal, 15 siswa Overweight,

dan 11 siswa Obese.

Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar

64 didapatkan hasil TB/U 54% siswa Normal, dan 46% siswa pendek dilihat dari tinggi

badan/umur.
Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 86

Manado masih ditemukan adanya kasus berupa underweight dan overweight jika

ditinjau dari IMT/U dan kasus Tinggi badan yang tidak sesuai umur, hal ini perlu

perhatian dari pemerintah setempat khususnya dinas kesehatan yang wilayah kerjanya

berada di Kecamatant Tuminting untuk lebih lagi memperhatikan gizi anak sekolah

dasar yang berada di Kecamatan Tuminting, dalam hal ini perlu dilaksanakannya

sosialisasi bagi para orang tua untuk dapat memantau pertumbuhan dan

perkembangan anaknya juga perlu diadakannya pengukuran BB dan TB setiap

bulannya agar dapat terdekteksi apakah terdapat penghambat bagi pertumbuhan dan

perkembangan dari anak sekolah dasar di Kecamatan Tuminting serta dapat mencari

solusi bersama untuk dapat menangani permasalahan gizi di wilayah kerjanya.


DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier, S, 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal.

9,11,12

2. Depkes RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar, dan Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat

3. Unicef –WHO-the world bank joint child malnutrition estimates. 2015. Accessed 23

nov 2015.

Availablefrom:http://apps.who.int/gho/data/view.main.NUTUNUNDERWEIGHTv?

lang=en

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Dikutip dari

https://www.google.com/search?q=riskesdas+2013&ie=utf-8&oe=utf-8

5. Kandala NB, Madungu TP, Emina JBO, Nzita KPD, Cappuccio FP. Malnutrition

Among Children Under the Age of Five in the Democratic Republic of Congo

(DRC): Does Geographic Location Matter?. BMC Public Health. 2011; 11: 261.

6. National Institute for Health and Care Excellence (NICE). Obesity: Identification,

Assessment and Management of Overweight and Obesity in Children, Young People

and Adults. 2014

7. Vorster HH. Introduction to human nutrition : A global perspective on food and

nutrition. In: Gibney MJ, Lanhamnew SA., Cassidy A, and Vorster HH., editor.

The Nutrition Society Textbook Series : Introduction to Human Nutrition. 2nd

edition. USA : Wiley-Blackwell ; 2009. p. 70-3.

Anda mungkin juga menyukai