2. Gangguan Distimik
Ciri gangguan distimik yang paling khas adalah perasaan tidak adekuat,
bersalah, iritabilitas, serta kemarahan; penarikan diri dari masyarakat; hilang
minat; serta inaktivasi dan tidak produktif.
Istilah distimia, yang berarti “ tidak menyenangkan (ill-humored) “
diperkenalkanpada tahun 1980. Sebelumnya, gangguan distimik
diklasifikasikan sebagai neurosis depresif (juga disebut depresi neurotik).
Gangguan distimik dibedakan dengan gangguan depresif berat
berdasarkan faktabahwa pasien mengeluh selalu merasa depresi. Riwayat
keluarga pasien dengan distimia secara khas dipenuhi gangguan depresif serta
bipolar.
Tanda untuk gangguan distimik :
- perasaan depresi selama beberapa hari, paling sedikit selama 2 tahun
(atau 1 tahun pada anak - anak dan remaja);
- selama depresi tidak ada nafsu makan atau makan berlebihan,
- insomnia atau hipersomnia,
- lemah atau keletihan,
- self esteem rendah,
- daya konsentrasi rendah, atau sulit membuat keputusan,
- perasaan putus asa;
3. Gangguan Siklotimik
Gangguan siklotimik adalah bentuk gejala ringan gangguan bipolar II,
ditandai dengan episode hipomania dan depresi ringan. Seperti gangguan
distimik, kategorisasigangguan siklotimik dengan gangguan mood menyatakan
adanya hubungan, kemungkinan biologis, dengan gangguan bipolar I.
Pasien dengan gangguan siklotimik mungkin berjumlah 3 sampai 10
persen darisemua pasien psikiatrik rawat jalan. Diperkirakan 10 persen dari
rawat jalan dan 20 persen dari rawat inap gangguan kepribadian ambang
memiliki diagnosis gangguan siklotimik secara bersama-sama. Rasio wanita
terhadap laki-laki dalam gangguan siklotimik adalah kira-kira 3 berbanding 2,
dan 50 sampai 75 persen dari semua pasien memiliki onset antara usia 15 dan
25 tahun.
Etiologi gangguan siklotimik diperkirakan sama dengan gangguan
distimik, yaitu faktor biologis dan faktor psikososial.
1.