2023/2024
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
Menurut Dunn “A policy system, or the overall institutional pattern within which
policymade, involves interrelationships among three elements : public
policies,policy stakeholders, and policy environment”. Maksudnya “system
kebijakan atau pola institusional melalui mana kebijakan dibuat,mengandung tiga
elemen yang memiliki hubungan timbal balik : kebijakan publik, pelaku
kebijakan, dan lingkungan kebijakan. hal inidapat dilihat pada gambar:
Jawab:
Elite Theory
Teori elit (Elite Theory), adalah sebuah teori yang dianggap selalu mengalir dari
atas ke bawah (top-down), yakni dari elit ke massa/rakyat; kebijakan publik itu
dengan demikian tidak akan pernah muncul dari bawah (bottom-up) atau berasal
dari tuntutan-tuntutan rakyat. Ditilik dari lensa konseptual model elit ini, maka
jelas partisipasi rakyat atau keterlibatan publik (publik involvement) dalam
proses perumusan kebijakan dan proses implementasi kebijakan publik di
abaikan. Elite theory dalah teori yang menganggap kebijakan publik di suatu
negara atau daerah dibuat oleh ruling elite. Berdasarkan nilai dan preferensi
mereka, rakyat banyak (massa) tidak mempunyai akses dalam formulasi
maupun implementasi kebijakan. Elite theory berdasarkan pada asumsi bahwa
dalam negara yang bersangkutan, sistem pemerintahannya belum didukung oleh
budaya politik yang demokratis. Secara formal mungkin sistem
pemerintahannya adalah demokratis tetapi dalam realitas belum berfungsi
dengan efektif
Institusionalisme
Institusionalisme adalah studi kebijakan berdasarkan pendekatan formal
terhadap peranan institusi pemerintahan yang terkait dalam formulasi dan
implementasi suatu kebijakan. Misalnya, dewan perwakilan rakyat, eksekutif,
badan peradilan dan partai-partai politik. Aspek-aspek formal dari institusi-
institusi tersebut mencakup: kewenangan hukum, peraturan prosedural, fungsi-
fungsi dan kegiatan-kegiatannya. Contoh Institusionalisme : Kebijakan yang
menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama penyaluran dana dari APBN dan
APBD. Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 Amandemen ke 4 mengamanatkan bahwa
negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen
dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional. Hal ini dikuatkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor: 013/PUU-VI/2008, Pemerintah harus menyediakan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Group Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai produk dari
perjuangan kelompok. Kebijakan publik merupakan titik equilibrium dalam
suatu perjuangan antar kelompok. Penekanan pada bagaimana peranan political
interests group dalam proses formulasi dan implementasi kebijakan. Contoh
Group Theory : Kebijakan untuk memberikan hak istimewa kepada daerah-
daerah terntentu. Contohnya seperti : Aceh, Papua, Yogyakarta.
Political System Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai respons sistem politik
terhadap permintaan yang muncul dalam masyarakat lingkungannya. Input dari
lingkungan berupa permintaan (demands) dan dukungan (supports). Dukungan
ini dapat dalam bentuk kepatuhan terhadap hukum, membayar pajak, memilih
dalam pemilu, dan sebagainya. Selanjutnya, kebijakan (policy) dapat
mempengaruhi masyarakat dan pada gilirannya akan mempengaruhi
permintaan baru terhadap para pembuat kebijakan. Contoh Political System
Theory : Kebijakan mengenai kantong plastik berbayar dengan harga minimal
Rp. 200,- yang akan mulai diberlakukan pada 21 Februari 2016, di 23 kota. Dua
puluh tiga kota tersebut yakni DKI Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor,
Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan,
Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, Jayapura, Malang, Pekanbaru,
Aceh, Kendari, Yogyakarta dan Tangerang Selatan.
9. Apa saja krietria isu yang bisa dijadikan kebijakan publik, terangkan.
Jawab:
Berikut beberapa dari keriteria yang penting untuk dijadikan agenda
kebijakan publik :
Isu tersebut telah mencapai suatu titik kritis tertentu, sehingga ia praktis
tidak lagi bisa diabaikan begitu saja, atau ia telah dipersepsikan sebagai
suatu ancaman serius yang jika tak segera diatasi justru akan
menimbulkan luapan krisis baru yang jauh lebih hebat di massa datang.
Isu tersebut telah mencapai tingkat partikularitas tertentu yang dapat
menimbulkan dampak (impact) yang bersifat dramatik.
Isu tersebut menyangkut emosi tertentu dilihat dari sudut kepentingan
orang banyak, bahkan umat manusia pada umumnya, dan mendapat
dukungan berupa liputan media masa yang luas.
Isu tersebut menjangkau dampak yang amat luas.
Isu tersebut mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan (legitimasi)
dalam masyarakat.
Isu tersebut menyangkut suatu persoalan yang fasionabel, di mana
posisinya sulit untuk dijelaskan tapi mudah dirasakan kehadirannya.
Untuk kepentingan penelitian penulis akan menggunakan dua dari
keenam kriteria isu yang dapat dijadikan agenda seting yaitu Isu
tersebut menjangkau dampak yang amat luas dan Isu tersebut
mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan (legitimasi) dalam
masyarakat.
10. terangkan proses kebijakan publik dari segi input, proses, output dan outcome
Jawab:
1. Input, yaitu masukan yang diperlukan untuk pelaksanaan
kebijakan. Untuk itu perlu dikembangkan instrument yang
meliputi aspek-aspek:
a. Sumber Daya Manusia
b. Sarana dan prasarana
c. Sosialisasi
2. Proses, yaitu bagaimana sebuah kebijakan diwujudkan dalam
pelayanan langsung kepada masyarakat. proses ini termasuk
didalamnya adalah prosedur, mekanisme dan sanksi yang
berlaku. Untuk itu dikembangkan instrument dengan aspek-
aspek:
a. Kejelasan
b. Kemudahan
c. Transparansi
d. Kepastian
3. Output, yaitu perwujudan nyata atau hasil pelaksanaan
kebijakan publik dan seringkali beruda benda. Outpun
kebijakan dapat diartikan apa yang telah dikerjakan oleh
pemerintah atau hasil kebijakan yang dapat dititik beratkan
pada masalah-masalah. Apakalah pelaksanaan kebijakan
menghasilkan produk sesuai dengan yang ditetapkan. Untuk
itu dikembangkan instrument dengan aspek-aspek sebagai
berikut:
a. Hasil pelayanan
b. Mutu pelayanan
4. Outcome, yaitu apakah suatu pelaksanaan kebijakan
berdampak nyata terhadap suatu kelompok sasaran sesuai
dengan tujuan kebijakan atau konsekuensi yang timbul dari
suatu kebijakan Untuk itu dikembangkan instrument dengan
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Ada atau tidak target sasaran
b. Dampak terhadap PAD
c. Dampak terhadap lingkungan39.
11. Terangkan mengenai kriteria melakukan evaluasi kebijakan publik
Jawab;
Bagian akhir dari suatu proses kebijakan yang dipandang sebagai pola aktivitas
yang berturut adalah evaluasi kebijakan. Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah harus dinilai apakah kebijakan tersebut telah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan atau tidak. Evaluasi kebijakan sebenarnya juga membahas persoalan
perencanaan, isi, implementasi, dan tentu saja efek atau pengaruh dari kebijakan
itu sendiri. Evaluasi dilakukan karena tidak semua program kebijakan publik
meraih hasil yang diinginkan. Seringkali terjadi kebijakan publik meraih maksud
atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, evaluasi kebijakan
ditujukan untuk melihat sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui
apakah kebijakan publik yang telah dijalankan meraih dampak yang diinginkan.
Lebih singkat evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menilai
“manfaat” suatu kebijakan.
Evaluasi kebijakan merupakan langkah terakhir dalam proses suatu kebijakan.
Evaluasi secara lengkap mengandung tiga pengertian menurut Dunn dalam Riant
Nugraho (2012:730), yaitu:
a. Evaluasi awal, sejak dari proses perumusan kebijakan sampai saat sebelum
dilaksanakan.
b. Evaluasi dalam proses pelaksanaan
c. Evaluasi akhir, yang dilakukan setelah selesai proses pelaksanaan kabijakan.
13. Sistem yg menjadi objek dan subjek adminkes dikenal dengan sistem
kesehatan(health system). Jelaskan!
Jawab
Sistem kesehatan (health system) adalah tatanan yang bertujuan tercapainya derajat
kesehatan yang bermutu tinggi dan merata, melalui upaya-upaya dalam tatanan
tersebut yang dilaksanakan secara efisien dan berkualitas serta terjangkau. Tujuan
ini oleh WHO dirumuskan dalam satu paduan tiga kata efficiency, equity, qulity
(EEQ). Sistem kesehatan terdiri dari dua bagian utama yang merupakan
subsitemnya yaitu Sistem Pelayanan Kesehatan (Health Service Delivery System)
dan Sistem Pendanaan Kesehatan (Health Financing System).
14. Apa yang dimaksud dengan administrasi Kesehatan dan ruang lingkupnya
Jawab
Ruang lingkup Administrasi Kesehatan adalah:
Jawab
Keamanan Pasien:
Manfaat: Memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat dari risiko dan
bahaya yang terkait dengan pelayanan kesehatan.
Implementasi: Regulasi dapat memastikan bahwa fasilitas kesehatan mematuhi
prosedur keamanan, termasuk regulasi obat dan peralatan medis.
16. Apa yang dimaksud dengan kebijakan Kesehatan dan contoh-contohnya dari 3
elemenpembagiannya
Kebijakan Kesehatan merujuk pada serangkaian tindakan, keputusan, dan strategi
yang diambil oleh pemerintah atau organisasi untuk mempromosikan, melindungi,
dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kebijakan kesehatan mencakup
berbagai bidang, termasuk pendanaan kesehatan, penyelenggaraan layanan
kesehatan, promosi kesehatan, dan peraturan dalam konteks kesehatan. Kebijakan
kesehatan dapat dibagi menjadi tiga elemen utama:
Pendanaan Kesehatan:
Definisi: Berkaitan dengan cara pemerintah atau organisasi memperoleh dan
mengalokasikan dana untuk sistem kesehatan.
Contoh Kebijakan:
Standar Kualitas Pelayanan: Menetapkan standar kualitas yang harus dipenuhi oleh
fasilitas kesehatan untuk memastikan pelayanan yang aman dan efektif.
Strategi Pencegahan Penyakit: Mengimplementasikan program pencegahan,
seperti imunisasi, skrining, dan kampanye kesehatan masyarakat untuk mengurangi
beban penyakit.
Regulasi dan Pengawasan Kesehatan:
Definisi: Melibatkan pembuatan aturan, peraturan, dan kontrol untuk memastikan
kepatuhan terhadap standar kesehatan dan keselamatan.
Contoh Kebijakan:
Jawab
Dalam konteks ekonomi, kesehatan dan pelayanan kesehatan memiliki hubungan
yang erat dengan demand dan supply. Demand for health care services terkait dengan
kebutuhan manusia untuk memperoleh kesehatan yang optimal. Sementara itu, supply
for health care services terkait dengan kemampuan pemerintah dan sektor swasta
untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai. Dalam sektor kesehatan,
demand dibedakan menjadi dua jenis, yaitu demand for health dan demand for health
care. Demand for health berkaitan dengan keinginan manusia untuk memperoleh
kesehatan yang optimal. Sementara itu, demand for health care berkaitan dengan
keinginan manusia untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Dalam teori ekonomi, demand for health care services dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu need, demand, dan wants. Need berkaitan dengan kebutuhan manusia untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Demand berkaitan dengan
kemampuan manusia untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Sementara itu, wants berkaitan dengan keinginan manusia untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang lebih dari cukup.
Implementasi dari konsep-konsep tersebut dapat dilihat dalam berbagai kebijakan
pemerintah dan sektor swasta di bidang kesehatan. Pemerintah dapat meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan mengalokasikan anggaran
yang memadai untuk sektor kesehatan. Sementara itu, sektor swasta dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan mengembangkan teknologi dan
sumber daya manusia yang memadai. Dalam konteks Indonesia, pemerintah telah
mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Beberapa kebijakan tersebut antara lain adalah Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK). Dalam sektor swasta, beberapa rumah sakit telah
mengembangkan teknologi dan sumber daya manusia yang memadai untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Jelaskan karateristik pelayanan
kesehatan yang dihubungkan dengan ekonomikesehatan
19. Jelaskan metode dan lingkup ekonomi kesehatan
Jawab
Pelayanan kesehatan memiliki beberapa karakteristik yang terkait dengan
ekonomi kesehatan. Pertama, pelayanan kesehatan bersifat intangible.
Artinya, konsumen (pasien) tidak dapat melihat, mendengar, membau,
merasakan, atau mengecap pelayanan kesehatan. Kedua, produksi dan
konsumsi pelayanan kesehatan terjadi secara bersamaan atau
inseparability. Ketiga, pelayanan kesehatan tidak dapat
diperdagangkan seperti komoditas lainnya karena kesehatan itu sendiri
diperoleh dari pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, yang
diperdagangkan adalah pelayanan kesehatan, sehingga dalam bidang
kesehatan yang disebut sebagai komoditas adalah pelayanan kesehatan.
Dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan kesehatan, asumsi
consumer’s sovereignty pada teori expected utility menemui
kegagalan. Distribusi property rights dalam pengambilan keputusan
seringkali berbeda dengan yang diasumsikan oleh analisis ekonomi.
Setiap konsumen masih memperoleh utilitas atas konsumsinya,
namun consumer’s sovereignty telah hilang, pada kasus komoditas
kesehatan penilaian dan penanggungan biaya serta manfaatnya, dan
pengambilan keputusan tidak sepenuhnya dilakukan lagi oleh
konsumen.
20. Jelaskan metode dan lingkup ekonomi kesehatan
Ekonomi kesehatan adalah disiplin ilmu ekonomi yang diterapkan pada topik
kesehatan. Tujuannya adalah untuk menggeneralisasikan aneka informasi
mengenai biayadan keuntungan dari cara-cara alternatif mencapai kesehatan dan
tujuan kesehatan. Ekonomi kesehatan mencakup beberapa aspek, antara lain:
1. Aspek produksi (Supply): Mempelajari bagaimana sumber daya kesehatan
diproduksi dan didistribusikan, termasuk tenaga kerja, obat-obatan, peralatan medis,
dan layanan kesehatan lainnya.
2. Aspek konsumsi (Demand): Mempelajari bagaimana masyarakat mengakses dan
menggunakan layanan kesehatan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaanlayanan kesehatan.
3. Analisis biaya dan manfaat: Mempelajari bagaimana biaya dan manfaat layanan
kesehatan diukur dan dievaluasi, termasuk analisis cost-effectiveness, cost-benefit,
dan cost-utility.
4. Peraturan (Regulation): Mempelajari bagaimana pemerintah mengatur dan
mengawasi layanan kesehatan, termasuk regulasi terkait harga, kualitas, dan
aksesibilitas layanan kesehatan.
5. Perencanaan (Planning): Mempelajari bagaimana layanan kesehatan direncanakan
dan dikembangkan, termasuk perencanaan sumber daya manusia, infrastruktur, dan
teknologi
SELAMAT MENGERJAKAN