Anda di halaman 1dari 17

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL TA.

2023/2024
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

Nama : M. Taufik Alfyan


NPM : 2323021
Mata Kuliah : Manajemen Administrasi Dan Kebijakan
KesehatanHari/Tanggal : Sabtu, 27 Januari 2024
Waktu : 09.00 - 11.00 (120
menit) Dosen Mata Kuliah : Dr. dr. Felix
Kasim, M.Kes

1. Jelaskan Fungsi2 manajemen menrt GR Terry


Jawab:
Manajemen adalah suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian untuk
menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya”.
Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.
a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta - fakta serta pembuatan
dan penggunaan perkiraan - perkiraan atau asumsi – asumsi untuk masa yang
akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan –
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
b. Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan
tanpa ada hubungan dengan yang lain dan tanpa menetapkan tugas - tugas
tertentu untuk masing - masing unit. Pengorganisasian ialah penentuan,
pengelompokkan, dan penyusunan macam - macam kegiatan yang dipeelukan
untuk mencapai tujuan, penempatan orang - orang (pegawai), terhadap
kegiatan - kegiatan ini, penyediaan faktor - faktor fisik yang cocok bagi
keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan
terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan
yang diharapkan.
c. Actuating (Pelaksanaan/Penggerakan)
Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok
agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan
dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha - usaha
pengorganisasian dari pihak pimpinan.
d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus
dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan, dan bila mana perlu melakukan perbaikan - perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).
Pengawasan mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali
dalam manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah
pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah atau tidak. Dengan demikian control
mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju kepada
sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

2. Jelaskan mengapa koordinasi sangat penting dalam melaksanakan program


kesehatan.
Jawab:
Koordinasi berperan sangat penting dalam kegiatan organisasi, meliputi : 1. Mencegah
terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran atau kekosongan pekerjaan. 2. Agar
pekerja dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk mencapai tujuan program
kesehatan. Tanpa adanya koordinasi, semua pihak dalam organisasi dan
manajemen program kesehatan akan bergerak sesuai dengan kepentingannya namun
terlepas dari peran aktor lainnya dalam organisasi dan peran masing- masing aktor
tersebut belum tentu untuk mencapai tujuan bersama. Koordinasi mudah diucapkan tetapi
sulit untuk dilaksanakan.

3. Jelaskan mengenai pengertian dan konsep kebijakan publik


Jawab:
Kebijakan Publik adalah suatu keputusan yang dimaksud untuk mengatasi
permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu atau untuk mencapai
tujuan tertentu yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan yang berwenang dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan negara dan pembangunan bangsa.
Hakikat kebijakan publik sebagai tindakan yang mengarah pada tujuan, ketika kita
dapat memerinci kebijakan tersebut ke dalam beberapa kategori, yaitu:
 Tuntutan kebijakan (policy demands)
Yaitu tuntutan atau desakan yang diajukan pada pejabat-pejabat pemerintah yang
dilakukan oleh aktor-aktor lain, baik swasta maupun kalangan pemerintah sendiri
dalam sistem politik untuk melakukan tindakan tertentu atau sebaliknya untuk tidak
melakukan tindakan pada suatu masalah tertentu. Tuntutan ini dapat bervariasi,
mulai dari desakan umum, agar pemerintah berbuat sesuatu hingga usulan untuk
mengambil tindakan konkret tertentu terhadap suatu masalah yang terjadi di dalam
masyarakat.
 Keputusan kebijakan (policy decisions) Adalah keputusan yang dibuat oleh para
pejabat pemerintah yang dimaksudkan untuk memberikan arah terhadap
pelaksanaan kebijakan publik. Dalam hal ini, termasuk didalamnya keputusan-
keputusan untuk menciptakan statuta (ketentuan-ketentuan dasar), ketetapan-
ketetapan, ataupun membuat penafsiran terhadap undang-undang.
 Pernyataan kebijakan (policy statements) Ialah pernyataan resmi atau penjelasan
mengenai kebijakan publik tertentu. Misalnya; ketetapan MPR, Keputusan Presiden
atau Dekrit Presiden, keputusan peradialn, pernyataan ataupun pidato pejabat
pemerintah yang menunjukkan hasrat,tujuan pemerintah, dan apa yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut
 Keluaran kebijakan (policy outputs) Merupakan wujud dari kebijakan publik yang
paling dapat dilihat dan dirasakan, karena menyangkut hal-hal yang senyatanya
dilakukan guna merealisasikan apa yang telah digariskan dalam keputusan dan
pernyataan kebijakan. Secara singkat keluaran kebijakan ini menyangkut apa yang
ingin dikerjakan oleh pemerintah.
 Hasil akhir kebijakan (policy outcomes) Adalah akibat-akibat atau dampak yang
benar-benar dirasakan oleh masyarakat, baik yang diharapkan atau yang tidak
diharapkan sebagai konsekuensi dari adanya tindakan atau tidak adanya tindakan
pemerintah dalam bidang-bidang atau masalah-masalah tertentu yang ada dalam
masyarakat.

4. Jelaskan mengenai perbedaan kebijakan, peraturan dan hukum


Jawab:
Dijelaskan secara bahasa bahwa aturan itu hasil perbuatan yang mengatur. Cara
(ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya dituruti.
Sedangakan hukum, adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Juga diartikan sebagai
Undang-Undang, peraturan, dsb, untuk mengatur pergaulan masyarakat..
Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan
atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan
pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang
paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan, dan diwujudkan secara formal
dalam bentuk peraturan.

5. Jelaskan 4 komponen public dalam suatu organisasi


Jawab:
Komponen-komponen Organisasi Ada empat komponen dari organisasi yang
dapat diingat dengan kata “WERE” (Work, Employees, Relationshipdan
Environment).
1. Work(pekerjaan) adalah fungsi yang harus dilaksanakan berasal dari sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan.
2. Employees(pegawai-pegawai) adalah setiap orang yang ditugaskan untuk
melaksanakan bagian tertentu dari seluruh pekerjaan.
3. Relationship(hubungan) merupakan hal penting di dalam organisasi. Hubungan
antara pegawai dengan pekerjaannya interaksi antara satu pegawai dengan pegawai
lainnya dan unit kerja lainnya dan unit kerja pegawai dengan unit kerja lainnya
merupakan hal-hal yang peka.
4. Environment(lingkungan) adalah komponen terakhir yang mencakup sarana fisik
dan sasaran umum di dalam lingkungan dimana para pegawai melaksanakan tugas-
tugas mereka, lokasi, mesin, alat tulis kantor, dan sikap mental
yangmerupakanfaktor-faktoryangmembentuk lingkungan.

6. Jelaskan ciri-ciri kebijakan publik


Jawab:
Ciri-ciri kebijakan publik antara lain:
 Kebijaksanaan negara lebih merupakan tindakan yang mengarah pada tujuan
daripada sebagai perilaku atau tindakan yang serba acak dan kebetulan. Kebijakan-
kebijakan negara dalam sistem-sistem politik moderen pada umumnya bukanlah
merupakan tindakan yang serba kebetulan, melainkan tindakan yang direncanakan.
 Kebijaksanaan pada hakikatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling
berkaitan dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh
pejabat-pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusankeputusan yang
berdiri sendiri.
 Kebijaksanaan bersangkut paut dengan apa yang senyatanya dilakukan pemerintah
dalam bidang-bidang tertentu.
 Kebijaaksanaan negara mungkin berbentuk positif, mungkin pula negatif. Bentuk
positif, kebijaksanaan negara mungkin akan mencakup beberapa bentuk tindakan
yang dimaksudkan untuk mempengaruhi masalah tertentu. Sementara dalam
bentuknya yang negatif, kemungkinan meliputi keputusan-keputusan pejabat-
pejabat pemerintah untuk tidak bertindak atau tidak melakukan tindakan apapun
dalam masalah-masalah dimana campur tangan pemerintah justru diperlukan.

7. Jelaskan mengenai pendekatan kebijakan publik menurut Dunn dan Wahab


Jawab:

Menurut Dunn “A policy system, or the overall institutional pattern within which
policymade, involves interrelationships among three elements : public
policies,policy stakeholders, and policy environment”. Maksudnya “system
kebijakan atau pola institusional melalui mana kebijakan dibuat,mengandung tiga
elemen yang memiliki hubungan timbal balik : kebijakan publik, pelaku
kebijakan, dan lingkungan kebijakan. hal inidapat dilihat pada gambar:

Pelaku kebijakan (Stakeholders) menurut Dunn terdiridari pembuat, pelaksana


dan kelompok sasaran kebijakan.Pembuat dan pelaksana kebijakan adalah orang,
sekelompokorang atau organisasi yang mempunyai peranan tertentu
dalamkebijakan, sebab mereka berada dalam posisi mempengaruhibaik dalam
pembuatan ataupun dalam pelaksanaan danpengawasan atas perkembangan
pelaksanaannya. Sedangkankelompok sasaran (target group) adalah orang,
sekelompokorang atau organisasi-organisasi dalam masyarakat yangperilaku atau
keadaannya ingin dipengaruhi oleh kebijakanyang bersangkutan. Kebijakan itu
sendiri adalah keputusan atas sejumlahatau serangkaian pilihan yang
berhubungan satu sama lain yangdimaksudkan untuk mencapai tujuan. Adapun
lingkungankebijakan adalah keadaan yang melatar belakangi atau peristiwayang
menyebabkan timbulnya sesuatu “isu” (masalah)kebijakan, yang mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh parapelaku kebijakan dan oleh kebijakan itu sendiri. Dengan
demikian, efektivitas suatu kebijakan publik akan dipengaruhi oleh pelaku
kebijakan, kebijakan publiknyaitu sendiri (level dan isi), dan lingkungan
kebijakan.
Dan kalau konsep-konsep yang disodorkan, bisa dicermati, kita akan memperoleh
sebuah pemahaman baru sebagai berikut:
 Pertama, bahwa fokus perhatian kita saat mempelajari/ menganalisis
kebijakan publik itu lebih pada apa yang nyata dilakukan oleh pemerintah,
dan bukan sekedar pada apa yang dipikirkan atau ingin dilakukannya.
 Kedua, harus kita bedakan secarategas antara kebijakan (policy) dan
keputusan (decision), di mana yang disebut pertama itu mengandung arti
adanya pemilihan di antara sejumblah alternative yang (dianggap) tersedia.
 Ketiga, jika kita telusuri semua kebijakan secaranormatif bersifatproblem
sloving (pemecahan masalah). Artinya, setiap kebijakan sejatinya
dimaksudkan untuk memecahkan masalah atau setidaknya mengurai
kerumitan masalah publik.

8. Jelaskan da terangkan perbedaan teori kebijakan publik, elite,


institusional, groupdan political system

Jawab:
 Elite Theory
Teori elit (Elite Theory), adalah sebuah teori yang dianggap selalu mengalir dari
atas ke bawah (top-down), yakni dari elit ke massa/rakyat; kebijakan publik itu
dengan demikian tidak akan pernah muncul dari bawah (bottom-up) atau berasal
dari tuntutan-tuntutan rakyat. Ditilik dari lensa konseptual model elit ini, maka
jelas partisipasi rakyat atau keterlibatan publik (publik involvement) dalam
proses perumusan kebijakan dan proses implementasi kebijakan publik di
abaikan. Elite theory dalah teori yang menganggap kebijakan publik di suatu
negara atau daerah dibuat oleh ruling elite. Berdasarkan nilai dan preferensi
mereka, rakyat banyak (massa) tidak mempunyai akses dalam formulasi
maupun implementasi kebijakan. Elite theory berdasarkan pada asumsi bahwa
dalam negara yang bersangkutan, sistem pemerintahannya belum didukung oleh
budaya politik yang demokratis. Secara formal mungkin sistem
pemerintahannya adalah demokratis tetapi dalam realitas belum berfungsi
dengan efektif
 Institusionalisme
Institusionalisme adalah studi kebijakan berdasarkan pendekatan formal
terhadap peranan institusi pemerintahan yang terkait dalam formulasi dan
implementasi suatu kebijakan. Misalnya, dewan perwakilan rakyat, eksekutif,
badan peradilan dan partai-partai politik. Aspek-aspek formal dari institusi-
institusi tersebut mencakup: kewenangan hukum, peraturan prosedural, fungsi-
fungsi dan kegiatan-kegiatannya. Contoh Institusionalisme : Kebijakan yang
menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama penyaluran dana dari APBN dan
APBD. Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 Amandemen ke 4 mengamanatkan bahwa
negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen
dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional. Hal ini dikuatkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor: 013/PUU-VI/2008, Pemerintah harus menyediakan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
 Group Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai produk dari
perjuangan kelompok. Kebijakan publik merupakan titik equilibrium dalam
suatu perjuangan antar kelompok. Penekanan pada bagaimana peranan political
interests group dalam proses formulasi dan implementasi kebijakan. Contoh
Group Theory : Kebijakan untuk memberikan hak istimewa kepada daerah-
daerah terntentu. Contohnya seperti : Aceh, Papua, Yogyakarta.
 Political System Theory
Adalah teori yang menganggap kebijakan publik sebagai respons sistem politik
terhadap permintaan yang muncul dalam masyarakat lingkungannya. Input dari
lingkungan berupa permintaan (demands) dan dukungan (supports). Dukungan
ini dapat dalam bentuk kepatuhan terhadap hukum, membayar pajak, memilih
dalam pemilu, dan sebagainya. Selanjutnya, kebijakan (policy) dapat
mempengaruhi masyarakat dan pada gilirannya akan mempengaruhi
permintaan baru terhadap para pembuat kebijakan. Contoh Political System
Theory : Kebijakan mengenai kantong plastik berbayar dengan harga minimal
Rp. 200,- yang akan mulai diberlakukan pada 21 Februari 2016, di 23 kota. Dua
puluh tiga kota tersebut yakni DKI Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor,
Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan,
Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, Jayapura, Malang, Pekanbaru,
Aceh, Kendari, Yogyakarta dan Tangerang Selatan.

9. Apa saja krietria isu yang bisa dijadikan kebijakan publik, terangkan.
Jawab:
Berikut beberapa dari keriteria yang penting untuk dijadikan agenda
kebijakan publik :
 Isu tersebut telah mencapai suatu titik kritis tertentu, sehingga ia praktis
tidak lagi bisa diabaikan begitu saja, atau ia telah dipersepsikan sebagai
suatu ancaman serius yang jika tak segera diatasi justru akan
menimbulkan luapan krisis baru yang jauh lebih hebat di massa datang.
 Isu tersebut telah mencapai tingkat partikularitas tertentu yang dapat
menimbulkan dampak (impact) yang bersifat dramatik.
 Isu tersebut menyangkut emosi tertentu dilihat dari sudut kepentingan
orang banyak, bahkan umat manusia pada umumnya, dan mendapat
dukungan berupa liputan media masa yang luas.
 Isu tersebut menjangkau dampak yang amat luas.
 Isu tersebut mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan (legitimasi)
dalam masyarakat.
 Isu tersebut menyangkut suatu persoalan yang fasionabel, di mana
posisinya sulit untuk dijelaskan tapi mudah dirasakan kehadirannya.
 Untuk kepentingan penelitian penulis akan menggunakan dua dari
keenam kriteria isu yang dapat dijadikan agenda seting yaitu Isu
tersebut menjangkau dampak yang amat luas dan Isu tersebut
mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan (legitimasi) dalam
masyarakat.

Kriteria-kriteria ini memiliki derajat kredibilitas dan makna ilmiah yang


cukup tinggi, dari beberapa kriteria ini dapat dijadikan sebagai tolak
ukur kerangka acuan dalam menentukan identifikasi masalah dalam
pembuatan kebijkan. Peroses pembuatan kebijakan harus memiliki
alasan yang kuat, setidaknya masalah yang nantinya akan di angkat
menjadi agenda kebijakan harus memiliki tingkat rasioalitas yang kuat.

10. terangkan proses kebijakan publik dari segi input, proses, output dan outcome
Jawab:
1. Input, yaitu masukan yang diperlukan untuk pelaksanaan
kebijakan. Untuk itu perlu dikembangkan instrument yang
meliputi aspek-aspek:
a. Sumber Daya Manusia
b. Sarana dan prasarana
c. Sosialisasi
2. Proses, yaitu bagaimana sebuah kebijakan diwujudkan dalam
pelayanan langsung kepada masyarakat. proses ini termasuk
didalamnya adalah prosedur, mekanisme dan sanksi yang
berlaku. Untuk itu dikembangkan instrument dengan aspek-
aspek:
a. Kejelasan
b. Kemudahan
c. Transparansi
d. Kepastian
3. Output, yaitu perwujudan nyata atau hasil pelaksanaan
kebijakan publik dan seringkali beruda benda. Outpun
kebijakan dapat diartikan apa yang telah dikerjakan oleh
pemerintah atau hasil kebijakan yang dapat dititik beratkan
pada masalah-masalah. Apakalah pelaksanaan kebijakan
menghasilkan produk sesuai dengan yang ditetapkan. Untuk
itu dikembangkan instrument dengan aspek-aspek sebagai
berikut:
a. Hasil pelayanan
b. Mutu pelayanan
4. Outcome, yaitu apakah suatu pelaksanaan kebijakan
berdampak nyata terhadap suatu kelompok sasaran sesuai
dengan tujuan kebijakan atau konsekuensi yang timbul dari
suatu kebijakan Untuk itu dikembangkan instrument dengan
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Ada atau tidak target sasaran
b. Dampak terhadap PAD
c. Dampak terhadap lingkungan39.
11. Terangkan mengenai kriteria melakukan evaluasi kebijakan publik
Jawab;
Bagian akhir dari suatu proses kebijakan yang dipandang sebagai pola aktivitas
yang berturut adalah evaluasi kebijakan. Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah harus dinilai apakah kebijakan tersebut telah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan atau tidak. Evaluasi kebijakan sebenarnya juga membahas persoalan
perencanaan, isi, implementasi, dan tentu saja efek atau pengaruh dari kebijakan
itu sendiri. Evaluasi dilakukan karena tidak semua program kebijakan publik
meraih hasil yang diinginkan. Seringkali terjadi kebijakan publik meraih maksud
atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, evaluasi kebijakan
ditujukan untuk melihat sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui
apakah kebijakan publik yang telah dijalankan meraih dampak yang diinginkan.
Lebih singkat evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menilai
“manfaat” suatu kebijakan.
Evaluasi kebijakan merupakan langkah terakhir dalam proses suatu kebijakan.
Evaluasi secara lengkap mengandung tiga pengertian menurut Dunn dalam Riant
Nugraho (2012:730), yaitu:
a. Evaluasi awal, sejak dari proses perumusan kebijakan sampai saat sebelum
dilaksanakan.
b. Evaluasi dalam proses pelaksanaan
c. Evaluasi akhir, yang dilakukan setelah selesai proses pelaksanaan kabijakan.

12. Terangkan 7 faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan publik di Indonesia


Jawab
Pembuatan kebijakan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal pemting yang turut
diwaspadai dan selanjutnya dapat diantisipasi adalah dalam pembuatan kebijakan
sering terjadi kesalahan umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan
kebijakan adalah:
a) Adanya pengaruh tekanan-tekanan dari luar Tidak jarang pembuat kebijakan
harus memenuhi tuntutan dari luar atau membuat kebijakan adanya tekanan-
tekanan dari luar.
b) Adanya pengaruh kebiasaan lama Kebiasaan lama organisasi yang
sebagaimana dikutip oleh Nigro disebutkan dengan istilah sunk cost, seperti
kebiasaan investasi modal yang hingga saat ini belum professional dan terkadang
amat birikratik, cenderung akan diikuti kebiasaan itu oleh para administrator,
meskipun keputusan/kebijakan yang berkaitan dengan hak tersebut dikritik,
karena sebagai suatu yang salah dan perlu diubah. Kebiasaan lama tersebut sering
secara terus-menerus pantas untuk diikuti, terlebih kalau suatu kebijakan yang
telah ada tersebut dipandang memuaskan.
c) Adanya pengaruh sifat-sifat pribadi Berbagai keputusan/kabijakan yang dibuat
oleh para pembuat keputusan/kebijakan banyak dipengaruhi oleh sifat-sifat
pribadinya. Sifat pribadi merupakan faktor yang berperan besar dalam penentuan
keputusan/kebijakan.
d) Adanya pengaruh dari kelompok luar Lingkungan sosial dari para pembuat
keputusan/kebijakan juga berperan besar.
e) Adanya pengaruh keadaan masa lalu
Maksud dari faktor ini adalah bahwa pengalaman latihan dan pengalaman sejarah
pekerjaan yang terdahulu berpengaruh pada pembuatan kebijakan/keputusan.
Misalnya,orang mengkhawatirkan pelimpahan wewenang yang dimilikinya
kepada orang lain karena khawatir disalahgunakan

13. Sistem yg menjadi objek dan subjek adminkes dikenal dengan sistem
kesehatan(health system). Jelaskan!

Jawab
Sistem kesehatan (health system) adalah tatanan yang bertujuan tercapainya derajat
kesehatan yang bermutu tinggi dan merata, melalui upaya-upaya dalam tatanan
tersebut yang dilaksanakan secara efisien dan berkualitas serta terjangkau. Tujuan
ini oleh WHO dirumuskan dalam satu paduan tiga kata efficiency, equity, qulity
(EEQ). Sistem kesehatan terdiri dari dua bagian utama yang merupakan
subsitemnya yaitu Sistem Pelayanan Kesehatan (Health Service Delivery System)
dan Sistem Pendanaan Kesehatan (Health Financing System).
14. Apa yang dimaksud dengan administrasi Kesehatan dan ruang lingkupnya
Jawab
Ruang lingkup Administrasi Kesehatan adalah:

 Mencakup semua fungsi administrasi yaitu: perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, penganggaran, pengawasan, evaluasi, penilaian, dll.

 Mencakup semua pelayanan kesehatan, berdasarkan sifatnya –


promotif/peningkatan kesehatan, – preventif/kesehatan pencegahan, –
kuratif/pengobatan, rehabilitatif/pemulihankesehatan) berdasarkan bentuknya –
pelayananperseorangan – pelayanan kesehatan masyarakat • dengan sasaran adalah
individu, keluarga, kelompok,dan masyarakat

15. Apa manfaat administrasi dan kebijakan Kesehatan berkaitan dengan


regulasi bidangKesehatan

Jawab

1. Berikut adalah beberapa manfaat yang terkait:

 Pengaturan dan Pengendalian Kualitas:


Manfaat: Membantu memastikan bahwa pelayanan kesehatan dan produk
kesehatan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Implementasi: Melalui peraturan dan pengawasan, administrasi dan kebijakan
kesehatan dapat menetapkan standar untuk praktik klinis, keamanan pasien, dan
kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

 Keamanan Pasien:
Manfaat: Memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat dari risiko dan
bahaya yang terkait dengan pelayanan kesehatan.
Implementasi: Regulasi dapat memastikan bahwa fasilitas kesehatan mematuhi
prosedur keamanan, termasuk regulasi obat dan peralatan medis.

 Keadilan dan Akses Kesehatan:


Manfaat: Mendorong distribusi yang adil dan akses yang setara terhadap layanan
kesehatan.
Implementasi: Kebijakan kesehatan dapat merumuskan aturan untuk mengatasi
ketidaksetaraan dalam akses kesehatan, seperti program asuransi kesehatan
universal atau subsidi untuk kelompok rentan.

 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan:


Manfaat: Mendorong pencegahan penyakit dan promosi kesehatan melalui regulasi
terkait lingkungan, vaksinasi, dan edukasi kesehatan.
Implementasi: Melalui aturan dan kebijakan, administrasi kesehatan dapat
mendukung inisiatif pencegahan penyakit, seperti kampanye vaksinasi, larangan
merokok di tempat umum, dan program promosi kesehatan.

 Efisiensi dan Keterjangkauan:


Manfaat: Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya dan memastikan
keterjangkauan layanan kesehatan.
Implementasi: Regulasi dapat membatasi praktik-praktik yang tidak efisien,
mendorong persaingan yang sehat, dan mengelola biaya layanan kesehatan untuk
menjaga keterjangkauan.

 Tanggung Jawab dan Akuntabilitas:


Manfaat: Membangun tanggung jawab dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan
layanan kesehatan.
Implementasi: Aturan dan regulasi dapat mengatur standar etika, tanggung jawab,
dan akuntabilitas profesi kesehatan, memastikan bahwa praktisi kesehatan
bertindak sesuai dengan norma dan standar.

 Penelitian dan Pengembangan:


Manfaat: Mendorong penelitian dan pengembangan inovasi di bidang kesehatan.
Implementasi: Kebijakan kesehatan dapat memberikan dukungan dan insentif bagi
penelitian medis dan pengembangan teknologi kesehatan baru.
Dengan adanya administrasi dan kebijakan kesehatan yang baik, regulasi dapat
membentuk lingkungan kesehatan yang aman, adil, dan efisien, yang
menguntungkan masyarakat secara keseluruhan.

16. Apa yang dimaksud dengan kebijakan Kesehatan dan contoh-contohnya dari 3
elemenpembagiannya
Kebijakan Kesehatan merujuk pada serangkaian tindakan, keputusan, dan strategi
yang diambil oleh pemerintah atau organisasi untuk mempromosikan, melindungi,
dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kebijakan kesehatan mencakup
berbagai bidang, termasuk pendanaan kesehatan, penyelenggaraan layanan
kesehatan, promosi kesehatan, dan peraturan dalam konteks kesehatan. Kebijakan
kesehatan dapat dibagi menjadi tiga elemen utama:

 Pendanaan Kesehatan:
Definisi: Berkaitan dengan cara pemerintah atau organisasi memperoleh dan
mengalokasikan dana untuk sistem kesehatan.
Contoh Kebijakan:

 Asuransi Kesehatan Universal: Menerapkan program asuransi kesehatan yang


mencakup seluruh populasi untuk memastikan akses yang adil dan terjangkau
terhadap layanan kesehatan.

 Anggaran Kesehatan: Menetapkan alokasi dana untuk sektor kesehatan dalam


anggaran negara untuk memastikan keberlanjutan layanan kesehatan.

 Prestasi dan Organisasi Pelayanan Kesehatan:


Definisi: Terkait dengan bagaimana layanan kesehatan diselenggarakan, diatur,
dan disampaikan kepada masyarakat.
Contoh Kebijakan:

 Standar Kualitas Pelayanan: Menetapkan standar kualitas yang harus dipenuhi oleh
fasilitas kesehatan untuk memastikan pelayanan yang aman dan efektif.
Strategi Pencegahan Penyakit: Mengimplementasikan program pencegahan,
seperti imunisasi, skrining, dan kampanye kesehatan masyarakat untuk mengurangi
beban penyakit.
Regulasi dan Pengawasan Kesehatan:
Definisi: Melibatkan pembuatan aturan, peraturan, dan kontrol untuk memastikan
kepatuhan terhadap standar kesehatan dan keselamatan.
Contoh Kebijakan:

 Regulasi Obat dan Makanan: Menerapkan persyaratan dan pengawasan terhadap


produksi, distribusi, dan konsumsi obat-obatan dan makanan untuk melindungi
masyarakat dari risiko kesehatan.
Pengawasan Lingkungan Kesehatan: Menetapkan aturan dan kontrol terkait polusi
udara, air, dan tanah untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah
penyakit.
Contoh-contoh tersebut mencerminkan berbagai aspek kebijakan kesehatan yang
dapat mempengaruhi akses, kualitas, dan keamanan layanan kesehatan, serta upaya
pencegahan dan regulasi untuk melindungi kesehatan masyarakat. Implementasi
kebijakan kesehatan yang efektif dapat memberikan dampak positif pada
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

17. Jelaskan hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia


Jawab
Berikut adalah hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia dari tingkat
tertinggi hingga tingkat terendah:
Undang-Undang (UU)
Keterangan: Undang-Undang adalah produk hukum yang dibuat oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan disahkan oleh Presiden. UU memiliki kekuatan
hukum tertinggi di dalam sistem hukum Indonesia.
Peraturan Pemerintah
Keterangan: Peraturan Pemerintah adalah produk hukum yang dikeluarkan oleh
Presiden sebagai pelaksanaan Undang-Undang. PP mengatur lebih rinci
ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam UU.

Peraturan Presiden (Perpres)


Keterangan: Peraturan Presiden dikeluarkan oleh Presiden dan mengatur tentang
pelaksanaan UU atau PP yang bersifat lebih teknis.

Peraturan Menteri (Permen)


Keterangan: Peraturan Menteri merupakan produk hukum yang dikeluarkan oleh
menteri yang membidangi suatu urusan pemerintahan untuk melaksanakan PP
atau Perpres.
Peraturan Daerah (Perda)
Keterangan: Peraturan Daerah dikeluarkan oleh DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah) atau DPRD Provinsi dan mengatur urusan yang menjadi kewenangan
daerah.
Peraturan Bupati/Walikota (Perbup/Perwali)
Keterangan: Peraturan Bupati atau Walikota dikeluarkan untuk melaksanakan Perda di
tingkat kabupaten atau kota.
Keputusan Menteri (Kepmen)
Keterangan: Keputusan Menteri adalah produk hukum yang dikeluarkan oleh
menteri dan bersifat teknis operasional.

Keputusan Direktur Jenderal (Keputusan Dirjen)


Keterangan: Keputusan Direktur Jenderal dikeluarkan oleh pejabat tinggi di tingkat
direktorat jenderal dan bersifat lebih teknis terkait dengan tugas dan fungsi direktorat
jenderal tersebut
18. Jelaskan hubungan kesehatan dengan ekonomi dari segi need, demand
dan wantsdengan implementasinya

Jawab
Dalam konteks ekonomi, kesehatan dan pelayanan kesehatan memiliki hubungan
yang erat dengan demand dan supply. Demand for health care services terkait dengan
kebutuhan manusia untuk memperoleh kesehatan yang optimal. Sementara itu, supply
for health care services terkait dengan kemampuan pemerintah dan sektor swasta
untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai. Dalam sektor kesehatan,
demand dibedakan menjadi dua jenis, yaitu demand for health dan demand for health
care. Demand for health berkaitan dengan keinginan manusia untuk memperoleh
kesehatan yang optimal. Sementara itu, demand for health care berkaitan dengan
keinginan manusia untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Dalam teori ekonomi, demand for health care services dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu need, demand, dan wants. Need berkaitan dengan kebutuhan manusia untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Demand berkaitan dengan
kemampuan manusia untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Sementara itu, wants berkaitan dengan keinginan manusia untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang lebih dari cukup.
Implementasi dari konsep-konsep tersebut dapat dilihat dalam berbagai kebijakan
pemerintah dan sektor swasta di bidang kesehatan. Pemerintah dapat meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan mengalokasikan anggaran
yang memadai untuk sektor kesehatan. Sementara itu, sektor swasta dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan mengembangkan teknologi dan
sumber daya manusia yang memadai. Dalam konteks Indonesia, pemerintah telah
mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Beberapa kebijakan tersebut antara lain adalah Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK). Dalam sektor swasta, beberapa rumah sakit telah
mengembangkan teknologi dan sumber daya manusia yang memadai untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Jelaskan karateristik pelayanan
kesehatan yang dihubungkan dengan ekonomikesehatan
19. Jelaskan metode dan lingkup ekonomi kesehatan
Jawab
Pelayanan kesehatan memiliki beberapa karakteristik yang terkait dengan
ekonomi kesehatan. Pertama, pelayanan kesehatan bersifat intangible.
Artinya, konsumen (pasien) tidak dapat melihat, mendengar, membau,
merasakan, atau mengecap pelayanan kesehatan. Kedua, produksi dan
konsumsi pelayanan kesehatan terjadi secara bersamaan atau
inseparability. Ketiga, pelayanan kesehatan tidak dapat
diperdagangkan seperti komoditas lainnya karena kesehatan itu sendiri
diperoleh dari pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, yang
diperdagangkan adalah pelayanan kesehatan, sehingga dalam bidang
kesehatan yang disebut sebagai komoditas adalah pelayanan kesehatan.
Dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan kesehatan, asumsi
consumer’s sovereignty pada teori expected utility menemui
kegagalan. Distribusi property rights dalam pengambilan keputusan
seringkali berbeda dengan yang diasumsikan oleh analisis ekonomi.
Setiap konsumen masih memperoleh utilitas atas konsumsinya,
namun consumer’s sovereignty telah hilang, pada kasus komoditas
kesehatan penilaian dan penanggungan biaya serta manfaatnya, dan
pengambilan keputusan tidak sepenuhnya dilakukan lagi oleh
konsumen.
20. Jelaskan metode dan lingkup ekonomi kesehatan
Ekonomi kesehatan adalah disiplin ilmu ekonomi yang diterapkan pada topik
kesehatan. Tujuannya adalah untuk menggeneralisasikan aneka informasi
mengenai biayadan keuntungan dari cara-cara alternatif mencapai kesehatan dan
tujuan kesehatan. Ekonomi kesehatan mencakup beberapa aspek, antara lain:
1. Aspek produksi (Supply): Mempelajari bagaimana sumber daya kesehatan
diproduksi dan didistribusikan, termasuk tenaga kerja, obat-obatan, peralatan medis,
dan layanan kesehatan lainnya.
2. Aspek konsumsi (Demand): Mempelajari bagaimana masyarakat mengakses dan
menggunakan layanan kesehatan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaanlayanan kesehatan.
3. Analisis biaya dan manfaat: Mempelajari bagaimana biaya dan manfaat layanan
kesehatan diukur dan dievaluasi, termasuk analisis cost-effectiveness, cost-benefit,
dan cost-utility.
4. Peraturan (Regulation): Mempelajari bagaimana pemerintah mengatur dan
mengawasi layanan kesehatan, termasuk regulasi terkait harga, kualitas, dan
aksesibilitas layanan kesehatan.
5. Perencanaan (Planning): Mempelajari bagaimana layanan kesehatan direncanakan
dan dikembangkan, termasuk perencanaan sumber daya manusia, infrastruktur, dan
teknologi

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai