Anda di halaman 1dari 36

Pencegahan Penyakit

SUSANA SETYOWATI, S.ST.MPH


KONSEP DASAR
 Pencegahan  mengambil tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian
 Peran epidemiologi dalam pencegahan:
 identifikasi faktor risiko yang dapat
dimodifikasi  konsep dasar penyakit
 upaya pencegahan sesuai dengan riwayat
alamiah penyakit  r a p
Pencegahan penyakit adalah

 Tindakan yang ditujukan untuk mencegah,


menunda, mengurangi, membasmi,
mengeliminasi penyakit dan kecacatanm dgn
menerapkan sebuah atau sejumlah
intervensi yg telah dibuktikan efektif.
(Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001).
Pengertian
 Pencegahan penyakit adalah upaya
mengarahkan sejumlah kegiatan untuk
melindungi klien dari ancaman kesehatan
potensial.
 pencegahan penyakit adalah upaya
mengekang perkembangan penyakit,
memperlambat kemajuan penyakit, dan
melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh
yang lebih membahayakan.
Macam Macam Tindakan Pencegahan
Penyakit
Lima pola untuk mencegah penyakit:
1.    Pola olah raga yang teratur sesuai berat
badan dan jenjang usia . yoga sangat
disarankan bagi orang-orang yang berusia di
atas 30 tahun
2.    Pola pikiran positif (manejemen pikiran)
agar terhindar dari stress
3.    Pola hidup sehat dan seimbang
4.    Pola istirahat yang cukup
5.    Pola bernapas dalam yang benar dan teratur
Tahap-Tahap Pencegahan
Penyakit
Empat tahapan itu (Rossenberg, Mercy
and Annest, 1998) ialah:
1. surveillance.
2. Identifikasi faktor resiko
3. evaluasi intervensi
4. implementasi dalam skala besar
Tujuan Pencegahan penyakit
1. Mencegah timbulnya penyakit
untuk mempertahankan kondisi yang positif yang dapat
melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatannya
yang sudah baik.
2. Mencegah tidak berlanjut / parah
untuk mengurangi incidence dengan mengontrol penyebab dan
faktor-faktor risiko. Misalnya : penggunaan kondom dan
jarum suntik disposable pada pencegahan infeksi HIV,
imunisasi dll.
3. Mencegah / mengurangi cacat
bertujuan untuk mengurangi komplikasi penting pada
pengobatan dan membuat penderita cocok dengan situasi yang
tak dapat disembuhkan. Misal pada rehabilitasi pasien
Poliomyelitis,
Riwayat alamiah penyakit dan
tingkat pencegahan
 Periode prepatogenesis
 Tingkat pencegahan primer
 Promosi kesehatan
 Perlindungan khusus
 Periode patogenesis
 Tingkat pencegahan sekunder
 Diagnosis dini dan pengobatan segera
 Pembatasan ketidakmampuan (disability)
 Tingkat pencegahan tersier
 Rehabilitasi
Tahap Pencegahan
 Tingkat pencegahan disesuaikan dengan
riwayat alamiah penyakit:
1. Pencegahan Primordial
 Tujuan: menghindari terbentuknya pola hidup
sosial ekonomi dan kultural yang diketahui
mempunyai kontribusi untuk meningkatkan
risiko penyakit
 Pencegahan primordial yang efektif
memerlukan adanya peraturan yang ketat dari
pemerintah
Contoh:
Pencegahan primordial
 Fase penyakit
 Misal: Kondisi yang mengarah penyebab
penyakit jantung koroner
 Target
 Populasi
 kelompok terseleksi
2. Pencegahan Primer
 Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses
penyakit belum mulai (pd periode pre-
patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi
proses penyakit
 Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan cara
mengendalikan penyebab penyakit dan faktor
risikonya
 Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata
rantai infeksi “agent – host - environment”
LANJUTAN ………
 Terdiri dari:
1. Health promotion
2. Specific protection
 Dilakukan melalui 2 strategi: populasi dan
individu
CONTOH :
Pencegahan primer
 Fase penyakit
 Faktor-faktor penyebab khusus
 Target
 Total populasi
 kelompok terseleksi
 Individu sehat
Tingkat pencegahan primer
1. Promosi kesehatan
 Pendidikan kesehatan, penyuluhan
 Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
 Penyediaan perumahan yg sehat
 Rekreasi yg cukup
 Pekerjaan yg sesuai
 Konseling perkawinan
 Genetika
 Pemeriksaan kesehatan berkala
Tingkat pencegahan primer

2. Perlindungan khusus
 Imunisasi
 Kebersihan perorangan
 Sanitasi lingkungan
 Perlindungan thdp kecelakaan akibat kerja
 Penggunaan gizi tertentu
 Perlindungan terhadap zat yang dapat
menimbulkan kanker
 Menghindari zat-zat alergenik
3. Pencegahan Sekunder
 Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit sudah berlangsung namun
belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis
awal) dengan tujuan proses penyakit tidak
berlanjut
 Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut
dan mencegah komplikasi
 Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian
pengobatan (yang tepat)
Contoh:
Pencegahan sekunder
 Fase penyakit
 tahap dini penyakit
 Target
 pasien
Tingkat pencegahan sekunder
 Diagnosis dini dan pengobatan segera
 Penemuan kasus (individu atau masal)
 Skrining
 Pemeriksaan khusus dengan tujuan
 Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
 Mencegah penyebaran penyakit menular
 Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
 Memperpendek masa ketidakmampuan
 Pengobatan yang cukup untuk menghentikan
proses penyakit
 mencegah komplikasi yg lebih parah
 Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi
ketidakmampuan dan mencegah kematian
Contoh
 PMS  kultur rutin bakteriologis utk
infeksi asimtomatis pd kelompok risti
 Sifilis  tes serologis utk infeksi preklinis
pd kelompok risti
 Kanker leher rahim  hapusan pap
 Kanker payudara  skrining dgn
mammografi
4. Pencegahan Tersier
 Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit
sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan
tujuan untuk mencegah cacad dan mengembalikan
penderita ke status sehat
 Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan,
memperkecil penderitaan dan membantu penderita-
penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap
kondisi yang tidak dapat diobati lagi
 Terdiri dari:
1. Disability limitation
2. Rehabilitation
Pencegahan tersier
 Fase penyakit
 penyakit tahap lanjut (pengobatan dan
rehabilitasi)
 Target
 pasien
Tingkat pencegahan tersier
 Rehabilitasi
 Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga
fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya
 Pendidikan pada masyarakat dan
industriawan agar menggunakan mereka
yang telah direhabilitasi
Tingkat pencegahan tersier

 Rehabilitasi
 Penempatan secara selektif
 Mempekerjakan sepenuh mungkin
 Terapi kerja di Rumah Sakit
 Menyediakan tempat perlindungan khusus
Contoh
 Peny vaskuler diabetik pd kaki 
perawatan kaki (podiatric cure) rutin
pasien diabetes
 Fraktura & cedera  memasang rel
pegangan tangan (handrails) di rumah
orang yg mudah jatuh
 Ulserasi kulit kronis  penyediaan matras
khusus utk penyandang cacat berat
Program kesehatan yang berkaitan dalam
peningkatan status Kesehatan Ibu dan Anak
 Program kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pengertian
Kesehatan ibu dan anak adalah program yang
meliputi pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu dengan komplikasi
kebidanan, Keluarga Berencana (KB), Bayi
Baru Lahir (BBL), BBL dengan komplikasi,
bayi dan balita, remaja dan lansia.
b. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan
Anak
1. Menurunkan kematian (mortality) dan
kejadian sakit (morbidity) di kalangan ibu,
kegiatan program ini ditujukan untuk
menjaga kesehatan ibu selama kehamilan
bersalin dan menyusui.
2. Meningkatkan kesehatan anak melalui
pemantauan status gizi dan pencegahan
sedini mungkin berbagai penyakit yang bisa
di cegah dengan imunisasi dasar sehingga
anak dapat tumbuh dan berkembang
secaraoptimal.
c. Target Program Kesehatan Ibu dan
Anak
Target program adalah meningkatnya ketersediaan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
bermutu bagi seluruh masyarakat pada tahun 2014
dalam program gizi serta kesehatan ibu dan anak
yaitu :
 Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal Care (K1)
sebesar 100%.
 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
sebesar 90%
 Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%.
 Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan
neonatal pertama (KN1) sebesar 90% dan KN
Lengkap (KN1, KN2, dan KN3) sebesar 88%.
 Pelayanan kesehatan anak Balita sebesar 85%.
LANJUTAN ………
 Balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang/balita
seluruhnya (D/S) sebesar 85%).
 ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%.
 Rumah Tangga yang mengonsumsi Garam Beryodium sebesar 90%.
 Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85% dan Balita
usia 6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitamin A sebanyak 85%.
 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap kepada bayi 0-11 bulan sebesar 90
%.
 Penguatan Imunisasi Rutin melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi
Nasional (GAIN) UCI, sehingga desa dan kelurahan dapat mencapai
Universal Child Immunization (UCI) sebanyak 100%.
 Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam
mendukung terwujudnya Desa dan Kelurahan Siaga aktif sebesar 80%
d. Strategi Program Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA)
Strategi Promosi Peningkatan KIA serta
percepatan penurunan AKI dan AKB adalah
melalui Advokasi, Bina Suasana dan
Pemberdayaan Masyarakat yang didukung
oleh Kemitraan.
e. Ruang Lingkup Program KIA

Ruang lingkup kegiatan KIA terdiri dari


kegiatan pokok dan integratif. Integratif
adalah kegiatan program lain (Misalnya
kegiatan imunisasi merupakan kegiatan
pokok P2M) yang dilaksanakan pada
program KIA karena sasaran penduduk
program P2M juga menjadi sasaran program
KIA.
f. Komponen Program
Kesehatan yang Terkait dalam
Peningkatan Status Kesehatan
Ibu dan Anak
Komponen yang terkait antara lain :
a. Upaya KB
b. Upaya perbaikan gizi
PEMELIHARAAN
KESEHATAN PADA IBU
 Pemeliharaan Kesehatan pada Remaja Calon Ibu
 Perkawinan yang Sehat
 Keluarga Sehat
 Sistem Reproduksi dan Masalahnya
 Penyakit yang Berpengaruh terhadap Kehamilan dan
Persalinan, atau  Sebaliknya
 Sikap dan Perilaku pada Masa Kehamilan dan Persalinan
 Pemeliharaan dan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil
 Pertolongan Persalinan di Rumah
 Asuhan Masa Nifas dan Pasca Salin
 Rujukan
 Akses Pelayanan Kesehatan Ibu
PELAYANAN KESEHATAN
PADA ANAK
 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
 Pelayanan Kesehatan Anak Balita
PEMELIHARAAN
KESEHATAN IBU HAMIL
 Memperhatikan Nutrisi Gizi Ibu Hamil
 Menjaga Kebersihan Lingkungan Ibu Hamil
 Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan dan
Persalinan.
 Melakukan Vaksinasi Dalam Masa Kehamilan.
 Pemeriksaan Kesehatan Kehamilan Secara Rutin.
SELAMAT BELAJAR ………………….

Anda mungkin juga menyukai