Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 1

Anggota
Ani Susyanti
Frida Mardiyah
Muhammad Ilyas
Shofy Salsabila

KONSEP PENCEGAHAN
DAN IMUNISASI

Pencegahan Penyakit adalah


tindakan yang ditujukan untuk
mencegah, menunda, mengurangi,
membasmi, mengeliminasi penyakit
dan kecacatan dengan menerapkan
sebuah atau sejumlah intervensi
yang telah dibuktikan efektif.

1. Periode prepatogenesis
a) Tingkat pencegahan primer
Promosi kesehatan
Perlindungan khusus
2. Periode patogenesis
a) Tingkat pencegahan sekunder
Diagnosis dini dan pengobatan segera
Pembatasan ketidakmampuan (disability)
b) Tingkat pencegahan tersier
Rehabilitasi

PERIODE PREPATOGENESIS
A) PENCEGAHAN PRIMER
Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit
belum mulai (pada periode pre-patogenesis) dengan tujuan agar
tidak terjadi proses penyakit
Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan cara
mengendalikan penyebab penyakit dan faktor risikonya. Upaya
yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi agent
host - environment Terdiri dari:
Promosi Kesehatan ( Health promotion )
Perlindungan Khusus ( Specific protection )

1) Promosi Kesehatan( Health promotion )


a. Pendidikan kesehatan, penyuluhan
b. Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
c. Penyediaan perumahan yg sehat
d. Rekreasi yg cukup
e. Pekerjaan yg sesuai
f. Konseling perkawinan
g. Genetika
h. Pemeriksaan kesehatan berkala

2) Perlindungan khusus ( Health promotion )


a. Imunisasi
b. Kebersihan perorangan
c. Sanitasi lingkungan
d. Perlindungan thdp kecelakaan akibat kerja
e. Penggunaan gizi tertentu
f. Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan kanker
g. Menghindari zat-zat alergenik

IMUNISASI
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak
diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu
penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu
penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit lain
(Notoatmodjo, 2007).
imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh
agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu

a. Manfaat Imunisasi
Menurut Departemen Kesehatan (2004),manfaat imunisasi :
Untuk anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan
keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya menjalani
masa kanak-kanak yang nyaman.
Untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat, dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara.

b. Jenis Imunisasi
Jenis Imunisasi dibagi menjadi 2 :
1. Imunisasi Aktif : pemberian zat sebagai antigen, diperoleh
setelah orang sembuh dari penyakit tertentu
2. Imunisasi Pasif : pemberian zat (imunoglobulin), diperoleh
dari ibunya melalui plasenta. Ibu yang telah memperoleh
kekebalan terhadap penyakit tertentu misalnya campak,
malaria dan tetanus

C. Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi


-

Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)


Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus)
Imunisasi Polio
Imunisasi Campak
Imunisasi Hepatitis B

d. Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi


No

Umur Bayi

Jenis Imunisasi

1. 7 hari

Hepatitis B (HB) 0

2. 1 bulan

BCG, Polio 1

3. 2 bulan

DPT/Hepatitis B 1, Polio 2

4. 3 bulan

DPT/Hepatitis B 2, Polio 3

5. 4 bulan

DPT/Hepatitis B 3, Polio 4

6. 9 bulan

Campak

Sumber : Depkes, 2009

B. PENCEGAHAN SEKUNDER

PERIODE PATOGENESIS

Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses


penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda/gejala
sakit (patogenesis awal)
Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan
mencegah komplikasi
Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan
(yang tepat)

1) Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and


prompt treatment)
a. Penemuan kasus (individu atau masal)
b. Skrining
c. Pemeriksaan khusus dengan tujuan
Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
Mencegah penyebaran penyakit menular
Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
Memperpendek masa ketidakmampuan
d. Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit
e. mencegah komplikasi dan sekuele yg lebih parah
f. Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi ketidakmampuan
dan mencegah kematian

C. PENCEGAHAN TERSIER

PERIODE PATOGENESIS

Adalah Pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit


sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan untuk
mencegah cacat dan mengembalikan penderita ke status sehat
Tujuan: untuk mencegah cacat dan mengembalikan penderita
ke status sehat
Terdiri dari: Rehabilitation

1) Rehabilitasi
a. Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
b. Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar
menggunakan mereka yang telah direhabilitasi
c. Penempatan secara selektif
d. Mempekerjakan sepenuh mungkin
e. Terapi kerja di Rumah Sakit
f. Menyediakan tempat perlindungan khusus

SWAMEDIKASI

SWAMEDIKASI ( pengobatan sendiri ) adalah perilaku untuk


mengatasi sakit ringan sebelum mencari pertolongan ke
petugas atau fasilitas kesehatan. >60% dari anggota
masyarakat melakukan swamedikasi, dan 80% di antaranya
mengandalkan obat modern.
Berdasarkan permekes No.919/MENKES/PER/X/1993,
swamedikasi adalah upaya seseorang dalam mengobati
gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter
terlebih dahulu.

a. 5 Komponen Informasi Yang di perlukan untuk


Swamedikasi
1) pengetahuan tentang kandungan aktif obat (isinya apa?)
2) indikasi (untuk mengobati apa?)
3) dosage (seberapa banyak? seberapa sering?)
4) effek samping
5) kontra indikasi (siapa/ kondisi apa yang tidak boleh minum
obat itu?).

b. Kriteria Obat Yang Digunakan


Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat
yang dapat diserahkan tanpa resep:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil,
anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan
risiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
5. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya
tinggi di IndonesiaNpengobatan sendiri

c. Jenis obat yang digunakan


1. Tanpa resep dokter :
- Obat bebas tak terbatas : tanda lingkaran hitam, dasar hijau
- Obat bebas terbatas : tanda lingkaran hitam, dasar biru
2. Obat Wajib Apotek (OWA) Merupakan obat keras tanpa
resep dokter, tanda: lingkaran hitam, dasar merah
3. suplemen makanan

d. Syarat suatu obat swamedikasi :


a)Obat harus aman,kualitas dan efektif,
b) Obat yang digunakan harus punya indikasi, dosis, bentuk
sediaan yang tepat,
c) Obat yang diserahkan harus disertai informasi yang jelas dan
lengkap.

d. Faktor yang menyebabkan meningkatnya


swamedikasi
- Perkembangan teknologi farmasi yang inovatif
- Jenis atau merek obat yang beredar telah diketahui atau
dikenal masyarakat luas
- Berubahnya peraturan tentang obat atau farmasi
- Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
- Pengaruh informasi atau iklan
- Kemudahan mendapatkan obat
- Mahalnya biaya kesehatan

Dampak positifnya :
Pencegahan maupun pengobatan yang lebih dini
Biaya yang lebih terjangkau dan cepat

Dampak negatifnya :
- Pengobatan yg kurang rasional
- Apakah masalah kesehatan anda memerlukan
pemeriksaan dokter .
- Apakah anda memerlukan Obat .
- Konsultasikan dgn Apoteker tentang obat yg dpt diperoleh
tanpa resep dokter, untuk mengatasi masalah kesehatan
anda.

---- SEKIAN ----

WASSALAMUALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai