Anda di halaman 1dari 46

UPAYA PENCEGAHAN

INDAH SULISTYOWATI, S.Si.T., M.Kes.


PENGERTIAN

• Konsep pencegahan adalah suatu bentuk upaya sosial untuk promosi,


melindungi, dan mempertahankan kesehatan pada suatu populasi tertentu
(National Public Health Partnership, 2006).

• Salah satu kegunaan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit adalah


untuk dipakai dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan.

• Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk


melindungi klien dari ancaman kesehatan potensial.
• Pencegahan penyakit adalah upaya mengekang perkembangan penyakit,
memperlambat kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari berlanjutnya
pengaruh yang lebih membahayakan.

• Upaya pencegahan yang dapat dilakukan akan sesuai dengan


perkembangan patologis penyakit itu dari waktu ke waktu, sehingga upaya
pencegahan itu dibagi atas berbagai tingkat sesuai dengan perjalanan
penyakit.
• Salah satu teori public health yang berkaitan dengan pencegahan timbulnya
penyakit dikenal dengan istilah

“5 Level Of Prevention Against Diseases”

• Leavel dan Clark dalam bukunya Preventive Medicine For The Doctor In His
Community mengemukakan adanya dua tingkatan dalam proses pencegahan
terhadap timbulnya suatu penyakit.
TINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT

PENCEGAHAN TINGKAT AWAL (PRIMORDIAL


PREVENTION)

PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA (PRIMARY


PREVENTION

PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA (SECONDARY


PREVENTION)

PENCEGAHAN TINGKAT KETIGA (TERTIARY


PREVENTION)
• Pencegahan tingkat awal dan pertama berhubungan dengan
keadaan penyakit yang masih dalam tahap prepatogenesis,
sedangkan pencegahan tingkat kedua dan ketiga sudah berada
dalam keadaan pathogenesis atau penyakit sudah tampak.
TINGKATAN DALAM PENCEGAHAN
PENYAKIT

1. PENCEGAHAN TINGKAT AWAL (PRIMORDIAL PREVENTION)

Pemantapan Status Kesehatan (Underlying Condition)

2. PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA (PRIMARY PREVENTION)

Promosi Kesehatan (Health Promotion)

Pencegahan Khusus (Spesific Protection)


Lanjutan ...

3. PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA (SECONDARY PREVENTION)

Diagnosis Awal Dan Pengobatan Tepat (Early Diagnosis And Prompt


Treatment)

Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation)

4. PENCEGAHAN TINGKAT KETIGA (TERTIARY PREVENTION)

Rehabilitasi (Rehabilitation)
TINGKATAN PENCEGAHAN

TINGKAT PENCEGAHAN FASE PENYAKIT KELOMPOK TARGET


PRIMORDIAL Kondisi normal Populasi total dan kelompok
terpilih
PRIMARY Keterpaparan faktor penyebab Populasi total dan kelompok
khusus terpilih dan individu sehat
SECONDARY Fase patogenitas awal Pasien
TERTIARY Fase lanjut (pengobatan dan Pasien
rehabilitasi)
RIWAYAT PENYAKIT TINGKAT PENCEGAHAN UPAYA PENCEGAHAN
PRE PATOGENESIS PRIMORDIAL PREVENTION Underlying Condition
PRIMARY PREVENTION Health Promotion
Spesific Protection
PATOGENESIS SECONDARY PREVENTION Early Diagnosis And Prompt
Treatment
Disability Limitation
TERTIARY PREVENTION Rehabilitation
PENCEGAHAN TINGKAT DASAR
(PRIMORDIAL PREVENTION)

• Pencegahan tingkat dasar merupakan usaha mencegah terjadinya risiko atau


mempertahankan keadaan risiko rendah dalam masyarakat terhadap penyakit
secara umum.

• Tujuan primordial prevention ini adalah untuk menghindari terbentuknya pola


hidup sosial ekonomi dan cultural yang mendorong peningkatan risiko
penyakit.

• Upaya ini terutama sesuai untuk ditujukan kepada masalah penyakit tidak
menular yang dewasa ini cenderung menunjukan peningkatannya.
• Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan
atau pola hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang dapat mencegah
meningkatnya risiko terhadap penyakit dengan melestarikan pola atau
kebiasaan hidup sehat yang dapat mencegah atau mengurangi tingkat risiko
terhadap penyakit tertentu atau terhadap berbagai penyakit secara umum.

• Contohnya seperti memelihara cara makan, kebiasaan berolahraga, dan


kebiasaan lainnya dalam usaha mempertahankan tingkat risiko yang rendah
terhadap berbagai penyakit tidak menular.
• Sasaran pencegahan tingkat dasar ini terutama kelompok masyarakat usia
muda dan remaja dengan tidak mengabaikan orang dewasa dan kelompok
manula.

• Pencegahan awal ini diarahkan kepada mempertahankan kondisi dasar atau


status kesehatan masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi
kemungkinan suatu penyakit atau faktor risiko dapat berkembang atau
memberikan efek patologis.
PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA
(PRIMARY PREVENTION)

• Pencegahan tingkat pertama merupakan suatu usaha pencegahan


penyakit melalui usaha - usaha mengatasi atau mengontrol faktor -
faktor risiko dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha
peningkatan derajat kesehatan secara umum yaitu promosi
kesehatan (health promotion) serta usaha pencegahan khusus
(spesific protection) terhadap penyakit tertentu.
Tujuan

• Tujuan pencegahan tingkat pertama adalah mencegah agar penyakit


tidak terjadi dengan mengendalikan agent dan faktor determinan.

• Pencegahan tingkat pertama ini didasarkan pada hubungan interaksi


antara pejamu (host), penyebab (agent atau pemapar), lingkungan
(environtment) dan proses kejadian penyakit.
Usaha

• Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) dilakukan dengan


dua cara :

(1) Menjauhkan agent agar tidak dapat kontak atau memapar penjamu.

(2) Menurunkan kepekaan penjamu.

• Intervensi ini dilakukan sebelum perubahan patologis terjadi (fase


prepatogenesis).
• Pejamu (host) : perbaikan status gizi, status kesehatan dan
pemberian imunisasi.

• Penyebab (agent) : menurunkan pengaruh serendah mungkin seperti


dengan penggunaan desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi,
penyemprotan insektisida yang dapat memutus rantai penularan.

• Lingkungan (environment) : perbaikan lingkungan fisik yaitu dengan


perbaikan air bersih, sanitasi lingkungan dan perumahan.
STRATEGI

1. Strategi dengan sasaran populasi secara keseluruhan

Memiliki sasaran lebih luas sehingga lebih bersifat radikal, memiliki potensi
yang besar pada populasi dan sangat sesuai untuk sasaran perilaku.

2. Strategi dengan sasaran hanya terbatas pada kelompok risiko tinggi.

Sangat mudah diterapkan secara individual, motivasi subjek dan pelaksana


cukup tinggi serta rasio antara manfaat dan tingkat risiko cukup baik.
Contoh

• Penyuluhan kesehatan yang intensif.

• Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu gizi yang adekuat.

• Pembinaan dan pengawasan terhadap pertumbuhan balita khususnya


anak-anak, dan remaja pada umumnya.

• Perbaikan perumahan sehat.

• Kesempatan memperoleh hiburan yang sehat untuk memungkinkan


pengembangan kesehatan mental maupun sosial.
• Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.

• Pengendalian terhadap faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi


timbulnya suatu penyakit.

• Perlindungan terhadap bahaya dan kecelakaan kerja.

• Pencegahan primer merupakan upaya terbaik karena dilakukan


sebelum kita jatuh sakit dan ini adalah sesuai dengan “konsep sehat”
yang kini dianut dalam kesehatan masyarakat modern.
PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN
(HEALTH PROMOTION)

• Usaha peningkatan derajat kesehatan (health promotion) atau

pencegahan umum yakni meningkatkan derajat kesehatan perorangan

dan masyarakat secara optimal, mengurangi peranan penyebab dan

derajat risiko serta meningkatkan lingkungan yang sehat secara

optimal.
Contoh

• Makan makanan bergizi seimbang,

• Berperilaku sehat,

• Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit


misalnya, menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman
penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan
tempat berkembang biaknya vektor penyakit.
PENCEGAHAN KHUSUS
(SPECIFIC PROTECTION)

• Merupakan usaha yang terutama ditujukan kepada pejamu dan atau


pada penyebab untuk meningkatkan daya tahan maupun untuk
mengurangi risiko terhadap penyakit tertentu.
Contoh

• Imunisasi atau proteksi bahan industri berbahaya dan bising.

• Melakukan kegiatan kumur - kumur dengan larutan Flour untuk


mencegah terjadinya karies pada gigi.

• Mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk


mencegah infeksi,

• Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah


penyakit diare.
PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA
(SECONDARY PREVENTION)

• Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu melalui diagnosis dini
untuk menemukan status patogeniknya serta pemberian pengobatan
yang cepat dan tepat.

• Usaha pencegahan penyakit tingkat kedua secara garis besarnya


dapat dibagi dalam diagnosa dini dan pengobatan segera (early
diagnosis and prompt treatment) serta pembatasan cacat (disability
limitation).
TUJUAN UTAMA

• Mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit


menular, dan tujuan utama dari pengobatan segera adalah untuk
mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang
sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.

• Cacat yang terjadi diatasi terutama untuk mencegah penyakit menjadi


berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya kecacatan yang lebih
baik lagi.
KEGIATAN

1) Pemeriksaan berkala pada kelompok populasi tertentu seperti pegawai

negeri, buruh / pekerja perusahaan tertentu, murid sekolah dan mahasiswa

serta kelompok tentara, termasuk pemeriksaan kesehatan bagi calon

mahasiswa, calon pegawai, calon tentara serta bagi mereka yang

membutuhkan surat keterangan kesehatan untuk kepentingan tertentu.

2) Penyaringan (screening) yakni pencarian penderita secara dini untuk

penyakit yang secara klinis belum tampak gejala pada penduduk secara

umum atau pada kelompok risiko tinggi.


3) Surveilans epidemiologi yakni melakukan pencatatan dan pelaporan sacara
teratur dan terus - menerus untuk mendapatkan keterangan tentang
proses penyakit yang ada dalam masyarakat, termasuk keterangan tentang
kelompok risiko tinggi.

4) Pemberian pengobatan dini pada mereka yang dijumpai menderita atau


pemberian kemoprofilaksis bagi mereka yang sedang dalam proses
patogenesis termasuk mereka dari kelompok risiko tinggi penyakit menular
tertentu.
DIAGNOSIS DINI DAN PENGOBATAN SEGERA
(EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT)

TUJUAN UTAMA :

• Pengobatan yang setepat - tepatnya dari setiap jenis penyakit


sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna.

• Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.

• Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit.


USAHA

CASE FINDING

• Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan,


misalnya pemeriksaan laboratorium, dan sebagainya serta
memberikan pengobatan.
Lanjutan …

CONTACT TRACING

• Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita


penyakit menular dan penyakit infeksi untuk diawasi bila penyakitnya
timbul dapat segera diberikan pengobatan, misalnya pada wanita
yang menderita penyakit menular seksual dan sebagainya, pasangan
diperiksa dan diberi pengobatan agar penyakitnya tersebut dapat
sembuh.
Lanjutan …

PENDIDIKAN KESEHATAN

• Agar masyarakat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan


segera mencari pengobatan.

• Masyarakat perlu mengetahui dan menyadari bahaya penyakit menular


untuk dirinya, keluarga dan keturunannya. Agar mereka menyadari
penularan penyakit tersebut, maka mereka yang telah tertular segera
memeriksakan dirinya untuk segera untuk diobati.
Lanjutan …

• Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tidaknya usaha


pengobatan tidak hanya tergantung pada baiknya obat serta keahlian
tenaga kesehatan, melainkan juga tergantung pada kapan
pengobatan itu diberikan.

• Pengobatan yang lambat akan menyebabkan usaha penyembuhan


lebih sulit bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya
pengobatan kanker yang terlambat.
DAMPAK TERLAMBAT

• Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak dapat


sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang
terlambat.

• Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.

• Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.

• Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.


PEMBATASAN CACAT
(DISABILITY LIMITATION)

• Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha Early diagnosis And Promotif
Treatment yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna
agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat (tidak terjadi
komplikasi).

• Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut


tidak bertambah berat dan fungsi dari alat tubuh yang cacat ini
dipertahankan semaksimal mungkin.
USAHA

• Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.

• Pengadaan dan peningkatan fasilitas kesehatan dengan melakukan


pemeriksaan lanjut yang lebih akurat seperti pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya agar penderita
dapat sembuh dengan baik dan sempurna tanpa ada komplikasi
lanjut.

• Penyempurnaan pengobatan agar tidak terjadi komplikasi.


Lanjutan …

• Masyarakat diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat dan


benar oleh tenaga kesehatan agar penyakit yang dideritanya tidak
mengalami komplikasi.

• Untuk mencegah terjadinya komplikasi maka penderita yang dalam


tahap pemulihan, dianjurkan untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan
secara rutin agar penderita sembuh secara sempurna.
PENCEGAHAN TINGKAT KETIGA (TERTIARY
PREVENTION)

• Sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam usaha


mencegah bertambah beratnya penyakit atau mencegah terjadinya cacat
serta program rehabilitasi.

• Tujuan utamanya adalah mencegah proses penyakit lebih lanjut, seperti


pengobatan dan perawatan khusus penderita kencing manis, tekanan darah
tinggi, gangguan saraf dan lain-lain serta mencegah terjadinya cacat
maupun kematian karena penyebab tertentu, serta usaha rehabilitasi.
REHABILITASI (REHABILITATION)

• Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam


masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat.

• Rehabilitasi merupakan usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan


sosial seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi fisik / medis (seperti
pemasangan protese), rehabilitasi mental (psychorehabilitation) dan
rehabilitasi sosial, sehingga setiap individu dapat menjadi anggota
masyarakat yang produktif dan berdaya guna.
BENTUK REHABILITASI

REHABILITASI FISIK

• Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal -


maksimalnya.

• Misalnya, seorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu


mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini yaitu dengan
mempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki yang
sesungguhnya.
Lanjutan …

REHABILITASI MENTAL

• Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuikan diri dalam hubungan


perorangan dan sosial secara memuaskan. Seringkali dengan
bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-
kelainan atau gangguan mental.

• Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan


sebelum kembali ke dalam masyarakat.
Lanjutan …

REHABILITASI SOSIAL VOKASIONAL

• Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan / jabatan


dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal -
maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya.
Lanjutan …

REHABILITASI AESTHETIS

• Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan


rasa keindahan, walaupun kadang - kadang fungsi dari alat tubuhnya
itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata
palsu
Lanjutan …

• Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat


memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota
masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka
(fisik, mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka
dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat, dalam
keadaannya yang sekarang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai