Anda di halaman 1dari 31

OL E H :

IN DAH SU LI STYOWATI, S. SI.T., M. KES.


UN IVE RSI TAS W I DYA HUSADA SE MARAN G
Sub CPMK (Sub Capaian
Pembelajaran Mata Kuliah)
Mahasiswa mampu memahami ilmu perilaku
Pokok Bahasan
Pengertian Perilaku
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Domain Perilaku
Macam Perilaku
Teori Perubahan Perilaku
Bentuk Perubahan Perilaku
Strategi Perubahan Perilaku
PENGERTIAN PERILAKU
 Perilaku merupakan seperangkat perbuatan / tindakan
seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan
kemudian dijadikan kebijakan karena adanya nilai yang diyakini.

 Perilaku adalah respons individu terhadap stimulus, baik yang


berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

 Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik


yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
 Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar).

 Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau


aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati
secara langsung maupun tidak langsung (Sunaryo, 2004).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

FAKTOR GENETIK ATAU ENDOGEN

FAKTOR EKSOGEN
FAKTOR GENETIK ATAU FAKTOR
ENDOGEN
1. Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling
berbeda satu dengan lainnya.

2. Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat


dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari.
Perilaku pada pria disebut maskulin, sedangkan perilaku wanita
disebut feminin.

3. Sifat fisik, misalkan perilaku pada individu yang pendek dan


gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
4. Sifat kepribadian, perilaku individu tidak ada yang sama karena
adanya perbedaan kepribadian yang dimiliki individu, yang
dipengaruhi oleh aspek kehidupan seperti pengalaman, usia watak,
tabiat, sistem norma, nilai dan kepercayaan yang dianutnya.

5. Bakat pembawaan, bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan


lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk
pengembangan.
6. Inteligensi, Ebbinghaus mendefinisikan inteligensi adalah

kemampuan untuk membuat kombinasi. Dari batasan tersebut

dapat dikatakan bahwa inteligensi sangat berpengaruh

terhadap perilaku individu.


FAKTOR EKSOGEN
1. Faktor lingkungan. Lingkungan disini menyangkut segala

sesuatu yang ada disekitar individu, baik fisik, biologis maupun

sosial. Ternyata lingkungan sangat berpengaruh terhadap

perilaku individu karena lingkungan merupakan lahan untuk

perkembangan perilaku.

2. Pendidikan. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya

melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.


3. Agama. Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke dalam
konstruksi kepribadian seseorang sangat berpengaruh dalam cara
berpikir, bersikap, beraksi, dan berperilaku individu.

4. Sosial ekonomi, telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu


lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah
lingkungan sosial.

5. Kebudayaan. Ternyata hasil kebudayaan manusia akan mempengaruhi


perilaku manusia itu sendiri.
DOMAIN PERILAKU
PENGETAHUAN
(KNOWLEDGE)

SIKAP (ATTITUDE)

TINDAKAN (PRACTICE)
PENGETAHUAN
 Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya
(mata, hidung dan sebagainya).

 Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra


pendengaran (telinga) dan indra penglihatan (mata).

 Pengetahuan seseorang terhadap obyek mempunyai intensitas


atau tingkat yang berbeda – beda.
TINGKATAN PENGETAHUAN
• Recall (memanggil) memori yang telah ada
TAHU (KNOW) sebelumnya setelah mengamati sesuatu

MEMAHAMI • Dapat menginterprestasiikan secara benar


(COMPREHENSION) tentang objek yang diketahui tersebut
• Dapat menggunakan atau mengaplikasikan
APLIKASI (APPLICATION) prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang
lain
• Menjabarkan dan / atau memisahkan, kemudian mencari
ANALISIS (ANALYSIS) hubungan antara komponen – komponen yang terdapat
dalam suatu masalah atau objek yang diketahui
• Kemampuan seseorang untuk merangkum atau
SINTESIS (SYNTHESIS) meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
komponen – komponen pengetahuanyang dimiliki
• Kemampuan seseorang untuk melakukan
EVALUASI (EVALUATION) justifikasi atau penilaian terhadap objek tertentu
SIKAP
 Respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi
yang bersangkutan (senang – tidak senang, setuju – tidak
setuju dan sebagainya)

 Suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespons


stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran,
perasaan, perhatian dan kejiwaan yang lain
KOMPONEN SIKAP
Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan
konsep terhadap objek

Kehidupan emosional atau evaluasi


orang terhadap objek

Kecenderungan untuk bertindak (tend


to behave)
TINGKATAN SIKAP
MENERIMA • Seseorang atau subjek mau menerima
stimulus yang diberikan (objek).
(RECEIVING)

MENANGGAPI • Memberikan jawaban atau tanggapan


terhadap pertanyaan atau objek yang
(RESPONDING) dihadapi.

MENGHARGAI • Memberikan nilai positif yang terhadap


objek atau stimulus.
(VALVING)

BERTANGGUNG • Bertanggung jawab terhadap apa yang


diyakininya.
JAWAB
TINDAKAN
Praktik Terpimpin • Apabila subjek atau seseorang telah melakukan
sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan
(Guided Response) atau menggunakan panduan.

Praktik Secara • Apabila subjek atau seseorang telah melakukan


Mekanisme atau mempraktekkan sesuatu hal secara otomatis
maka disebut praktik atau tindakan mekanis.
(Mechanism)

• Apa yang telah tidak sekedar rutinitas atau


Adopsi (Adoption) mekanisme saja tetapi sudah dilakukan modifikasi,
tindakan atau prilaku yang berkualitas.
MACAM PERILAKU
NO MACAM PERILAKU KETERANGAN
1 PERILAKU TERTUTUP • Respons seseorang terhadap stimulus
(COVERT BEHAVIOR) dalam bentuk terselubung atau tertutup
(covert).
• Respons atau reaksi terhadap stimulus ini
masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut dan belum dapat diamati secara
jelas oleh orang lain.
2 PERILAKU TERBUKA • Respons seseorang terhadap stimulus
(OVERT BEHAVIOR) dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
• Respons terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktek
(practice), yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain.
TEORI PERUBAHAN PERILAKU
 Teori Stimulus – Organisme – Respons (SOR)

 Teori Lawrence Green


Teori Stimulus – Organisme – Respons
(SOR)
RESPON
TERTUTUP
(Pengetahuan)

STIMULUS ORGANISME SIKAP

RESPON
TERBUKA
(Tindakan)
TEORI S-O-R
 Penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas
rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.

 Perilaku berubah hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan


benar – benar melebihi dari rangsang semula.

 Rangsang yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus


yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam
meyakinkan organisme ini faktor reinforcement memegang peranan
penting.
Teori Lawrence Green
Menurut Lawrence Green (1980) faktor – faktor yang
menentukan perilaku sehingga menimbulkan perilaku yang
positif adalah :

1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)

2. Faktor Pemungkin atau pendukung (Enabling Factors)

3. Faktor Penguat (Reinforcing Factors)


Faktor Perilaku
• Merupakan faktor anteseden terhadap perilaku
FAKTOR yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku,
yang termasuk dalam faktor ini adalah
PREDISPOSISI pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, norma
sosial, dan pengalaman.
• Faktor antaseden terhadap perilaku yang
memungkinkan motivasi atau aspirasi terlaksana,
FAKTOR yang termasuk dalam faktor ini adalah
PEMUNGKIN keterampilan, fasilitas, sarana, atau prasarana
yang mendukung atau yang memfasilitasi
terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.

• Faktor penyerta perilaku atau yang datang


FAKTOR sesudah perilaku itu ada. Hal-hal yang termasuk
PENGUAT dalam faktor ini adalah keluarga, teman, petugas
kesehatan dan sebagainya.
Skema Perilaku Kesehatan
(Lawrence Green)
FAKTOR
PEMUNGKIN

FAKTOR FAKTOR
PREDISPOSISI PENGUAT

PERILAKU
KESEHATAN
BENTUK PERUBAHAN
PERILAKU
1. Perubahan Alamiah (Natural Change)
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu
disebabkan karena kejadian alamiah.

2. Perubahan terencana (Planned Change)


Perubahan perilaku ini terjadi karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek.
3. Kesediaan untuk berubah (Readdiness to Change)

Apabila terjadi suatu inovasi atau program - program


pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi
adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi
atau perubahan tersebut, dan sebagian orang lagi sangat
lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut.
STRATEGI PERUBAHAN
PERILAKU
1. Menggunakan kekuatan (enforcement)
Perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau
masyarakat sehingga mau berperilaku seperti yang diharapkan
Dapat ditempuh menggunakan cara – cara kekuatan baik fisik
maupun psikis
Dapat berlangsung cepat akan tetapi belum tentu berlangsung
lama karena perubahan perilaku terjadi tidak atau belum
didasari oleh kesadaran sendiri
2. Menggunakan kekuatan peraturan atau hukum (regulation)
Masyarakat diharapkan berperilaku, diatur melalui peraturan
atau undang – undang secara tertulis

3. Pendidikan (Education)
Dengan memberikan informasi - informasi tentang cara - cara
mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara
menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut.
Dengan pengetahuan tersebut akan menimbulkan kesadaran
dan akhirnya akan menyebabkan perubahan perilaku sesuai
dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Cara ini membutuhkan waktu yang lama, tetapi perubahan
akan bersifat langgeng karena didasari oleh kesadaran bukan
paksaan

4. Diskusi partisipasi.
Cara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua di atas
yang dalam memberikan informasi - informasi tentang
kesehatan tidak bersifat searah saja tetapi dua arah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai