Definisi Teori
Persepsi seseorang tentang tingkat keparahan suatu penyakit akibat perilaku tertentu
Jika seseorang yakin penyakit makin berat akibatnya maka akan makin merasa terancam
Lung cancer is a serious illness
3. The cost involved in carrying out the behaviour (Pengorbanan yang dikeluarkan untuk berubah
perilakunya)
Pengorbanan yang dikeluarkan tidak hanya finansial tapi juga hal-hal yang bersifat psikologis
seperti khawatir, malu, rasa sakit, dll
Stopping smoking will make me irritable
-Threats (ancaman)
4. The Benefits Involved in Carrying Out the Behaviour (persepsi tentang manfaat yang
dirasakan jika berubah perilakunya)
Seseorang tidak akan menerima tindakan kesehatan yang dianjurkan kepadanya kecuali bila ia
yakin bahwa tindakan tersebut dapat mengurangi ancaman penyakit atau menguntungkan.
Stopping smoking will save me money
1. Keuntungan relatif ( misalnya dalam hal ekonomi, prestise, resiko, kenyamanan, dan
hasil kongkrit yang didapat)
2. Compatibility ( kesesuaian dengan tradisi, nilai2 dan kepercayaan yang ada
dimasyarakat)
3. Complexity/ kerumitan dari inovasi bila dilaksanakan oleh sasaran
4. Triability/dapat diujicobakan, setiap inovasi yang dibawa dapat diujicoba dulu oleh
sasaran sehingga dapat dilanjutkan atau tidak tergantung dari persepsi sasaran terhadap
inovasi tersebut.
5. Observability, meninjau apakah suatu inovasi sudah banyak diadopsi.
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Agen:
• Gencarnya promosi
• Orientasi pada sasaran
• Kerjasama dengan tokoh masyarakat
• Kredibilitas pembawa inovasi di mata sasaran
Penyebab Umum Kegagalan Di Dalam Memproses Inovasi Pada Organisasi :
1. Definisi sukses yang lemah
2. Konsisten tindakan yang lemah untuk menuju sukses
3. Partisipasi lemah dalam kelompok
4. Monitor hasil yang lemah
5. Cara komunikasi dan akses ke informasi yang lemah
1. Stage theory
Stages of change: organisasi didorong untuk bergerak secara bertahap menuju perubahan
yang diinginkan
a. Problem definition (awareness stage)
b. Initiation of action (adoption stage)
c. Implementation of change
d. Institutionalization of change
a. Iklim organisasi
- Kepribadian organisasi
b. Budaya organisasi
- Asumsi dan kepercayaan yang diyakini anggota
- Diyakini secara tidak sadar
- Outsider: menggaungkan budaya
c. Kapasitas organisasi
- Fungsi optimal sub-sistem dalam organisasi
- Fungsi optimal organisasi
3. Teori Hubungan Interorganisasi (Interorganizational theory) (Glanz, 2008)
Bagaimana beberapa organisasi bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan
bersama
a. Menentukan organisasi yang berkepentingan dengan masalah
b. Menilai tahap dimana organisasi lain merasa berkepentingan
c. Menjalin kerja sama sejauh yang diinginkan organisasi-organisasi yang terlibat
Pengertian Perilaku
• Skiner (1938), merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi ssorg
terhadap stimulus (rangsangan dari luar)
= Stimulus Organisme Respons
(Teori S-O-R)
Berdasarkan teori S-O-R tersebut, maka perilaku manusia dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Perilaku tertutup (Covert Behavior)
Terjadi apabila respons terhadap stimuli tsb masih belum dapat diamati orang lain
Bentuk covert behavior yang dapat di ukur adalah pengetahuan dan sikap
Contoh: ibu hamil tahu pentingnya periksa hamil utk kesehatan bayi dan dirinya sendiri
(pengetahuan) kemudian ibu tersebut bertanya kpd tetangganya dimana tempat
periksa hamil yang dekat (sikap)
Respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat - sakit, dan
faktor – faktor yang mempengaruhinya seperti lingkungan, makanan, minuman dan
yankes.
Semua aktivitas/ kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati atau tidak, yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Becker (1979)
1. Perilaku sehat (healthy Behavior)
Merupakan perilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, a.l:
a. Makan dengan menu seimbang
b. Kegiatan fisik secara cukup dan teratur
c. Tidak merokok, minum minuman keras dan narkoba
d. Istirahat yang cukup
e. Pengendalian / manajemen stress
f. Perilaku / gaya hidup positif
Dalam perkembangannya, para ahli menetapkan indikator pengukuran dari ketiga domain
tersebut menjadi Indikator Perilaku Kesehatan:
1. Pengetahuan Kesehatan (Health Knowledge)
2. Sikap terhadap Kesehatan (Health Attitude)
Praktik Kesehatan (Health Practice)
Aspek Budaya
1. Tradisi
2. Sikap fatalistis
> Percaya takdir
1. Nilai
>Nilai yang berlaku dimasyarakat akan mempengaruhi nilai individu
1. Sikap Ethnocentris
>Adalah sikap yang memandang kebudayaannya sendiri yang paling baik apabila dibandingkan
dengan kebudayaan pihak lain
Pengertian Perilaku
Skiner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari
luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).
Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta,
gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta
menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik
definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk
produk.
Pemahaman (Comprehension)
Berisikan kemampuan mendemonstrasikan fakta dan gagasan mengelompokkan dengan
mengorganisir, membandingkan, menerjemahkan, memaknai, memberi deskripsi, dan
menyatakan gagasan utama
Terjemahan
Pemaknaan
Ekstrapolasi
Pertanyaan seperti: Membandingkan manfaat mengkonsumsi apel dan jeruk terhadap kesehatan
Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode,
rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang
penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu
merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-
bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah
skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab
meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan
menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesis akan mampu menjelaskan struktur atau
pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau
informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di
tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject
di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi,
dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai
efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus
mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai
manfaat, nilai ekonomis, dsb.
2. Affective Domain (Ranah Afektif)
Penerimaan (Receiving/Attending)
Tanggapan (Responding)
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah
laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke
dalam tingkah laku.
Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu
sistem nilai yang konsisten.
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-
hidupnya.
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan,
mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Persepsi (Perception)
Kesiapan (Set)
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan
gerakan coba-coba.
Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan
cakap.
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan tertentu.
Beberapa Teori Perilaku
Menganalisis perilaku dari fungsinya: niat, dukungan sosial,informasi atau fasilitas kesehatan,
otonomi pribadi, situasi.
PENGERTIAN:
Pedoman yang dipakai sebagi petunjuk pada waktu pelaksanaan prose belajar mengajar
Fungsi:
Mengefektifkan perencanaan dan pelaksaan program pengajaran secara sistem untuk dijadikan
sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar
Langkah-langkah perencanaan
Tujuan belajar dapat disamakan dengan tujuan asuhan keperawatan, baik sekali jika berdasarkan
tiga ranah belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
Tujuan instruksional adalah tujuan yang berbentuk tingkah laku atau kemampuan yang
diharapkan dapat dimiliki objek/siswa setelah proses belajar mengajar, tujuan instruksional
terdiri dari:
Tujuan umum adalah suatu pernyataan umum tentang tujuan akibatnya kurang jelas arahnya
Tujuan khusus jauh lebih bersifat sfesifik dan jelas, tujuan khusus dapat membantu secara nyata
serta memberikan arah yang jelas.
Menurut Bloom TIK dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok tujuan yaitu:
1) Tujuan kognitif
2) Tujuan afektif
3) Tujuan psikomotor
a. Jenjang pengetahuan
- Mengetahui prinsip-prinsip\
- Mengidentifikasikan (defines)
- Menggambarkan (dscribes)
- Mengindentifikasi (identifies)
- Memilih (selects)
- Menyatakan (states)
b. Jenjang pemahaman
- Mempertahankan (defends)
- Memperkirakan (estimatis)
- Menjelaskan (explains)
- Membedakan (distinguish)
- Meramalkan (predicts)
c. Jenjang penerapan
- Mengubah (changes)
- Mendemonstrasikan (demonstrates)
- Menggunkapkan (discovers)
- Menjalankan (operates)
- Meramalkan (predicts)
- Menunjukan (show)
materi pelajaran atau bahan yang akan dipelajarai siswa untuk mencapai TIK yang perlu
dirumuskan meliputi pokok bahasa dan garis besar uraianya.
Materi ini biasanya diambil dari BGPP sesuai dengan kurikulum yang berlaku materi pelajaran
harus jelas atau bersumber dari teks book atau sumber perpustakaan yang jelas.
Pembahasan berikut akan membicarakan masalah macam-macam metode menajar secara global
untuk memberikan tambahan wawasan umum. Diharapkan dengan uraian ini pembaca akan
mendapatka gambaran mengenai macam-macam metode mengajar dan selanjutnya akan
mendalaminya. Metode-metode mengajar yang di uraikan berikut ini :
1. Metode eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang di pelajari.
1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
2. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penumuan dari
hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperolaeh dan mahal
3. Metode ini menuntut ketelitian, keulutan dan ketabahan
4. Setiap percobaan tidak selalu membarikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemempuan atau pengendalian
2. Metode penugasan
Metode penugasan adalah metode penyajian bahan diman guru memberikan tugas tertentu agar
siswa malakukan kegiatan belajar.
2. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya
adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisiapsi dengan baik
3. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
4. Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulakn kebosanan
siswa
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, diman siswa-siswa dihadapakan kepada suatu
masalah yang bisa berupa pernyataan atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas
dan dipecahkan bersama.
1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan perkasa, dan terobosan baru
dalam pemecahan suatu masalah
3. Memperluas wawasan
4. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah
4. Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri
4.Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau menunjukan kepada
siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
2. TUJUAN
Membantu individu agar mampu secara mandiri atau kelompok mengadakan kegiatan
untuk mencapai tujuan hidup sehat
Di dalam promosi kesehatan yang dimaksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran,
yaitu individu, kelompok maupun keduanya
Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh
sasaran. Bila perlu buat menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran mau
melaksanakan isi pesan tersebut
3. Menentukan metode
Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat menggugah emosi, perasaan dan sikap
sasaran, misalnya dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui pemutaran
film/video
4. Menetapkan Media
Teori pendidikan : belajar yang paling mudah adalah dengan menggunakan media.
Media yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tk pendidikan, aspek yang ingin dicapai,
metode yang digunakan dan sumber daya yang ada
Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan,
kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi & siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut
Merupakan penjabaran dari waktu,tempat & pelaksanaan yang biasanya disajikan dalam
bentuk gan chart
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PEND-KES
2. Tujuan kegiatan
3. Sasaran
4. Materi
5. Metode
6. Media
7. Rencana evaluasi
1. Pengertian
Cara-cara yang dipilih untuk menyampaika materi dalam lingkungan pendidikan kesehatan
yang meliputi sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada klien.
Langkah-langkah perencanaan :
a. Menetukan prioritas masalah Kebutuhan belajar harus diurut berdasarkan prioritas. Caranya:
Tujuan belajar yang dirancang dengan baik akan menuntun perencanaan tentang isi
atau substansi, metode, sterategi, aktifitas dan perencanaan metode evaluasi belajar
A. Pendekatan tradisional
Karakteristik
- Metode ceramah
Keuntungan :
- Pendidik menggunakan metode pendekatan secara tradisional yang diterapkan kepada siwanya.
- Sistem administrasi relatif lebih mudah ditinjau dari sudut edukatif dimana lebih terarah,
terencana, tepat waktu, dll.
- Pendidik dpt menyiapkan materi lebih matang , sesuai dengan rencana yang dibuat.
Kelemahan
- Kurang demokratis, .
- Keberhasilan proses belajar mengajar sangat tergantung kepada kemampuan pendidik,.
- Kelas yang besar tidak menguntungkan bagi pendidik dan peserta didik.
- Tidak memacu proses belajar bagi yang punya kemampuan lebih tinggi, atau sebaliknya
ciri-ciri dan kebutuhan peserta didik secara individual, sedangkan lembaga pendidikan
dan pada pendidik berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja, fasilitator, motivasi.
Sistem ini disebut juga sistem belajar terbuka (open learning sistem) dimana setiap peserta
didik dapat berkembang dengan kemampuannya (Zaidin Ali, 2010).