MAKALAH
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Konsultasi Gizi
Dasar yang diberikan oleh Bapak Dadang Rosmana
oleh
Isti Tri Novia (P17331113053)
Resty Diah Utami (P17331113067)
Ines Destarani (P17331113081)
Tingkat: 2A
2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Strategi Perubahan Perilaku”.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
C. TUJUAN.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. KESIMPULAN..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta
tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa
berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah
terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang
dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat
implicit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting
khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan
mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan
masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah
orang lain dan memecahkan masalah.
Perilaku merupakan basil hubungan antara perangsang (stimulus) dan respon
Skinner, cit. Notoatmojo 1993). Perilaku tersebut dibagi lagi dalam 3 domain
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif diukur dari pengetahuan, afektif
dari sikap psikomotor dan tindakan (ketrampilan).
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, selain guru, orangtua, teman, buku,
media massa (WHO 1992). Menurut Notoatmojo (1993), pengetahuan merupakan
hasil dari tabu akibat proses penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan
tersebut terjadi sebagian besar dari penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan
yang cakap dalam koginitif mempunyai enam tingkatan, yaitu : mengetahui,
memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan evaluasi.
Dalam promosi kesehatan perubahan perilaku merupakan hal yang penting
karena untuk mengetahui sejauh mana promosi kesehatan yang di berikan berjalan
efektif. Keberhasilan suatu promosi kesehatan dapat di nilai dari perubahan
perilaku dari penerima promosi kesehatan.Olehnya, makalah ini membahas
perubahan perilaku secara spesifik.
1
B. Rumusan Masalah
Apa saja faktor-faktor pembentuk perilaku?
Apa saja bentuk-bentuk perubahan perilaku?
Bagaimana strategi perubahan perilaku?
Bagaimana cara-cara perubahan perilaku?
C. Tujuan
Mampu mengetahui dan memahami faktor-faktor pembentuk perilaku.
Mampu mengetahui dan memahami bentuk-bentuk perubahan
perilaku.
Mengetahui dan memahami strategi perubahan perilaku.
Mengetahui cara-cara perubahan perilaku.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Teori fungsi: Katz
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab
itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang
(subyek).
Prinsip teori fungsi:
1. Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan
subyek)
2. Perilaku merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan
(bila hujan, panas)
3. Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons
terhadap gejala sosial)
4. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi
(marah, senang)
4. Teori “Driving forces”: Kurt Lewin
Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan
pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces).
Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidak seimbangan antara kedua
kekuatan tersebut. Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan
perilaku:
1. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap.
2. Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.
3. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
5. Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)
Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial:
1. Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka
menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya
merubah perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.
Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
berhubungan dengan kepribadian dan lingkungan individu, serta
4
pengalaman berhubungan dengan sarana & petugas kesehatan. Health
Belief Model menurut Becker (1979) ditentukan oleh :
- Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan
- Menganggap serius masalaH
- Yakin terhadap efektivitas pengobatan
- Tidak mahal
- Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
6. Model Komunikasi – Persuasi
Dasar nya dalah pesan yang komunikatif melalui beberapa
pendekatan-pendekatan, yakni :
1. Pendekatan tradisional : sumber, pesan, penerima.
2. Pendekatan teori kognitif stimulus menghasilkan respon kognitif
yang terdiri dari hal yang penting dan relevan. Stimulus juga di
pengaruhi oleh argumnetasi (pendapat). Sehingga menghasilkan
perubahan perilaku.
3. Pendekatan belajar pesan : perhatian,pemahaman, penerimaan, dan
retensi.
5
Faktor-faktor pendorong (renforcing factors), yang terwujud dalam
sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
6
Strategi ini dengan penyediaan sarana dan prasarana yang
mendukung. Dengan penyediaan sarana dan prasarana ini akan
meningkatkan Knowledge (pengetahuan) Untuk melakukan strategi ini
mmeerlukan beberapa proses yakni kesediaan, identifikasi dan
nternalisasi. Ketika ada rangsangan yang dipengaruhi oleh pengetahuan
dan keyakinan akan menimbulkan aksi dan kemudian hal itu menjadikan
perbahan perilaku.
d. Education :
Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai
dari pemberian informasi atau penyuluhan-penyuluhan. Menghasilkan
perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan waktu lama.
7
Klien mulai melakukan perubahan. Goalnya adalah dihasilkannya
perubahan perilaku sesuai masalah.
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan perubahan perilaku yang telah dicapai perlu
dilakukan untuk terjadinya pencegahan kekambuhan.
f. Relaps
8
Dalam hal ini orang berbuat sesuatu karena terdorong atau tertarik
oleh imbalan tersebut, bukan karena kesadran atau keyakinan akan
manfatnya.
3. Dengan membina hubungan baik.
Kalau kita mempunyai hubungan yang baik dengan seseorang atau
dengan masyarakat. biasanya orang tersebut atau masyarakat akan
mengikuti anjuran kita untuk berbuat sesuatu, karena ingin memelihara
hubungan baiknya dengan kita. Misal: Pak Lurah membuat jamban
karena tidak ingin mengecewakan petugas kesehatan yeng sudah
dikenalnya dengan baik Jadi bukan karena kesadarannya akan pentingnya
jamban tersebut.
4. Dengan menunjukkan contoh-contoh.
Salah satu sifat manusia ialah ingin meniru Karena itu usahakanlah
agar Puskesmas dengan lingkungannya bersih, para petugas nampak
bersih, rapi dan ramah. Selain itu, para petugas juga berperilaku sehat.
misalnya tidak merokok, tidak meludah disembarang tempat, tidak
membuang sampah sembarangan, dan sebagainya. Dibeberapa tempat
disediakan tempat sampah agar orang juga tidak membuang sampah
sembarangan. Dengan contoh seperti ini biasanya orangakan ikut berbuat
yang serupa yaitu berperilaku sehat.
5. Dengan memberikan kemudahan.
Misalnya kita ingin agar masyarakat memanfaatkan Puskesmas,
maka Puskesmas didekatkan kepada masyarakat, pembayarannya dibuat
sedemikian hingga masyarakat. mampu membayar pelayanannya yang
baik dan ramah, tidak usah menunggu lama. dan sebagainya. Semua ini
merupakan kemudahan bagi masyarakat, maka diharapkan masyarakat
akan tergerak untuk memanfaatkan Puskesmas. ltulah sebabnya mengapa
Puskesmas berlokasi dekat dengan masyarakat, ditambah pula dengan
Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling.
6. Dengan menanamkan kesadaran dan motivasi
9
Dalam hal ini individu, kelompok, maupun masyarakat, diberi
pengertian yang benar tentang kesehatan. Kemudian ditunjukkan kepada
mereka baik secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu misalnya
melalui film, slide, photo, gambar, atau ceritera, bagaimana bahayanya
perilaku yang lidak sehat , dan apa untungnya kalau berperilaku sehat.
Hal ini diharapkan akan bisa membangkitkan keinginan mereka untuk
berperilaku hidup sehat Selanjutnya berkali-kali disampaikan ataupun
ditunjukkan kepada mereka bahwa telah makin banyak orang yang
berperilaku sehat tersebut dan sekaligus ditunjukkan atau disampaikan
pula keuntungan-keuntungannya, hingga mereka akan tergerak untuk
berperilaku sehat.
Cara ini memang memakan waktu lama untuk bisa dilihat hasilnya,
tetapi sekali berhasil. maka ia akan bertahan lebih lama dibandingkan
dengan cara cara lainnya.
Dari keenam cara diatas dapat disimpulkan bahwa sesorang atau
kelompok akan terdorong untuk berbuat sesuatu kalau di sadari bahwa
dengan berbuat sesuatu kalau sisadari bahwa dengan berbuat sesuatu itu,
kebutuhan nya bisa terpenuhi. Atau kebutuhannya terancam kalau tidak
berbuat.
10
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12