Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KERANGKA KONSEP

2.1 Kerangka Konsep

PENGETAHUAN
IBU

ANAK
Sosial Ekonomi ASUPAN MAKAN STUNTING

Riwayat Penyakit

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti

2.2 Penjelasan Kerangka Konsep


Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
asupan makan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan
diantaranya pengetahuan ibu tentang pemberian asupan makanan pada anak, social
ekonomi, dan riwayat penyakit. Pengetahuan ibu terhadap pemberian makan kepada
anak sangat mepengaruhi adanya kejadian stunting karena semakin tinggi tingkat
pengetahuan ibu, maka ibu akan lebih memahami dan mengetahui makanan apa yang
baik untuk anaknya. Selain itu, ibu juga akan cenderung lebih berpikir rasional dari
pada mempercayai mitos terhadap suatu makanan yang tidak terbukti secara ilmiah.
Dari situ ibu akan memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan si anak.
Namun demikian, bila pengetahuan ibu rendah atau sangat rendah, bisa lebih berisiko
membuat anaknya menjadi stunting karena mereka cenderung memberikan anaknya
makanan secara asal dan tidak memperhatikan kebutuhan asupan yang harus
dipenuhi. Mereka juga biasanya masih percaya dengan mitos yang ada dikalangan
masyarakat terkait makanan dan terkadang mereka sulit menerima ilmu yang
diberikan.
Pengetahuan ibu terhadap asupan makan pada anak dapat didasari oleh
pendidikan ibu. Pendidikan ibu yang tinggi bisa lebih mudah dalam memahami dan
menerima ilmu baru yang sifatnya sudah terbukti secara ilmiah, mereka tidak akan
percaya begitu saja terhadap informasi yang belum jelas. Sedangkan ibu yang
pendidikannya rendah cenderung memiliki pengetahuan yang kurang dan lebih
mempercayai hal – hal yang sifatnya irasional, sehingga tidak jarang mereka akan
memberi makanan kepada anaknya masih dengan pengaruh mitos – mitos tersebut.
Karena masih terpengaruh oleh mitos tersebut, asupan makan pada anak cenderung
tidak baik atau bahkan tidak sesuai dengan usianya dan lama kelamaan akan
menimbulkan stunting.
Selain itu, status social dan ekonomi suatu keluarga juga sangat
mempengaruhi pemberian asupan pada anak. Suatu keluarga yang status social dan
ekonominya menengah keatas akan memiliki pendapatan yang tinggi. Pendapatan
yang tinggi tersebut bisa mencukupi kebutuhan dalam rumah tangga tidak terkecuali
kebutuhan makan pada anak. Mereka bahkan cenderung memilih makanan dengan
kualitas yang baik dan menunya bisa bervariasi. Mereka juga gengsi bila memberikan
makanan kepada anaknya dengan makanan yang biasa – biasa saja atau bahkan
terlihat tidak menarik.
Sedangkan, keluarga yang social ekonominya rendah, akan memiliki
pendapatan yang pas – pasan atau bahkan kurang. Hal ini berimbas pada pemenuhan
makanan dalam rumah tangga yang mencakup makanan pada anak. Jika pendapatan
suatu keluarga rendah, mereka cenderung sulit dalam memnuhi kebutuhan pangan,
mereka akan lebih memilih makanan yang murah asal membuat kenyang padahal
anak tidak bisa diberikan sembarang makanan hanya untuk membuat mereka tidak
kelaparan. Himpitan ekonomi yang semakin tinggi jika semakin parah bisa membuat
pemenuhan kebutuhan rumah tangga menjadi tidak tercukupi. Alhasil, banyak
keluarga yang mengalami kekurangan pangan dan ini akan berdampak pada asupan
makan anak. Bila terus – menerus mengalami kekurangan pangan nantinya bisa
berdampak pada pertumbuhan anak dan memicu terjadinya stunting.
Asupan makan pada anak yang kurang baik lama – kelamaan bisa memicu
timbulnya penyakit infeksi seperti diare. Penyakit – penyakit ini bisa sering dialami
pada anak yang kurang asupan makannya. Bila dibiarkan terus – menerus, penyakit
infeksi ini bisa memicu penyakit lain yang lebih berbahaya. Faktor – faktor tersebut
yang pada akhirnya akan menimbulkan stunting pada anak.
Jadi, asupan makan pada anak tidak hanya diperngaruhi oleh satu faktor saja,
tapi banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Faktor ini juga saling berkaitan satu
sama lain memiliki kemungkinan besar terhadap timbulnya stunting pada anak.

Anda mungkin juga menyukai