DISUSUN OLEH :
Akses Palayanan
Kesehatan
Kurang
Infeksi
Lifestyle
Pendapatan
Keluarga
Rendah
Adapun segitiga epidemiologi berdasarkan jaring-jaring sebab akibat di atas adalah :
1. Host pada keadaan stunting adalah kelompok umur balita usia 0-5 tahun.
2. Adapun agentnya adalah intake zat gizi mikro (vitamin dan mikronutrien) dan
penyakit infeksi.
3. Enviroment disini memiliki peran yang sangat besar dalam terjadinya stunting. Yang
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa penyebab dari stunting sangat bervariasi,
yaitu gizi ibu pada masa kehamilan rendah, akses pelayanan kesehatan kurang, lingkungan,
Dimana gizi ibu pada masa kehamilan rendah menyebabkan bayi mengalami BBLR. Ibu
hamil yang asupan gizinya kurang atau rendah akan berdampak buruk kepada janin atau bayi
yang sedang dikandungnya, dan apabila bayi tersebut lahir maka bayi itu akan mengalami
BBLR yang dapat menyebabkan penyakit infeksi akibat kurangnya asupan gizi dari si ibu.
Akibat dari BBLR tadi, maka sistem imun bayi juga akan menurun dan akan terus seperti
itu jika tidak didukung dengan asupan gizi yang baik. Seiring berjalannya waktu akibat dari
sistem imun yang kurang maka balita ini akan mengalami penyakit infeksi contohnya
penyakit diare. Penyakit diare adalah kondisi dimana seseorang mengalami BAB lebih dari 3
kali dan tinjanya berbentuk cair. Akibat dari penyakit diare ini, maka secara otomatis anak ini
akan kekurangan banyak sekali cairan tubuh. Nah, dari kekurangan cairan tadi, kecukupan
gizi anak ini tidak akan terpenuhi dan yang pada akhirnya akan menyebabkan stunting.
gizi ibu pada masa kehamilan rendah. Misalnya si ibu ini bertempat tinggal di bagian
pedalaman, dan tidak ada satupun fasilitas kesehatan di daerah tempat tinggalnya itu baik
puskesmas, posyandu, maupun rumah sakit. Akses untuk pergi ke fasilitas kesehatan pun
tidak memadai. Dari masalah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa akibat dari akses yang
tidak memadai dan kurangnya fasilitas kesehatan di daerah tempat tinggal ibu ini
mengakibatkan si ibu tidak dapat mengontrol kehamilannya dan otomatis ibu hamil ini tidak
mendapatkan asupan tambahan seperti tablet Fe, maka asupan gizi dari ibu ini akan rendah
dan menyebabkan BBLR pada bayinya yang otomatis akan mengakibatkan timbulnya
kejadian stunting.
memberikan dampak timbal balik bagi kita. Ibu menyusui yang kondisi lingkungannya buruk
maka akan berdampak pada anaknya. Ibu yang lebih mementingkan fashion, bentuk tubuh,
dan sebagainya pasti tidak memberikan ASI eksklusif untuk anaknya dengan banyak alasan
seperti takut bentuk tubuhnya tidak baguslah takut tambah gemuklah dan lain sebagainya.
Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat dipastikan anaknya akan di beri susu formula
sebagai pengganti dari ASI yang tidak dapat mencukupi gizi anak tersebut. Akibat dari
asupan gizi yang kurang maka akan diikuti dengan terjadinya penyakit infeksi karena sistem
imun yang kurang. Akibat dari pembentukan sistem imun yang tidak sempuna tadi maka akan
mengakibatkan stunting pada anak tersebut. Lingkungan yang buruk juga dapat
mengakibatkan penyakit infeksi seperti yang telah dijelakan di atas contohnya penyakit diare.
Faktor pengetahuan ibu yang rendah mengakibatkan intake zat gizi mikro (Vit A, Fe, Zn)
rendah. Pengetahuan ibu yang rendah mengenai asupan zat gizi yang baik untuk anaknya
akan mengakibatkan stunting pada anak tersebut. Adapun intake zat gizi mikro (Vit A, Fe,
Zn) rendah mengakibatkan penyakit infeksi karena sistem imun yang kurang.
Lifestyle atau gaya hidup yang buruk mengakibatkan intake zat gizi mikro (Vit A, Fe, Zn)
rendah. Gaya hidup yang selalu mengandalkan keinstanan pasti akan berdampak buruk bagi
kesehatan. Misalnya zaman sekarang semua orang lebih menyukai makanan junkfood dari
pada makanan masakan sendiri. Hal tersebut mengakibatkan asupan gizi yang masuk ke
Terakhir adalah pendapatan keluarga rendah mengakibatkan intake zat gizi mikro (Vit A,
Fe, Zn) rendah sehingga menyebabkan kejadian stunting. Hal ini didasari oleh ekonomi
keluarga yang rendah. Pendapatan yang kurang menyebabkan seseorang tidak bisa memenuhi
Stunting pada anak-anak tidak hanya mempengaruhi tinggi anak itu melainkan juga otak
dan kecerdasannya. Hal ini dikarenakan asupan gizi anak yang tidak optimal dalam waktu
yang lama disertai dengan penyakit infeksi. Anak yang mengalami stunting produktifitasnya