• Baku Rujukan – adalah tabel yang berisi daftar normatif sebagai pembanding dalam menilai status gizi. • Baku Rujukan – dibuat dengan aturan-aturan yang ketat yang harus mewakili penduduk yang sehat yang mencapai pola pertumbuhan yang optimal.
09/08/2019 disain by FA 2019 2
• Idealnya – baku rujukan disesuaikan dengan pola pertumbuhan ras yang bersangkutan. – Akan tetapi untuk kebutuhan perbandingan, WHO menganjurkan satu Baku Rujukan untuk dipakai pada semua negara. – Agar dapat dibandingkan prevalensi status gizi dan untuk mengevaluasi kemajuan suatu negara, maka data harus dikumpulkan dengan metode yang sama dan menggunakan Baku Rujukan yang sama
09/08/2019 disain by FA 2019 3
• Baku Rujukan –dikeluarkan oleh badan resmi yang mengurusi masalah kesehatan dan gizi. • Untuk level dunia, tentunya WHO • Pada level negara adalah Kementrian Kesehatan negara yang bersangkutan (Indonesia : Depkes)
09/08/2019 disain by FA 2019 4
• Sepanjang sejarah, ada beberapa Baku Rujukan yang telah dipakai secara international yaitu: –Baku Rujukan Harvard –Baku Rujukan WHO-NCHS. –WHO-Antro 2005
09/08/2019 disain by FA 2019 5
• Baku Rujukan Harvard dipublikasikan tahun 1966 oleh Derrict B. Jelliffe dalam bukunya “The Assessment of Nutritional Status of Community”. • Baku Rujukan The Turner Refference Population hanya dipakai di Amerika dan Canada.
09/08/2019 disain by FA 2019 6
• Baku Rujukan kedua yang sangat terkenal itu adalah Baku Rujukan WHO-NCHS (WHO, National Center for Health Statistics) yang dipubikasikan tahun 1983 di dalam majalah suplemen WHO ”Measuring Change of Nutritional Status”.
09/08/2019 disain by FA 2019 7
• Baku Rujukan ini disusun oleh NCHS (Badan Riset Kesehatan Amerika, di bawah CDC = center for decease control), kemudian diadopsi oleh WHO, maka jadilah Baku Rujukan WHO-NCHS.
09/08/2019 disain by FA 2019 8
• Indonesia baru menerapkan Baku Rujukan ini pada tahun 1990 dengan digelarnya Lokakarya Nasional Antropometri di Ciloto. • Lokakarya merekomendasikan 10 point, diantaranya adalah : Gunakan Baku Rujukan WHO-NCHS dan cara menilai status gizi dengan menggunakan kaidah Z-Score (simpangan baku, sebelumnya menggunakan persen terhadap median).
09/08/2019 disain by FA 2019 9
• Sepuluh tahun kemudian (tahun 2000), baku ini dievaluasi, dan ternyata baku rujukan ini jalannya terseok-seok, terutama berkaitan dengan cut off status gizi dan penggunaan istilah yang sama untuk setiap indeks (BB/U, TB/U dan BB/TB).
09/08/2019 disain by FA 2019 10
• Hasil temu pakar Gizi tahun 2000 merekomendasi perubahan cut off status gizi dan memberikan istilah berbeda untuk setiap indeks status gizi : – BB/U terdiri dari 4 kategori – TB/U 2 kategori dan – BB/TB 4 kategori dengan pengistilahan yang berbeda-beda
09/08/2019 disain by FA 2019 11
• Belum lagi tuntas penerapan WHO- NCHS, pada bulan Mei 2007 WHO mempublikasikan lagi Baku Rujukan baru yang buatan WHO sendiri. – Berdasarkan hasil penelitian longitudinal dilakukan di 5 negara yang tersebar di 4 Benua. Amerika, Afrika, Eropa dan Asia. – Baku Rujukan baru ini (kata WHO) adalah untuk memperbaiki Baku Rujukan WHO- NCHS yang memiliki kelemahan.
09/08/2019 disain by FA 2019 12
• Baku Rujukan baru yang diberi nama Baku Rujukan WHO 2005 dan lebih lengkap, yaitu terdiri dari : 1. Indeks : BB/U, TB/U, BB/TB, Lingkar Lengan, Lingkar Kepala, Tebal Lemak otot Trisep, dan Skinfold 2. Tingkat perkembangan motorik : motor milestone 3. Software Pengolah data antropometri (Anthropometric Calculator 4. Diengkapi dengan dokumen-dokumen riset MGRS (MultiGrowth Refference Study), mannual report dan video pelaksanaan penelitian, serta dokumen hasil analisis perbandingan baku rujukan baru dengan baku rujukan yang pernah ada sebelumnya yaitu : WHO-NCHS dan CC 2000
09/08/2019 disain by FA 2019 13
• Dokumen dan software yang dimaksud yang didownload dari situs resmi WHO : 1. Software ANTRHO2005 2. Artikel MGRS, perbandingan antar Baku Rujukan 3. Modul-modul Riet MGRS di 5 negara 4. Motor Milestone, perkembangan motorik anak, 5. Simplified Tables, tabel yang akan digunakan oleh Praktisi Gizi di lapangan seperti Kader Posyandu, daln lain-lain
09/08/2019 disain by FA 2019 14
6. Tabel Lengkap menilai status gizi yang akan digunakan oleh Para Peneliti dan Mahasiswa 7. Technical Report. Laporan Lengkap hasil penelitian WHO dalam membangun Baku Rujukan WHO2005 8. Training : Modul training dalam penerapan Baku Rujukan WHO2005 yang baru 9. Video pelaksanaan Penelitian yang dilakukan oleh MGRS di 5 negara lokasi penelitia 10. WHO Technical Report Series Part 1 11. Baku Rujukan Remaja
09/08/2019 disain by FA 2019 15
STANDAR RUJUKAN PERTUMBUHAN ANAK
09/08/2019 disain by FA 2019 16
Standar Pertumbuhan Anak • Dimasa lalu, rujukan pertumbuhan dikembangkan menggunakan data dari satu negara dengan mengukur contoh anak yang dianggap sehat, tanpa memperhatikan cara hidup dan lingkungan mereka. • Mengingat cara menghasilkan rujukan tersebut, maka rujukan tersebut tidak dapat dipakai diseluruh dunia.
09/08/2019 disain by FA 2019 17
• World Health • WHO Multicentre Organization (WHO) Growth Reference telah Study (MGRS) telah mengembangkan dirancang untuk standar menyediakan data yang pertumbuhan yang menggambarkan berasal dari sampel bagaimana anak-anak anak-anak dari enam harus tumbuh, dengan cara memasukan negara yaitu Brazil, kriteria tertentu Ghana, India, (misalnya: menyusui, Noerwegia, Oman pemeriksaan kesehatan, dan Amerika dan tidak merokok). Serikat. 09/08/2019 disain by FA 2019 18 • Penelitian tersebut MENGIKUTI : – bayi normal dari lahir sampai usia 2 tahun, dengan pengukuran yang sering pada awal minggu pertama pada setiap bulan, – kelompok anak-anak lain umur 18 sampai 71 bulan diukur satu kali. • Data dari kedua kelompok umur tersebut disatukan untuk menciptakan standar pertumbuhan anak umur 0 sampai 5 tahun. 09/08/2019 disain by FA 2019 19 • MGRS menghasilkan Standar Pertumbuhan Normal. – Standar baru memperlihatkan bagaimana pertumbuhan anak dapat dicapai apabila memenuhi syarat-syarat tertentu misalnya pemberian makan, imunisasi dan asuhan selama sakit. – Standar baru ini dapat digunakan diseluruh dunia, karena penelitian menunjukan bahwa anak-anak dari negara manapun akan tumbuh sama bila gizi, kesehatan dan kebutuhan asuhannya dipenuhi.
09/08/2019 disain by FA 2019 20
• Manfaat lain dari standar pertumbuhan baru meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Standar baru menetapkan bayi yang disusui sebagai model pertumbuhan dan perkembangan bayi normal. Hasilnya kebijakan kesehatan dan dukungan publik untuk menyusui harus diperkuat. 2. Standar baru lebih dini dan sensitif untuk mengidentifikasi anak pendek dan anak gemuk/sangat gemuk.
09/08/2019 disain by FA 2019 21
3. Standar baru seperti IMT (Indeks Masa Tubuh) sangat berguna untuk mengukur peningkatan kejadian Sangat Gemuk. 4. Grafik yang menunjukan pola laju pertumbuhan yang diharapkan dari waktu ke waktu memungkinkan petugas kesehatan mengidentifikasikan anak-anak yang beresiko menjadi kurang gizi atau gemuk secara dini, tanpa menunggu sampai anak menderita masalah gizi.
09/08/2019 disain by FA 2019 22
• Disamping standar untuk pertumbuhan fisik, standar baru WHO 2005 menghasilkan enam tahapan perkembangan motorik kasar – milestone yang diharapkan dapat dicapai oleh anak-anak sehat pada umur antara 4 dan 18 bulan, yaitu: 1. duduk tanpa bantuan, 2. merangkak, 3. berdiri dengan bantuan, 4. berdiri tanpa bantuan, 5. berjalan dengan bantuan, 6. berjalan tanpa bantuan
09/08/2019 disain by FA 2019 23
• Oleh karena WHO telah mengeluarkan standar rujukan yang baru untuk menilai pertumbuhan dan penentuan status gizi pada anak, maka berdasarkan hasil kesepakatan RTL 2006 oleh Depkes RI disusunlan Kartu Menuju Sehat (KMS) baru. – Pada KMS baru telah dirancang ulang untuk anak Indonesia yang dibedakan menurut jenis kelamin, dicantumkan 12 tahapan perkembangan motorik. 09/08/2019 disain by FA 2019 24 09/08/2019 disain by FA 2019 25 KLASSIFIKASI BAKU RUJUKAN
09/08/2019 disain by FA 2019 26
Klassifikasi Baku Rujukan Antropometri • Baku Rujukan Internasional – Istilah baku rujukan internasional dalam hal ini digunakan karena dalam pengumpulan pengukuran dilakukan secara hati-hati dari populasi yang random, dan tersedia pada literatur dunia, jadi suatu saat dapat digunakan untuk tujuan internasional. – Contoh : Baku rujukan dari Switzerland; Swedia; UK; dan USA (National Centre or Health Statistic).
09/08/2019 disain by FA 2019 27
• Baku Rujukan Lokal – Dibeberapa negara, baku rujukan antropometri telah banyak diikumpulkan, terutama untuk anak-anak. Hal ini karena baku rujukan internasional tidak selalu cocok untuk pola pertumbuhan seluruh kelompok genetik. – Contoh : Baku rujukan dari Afrika, India, Bangladesh, Hongkong.
09/08/2019 disain by FA 2019 28
• Penentuan status gizi dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok. – Di masyarakat, penggunaan KMS (Kartu Menuju Sehat ) merupakan salah satu contoh dari penggunaan indikator BB/U untuk memantau pertumbuhan anak terutama balita secara perorangan. – Digunakannya Indikator BB/U karena dianggap lebih mudah dalam pelaksanaannya. Namun harus diingat bahwa KMS bukanlah alat untuk memantau status gizi, tetapi alat pendidikan bagi masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak, dengan pesan “anak sehat tambah umur tambah berat”
09/08/2019 disain by FA 2019 29
– Status gizi kelompok orang harus ditentukan melalui suatu perhitungan statistik dengan menghitung angka nilai hasil penimbangan dibandingkan dengan angka rata-rata atau median dan standar deviasi (SD) dari suatu angka acuan standar WHO. – Dengan rumus tertentu dapat dihitung nilai skor- Z dari suatu nilai BB/U, TB/U atau BB/TB. 09/08/2019 disain by FA 2019 30 • Beberapa variabel penting dalam pelakanaan pengukuran status gizi (anak) adalah: – Variabel umur – Variabel tinggi/panjang badan – Variabel berat badan
09/08/2019 disain by FA 2019 31
• Umur: – Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan dalam penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. – Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat 09/08/2019 disain by FA 2019 32 • Umur: – Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. • Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat. • Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. • Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004).
09/08/2019 disain by FA 2019 33
• Berat Badan: – Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. – Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.
09/08/2019 disain by FA 2019 34
• Berat Badan: – Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini.
09/08/2019 disain by FA 2019 35
• Berat Badan: – Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu
09/08/2019 disain by FA 2019 36
• Tinggi Badan – Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. – Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita.
09/08/2019 disain by FA 2019 37
• Tinggi Badan – Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali.
09/08/2019 disain by FA 2019 38
• Tinggi Badan – indeks ini pada umumnya memberikan gambaran tentang : • keadaan lingkungan yang tidak baik, • kemiskinan • akibat tidak sehat yang menahun
09/08/2019 disain by FA 2019 39
• Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. • Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh
09/08/2019 disain by FA 2019 40
• Penggunaan berat badan dan tinggi badan ( BB/TB) akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. • Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan berhubungan langsung dengan angka kesakitan
09/08/2019 disain by FA 2019 41
Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO- NCHS) Indeks yang digunakan No Interpretasi BB/U TB/U BB/TB
1 Rendah Rendah Normal Normal, dulu kurang gizi
Rendah Tinggi Rendah Sekarang kurang ++ Rendah Normal Rendah Sekarang kurang + 2 Normal Normal Normal Normal Normal Tinggi Rendah Sekarang kurang Normal Rendah Tinggi Sekarang lebih, dulu kurang 3 Tinggi Tinggi Normal Tinggi, normal Tinggi Rendah Tinggi Obese Tinggi Normal Tinggi Sekarang lebih, belum obese Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) : Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Sumber : Depkes RI 2004.
09/08/2019 disain by FA 2019 42
09/08/2019 disain by FA 2019 43 Skor-Z yang bernilai plus-minus 1 – 3 SD, menentukan jenis status gizi. Dengan menggambarkan distribusi Skor-Z dalam suatu kurva normal dapat diketahui posisi jenis status gizi.
Secara umum penilaian status gizi dapat diukur dengan
BB/U atau TB/U atau BB/TB setelah dibandingkan dengan tabel rujukan berdasarkan nilai Skor-Z dengan kategori:
- Gemuk sekali : nilai > 3 SD
- Gemuk : nilai > 2 SD - Norma : - 2 SD = nilai = + 2 SD - Kurang : nilai < - 2 S - Buruk : nilai < - 3 SD 09/08/2019 disain by FA 2019 44 • Berikut adalah contoh perhitungan menentukan nilai skor-Z sehingga akan diketahui hasil penilaian status gizi seseorang atau sekelompok orang.
09/08/2019 disain by FA 2019 45
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membaca Tabel Rujukan dan menilai status gizi seseorang adalah sebagai berikut: 1. Pilih tabel rujukan sesuai dengan indikator status gizi yang digunakan dan jenis kelamin anak 2. Perhatikan kolom paling kiri untuk variabel perujuk, yaitu umur untuk indikator BB/U dan TB/U atau Tinggi Badan untuk indikator BB/TB. 3. Bandingkan hasil pengukuran dengan angka yang ada dalam tabel
09/08/2019 disain by FA 2019 46
• Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). • Atau dengan menggunakan rumus : – Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR
09/08/2019 disain by FA 2019 47
• Status gizi berdasarkan rujukan WHO- NCHS dan kesepakatan Cipanas 2000 oleh para pakar Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 1 diatas serta di interpretasikan berdasarkan gabungan tiga indeks antropometri
09/08/2019 disain by FA 2019 48
• Untuk memperjelas penggunaan rumur Zskor dapat dicontohkan sebagai berikut – Diketahui : BB= 60 kg TB=145 cm – Umur : karena umur dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan WHO-NCHS hanya dibatasi < 18 tahun maka disini dicontohkan anak laki-laki usia 15 tahun
09/08/2019 disain by FA 2019 49
Table weight (kg) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS Age Standard Deviations Yr mth -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd 15 0 31.6 39.9 48.3 56.7 69.2 81.6 94.1 Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Table weight (kg) by stature of boys 145 cm in Height from WHO-NCHS
Stature Standard Deviations cm -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd 145 0 24.8 28.8 32.8 36.9 43.0 49.2 55.4 Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Table stature (cm) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS
Stature Standard Deviations Yr mth -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd 15 0 144.8 152.9 160.9 169.0 177.1 185.1 193.2 Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
09/08/2019 disain by FA 2019 50
• Jadi untuk indeks BB/U adalah Z Score = ( 60 kg – 56,7 ) / 8.3 = + 0,4 SD status gizi : baik • Untuk IndeksTB/U adalah Z Score = ( 145 kg – 169 ) / 8.1 = - 3.0 SD status gizi : pendek • Untuk Indeks BB/TB adalah Z Score = ( 60 – 36.9 ) / 4 = + 5.8 SD status gizi : gemuk
09/08/2019 disain by FA 2019 51
1. Tergolong gizi baik, 2. Tergolong gizi kurang, bila: bila : – Hasil ukur lebih besar • Hasil ukur lebih atau sama dengan angka besar atau sama pada kolom - 3SD dan dengan angka pada lebih kecil dari angka kolom 2 SD dan lebih pada kolom – 2 SD. kecil dari angka pada kolom + 2 SD
09/08/2019 disain by FA 2019 52
3. Tergolong gizi buruk, 4. Tergolong gizi lebih bila : atau gemuk, bila : • Hasil ukur lebih kecil • Hasil ukur lebih besar dari angka pada atau sama dengan kolom – 3 SD angka pada kolom + 2 SD
09/08/2019 disain by FA 2019 53
09/08/2019 disain by FA 2019 54 09/08/2019 disain by FA 2019 55 09/08/2019 disain by FA 2019 56 STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK
09/08/2019 disain by FA 2019 57
• BEBERAPA WAKTU YANG LALU, PEMERINTAH TELAH MENGELUAR KETETAPAN BAKU MENGENAI ANTROPOMTRI, SEBAGAI RUJUKAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI DI INDONESIA – MELALUI PP NO 1995 TAHUN 2010
09/08/2019 disain by FA 2019 58
09/08/2019 disain by FA 2019 59 09/08/2019 disain by FA 2019 60 09/08/2019 disain by FA 2019 61 BB/U
09/08/2019 disain by FA 2019 62
09/08/2019 disain by FA 2019 63 • Status gizi BB menurut umur (BB/U) bisa menggambarkan gangguan gizi umum yang dialami saat ini, karena BB mudah sekali terpengaruh (labil) dalam keadaan normal (sehat, asupan makanan cukup). Berat badan (BB) akan bertambah sesuai umur 09/08/2019 disain by FA 2019 64 • Kategori BB/U : – Kategori Gizi Buruk, jika Z-score < -3,0 – Kategori Gizi Kurang, jika Z-score >=-3,0 s/d Z- score <-2,0 – Kategori Gizi Baik, jika Z-score >=-2,0 s/d Z- score <=2,0 – Kategori Gizi Lebih, jika Z-score >2,0
09/08/2019 disain by FA 2019 65
BB/TB
09/08/2019 disain by FA 2019 66
09/08/2019 disain by FA 2019 67 • Status gizi BB menurut TB (BB/TB) menggambarkan kesimbangan gizi anak. karena sejatinya pertambahan TB diikuti juga oleh penambahan BB
09/08/2019 disain by FA 2019 68
• Status gizi BB/TB ini juga mampu menggambarkan gangguan gizi akut yang dialami anak. –Akan menjadi pertanyaan panjang jika mendapati anak, dengan ukuran TB termasuk tinggi namun BB nya kurang.
09/08/2019 disain by FA 2019 69
• Kategori status gizi BB/TB: –Kategori Sangat Kurus, jika Z-score < - 3,0 –Kategori Kurus, jika Z-score >=-3,0 s/d Z-score <-2,0 –Kategori Normal, jika Z-score >=-2,0 s/d Z-score <=2,0 –Kategori Gemuk, jika Z-score >2,0 09/08/2019 disain by FA 2019 70 09/08/2019 disain by FA 2019 71 09/08/2019 disain by FA 2019 72 • Pertambahan TB akan berjalan sesuai umur jika anak dalam keadaan normal, namun perubahan TB tidak mudah dipengaharui oleh penyakit, asupan makanan, dll dalam waktu singkat. – Jadi bisa dibilang TB yang kurang (pendek/stunting) adalah akumulasi kekurangan gizi masa lalu
09/08/2019 disain by FA 2019 73
TB/U ATAU PB/U
09/08/2019 disain by FA 2019 74
09/08/2019 disain by FA 2019 75 09/08/2019 disain by FA 2019 76 • Kategori TB/U : –Kategori Sangat Pendek, jika Z- score < -3,0 –Kategori Pendek, jika Z-score >=- 3,0 s/d Z-score <-2,0 –Kategori Normal, jika Z-score >=- 2,0 09/08/2019 disain by FA 2019 77 IMT/U 0 – 5 TAHUN 18 TAHUN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
09/08/2019 disain by FA 2019 78
09/08/2019 disain by FA 2019 79 • Kedepan, pengukuran status gizi yang dilakukan di Indonesia, harus menggunakan standar baku ini, sampai ditemukan lagi sebuah standar baku yang lebih baik.