Anda di halaman 1dari 8

STUDY KASUS PADA PENDERITA

GIZI BURUK ANEMIA

PENUGASAAN
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dietetik Penyakit Infeksi
Yang dibina oleh ibu Dr. Annasari Mustafa, SKM., M. Sc., RD

Disusun oleh :
AFIYATUS SHOLICHA P17111211019
(Kelompok 3)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Maret 2023
A. KASUS
Karina, usia 20 tahun, dengan TB 152 cm dan BB 41 kg adalah seorang
mahasiswa di sebuah universitas swasta. Tiap hari Karina kuliah pukul 07.00 wib sampai
16.00 wib, dan selalu begadang untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. Setiap
begadang Karina selalu meminum kopi. Karina kerap kali tidak sempat sarapan, dan
untuk menghemat Karina hanya mengkonsumsi lauk nabati. Karina merupakan anak
kost. Sudah tiga minggu ini Karina merasa mengantuk dikelas, selain itu Karina juga
sering merasa cepat lelah, mata berkunang-kunang, cepat merasa pusing, lemas, dan
kurang nafsu makan. Beberapa hari yang lalu Karina sempat pingsan saat sedang
praktikum di laboratorium kampus. Khawatir dengan keadaan teman 1 kostnya, tini
membawa Karina ke rumah sakit dan didapatkan hasil sebagai berikut:
TD = 90/60 mmHg
Fisik = skelera mata tampak pucat
Suhu = 37 C
Hb = 10 g/dl
Ht = 30%
Saturasi transferin = 15%
Serum ferritin = 90 μg/l
Glukosa darah = 90 mg/dl
Kolesterol total = 140 mg/dl
Eritrosit = 4 jt/ml
Audit gizi :
Pagi : Nasi putih (1P) + telur ceplok (1P) + teh hangat
Siang : Nasi putih (2P) + tempe goreng (1P) + sayur bening bayam,waluh & kacang
Panjang (1P) + es teh manis
Malam : Nasi goreng (1 1 / 2 P) + tahu goreng tepung (1P) + kopi (2 gelas)
B. PENYELESAIAN KASUS
1. Bagaimana asesmen gizi berdasarkan hasil pemeriksaan fisik/klinis?
2. Bagaimana asesmen gizi berdasarkan data antropometri?
3. Bagaimana asesmen gizi berdasarkan hasil anamnesa diet?
4. Formulasikan diagnosis gizi yang tepat dengan format PES!
5. Rencanakan intervensi gizi pada Nn. Karina sesuai dengan anemia gizi buruk!
6. Apa saja yang harus dimonitor dan dievaluasi pada Nn. Karina?
FORM NUTRITIONAL CARE PROCESS

Nama : Karina
Umur :20 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Tinggi Badan : 152 cm
Berat Badan : 41 kg
Keluhan : Cepat lelah, mata berkunang-kunang, cepat merasa pusing, lemas, dan kurang nafsu makan
Assessment
Diagnosis Gizi (PES) Intervensi Rencana Monev
Data Dasar Identifikasi Masalah
A. Data Antropometri (AD) AD-1.1.5 Massa indeks tubuh NC-3.1 Underweight RC-1 Kolaborasi dan AD-1.1.5 Pemantauan IMT
 Berat badan : 41 kg 17,47 (kekurangan berat badan (kekurangan berat badan merujuk asuhan gizi hingga meningkat
 Tinggi Badan :152 cm ringan) tingkat ringan) berkaitan terkait dengan mencapai kategori normal
 BBI = 0,9 x (152-100) = 46,8 kg dengan asupan energi yang peningkatan IMT pasien. (mencapai
 IMT = 17,75 tidak memadai ditandai status gizi normal 18,5 -
IMT kurang dari normal 25)
(17,75)
B. Biokimia (BD) BD-1.5.6 Tes glukosa rendah NC – 2.2 Perubahan Nilai – RC-1 Kolaborasi BD-1.5.6 Pemantauan
 Hb = 10 g/dl (rendah) nilai laboratorium terkait dengan tenaga kembali terhadap glukosa
 Ht = 30% (rendah) BD- 1.10.1 Hemoglobin rendah gizi berkaitan dengan kesehatan lain untuk pasien melalui pemeriksaan
 Saturasi transferin = 15% (rendah) gangguan metabolic pemeriksaan lebih lanjut laboratorium secara rutin
 Serum ferritin = 90 μg/l (rendah) BD – 1.10.2 Hematokri rendah ditandai laporan
 Glukosa darah = 90 mg/dl (normal) laboratorium dengan hasil BD- 1.10.1 Pemantauan
 Kolesterol total = 140 mg/dl (normal) BD – 1.10.10 Ferritin, serum yang rendah kembali terhadap
rendah hemoglobin pasien melalui
 Eritrosit = 4 jt/ml (rendah)
pemeriksaan laboratorium
BD – 1.10.14 Saturasi transferrin secara rutin
rendah
BD – 1.10.2 Pemantauan
kembali terhadap
hematokrin pasien melalui
pemeriksaan laboratorium
secara rutin

BD – 1.10.10 Pemantauan
kembali terhadap serum
ferritin pasien melalui
pemeriksaan laboratorium
secara rutin

BD – 1.10.14 Pemantauan
kembali terhadap saturasi
faterrin pasien melalui
pemeriksaan laboratorium
secara rutin
C. Fisik dan Klinis (PD) PD – 1.1.1.1 Asthenia (kondisi NI – 2.1 Asupan oral yang ND-3.1 Terapi suplemen PD – 1.1.1.1 Pemantauan
1. Fisik fisik tubuh melemah dan ditandai tidak memadai berkaitan makanan medis untuk terhadap kondisi tubuh
skelera mata tampak pucat dengan rasa lelah dan tidak dengan ketersediaan menambah asupan pasien melalui pemeriksaan
2. 2. Klinis berenergi / lemas) asupan makanan yang makanan klinis dengan bertanya
 TD = 90/60 mmHg tidak memadai ditandai dan menambah nafsu kepada pasien terkait
 Suhu = 37 C PD – 1.1.5.6 Anorexia dengan skelera mata makan keluhan yang dirasakan
 Sering Mengantuk (kurangnya nafsu makan) tampak pucat, sering
 Cepat lelah PD – 1.1.5.6 Pemantauan
mengantuk, cepat lelah,
 Mata berkunang - kunang PD – 1.1.8.6 Perubahan warna terhadap perkembangan
mata berkunang - kunang,
 Cepat merasa pusing konjugtiva pada mata Anorexia (kurangnya nafsu
cepat merasa pusing, makan) melalui
 Lemas lemas, dan kurangnya
PD – 1.1.16.12 Pusing pemeriksaan klinis dengan
 Kurang nafsu makan nafsu makan bertanya kepada pasien
terkait keluhan yang
dirasakan.

PD – 1.1.8.6 Pemantauan
terhadap perubahan warna
konjugtiva pada mata
pasien melalui pemeriksaan
fisik

PD – 1.1.16.12 Pemantauan
terhadap perkembangan
pusing melalui pemeriksaan
klinis dengan bertanya
kepada pasien terkait
keluhan yang dirasakan.
D. Riwayat Gizi (FH) FH-1.2.2.4 Variasi makanan NI-5.10.1 Kurangnya ND-1 Meningkatkan FH-1.2.2.4 Memberikan
1. Riwayat gizi dahulu (seringnya mengkonsusmsi hanya mineral intake berkaitan asupan makanan dengan variasi makanan terutama
 Jarang sarapan pagi lauk nabati untuk menghemat) dengan pola makan yang susunan menu lengkap pada protein hewani, sayur,
 Sering mengkonsumsi kopi salah dan kurangnya baik dari segi komposisi dan buah – buahan
 Sering hanya mengkonsumsi lauk FH-1.4.3 Asupan kafein (kopi dan pengetahuan mengenai zat gizi yang dihidangkan
nabati untuk menghemat teh) masalah gizi dan interaksi pada waktu yang FH-1.4.3 Mengurangi
3. Riwayat gizi sekarang gizi ditandai dengan ditetapkan dengan secara asupan kafein
 Energi : 108,48% FH- 1.6.2.3 Asupan zat besi kekurangan asupan gizi Fe teratur dan terjadwal
 Protein : 87,58% kurang (53,84%) FH- 1.6.2.3 Meningkatkan
 Lemak : 119,06% ND-3.2 Pemberian asupan zat besi
FH-7.3.3 Frekuensi makan <3x NB-1.5 Pola makan tidak suplemen vitamin atau
 Karbohidrat : 112,79%
sehari (sering melewatkan sarapan teratur berkaitan dengan mineral zat besi bertujuan FH-7.3.3 Pemantauan
 Vitamin C : 102,74%
pagi) dorongan lingkungan untuk menmbah/ frekuensi makan dengan
 Fe : 53,84% (buruk) ditandai dengan frekuensi melengkapi asupan kadar menggunakan metode food
makan <3x sehari (sering Fe recall yang dilakukan pada
Pola konsumsi : melewatkan sarapan pagi). pasien.
 Pagi
- nasi putih (1P) NB-1.7 Pemilihan Makanan
- telur ceplok (1P) yang salah berkaitan
- teh hangat dengan persepsi bahwa
 Siang kurangnya sumber daya
- nasi putih (2P) (keuangan) mencegah
- tempe goreng (1P), sayur bening pemilihan Makanan
bayam, waluh dan kacang Panjang ditandai seringnya hanya
(1P) mengkonsumsi lauk nabati
- es teh manis untuk menghemat
 Malam
- nasi goreng (1½P )
- tahu goreng tepung (1P)
- kopi (2 gelas)
E. Riwayat Klien (CH) CH- 1.1 Data personal NO-1.1 Saat ini tidak ada
1. Riwayat Personal diagnosis.
- Usia : 20 tahun
- Jenis kelamin : perempuan
- Pendidikan : kuliah pukul 07.00
wib sampai 16.00 wib, begadang
setiap malam untuk mengerjakan
tugas
2. Riwayat Sosial
3. Riwayat medis
 Tujuan intervensi :
1. Menaikan berat badan hingga mencapai IMT yang normal
2. Memperbaiki asupan Fe/zat besi
3. Memperbaiki pola makan karina menjadi pola makan yang baik dan seimbang
 Preskripsi Diet :
1. Jenis diet : Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP)
2. Bentuk Makanan : Biasa
3. Rute diet : Oral
4. Frekuensi makan : 3 kali Makanan utama dan 2 kali selingan
5. Energi : 1.407,12 Kkal
6. Protein :52,77 gr
7. Lemak : 31,27 gr
8. Karbohidrat : 288,66 gr
9. Vitamin C : 59,13 mg
10. Zat besi :20,5 mg
 Prinsip Diet :
1. Energi diberikan diatas normal dengan memperhitungkan stress dan faktor aktifitas
2. Protein diberikan tinggi 1,5 – 2,5 gr/kg BB
3. Lemak diberikan 20 – 30 % dari kebutuhan energi
4. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
5. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
6. Makanan diberikan bertahap sesuai kondisi pasien
 Makanan yang tidak dianjurkan :
1. Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti
dodol, gula – gula, kue – kue manis, dan sebagainya
2. Makanan yang terlalu merangsang seperti cabe, merica, jahe, nanas, durian, dll
3. Kurangi mengkonsumsi kafein yang berlebihan yang terdapat pada kopi, coklat, teh,
dan beberpa minuman ringan
 Makanan yang dianjurkan :
1. Sumber kalori : nasi, roti, mie, jagung, kentang, tepung – tepungan, umbi – umbian,
sereal, dan sebagainya
2. Sumber protein hewani : ayam, daging, telur, susu, keju, hati, ikan, dan sebagainya
3. Sumber protein nabati : kacang – kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu
dan sebagainnya
4. Sumber zat gizi lainnya seperti sayuran dan buah – buhan sumber vitamin dan
mineral diberikan dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai