PENUGASAAN
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dietetik Penyakit Infeksi
Yang dibina oleh ibu Dr. Annasari Mustafa, SKM., M. Sc., RD
Disusun oleh :
AFIYATUS SHOLICHA P17111211019
(Kelompok 3)
Nama : Karina
Umur :20 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Tinggi Badan : 152 cm
Berat Badan : 41 kg
Keluhan : Cepat lelah, mata berkunang-kunang, cepat merasa pusing, lemas, dan kurang nafsu makan
Assessment
Diagnosis Gizi (PES) Intervensi Rencana Monev
Data Dasar Identifikasi Masalah
A. Data Antropometri (AD) AD-1.1.5 Massa indeks tubuh NC-3.1 Underweight RC-1 Kolaborasi dan AD-1.1.5 Pemantauan IMT
Berat badan : 41 kg 17,47 (kekurangan berat badan (kekurangan berat badan merujuk asuhan gizi hingga meningkat
Tinggi Badan :152 cm ringan) tingkat ringan) berkaitan terkait dengan mencapai kategori normal
BBI = 0,9 x (152-100) = 46,8 kg dengan asupan energi yang peningkatan IMT pasien. (mencapai
IMT = 17,75 tidak memadai ditandai status gizi normal 18,5 -
IMT kurang dari normal 25)
(17,75)
B. Biokimia (BD) BD-1.5.6 Tes glukosa rendah NC – 2.2 Perubahan Nilai – RC-1 Kolaborasi BD-1.5.6 Pemantauan
Hb = 10 g/dl (rendah) nilai laboratorium terkait dengan tenaga kembali terhadap glukosa
Ht = 30% (rendah) BD- 1.10.1 Hemoglobin rendah gizi berkaitan dengan kesehatan lain untuk pasien melalui pemeriksaan
Saturasi transferin = 15% (rendah) gangguan metabolic pemeriksaan lebih lanjut laboratorium secara rutin
Serum ferritin = 90 μg/l (rendah) BD – 1.10.2 Hematokri rendah ditandai laporan
Glukosa darah = 90 mg/dl (normal) laboratorium dengan hasil BD- 1.10.1 Pemantauan
Kolesterol total = 140 mg/dl (normal) BD – 1.10.10 Ferritin, serum yang rendah kembali terhadap
rendah hemoglobin pasien melalui
Eritrosit = 4 jt/ml (rendah)
pemeriksaan laboratorium
BD – 1.10.14 Saturasi transferrin secara rutin
rendah
BD – 1.10.2 Pemantauan
kembali terhadap
hematokrin pasien melalui
pemeriksaan laboratorium
secara rutin
BD – 1.10.10 Pemantauan
kembali terhadap serum
ferritin pasien melalui
pemeriksaan laboratorium
secara rutin
BD – 1.10.14 Pemantauan
kembali terhadap saturasi
faterrin pasien melalui
pemeriksaan laboratorium
secara rutin
C. Fisik dan Klinis (PD) PD – 1.1.1.1 Asthenia (kondisi NI – 2.1 Asupan oral yang ND-3.1 Terapi suplemen PD – 1.1.1.1 Pemantauan
1. Fisik fisik tubuh melemah dan ditandai tidak memadai berkaitan makanan medis untuk terhadap kondisi tubuh
skelera mata tampak pucat dengan rasa lelah dan tidak dengan ketersediaan menambah asupan pasien melalui pemeriksaan
2. 2. Klinis berenergi / lemas) asupan makanan yang makanan klinis dengan bertanya
TD = 90/60 mmHg tidak memadai ditandai dan menambah nafsu kepada pasien terkait
Suhu = 37 C PD – 1.1.5.6 Anorexia dengan skelera mata makan keluhan yang dirasakan
Sering Mengantuk (kurangnya nafsu makan) tampak pucat, sering
Cepat lelah PD – 1.1.5.6 Pemantauan
mengantuk, cepat lelah,
Mata berkunang - kunang PD – 1.1.8.6 Perubahan warna terhadap perkembangan
mata berkunang - kunang,
Cepat merasa pusing konjugtiva pada mata Anorexia (kurangnya nafsu
cepat merasa pusing, makan) melalui
Lemas lemas, dan kurangnya
PD – 1.1.16.12 Pusing pemeriksaan klinis dengan
Kurang nafsu makan nafsu makan bertanya kepada pasien
terkait keluhan yang
dirasakan.
PD – 1.1.8.6 Pemantauan
terhadap perubahan warna
konjugtiva pada mata
pasien melalui pemeriksaan
fisik
PD – 1.1.16.12 Pemantauan
terhadap perkembangan
pusing melalui pemeriksaan
klinis dengan bertanya
kepada pasien terkait
keluhan yang dirasakan.
D. Riwayat Gizi (FH) FH-1.2.2.4 Variasi makanan NI-5.10.1 Kurangnya ND-1 Meningkatkan FH-1.2.2.4 Memberikan
1. Riwayat gizi dahulu (seringnya mengkonsusmsi hanya mineral intake berkaitan asupan makanan dengan variasi makanan terutama
Jarang sarapan pagi lauk nabati untuk menghemat) dengan pola makan yang susunan menu lengkap pada protein hewani, sayur,
Sering mengkonsumsi kopi salah dan kurangnya baik dari segi komposisi dan buah – buahan
Sering hanya mengkonsumsi lauk FH-1.4.3 Asupan kafein (kopi dan pengetahuan mengenai zat gizi yang dihidangkan
nabati untuk menghemat teh) masalah gizi dan interaksi pada waktu yang FH-1.4.3 Mengurangi
3. Riwayat gizi sekarang gizi ditandai dengan ditetapkan dengan secara asupan kafein
Energi : 108,48% FH- 1.6.2.3 Asupan zat besi kekurangan asupan gizi Fe teratur dan terjadwal
Protein : 87,58% kurang (53,84%) FH- 1.6.2.3 Meningkatkan
Lemak : 119,06% ND-3.2 Pemberian asupan zat besi
FH-7.3.3 Frekuensi makan <3x NB-1.5 Pola makan tidak suplemen vitamin atau
Karbohidrat : 112,79%
sehari (sering melewatkan sarapan teratur berkaitan dengan mineral zat besi bertujuan FH-7.3.3 Pemantauan
Vitamin C : 102,74%
pagi) dorongan lingkungan untuk menmbah/ frekuensi makan dengan
Fe : 53,84% (buruk) ditandai dengan frekuensi melengkapi asupan kadar menggunakan metode food
makan <3x sehari (sering Fe recall yang dilakukan pada
Pola konsumsi : melewatkan sarapan pagi). pasien.
Pagi
- nasi putih (1P) NB-1.7 Pemilihan Makanan
- telur ceplok (1P) yang salah berkaitan
- teh hangat dengan persepsi bahwa
Siang kurangnya sumber daya
- nasi putih (2P) (keuangan) mencegah
- tempe goreng (1P), sayur bening pemilihan Makanan
bayam, waluh dan kacang Panjang ditandai seringnya hanya
(1P) mengkonsumsi lauk nabati
- es teh manis untuk menghemat
Malam
- nasi goreng (1½P )
- tahu goreng tepung (1P)
- kopi (2 gelas)
E. Riwayat Klien (CH) CH- 1.1 Data personal NO-1.1 Saat ini tidak ada
1. Riwayat Personal diagnosis.
- Usia : 20 tahun
- Jenis kelamin : perempuan
- Pendidikan : kuliah pukul 07.00
wib sampai 16.00 wib, begadang
setiap malam untuk mengerjakan
tugas
2. Riwayat Sosial
3. Riwayat medis
Tujuan intervensi :
1. Menaikan berat badan hingga mencapai IMT yang normal
2. Memperbaiki asupan Fe/zat besi
3. Memperbaiki pola makan karina menjadi pola makan yang baik dan seimbang
Preskripsi Diet :
1. Jenis diet : Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP)
2. Bentuk Makanan : Biasa
3. Rute diet : Oral
4. Frekuensi makan : 3 kali Makanan utama dan 2 kali selingan
5. Energi : 1.407,12 Kkal
6. Protein :52,77 gr
7. Lemak : 31,27 gr
8. Karbohidrat : 288,66 gr
9. Vitamin C : 59,13 mg
10. Zat besi :20,5 mg
Prinsip Diet :
1. Energi diberikan diatas normal dengan memperhitungkan stress dan faktor aktifitas
2. Protein diberikan tinggi 1,5 – 2,5 gr/kg BB
3. Lemak diberikan 20 – 30 % dari kebutuhan energi
4. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
5. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
6. Makanan diberikan bertahap sesuai kondisi pasien
Makanan yang tidak dianjurkan :
1. Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti
dodol, gula – gula, kue – kue manis, dan sebagainya
2. Makanan yang terlalu merangsang seperti cabe, merica, jahe, nanas, durian, dll
3. Kurangi mengkonsumsi kafein yang berlebihan yang terdapat pada kopi, coklat, teh,
dan beberpa minuman ringan
Makanan yang dianjurkan :
1. Sumber kalori : nasi, roti, mie, jagung, kentang, tepung – tepungan, umbi – umbian,
sereal, dan sebagainya
2. Sumber protein hewani : ayam, daging, telur, susu, keju, hati, ikan, dan sebagainya
3. Sumber protein nabati : kacang – kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu
dan sebagainnya
4. Sumber zat gizi lainnya seperti sayuran dan buah – buhan sumber vitamin dan
mineral diberikan dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan