Anda di halaman 1dari 11

DETERMINAN PRILAKU KESEHATAN ATAU

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

REINILDIS MALA

19201044

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya saya
dapat menyelesaikan makalah PROMOSI KESEHATAN yang berjudul DETERMINAN
PRILAKU KESEHATAN ATAU FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU
KESEHATAN .Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah PROMKES agar
dapat berguna bagi saya dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan saya
sebagai mahasiswa keperawatan. Saya juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu saya sangat
membutuhkan adanya saran untuk memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...............................................................................................
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian prilaku kesehatan...........................................................................
2.2 Faktor-fakto penentu perilaku.............................................................................
2.3 Upaya perubahan perilaku kesehatan..............................................................
2.4 Teori-teori perilaku kesehatan dan perubahannya.................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Derajat kesehatan seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
perilaku,lingkungan pelayanan kesehatan dan keturunan .Di antara faktor-faktor tersebut
terhadap status kesehatan ,baik kesehatan individu maupun kelompok sangatlah
besar .salah satu usaha yang sangat penting didalam upaya merubah perilaku adalah
dengan melakukan kegiatan pendidikan kesehatan atau yang biasa dikenal dengan
penyuluhan .sejauh mana kegiatan tersebut bisa merubah perilaku masyarakat akan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ikut berperan dan saling berkaitan dalam proses
perubahan perilaku itu sendiri.
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas
organisme yang bersangkutan.jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas
dari manusia itu sendiri.oleh sebab itu,perilaku manusia mempunyai bentangan yang
sangat luas mencakup berjalan,berbicara berpakaian dan lain sebagainya.bahkan kegiatan
internal seperti berpikir,persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,sistem pelayanan kesehatan,makanan serta
lingkungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan
2. Apa faktor-faktor penentu perilaku kesehatan
3. Bagaimana upaya perubahan perilaku kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perilaku kesehatan merupakan keadaan diri seseorang dalam melakukan sesuatu
seperti bertindak, bersikap, berpikir, dan memberikan umpan balik atau respon pada suatu
hal dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Respon tersebut dapat berupa respon
aktif dan pasif.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,sistem pelayanan kesehatan ,makanan,serta
lingkungan secara lebih rinci perilaku kesehatan mencakup:
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia merespon
baik secara pasif maupun aktif sehubungan dengan sakit dan penyakit .perilaku ini
dengan sendirinya berhubungan dengan tingkat pencegahan penyakit
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan.perilaku ini mencakup respon
terhadap fasilitas pelayanan,cara pelayanan,petugas kesehatan dan obat-obat.
3. Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakuo pengetahuan, persepsi, sikap,
dan praktek, terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya.
Pengelola makanan dan lain sebagainya sehubungan dengan tubuh kita.
4. Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang terhadap lingkungan
sebagai satu determinan kesehatan manusia.
2.2 faktor-faktor penentu perilaku
Kesehatan seseorang atau masyarakat diengaruhi oleh dua hal pokok yaitu faktor
perilaku dan diluar perilaku. Selanjutnya perilaku sendiri dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1. Faktor pembawa (predisposing factor) didalamnyatermasuk pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan lain sebagainya.
2. Faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam lingkungan fisik, sumber
daya, atau tidak tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan.
3. Faktor pendororong (reinforcing factor) yang terwujud didalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan maupun petugas lain, teman, tokoh yang semuanya bisa menjadi
kelompok referensi dan perilaku masyarakat.
2.3 upaya perubahan perilaku kesehatan
Hal yang penting dilakukan perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan
perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan
kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan lainnya.
Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar covert behavior tapi juga overt behavior.
Didalam program-program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai
dengan norma-norma kesehatan diperlukan usaha-usaha yang konkrit dan prinsip.
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku bisa dikelompokkan
menjadi tiga bagian:
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau
melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan perundang-
undangan yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan perubahan
yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena perubahan, terjadi
bukan berdasarkan kesadaran sendiri. Sebagai contoh adanya perubahan di
masyarakat untuk menta rumahnya dengan membuat pagar rumah pada saat akan
ada lomba desa tetapi begitu lomba/penilaian selesai banyak pagar yang kurang
terawat.
2. Pemberian informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, cara
menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan
masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran
masyarakat yang pada akhirnya menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.
3. Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi
kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif. Hal ini berarti
masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tetapi juga ikut aktif berpartisipasi
didalam diskusi tentang informasi yang diterimanya.
2.4 Teori-teori perilaku kesehatan dan perubahannya
A. Teori-teori perilaku kesehatan
1) Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal.
2) Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli mencoba
merumuskan teori terbentuknya perilaku manusia.
3) Teori perilaku manusia yang akan kita bahas adalah: teori ABC, reason action,
“PRECED-PROCEED”, behavior intention, thougs and feeling.
a. Teori ABC (sulzer, azaroff, mayer:1977)
Menurut teori ii perilaku manusia merupakan suatu proses sekaligus hasil interaksi
antara: antecedent behvior consequences
 Antecedent: trigger, bisa alamiah ataupun man made
 Behavior: reaksi terhadap antecedent
 Consequences: bisa positif (menerima), atau negati (menolak)
Contoh : penyuluhan di posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan
banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A), ibu
membuat tampilan makanan semenarik mungkin (B), anak mau makan
banya (C)
b. Teori “REATION ACTION” (FESBEIN DAN AJZEN:1980)
Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai faktor penentu perilaku
niat itu sendiri ditentukan oleh:
 Sikap
 Norma subjektif
 Pengendalian perilaku.
Contoh: seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat,
dimana niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi,
keyakinan ibu akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya
panas setalah imunisasi.
c. Teori PRECED-PROCEED (lawrence green:1991)
Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor : predisposing factors, tersedianya atau
tidak tersedianya fasilias reinforcing fsctors, terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
d. Teori BEHAVIOR INTENTION (snehendu kar:1980)
Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari:
 Behavior intention
 Social suport
 Accessibility to information
 Personal autonomy
 Action situstion
B=f (BI, SS, AI, PA, AS)
Contoh: seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan
asuhan persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih, mungkin
dikarenakan:
 Tidak ada niat melahirkan dibidan (BI)
 Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan (SC)
 Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat (AI)
 Tidak bebas menetukan, takut mertua (PA)
 Kondisi jauh dari puskesmas (AS)
e. Teori “THOUGHT AND FEELING” (WHO:1984)
Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang ditentukan oleh:
 Thoughts and feeling
 Persoanal reference
 Resources
 Culture
B= f (TF, PR, R, C)
Contoh: seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena
dia punya keyakinan, kalau payudaranya akan hilang keindahanya bila
menyusui (TF), atau karena artis yang diidolakannya tidak menyusui
sehingga dia mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak ada waktu
untuk menyusui (R), atau karena kebudayaan didaerah ibu tersebut lebih
keren kalau memberi susu formula dari pada ASI, makin mahal harga susu
maka status sosial makin naik (C).
B. Teori-teori perubahan perilaku kesehatan
Menurut teori ini, penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada
kualitas rangsang (stmulus) yang berkomunikasi dengan organisme, perilaku dapat
berubah hanya apabila stimulus yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula
(mampu meyakinkan). Karena itu kualitas dari ssumber komunikasi sangat menetukan
keberhasilan perubahan perilaku, misalnya gaya bicara, kredibilitas pemimpin kelompok.
a) Dissonance theory (festinger:1957)
Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan ketidakseimbangan
psikologi, yang ditipu oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai
keseimbangan kembali. Dissonance terjaadi karena dalam diri individu terdapat
elemen kognisi yang bertentangan, pengetahuan, pendapatan atau keyakinan.
Apabila terjadi penyesuaian kognitif, akan ada perubahan sikap yang berujung
perubahan perilaku.
Contoh: orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahay merokok tapi merasa
bukan laki-laki kalu tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memuttuskan kalau
kejantanan seorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak hal. Akhirnya dia
memutuskan untuk berhenti merokok (consonance).
b) Teori fungsi (katz:1960)
Menurut teori ini perilaku mempunyai fungsi:
 Instrumental
 Defence mechanism
 Penerima objek dan pemberi arti
 Nilai ekspresif
c) Teori kurt lewin (1970)
Menurut kurt lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara
driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-
kekuatan penahan).perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan
antara kedua kekuatan tersebut.
Ada tiga kemungkinan terjadinya perubhan perilaku:
 Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru
Contoh: seseorang yang mempunyai saudara dengan penyakitkusta sebelumnya
tidak mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat
berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke puskesmas karena adanya
penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang pentingnya deteksi dini kusta
 Kekuatan penahan, pendorng tetap perilaku baru
Misalnya pada contoh diatas, dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan
penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan terjadi perubahan
perilaku.
 Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku.
Misalnya pada contoh diatas dua-duanya dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara laim: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Sedangkan perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan atau
genetika.
Skiner (1983) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena
perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori skiner ini disebut teori “S-O-R” atau stimulus
organisme respons.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo, dan Sarwono, Solita. 1985. Pengantar ilmu perilaku kesehatan.
Jakarta: badan penerbit kesehatan masyarakat fakultas kesehatan masyarakat universitas
indonesia. Hlm.23

Anda mungkin juga menyukai