Anda di halaman 1dari 11

RESUME / RINGKASAN MATERI

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

OLEH

CANTIKA DWI PUTRI

1911312065

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
1. Teori-teori perubahan perilaku dalam kesehatan ( Dewi Eka Putri ) pert VIII
Teori adalah Serangkaian konsep, definisi, hubungan antar konsep. Memuat
pandangan sistematis tentang suatu fenomena mengkaitkannya dengan variabel-
variabel untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena
 HBM memperkirakan perilaku sebagai hasil keyakinan/kepercayaan yang
merupakan persepsi individu terhadap :
a. Susceptibility to illness (Kepercayaan ttg kerentanan terhadap penyakit)
i. Merupakan persepsi seseorang tentang resiko terkena penyakit
ii. Seseorang yang merasa mungkin terkena penyakit akan lebih
merasa terancam
iii. My chances of getting lung cancer are high
b. The severity of the illness (kepercayaan tentang keparahan penyakit)
i. Persepsi seseorang tentang tingkat keparahan suatu penyakit akibat
perilaku tertentu
ii. Jika seseorang yakin penyakit makin berat akibatnya maka akan
makin merasa terancam
iii. Lung cancer is a serious illness
c. The cost involved in carrying out the behaviour (Pengorbanan yang
dikeluarkan untuk berubah perilakunya)
i. Pengorbanan yang dikeluarkan tidak hanya finansial tapi juga hal-
hal yang bersifat psikologis seperti khawatir, malu, rasa sakit, dll
ii. Stopping smoking will make me irritable
d. The Benefits Involved in Carrying Out the Behaviour (persepsi tentang
manfaat yang dirasakan jika berubah perilakunya)
i. Seseorang tidak akan menerima tindakan kesehatan yang
dianjurkan kepadanya kecuali bila ia yakin bahwa tindakan tersebut
dapat mengurangi ancaman penyakit atau menguntungkan.
ii. Stopping smoking will save my money
e. Cues to action (Isyarat terhadap Tindakan)
i. Mempengaruhi seseorang dalam mendapatkan pengertian yang
benar tantang kerentanan, kegawatan, dan kerugian dari tindakan
pencegahan dan pengobatan yang dilakukan, bisa berasal dari
faktor internal maupun eksternal
o Cues to action
1. Internal ( The symptom of breathlessness)
2. External ( Information from leaflet)
 Theory of Reasoned Action (TRA)
Seseorang berperilaku tergantung pada niat. Niat dipengaruhi oleh:
Attitude:
o Sikap dlm teori ini: perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri
jika melakukan perilaku (A)
o Persepsi konsekuensi: pentingnya akibat perilaku A menurut
bayangannya (Ax)
Norma subyektif:
o Normative belief: persepsi terhadap norma significant other jika
seseorang melakukan perilaku (B)
o Motivation to comply: derajat motivasi untuk mematuhi B (Bx)
 Theory of Planned Behavior (TPB)
Perilaku selain dipengaruhi oleh:
o Attitude
o Norma subjective

Juga dipengaruhi oleh:

o Persepsi mengontrol perilaku


Persepsi mengontrol perilaku (perceived control behavior)
dipengaruhi oleh:
o Control beliefs
o Perceived power
2. Hubungan teori-teori perubahan perilaku dengan perubhhan prilaku
individu, kelompok dan masyarakat dalam konteks kesehatan ( Dewi Eka
Putri ) pert IX
a. Teori norma sosial
Norma sosial: nilai tak tertulis dalam suatu komunitas yang
mengharapkan anggota untuk berperilaku tertentu. Teori norma sosial
berusaha memanfaatkan norma yang ada dalam masyarakat untuk merubah
perilaku
b. Kesadaran sosial
Anggota satu komunitas menyadari untuk bertindak bagi komunitasnya
karena adanya dorongan lingkungan sosial di sekitarnya
Tahap-tahap tanggung jawab untuk bertindak:
o Orientasi perhatian pada lingkungan sosial
o Individu merasa bertanggung jawab untuk ikut bertindak
o Komunitas merasa bertanggung jawab untuk bertindak
c. Community organization/participation
i. Komunitas dengan kapasitas problem-solving yang tinggi
ii. Agen perubah: tokoh masyarakat
iii. Tindakan: melakukan aksi bersama untuk merubah kondisi
kesehatan masyarakat
iv. Metode:
1. Problem solving yang partisipatif
Pengorganisasian
2. Pembentukan koalisi
3. Advokasi
d. PRECEDE-PROCEED
Precede adalah akronim dari:
1. Predisposing causes
2. Enabling causes
3. Reinforcing causes
4. Proceed:
Evaluasi untuk diagnosis dan implementasi
3. Teori perubahan perilaku dalam hubungannya dengan pendidikan
kesehatan/keperawatan. ( Gusti Sumarsih ) pert X
Skiner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).
PENGUKURAN & INDIKATOR PERILAKU KESEHATAN
1. Health Knowledges
Pengetahuan tentang cara-cara memelihara kesehatan

2. Health Attitude
Pendapat/penilaian terhadap hal-hal yg berkaitan pemeliharaan kesehata

3. Health Practice
Kegiatan / aktivitas dalam rangka memelihara kesehatannya

Hubungan Promosi Kesehatan dengan Determinan Perilaku

Health
Behavior
MENCARI PENYEBAB PERILAKU SEHAT

FAKTOR PENCETUS
(PREDISPOSING)

FAKTOR PEMUNGKIN MASALAH PERILAKU


(ENABLING) SPESIFIK

FAKTOR PENGUAT
(REINFORCING)

Garis Solid : Pengaruh/kontribusi


Garis Putus-putus : Efek sekunder
Angka : Urutan kejadian

4. Membuat perencanaan dalam pendidikan kesehatan/keperawatan, Dalam


tataran/ settingan klinik, community, sekolah dan tempat kerja ( Gusti
Sumarsih ) pert XI
Pendidikan kesehatan adalah sekumpulan pengalaman yang mendukung
kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan individu,
kelompok maupun masyarakat. Proses perubahan perilaku kesehatan yan dinamis,
bukan hanya proses pemindahan materi dari seseorang ke orang lain dan bukan
pula seperangkat prosedur
Tujuanannya untuk menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di
masyarakat. Membantu individu agar mampu secara mandiri atau kelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat, dan juga untuk
mendorong pengembangan dan mengunakan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
Mengembangkan komponen pendidikan kesehatan
a. Menentukan tujuan pendidikan kesehatan
b. Menentukan sasaran penddidikan kesehatan
c. Menentukan isis/materi pendidikan kesehatan
d. Menentukan metode
e. Menetukan media
f. Menyusun rencana evaluasi
g. Mneyusun jadwal pelaksanaan
5. Menjelaskan dan menetapkan strategi perencanaan dalam pendidikan
kesehatan, Dalam tataran/ settingan klinik, community, sekolah dan tempat
kerja ( Mohd. Jamil ) pert XII
Strategi pendidikan kesehtan adalah cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi dalam lingkungan pendidikan kesehatan yang meliputi
sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada klien.
Strategi pendidikan kesehatan terdiri dari komponen-komponen materi
pendidikan kesehatan dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu klien
mencapai tujuan pendidikan kesehatan. Strategi pendidikan kesehatan juga
merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan yang
akan dicapai. Setiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan. Karena
setiap materi dan tujuan pendidikan kesehatan berbeda satu sama lain.
 Klasifikasi Strategi
a. Expository
b. Discovery
c. Inquiry
 Strategi Menetapkan Perencanaan Dalam Pendidikan Kesehatan
o Menentukan porioritas masalah
o Menetapkan tujuan belajar
o Perumusan tujuan intruksional
 Strategi Menetapkan Perencanaan Dalam Pendidikan Kesehatan
o Advokasi
o Dukungan sosial
o Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
 Jenis jenis metode pendidikan kesehatan
o Metode Individual (Perorangan)
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina
seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja
menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik
terhadap imunisasi Tetanus Toxoid (TT) karena baru saja
memperoleh/ mendengarkan penyuluhan kesehatan. bentuk
pendekatan (metode) berikut ini, yaitu :
1. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
2. Interview (wawancara)
o Metoda Kelompok
1. Kelompok Besar (15 orang)
Metodenya ceramah dan seminar 
2. Kelompok Kecil (<15 orang)
Metodenya :
-Diskusi kelompok
-Curah Pendapat (Brain Storming)
-Bola Salju (Snow Balling)
-Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
-Memainkan Peranan (Role Play)
-Permainan Simulasi (Simulation Game)
o Metode Massa

dipakai untuk mengkomunikasikan pesan- pesan kesehatan


yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau
publik.

metode pendidikan kesehatan secara massa ini, antara lain:


Ceramah umum (Public Speaking)
Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan
Nasional, Menteri Kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya
berpidato dihadapan massa rakyat untuk menyampaikan pesan-
pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah satu bentuk
pendekatan massa.
Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media
elektronik, baik TV maupun radio, pada hakikatnya merupakan
bentuk promosi kesehatan massa.
Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas
kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah
kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan
kesehatan massa.
Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel
maupun tanya jawabatau konsultasi tentang kesehatan adalah
merupakan bentuk pendekatan promosi kesehatan massa.
Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster,
dan sebagainya jugamerupakan bentuk promosi kesehatan massa.
Contoh : billboard Ayo ke Posyandu

Peranan pendidik atau penyuluh bukan hanya mentransmisikan atau


mendistribusikan pengetahuan kepada klien, akan tetapi juga sebagai pengelola
pendidikan kesehatan. Pendidik bukanlah orang yang serba unggul secara
kognitif, afektif dan psikomotorik, ia adalah orang yang harus pandai membawa
klien kea lam kesadaran sehingga klien memahami pentingnya pendidikan
kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi dan metode khusus untuk
mencapai tujuan pendidikan kesehatan

6. Menjelaskan dan menetapkan strategi pelaksanaan dalam pendidikan


kesehatan, Dalam tataran/ settingan klinik, community, sekolah dan tempat
kerja ( Windy Freska ) pert XIII
Strategi pendidikan kesehatan adalah cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi dalam lingkungan pendidikan kesehatan yang meliputi
sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan yang daapat memberikan pengalaman
belajar pada klien. Strategi pendidikan kesehatan tida hanya terbatas pada
prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk didalamnya materi atau paket
pendidikan kesehatannya.
Statergi pendidikan kesehatan terdiri dari koponen komponen materi
pendidikan kesehatan dan prosedur yang akan digunakan untuk membatu klien
mencapai tujuan pendidikan kessehata. Strategi pendidikan kesehatan juga
merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan yang
akan dicapai. Setiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu diperaktekan. Karena
setiap materi dan tujuan pendidikan kesehatan berbeda satu samaa laain’
Strategi diperlukan untuk menentukan langkah langkah kegiatan pendidikan
kesehatan yang efektif dan efisien. Strategi pendidikan kesehatan ialah suatu
rencana untuk mencapai tujuan. Strategi pendidikan kesehatan terdiri dari metode
dan teknik yang akan menjamin klien betul betul akan mencapai tujuan, strategi
lebih lu daripada metode atau teknik pendidikan kesehatan.
Metode adalah cara yang didalam funsinya merupakan alat untuk mencapai
suatu tujuan. Hall ini berlaku baaik bagi pendidik maupun bagi klien. Semakin
baik metode yang dipkai seakin efektifpencapai tujuan .

7. Menjelaskan dan menetapkan strategi evaluasi dalam pendidikan kesehatan,


Dalam tataran/ settingan klinik, community, sekolah dan tempat kerja
(Windy Freska ) pert XIV

Output yang diharapkan dari pendidikan kesehatan adalah terbentuknya


prilaku baru yang ssesuai dengan harapan pendidikan yang bermanfaat dan
memberikan nilai bagi upaya peningkatan dan pemiliharaann kesehatan, beberapa
upaya peningkatan dan pemiliharaan peningkataan tersebuta adalah

a. Perubahan perilaku
b. Pembinaan perilaku
c. Pengembangan perilaku

Evaluasi pendidian kesehatan ini berkaitan dengan kemampuan untuk


melakukan justifikasi aatu penilaian terhadap suatu materi atau objek hal itu
dapat berupa

1. Menerima
2. Merespond
3. Menghargai
4. Bertanggung jawab
Ruang lingkup pendidikan kesehatan

Ruang liingkup kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antaara lain
dimensi sasaran pendidikan kesehata, tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan dan
tingkatan pelayanan pendidikan kesehatan
Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan
kesehatan yang telah dilaakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan
dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi
pertunjuk pada para tenaga kesehtan tentang bagian bagian ana dari proses pendidikan
kesehatan yang sudah baaik dan yang belum baik. Atas dasar hasil evaluasi tersebut
dapat dilakukan perbaikan perbaikan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai