Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

PRATIKUM ILMU DASAR KEPERAWATAN II

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DISUSUN OLEH

NAMA : CANTIKA DWI PUTRI

KELAS : 2A

NIM : 1911312065

KELOMPOK :C

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
A. Definisi
Pemeriksaan penunjang merupakan faktor pendukung yang diperlukan untuk
menegakan diagnosis keperawatan. Pemeriksaan penunjang dapat ditemui pada
kondisi pasien yang rawat inap, rawat jalan, maupun kondisi rawat darurat.
Pemeriksaan penunjang terdiri dari pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi
( pemeriksaan x-ray dan pemeriksaan ct-scan ) pemeriksaan USG, dan MRI.
Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan
khusus dengan mengambil bahan/sample dari penderita, dapat berupa urine (air
kencing), darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsy

B. Tujuan
1. Mendeteksi penyakit
2. Menentukan risiko
3. Memantau perkembangan penyakit
4. Memantau pengobatan dan lain-lain
5. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan

C. Manfaat
 Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
 Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yang
diderita oleh pasien
 Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis

D. Persiapan alat
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi
dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.
Pengambilan darah harus dipersiapkan antara lain : kapas alkohol 70 %, karet
pembendung (torniket) spuit sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampung
kering bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti koagulan atau mengandung
anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta oleh dokter. Kadang-kadang
diperlukan pula tabung kapiler polos atau mengandung antikoagulan.
Penampungan urin
Digunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel, kering,
bersih, bertutup rapat dapat steril ( untuk biakan ) atau tidak steril. Untuk urin
kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2 liter dengan memakai pengawet urin.
Penampung khusus
Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan khusus
yang lain. Yang penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitas penderita
seperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar.

E. Prosedur
1. Pra instrumentasi
1.Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.
2. Persiapan penderita
3. Persiapan alat yang akan dipakai
4. Cara pengambilan sample
5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi

2. Prosedur pemeriksaan
a. Menerima pasien di ruang laboratorium dan mempersilahkan pasien untuk
duduk dihadapan pemeriksa.
b. Meminta status pengantar pasien dari dokter yang merujuk untuk pemeriksaan
laboratorium.
c. Membaca pengantar pemeriksaan.
d. Menanyakan keluhan pasien.
e. Menanyakan Kartu Identitas Penduduk pasien, untuk tujuan
pendokumentasian.
f. Mempersiapkan alat dekat pasien.
g. Memberitahukan pasien bahwa prosedur memerlukan pengambilan sample
darah dengan menggunakan spuit 3 cc, dan jarum akan ditusukan pada
pembuluh darah di tangan pasien.
h. Membebaskan area yang akan di ditusukkan jarum suntik dari kain/lengan
baju, meluruskan tangan pasien diatas meja pemeriksa.
i. Pemeriksa mencuci tangan.
j. Selanjutnya masuk dalam prosedur tindakan pemeriksaan haemoglobin cara
Sahli.

Anda mungkin juga menyukai