DI SUSUN OLEH :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
SKILL LABORATORIUM
DEPARTEMEN PENGAMBILAN SPESIMEN FESES
KEPERAWATAN
DASAR
FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Tanggal Terbit :
No Dokumen : No Revisi : Jumlah Halaman :
-------------------------------- --------------------------
---- ---
Definisi: Pengambilan spesimen feses adalah pengambilan spesimen feses yang akan
Luaran Keperawatan:
Langkah – langkah :
a. Persiapan Pasien
1. Ambil kira-kira 100 gram feses dalam wadah yang bersih dan kering tanpa
pengawet.
2. Pastikan bahwa setiap cacing dewasa atau segmen-segmennya ikut terambil.
3. Untuk pemeriksaan kultur diperlukan sedikit feses dan tempat feses harus steril.
Pengambilan perlu hati-hati agar tidak terkontaminasi.
1. Jangan membiarkan spesimen feses terpapar udara dalam wadah tanpa penutup.
Diperoleh spesimen feses dengan kualitas yang baik untuk dilakukan pemeriksaan.
d. Dokumentasi
-------------------------------- --------------------------
---- ---
Definisi: Pengambilan spesimen urine adalah pengambilan spesimen urine yang akan
Diagnosa Keperawatan:
Luaran Keperawatan:
Langkah – langkah :
a. Persiapan Pasien
7. Metode pengambilan spesimen urine dengan selang kateter yaitu harus langsung
dari selang kateter, tidak boleh dari kantong penampungan urine (urobag).
Diperoleh spesimen urine dengan kualitas yang baik untuk dilakukan pemeriksaan.
d. Dokumentasi
-------------------------------- --------------------------
---- ---
Definisi: Pengambilan spesimen sputum adalah pengambilan spesimen sputum yang akan
infeksi paru-paru.
Diagnosa Keperawatan:
Luaran Keperawatan:
Langkah – langkah :
a. Persiapan Pasien
2. Berikan informasi kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan minta
persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan.
3. Jelaskan kepada pasien bahwa sputum akan diambil sebanyak 3 kali (SPS), sesuai
dengan jumlah pot sputum yang disiapkan.
4. Jelaskan kepada pasien untuk tidak makan, minum atau merokok sebelum sputum
besok pagi (P) dibatukkan.
b. Pelaksanaan
2. Berikan label identitas pasien yang jelas pada dinding pot sputum, yaitu nama, jenis
kelamin, umur. Tempelkan label pada dinding pot sputum, jangan pada tutupnya.
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah.
5. Minta pasien untuk membatukkan sputum di ruang terbuka dan mendapat sinar
matahari langsung atau ruangan dengan ventilasi yang baik, dan berada jauh dari
orang sekitar untuk mencegah penularan kuman Tuberkulosis.
- Menarik nafas panjang dan dalam sebanyak 2-3 kali dan setiap kali hembuskan
nafas dengan kuat.
- Membuka penutup pot sputum lalu dekatkan pada mulut.
- Batuk secara dalam untuk mengeluarkan sputum (bukan air liur) dari dalam
dada ke dalam pot sputum.
- Mengulangi sampai mendapatkan sputum yang berkualitas baik dan volume
yang cukup (3-5 ml/ 1 sendok teh).
- Segera tutup rapat pot sputum dengan cara memutar tutupnya, kemudian
masukkan ke dalam pembungkus atau kantong plastik.
- Jika sputum sulit dikeluarkan, pasien diberi petunjuk untuk: melakukan olah
raga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa kali. Apabila pasien
merasa akan batuk, nafas ditahan selama mungkin lalu meminta pasien untuk
batuk.
7. Apabila spesimen jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan:
8. Ingatkan pasien untuk mengumpulkan sputum ke-2 setelah bangun pagi keesokan
hari dan datang lagi untuk membawa.
9. Minta pasien untuk minum air putih secukupnya pada malam hari sebelum tidur
sebagai persiapan untuk pengumpulan sputum ke-2 besok pagi. Jika sputum sulit
dikeluarkan, meminta pasien menelan 1 tablet gliseril guaikolat 200 mg pada malam
hari sebelum tidur.
6. Pastikan spesimen dalam posisi tegak, tidak terbalik kemudian menutup coolbox.
Diperoleh spesimen sputum dengan kualitas yang baik untuk dilakukan pemeriksaan.
d. Dokumentasi
-------------------------------- --------------------------
---- ---
Definisi: Pengambilan spesimen darah adalah pengambilan spesimen darah yang akan
dilakukan pemeriksaan.
Tujuan: Untuk menegakkan diagnosa penyakit.
Diagnosa Keperawatan:
Luaran Keperawatan:
Langkah – langkah :
a. Persiapan Pasien
2. Pakai Handscoon.
3. Kondisikan spuit hingga siap digunakan, dengan cara mengeratkan needle pada
barrel spuit dengan memutarnya sekali dan tarik lalu dorong plunger spuit
sebanyak 3 kali sisakan 1 garis sebagai indikator.
4. Pasang tourniquet dengan jarak 5-8 cm dari lipatan siku.
5. Suruh pasien untuk mengepalkan tangan, dengan posisi ibu jari berada didalam.
7. Bersihkan area penusukan dengan alkohol swab secara melingkar dari dalam
keluar dan biarkan kering di udara.
7. Tusuk vena dengan sudut 15 sampai 30 derajat antara jarum dan kulit.
8. Lepas tourniquet setelah terlihat darah masuk kedalam hub dan hisap darah
sesuai volume yang dibutuhkan.
9. Tarik jarum dengan menekankan alkohol swab segera setelah jarum keluar untuk
menghentikan darah yang mengalir selama kurang lebih 1 menit.
10. Pasang plesterin pada luka bekas tusukan.
Diperoleh spesimen darah dengan kualitas yang baik untuk dilakukan pemeriksaan.
d. Dokumentasi