Anda di halaman 1dari 5

CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/LAB/03/VIII/2022 B 1/5

Ditetapkan :
Direktur RSUD La Patarai Kab. Barru
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR 11 Agustus 2022
OPERASIONAL
drg. Hj. Ulfah Nurul Huda S., MARS
NIP. 19870921 201502 2 002
PENGERTIAN Cara pengambilan spesimen adalah tata cara memperoleh spesimen secara
benar dari pasien rawat jalan , rawat inap dan UGD
TUJUAN Mendapatkan dan menyiapkan spesimen yang memenuhi syarat pemeriksaan
agar didapatkan dan menunjang perolehan hasil tes laboratorium yang bermutu
KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPT RSUD La Patarai Kabupaten Barru
No.104/PD/RSUD-BR/VIII/2022 tentang Pedoman Pelayanan Laboratorium di
UPT RSUD La Patarai Kabupaten Barru
PROSEDUR Tempat Pengambilan Spesimen :
1. Untuk pasien rawat jalan : Ruang sampling unit pelayanan laboratorium
2. Untuk pasien rawat inap di ruang perawatan dan pasien UGD di ruang UGD
A. Ruangan untuk tempat pengambilan spesimen
1. Pengambilan diruang sampling laboratorium (untuk pasien rawat jalan)
- Analis menerima formulir permintaan pemeriksaan
- Memeriksa format permintaan dan menanyakan identitas pasien sesuai
format
- Konfirmasi persiapan pasien sebelumnya sesuai permintaan klinis
(misalnya puasa)
- Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan tes.
- Menyiaapkan label rekat dengan mengisi no.lab,nama, tanggal, jam
pengambilan, dan jenis spesimen yang akan ditempelkan pada wadah-
wadah yang sudah disiapkan
- Mengatur posisi pasien (duduk atau baring), minta pasien duduk
santai di tempat yang sudah disediakan (pasien mungkin perlu
dibaringkan sesuai kondisinya)
- Memberikan penjelasan seperlunya kepada pasien, misal :
a. Maksud dilakukannya pengambilan specimen
b. Tindakan yang dilaksanakan
c. Rasa sedikit nyeri pada waktu jarum ditusukkan
- Analis menggunakan gaun pelindung, memakai masker dan
menggunakan sarung tangan.
CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/LAB/03/VIII/2022 B 2/5

- Spesimen yang sudah diambil dimasukkan kedalam wadah yang sesuai


dan memenuhi syarat
- wadah yang telah berisi spesimen harus segera dikirim/ dibawa
keruangan tes sesuai dengan tes yang diminta. Bila tes tidak dapat
dilakukan dengan cepat/tidak dapat dikirim segera untuk diperiksa,
maka spesimen dapat disimpan dalam tenggang waktu tertentu ( lihat
SPO cara penyimpanan spesimen )
2. Pengambilan di ruang perawatan dan UGD (untuk pasien rawat inap dan
UGD)
a. Dilaksanakan oleh petugas laboratorium
b. Petugas laboratorium yang bertugas memeriksa formulir permintaan
pemeriksaan
c. Petugas laboratorium menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan
keperluan tes
d. Petugas laboratorium menemui pasien yang akan diambil spesimennya
sesuai nama dan identitas dalam formulir permintaan
e. Petugas laboratorium menggunakan gaung pelindung, memakai
masker, dan menggunakan sarung tangan.
f. Memberikan penjelasan seperlunya kepada pasien
g. Melakukan pengambilan spesimen secara benar (lihat cara
pengambilan masing-masing spesimen)
h. Spesimen yang sudah diambil dimasukkan kedalam wadah yang
sesuai dan memenuhi syarat.
i. Wadah yang telah terisi spessimen harus segera dikirim/dibawa
keruang tes sesuai dengan tes yang diminta
Cara Pengambilan Spesimen
1. Pengambilan spesimen dengan vena
Cara pengambilan punksi vena dapaat digunakan dengan cara tabung
vakum, semprit atau wing needle
Alat dan Bahan :
- Sarung tangan,alcohol swab
- Terniket dari karet (2,5 x 45 cm)/manset centimeter
- Evacuate sample tube ( tabung hampa udara ) dengan atau tanpa zat
aditif ( ditandai dengan warna yang ada pada tutup tabung vakum )
- Plester
Cara Kerja :
a. Dilakukan oleh flebotomis (petugas laboratorium)

CARA PENGAMBILAN SPESIMEN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/LAB/03/VIII/2022 B 3/5

b. Memilih daerah yang akan di funksi (antecubital, dorsum manus dll) dan
palpasi pada daerah tersebut (pasien disuruh menggenggam tangannya
agar vena lebih muda teraba)
c. Besihkan dengan alcohol swab secara sirkuler dari sentral keluar, biarkan
mengering
d. Pasang turniket (lebar 2 - 2,5 cm )/ manset 7,5 - 10 cm diatas daerah
punksi sehingga terjadi bendungan vena. Pemasangan tidak boleh lebih
dari menit
e. Pasien tidak boleh memompa tangannya (mengepal dan relaksasi berganti-
ganti)
f. Sebelum jarum ditusukkan flebetomis harus memberitahu pasien,
misalnya “maaf ya, sakit sedikit “
g. Setelah alcohol mongering, tusuk vena yang akan diambil darahnya, ambil
sesuai kebutuhan sambil lepas turniketnya, dan lepaskan jarum serta
tekan dengan kapas steril dan plester
h. Lepaskan jarum dari tabung spoit dan masukkan darah kedalam tabung
dan diberi label. Bila tabung vakum berisi zat aditif maka tabung dibolak
balik sebanyaak 5 - 10 kali agar tercampur dengan zat aditi
2. Pengambilan Spesimen Darah Kapiler :
Alat dan Bahaan : Alkohol swab, Lancet steril
Cara Kerja :
a. Bersihkan jari tangan dengan alcohol swab ,biarkan kering
b. Tusuk dengan lanset steril tegak lurus terhadap permukaan kulit jari
tangan
c. Buang tetesan pertama dengan menggunakan kapas steril, kemudian
ambil tetesan berikutnya sesuai kebutuhan
d. Bersihkan bekas tusukan dengan kapas steril dan tutup dengan plester
e. Beri label yang sesuai dengan wadah specimen
3. Cara Pengambilan Spesimen urine
a. Petugas memberikan penjelasan tentang cara menampung urine dalam
botol yang telah disediakan sesuai dengan jenis pemeriksaan :
1) Urine Sewaktu ( Urine yang dikemihkan pada suatu waktu yang tidak
ditentukan secara khusus )
2) Urine pagi ( Urine yang pertama kali dikemihkan pada pagi hari setelah
bangun tidur )
3) Urine post-Prandial ( Urine yang pertama kali dikemihkan pada 1,5 - 3
jam setelah makan )
4) Urine 24 jam misalnya : urine dikeluarkan jam 7 pagi dibuang. Semua
urine yang dikeluarkan kemudian ditampung termasuk urine jam 7
CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/LAB/03/VIII/2022 B 4/5

pagi esok harinya (tergantung jenis tes urine) untuk melindungi


spesimen dari dekomposisi dan kontaminasi
5) Urine siang 12 jam ( urine yang dikeluarkan jam 7 pagi sampai jam 7
malam )
6) Urine malam 12 jam ( jam 7 malam sampai jam 7 pagi )
b. Tampung urine kedaalam wadah/botol yang bersih kira-kira 10 cc, dengan
cara pasien disuruh berkemih dimana urine pertama kali dibuang, yang
diambil kemih bagian tengah dan urine terakhir dibuang.
4. Cara pengambilan spesimen tinja (faeces)
Ambil spesimen faeces dengan menggunakan lidi yang bersih dan masukkan
pada botol/wadah yang bersih dan tertutup. Ambil bagian-bagian faeces yang
terlihat mencurigakan misalnya : darah, lendir dll
5. Cara pengambilan spesimen sputum ( dahak )
Cara pelaksanaan pengumpulan dahak SPS
S (Sewaktu) : Sputum dikumpulkan pada saat datang pertama kali dan saat
pulang pasien diberi pot untuk pemeriksaan hari kedua
P (Pagi) : Sputum dikumpulkan dirumah pada pagi hari pada hari
kedua, segera setelah bangun tidur.Pot dibawa dan
diserahkan sendiripada petugas laboratorium
S (Sewaktu : Sputum dikumpulkan pada hari kedua, pada saat
menyerahkan dahak pagi
a. Petugas laboratorium memberikan penjelasan mengenai pemeriksaan dan
cara pengeluaran sputum, dan menjelaskan perbedaan sputum dengan
ludah
b. Pasien berdiri tegak
c. Pasien diminta untuk menarik napas dalam 2 – 3 kali kemudian
dikeluarkan napas bersamaan dengan batuk yang kuat dan berulang kali
sampai sputum keluar
d. Sputum yang dikeluarkan ditampung langsung dalam wadah dengan cara
melekatkan wadah ke mulut. Amati keadaan sputum, sputum yang
berkualitas baik tampak kental purulent dengan volume cukup 3 – 5 ml.
e. Tutup wadah dengan erat
f. Spesimen dikirim keruang pemeriksaan/laboratorium
6. Pengambilan Spesimen Semen
1. Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien bahwa harus
abstensi 2 – 7 hari sebelum pengambilan specimen
2. Pengambilan spesimen dilakukan dengan cara masturbasi dan ditampung
kedalam wadah gelas bermulut lebar dan sebaiknya dihangatkan untuk
mengurangi bahaya renjatan dingin
CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/LAB/03/VIII/2022 B 5/5

3. Wadah diberi label dengan no.lab, nama penderita, tanggal pengumpulan,


lamanya abstinensi dan jam pengambilan specimen
4. Kirim keruang tes/laboratorium dalam waktu 1 jam setelah dikeluarkan.
Jika lebih dari 1 jam maka spesimen harus dilindungi terhadap suhu yang
ekstrim ( suhu antara 20 – 40°C) selama pengangkutan ke laboratorium
7. Pengambilan Spesimen Cairan Otak
1. Petugas yang berwenang untuk mengambil spesimen memberikan
penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan pada daerah yang
akan di punksi ( ruang intervetebra L3 – L4 atau L4 – L5 ) di lakukan
tindakan
2. Desinfeksi dengan povidone iodine 10 %, kemudian sisa povidone iodine
dibersihkan dengan kapas alcohol 70%
3. Dilakukan pengambilan cairan otak sebanyak 10 – 20 ml, tamping
kedalam 3 tabung kaca yang transparan dan steril :
- Tabung I : Untuk tes kimia
- Tabung II : Untuk tes mikroskopis
- Tabung III : Untuk tes mikrobiologi
5. Penambahan natrium citrate 20% dapat dilakukan bila cairan otak keruh
atau bercampur darah dengan perbandingan 0,01 ml natrium citrate 20%
dan 1 ml cairan otak
6. Spesimen segera dikirim ke ruang pemeriksaan/labortorium paling lambat
1 jam setelah pengambilan spesimen untuk menghindari kerusakan sel
dan kontaminasi kuman
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Instalasi ruang perawatan
2. Instalasi laboratorium patologi klinik

Anda mungkin juga menyukai