Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
CHECKLIST MENGUMPULKAN URINE UNTUK PEMERIKSAAN
Nama :.................................................................. No.Mhs:......................................................

Definisi :
Suatu tindakan mengambil sampel urin yang dipakai untuk bahan pemeriksaan laboratorium

Tujuan :
Menentukan adanya mikroorganisme, jenis organisme, dan antibiotik yang dapat dipakai untuk
pengobatan

Nilai
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Pelaksanaan
Tahap Pre Interaksi :
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
- Botol yang telah disterilkan (tempat penampungan
spesimen)
- Label spesimen
- Sarung tangan sekali pakai
- Larutan antiseptik
- Kapas sublimat
- Formulir laboratorium
- Urinal / pispot jika klien tidak dapat berjalan
- Baskom air hangat
- Waslap
- Sabun
- Handuk

Tahap Orientasi :
1. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja :
1. Beri tahu klien tujuan dan prosedur pelaksanaan
2. Untuk klien yang dapat berjalan :
 Antarkan ke kamar kecil
 Anjurkan klien untuk membasuh dan mengelap
daerah genital dan perineal dengan sabun dan

1
air.
Untuk klien wanita:
 Bersihkan daerah perineal dari depan ke
belakang dengan menggunakan kapas
desinfektan steril hanya sekali pakai
Untuk klien laki – laki :

 Tarik perlahan kulit penis sehingga saluran


penis tertarik
 Dengan gerakkan memutar, bersihkan
saluran kencing. Gunakan kapas steril
hanya sekali pakai kemudian buang.
Bersihkan area beberapa inci dari penis
3. Untuk klien yang memerlukan bantuan :
 Siapkan klien dan peralatannya
 Bersihkan daerah perineal dengan sabun dan air
kemudian keringkan.
 Posisikan klien setegak mungkin jika
diperbolehkan
 Buka peralatan, hati – hati jangan sampai
mengontaminasi tempat sampel
 Pakai sarung tangan
 Bersihkan saluran kencing seperti yang sudah
dijelaskan di atas (langkah no 2)
4. Ambil sampel dari klien yang tidak dapat berjalan atau
ajarkan klien yang dapat berjalan bagaimana
pengambilan sampel :
 Perintahkan klien untuk mulai BAK
 Tempatkan wadah di tempat aliran urin dan
ambil sampel, jangan sampai wadah tersentuh
penis
 Ambil kurang lebih 30 – 60 ml urine dalam
wadah
 Tutup wadah, sentuh hanya bagian luar wadah
 Jika perlu bersihkan wadah dengan desinfektan
 Untuk pengambilan urin aliran tengah
(midstream), anjurkan klien kencing dulu
kemudian menahannya dan kencing kembali,
lalu urin dimasukkan ke dlam botol kurang lebih
30 - 60 cc, kemudian klien di anjurkan
mengeluarkan kencing / mengosongkan
kandung kemih secara keseluruhan

2
5. Beri label pada botol dan bawa ke laboratorium :
 Pastikan ada label tetera informasi yang sesuai
dan benar, lekatkan pada botol
 Usahakan agar spesimen dapat di bawa ke
laboratorium secepatnya
6. Catat data yang bersangkutan :
 Catat dat yang bersangkutan seperti warna, bau,
konsistensi, dan kesulitan yang dialami klien
selama pengambilan sampel
7. Spesimen urin periodeik (urin tampung) :
 Dapatkan wadah spesimen dengan zat pengawet
dari laboratorium, labeli wadah dengan identitas
klien, kapan pengumpulan daimulai dan selesai
 Gunakan tempat yang bersih untuk mengambl
sampel
 Simpan semua sampel dari setiap pengambilan
sampel dalam wadah dan simpan wadah dalam
lemari pendingin, jagalah sampel agar tidak
terkontaminasi dengan kertas toilet atau feses.
 Pada akhir periode pengambilan, perintahkan
klien untuk mengosongkan kandung kemih dan
simpan urine sebagai bagian daari spesimen,
bawa semua sampel ke laboratorium
8. Pengambilan spesimen urin dari kateter :
 Gunakan sarung tangan sekali pakai.
 Jika tidak ada urin dalam kateter, jepit tabung
penampung selama kurang lebih 30 menit. Hal
ini akan menyebabkan urin segera tekumpul di
dalam kateter.
 Bersihkan daerah penyuntikkan jarum denan
mengunakan desinfektan. Daerah penyuntikkan
ini sebaiknya agak jauh dari gelembung tabung
untuk mencegah tertusuknya gelemun tersebut.
Dengan menyucihanakan jarum,
mikroorganisme kan menghilang pada
permukaan kateter. Jadi, cegahlah kontaminasi
jarum dan masuknya mikroorganisme ke dalam
kateter.
 Masukkan jarum dengan sudut 30 - 450
 Lepaskan penjepit kateter
 Ambil sampel urin secukupnya (3cc untuk
kultur urin dan 30 cc untuk analisis urin rutin)
 Pindahkan urin ke dalam wadah, pastikan jarum
tidak menyentuh bagian luar wadah
 Buang jarum dan suntikkan ke dalam tempat

3
penampungan
 Tutup wadahnya
 Lepaskan sarung tangan, dan taruh pada tempat
yang disediakan
 Beri label wadah dan kirim ke laboratorium
secepatnya untuk analisis atau taruh di lemari
pendingin
 Catat dan dokumentasikan hasil spesimen dan
pengamatan spesimen.

Tahap Terminasi :
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Dokumentasi :
Catat hasil tindakan di dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan dengan lengkap/ tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/ sempurna

Pembimbing/Penguji Praktek

( ……………………………)

Anda mungkin juga menyukai