Referensi
1. Aziz Alimul Hidayat. (2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia .
Jakarta:EGC
2. Price,Sylvia A. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta:
EGC.
3. Smith-Temple, jean, dkk.(2010). Buku saku prosedur klinis keperawatan edisi 5.
Jakarta: EGC.
4. Weinstein,Sharon M. (2001). Buku saku terapi intravena edisi 2. Jakarta: EGC.
Capaian Pembelajaran
Dasar Teori
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu
orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi
medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan
tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah
Tujuan dari transfusi darah:
1. Meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen (transfusi darah dapat
meningkatkan kadar Hb dalam darah, fungsi dari Hb adalah mengangkut oksigen
2. Memperbaiki volume darah tubuh
3. Memperbaiki kekebalan dalam tubuh. Pemberian transfusi darah dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh kita, hal ini karena dalam darah mempunyain komponen
leukosit yang berperan sebagai makrofag (pemakan antigen atau zat asing)
4. Memperbaiki masalah pembekuan. Pemberian transfusi dapat meningkatkan fungsi
trombosit yang berperan penting dalam pembekuan darah, sehingga dapat mencegah
terjadinya perdarahan.
Petunjuk
Keselamatan Kerja
Prosedur Pelaksanaan
NO LANGKAH GAMBAR
1 a. Beri salam, panggil klien dengan
namanya dan perkenalkan diri.
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
Key point :
Perhatikan teknik komunikasi
interpersonal dengan baik sehingga klien
mengerti penjelasan yang diberikan
2 Siapkan alat dan bawa ke dekat pasien
Key point :
Tunjukan pada praktikan dan fungsi
masing-masing alat.
3 Cuci tangan 7 langkah
Lepaskan semua perhiasan dan jam tangan
Key Point :
Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir kemudian keringkan dengan
handuk
Key Point :
Pastikan privasi klien benar benar
terjaga demi terjalinnya kepercayaan
dan kerjasama yang baik dengan klien.
8
Siapkan selang tranfusi darah.
Pasang IV line jika belum terpasang.
Key Point :
Usahakan cairan yang terpasang adalah
NACL
9 Buka regulator / klem geser salin secara
penuh.
Key Point :
Key Point :
Patikan nama pasien, golongan darah,
dan no darah sesuai dengan yang tertera
di kantong darah
Key Point :
Key Point :
Perhatikan respon klien saat darah mulai
masuk
Key Point :
Terlalu lama dalam waktu pemberian
darah dikarekan tetesan yang lambat
akan membuat darah beku dan tidak dapat
dipakai lagi
Key Point :
Kemudian setiap setengah jam atau setiap
jam sampai tranfuse selesai: periksa
kelengkapan pemberian setiap unit darah,
perhatikan ada tidaknya alergi terhadap
darah seperti gatal, demam, kejang,dll
17 Saat tranfusi darah selesai, tutup klem
regulator / klem geser salin (#1), buka
regulator / klem geser salin #1 dan mulai
berikan infuse normal salin.
Key Point :
Lepaskan kantong darah yang telah
kosong dan tutup kembali selang penusuk
darah.
18 Jika tidak ada lagi darah yang akan
diberikan, gantikan selang tranfuse darah
dengan selang IV.
Key Point :
Isi waktu selesainya pemberian darah
pada lembar bank darah dan letakan
fotokopi lembar bank darah dengan
kantong kosong atau letakan fotokopi
lembar bank darah pada catatan.
Key Point :
Gunakan komunikasi terapeutik.
20 Cuci tangan 7 langkah setelah selesai
Lepaskan semua perhiasan dan jam tangan
Key Point :
Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir kemudian keringkan dengan
handuk
21 Dokumentasi
Key Point :
Mencatat tindakan yang diberikan di
catatan keperawatan / medis pasien.
Evaluasi