Anda di halaman 1dari 36

NIKY WAHYUNING GUSTI, S.

ST, MKM

KONSEP DAN TEORI


PERILAKU DALAM
PROMOSI KESEHATAN
 Batasan perilaku
APA AJA  Perilaku kesehatan

PEMBAHASAN HARI  Domain Perilaku


 Perubahan Perilaku dan indikatornya
INI?
BATASAN PERILAKU

 Dari segi biologis, perilaku adalah kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan
 Setiap makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan) itu punya aktivitas masing-
masing  ini disebut perilaku
 Sehingga, perilaku manusia hakikatnya adalah Tindakan/aktivitas dari manusia
itu sendiri yang mempunyai ruang lingkup yang luas; missal berjalan,
berbicara, bekerja, dll
BATASAN PERILAKU

 Definisi perilaku, yaitu seluruh kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak langsung (tidak dapat diamati oleh pihak luar)
 Skiner (1938), perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar)
 Perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme. Organisme
tersebut akan merespons
 Teori Skiner disebut juga teori S-O-R (stimulus, Organisme, Respons)
 Skiner membedakannya jadi 2 (dua) respon, yaitu respondent response atau
reflexive dan operant response
BATASAN PERILAKU (DILIHAT DARI JENIS RESPON)

Respondent Response Operant Response

• Respon yang ditimbulkan oleh • Disebut juga instrumental response


rangsangan-rangsangan (stimulus) • Respon yang timbul dan berkembang
tertentu (eliciting stimulation) kemudian diikuti oleh stimulus atau
• Stimulasi ini menimbulkan respon- perangsang tertentu
respon yang relatif tetap • Perangsang ini disebut reinforcing
• Contoh: makanan lezat menimbulkan stimulation  memperkuat respon
keinginan untuk makan, cahaya terang • Misal: petugas kesehatan melaksanakan
menyebabkan mata terpicing tugasnya dengan baik  kinerja baik 
• Respondent response ini mencakup mendapatkan penghargaan
perilaku emosional • Seseorang menjalankan pola hidup sehat
 badan bugar  status kesehatan baik
BATASAN PERILAKU (DILIHAT DARI BENTUK RESPON THDP STIMULUS)

Perilaku Tertutup (Covert Behavior) Perilaku Terbuka (Overt Behavior)

• Respon seseorang terhadap stimulus • Respon seseorang terhadap stimulasi


dalam bentuk terselubung atau tertutup dalam bentuk tindakan nyata atau
• Respon masih terbatas pada perhatian, terbuka
persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan • Respon ini sudah ada tindakannya
sikap yang muncul pada seseorang sehingga dapat dengan mudah
• Contoh: ibu hamil tahu pentingnya diamati/dilihat orang lain
antenatal care, seseorang tahu bahwa • Contoh: seseorang konsisten olahraga
HIV dapat menular melalui hubungan agar tubuh bugar, ibu hamil pergi ke
seksual faskes untuk pemeriksaan kehamilan,
ibu melakukan vaksinasi kepada
anaknya di faskes
BATASAN PERILAKU

 Perilaku manusia adalah operant response


 Untuk membentuk jenis respons atau perilaku perlu ada suatu kondisi tertentu
yang disebut operant conditioning
 Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning, adalah sebagai
berikut:
Melakukan identifikasi Melakukan analisis untuk Menggunakan secara urut Melakukan pembentukan
hal-hal penguat identifikasi komponen2 komponen-komponen perilaku dengan
(reinforcer) berupa kecil untuk membentuk sebagai tujuan sementara, menggunakan urutan
hadiah bagi perilaku yang perilaku yang identifikasi reinfocer komponen yang telah
akan dibentuk dikehendaki untuk tiap komponen tersusun.

ALUR PEMBENTUKAN PERILAKU DALAM OPERANT CONDITIONING


(SKINNER)
Faktor predisposisi (predisposing factor)
• Faktor yang mempermudah seseorang untuk mau melakukan suatu perilaku
• Pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, budaya
• Misal: seorang ibu mau memberikan vaksin ke anaknya karena meyakini
DETERMINAN bahwa vaksin membuat si anak jadi sehat
PERILAKU Faktor pemungkin (enabling factor)
KESEHATAN • Faktor yang memungkinkan seseorang untuk mau bertindak sesuatu
• Berkaitan dengan sarana dan fasilitas kesehatan
(LAWRENCE • Misal: jarak fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau, sehingga ibu mau
melahirkan ke faskes
GREEN)
Faktor penguat (reinforcing factor)
• Faktor yang menguatkan seseorang untuk mau bertindak sesuatu
• Misal: seseorang mau menggunakan APD lengkap saat bekerja karena paham
dengan risiko pekerjaannya
CONTOH

Perilaku yang dikehendaki: Anak mempunyai kebiasaan baik untuk menyikat gigi di
malam hari sebelum tidur.

Meletakkan
Pergi ke
Mengambil Mengambil sikat dan
kamar mandi Pergi ke
sikat gigi dan air dan Menyikat gigi pasta gigi
sebelum tidur kamar mandi
pasta gigi berkumur pada tempat
(malam hari)
semula
PERILAKU KESEHATAN

 Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau


objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan
kesehatan, makanan, minuman, dan lingkungan.
 Diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kelompok:
 Perilaku memelihara kesehatan (health maintenance)
 Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)
 Perilaku kesehatan lingkungan
1. PERILAKU MEMELIHARA KESEHATAN (HEALTH
MAINTENANCE)

 Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan
agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan apabila sakit
 Terdiri dari 3 (tiga) aspek:
 Perilaku pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit bila sakit, dan pemulihan kesehatan
apabila sembuh dari sakit
 Perilaku peningkatan kesehatan (dalam keadaan sehat)
 Kesehatan itu bersifat dinamis  orang sehat juga perlu diupayakan kesehatannya untuk
mencapai status kesehatan yang optimal
 Perilaku gizi (berkaitan dengan asupan nutrisi)
 Asupan nutrisi harian menentukan kesehatan seseorang di masa mendatang
 Sehat atau tidaknya asupan nutrisi seseorang
2. PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN

 Adalah perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada


saat menderita penyakit
 Tindakan ini meliputi mengobati sendiri (self treatment) hingga mencari
pengobatan ke layanan medis
 Contoh:
2. PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN
2. PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN
3. PERILAKU KESEHATAN LINGKUNGAN

 Adalah perilaku/respon seseorang terhadap lingkungan, baik lingkungan


fisik, social budaya, kebijakan berwawasan kesehatan sehingga
lingkungan tersebut tidak mempengaruhi status kesehatannya
 Contoh: bagaimana seseorang mengelola pembuangan tinja, pengelolaan
tempat pembuangan sampah, pengolahan limbah, dll
PERILAKU KESEHATAN
 Becker (1979), klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan
 Perilaku hidup sehat
 Berkaitan dengan upaya-upaya meningkatkan kesehatan, meliputi makan manakan bergizi
seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, istirahat
cukup, manajemen stress, dll
 Perilaku sakit (illness behavior)
 Perilaku mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap
sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit, dll
 Perilaku peran sakit (sick role behavior)
 Dari sisi sosiologi, orang sakit punya peran yg meliputi hak dan kewajiban sebagai orang
sakit
PERILAKU KESEHATAN

 Perilaku peran sakit (sick role behavior)


 Dari sisi sosiologi, orang sakit punya peran yg meliputi hak dan kewajiban sebagai
orang sakit
 Perilaku tsb meliputi:
 Tindakan untuk memperoleh kesembuhannya
 Mengetahui fasilitas kesehatan untuk penyembuhan penyakit yang layak
 Mengetahui haknya (misal: mendapatkan hak perawatan, memperoleh pelayanan kesehatan)
 Mengetahui kewajibannya (memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada
dokter/nakes)
DOMAIN/DETERMINAN PERILAKU

 Perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulasi atau


rangsangan dari luar
 Tapi dalam memberikan respons tersebut tergantung pada karakteristik
atau faktor lain dari orang yang bersangkutan
 Intinya stimulusnya sama, namun responnya bisa saja berbeda tiap orang
 Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut
determinan perilaku
Determinan internal
• Karakteristik orang yang bersangkutan, bersifat
given/bawaan
• Contoh: tingkat kecerdasan, tingkat emosional,
DOMAIN/ jenis kelamin, dll
DETERMINAN
PERILAKU Determinan eksternal
• Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku
seseorang
• Lingkungan fisik, social budaya, ekonomi,
politik
• \
DOMAIN/DETERMINAN PERILAKU

 Bloom (1908) membagi perilaku menjadi 3 domain, yaitu


 Kognitif (Pengetahuan)
 Afektif (Sikap)
 Psikomotor (Tindakan/Perilaku)
1. KOGNITIF (PENGETAHUAN)

 Merupakan hasil dari tahu


 Terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu
 Sebagian besar pengetahun manusia diperoleh melalui mata dan telinga
 Merupakan domain penting dalam membentuk tindakan seseorang
 Biasanya, perubahan perilaku yang berdasarkan pada pengetahuan dan
sikap yang positif akan lebih bertahan lama (long lasting)
 Perubahan perilaku tidak secara langsung dapat diterima oleh seseorang.
Ada tahapan-tahapan dalam proses mengadopsi perilaku baru tersebut
Awareness; seseorang menyadari dan mengetahui stimulus terlebih dahulu

Interest; seseorang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation; menimbang-nimbang baik/buruknya stimulus untuk dirinya

Trial; seseorang telah mencoba perilaku baru


Adoption; seseorang telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya thdp stimulus

PROSES ADOPSI PERILAKU


TINGKAT PENGETAHUAN DALAM DOMAIN KOGNITIF

Memahami Aplikasi
Tahu (know)
(comprehension)
Sebatas mengingat suatu materi (application)
yang telah dipelajari sebelumnya. Suatu kemampuan untuk
menjelaskan scr benar ttg objek Kemampuan untuk menggunakan
Merupakan tingkatan pengetahuan
yang diketahui dan dapat materi yg telah dipelajari pada
paling rendah. Kata kerja untu
menginterpretasikannya dengan situasi yang nyata (real). Biasanya
mengukurnya adalah menyebutkan,
mendefinisikan dll benar. Kata kerjanya adalah penggunaan rumus, metode, prinsip
menjelaskan, menyimpulkan

Analisis (analysis) Sintesis (synthesis) Evaluasi (evaluation)


Suatu kemampuan untuk
Suatu kemampuan untuk Kemampuan untuk melakukan
meletakkan/menghubungkan
menjabarkan materi/objek ke justifikasi terhadap suatu
bagian-bagian dalam suatu bentuk
dalam komponen-komponen objek/materi. Misal
keseluruhan yang baru. Misalnya
namun masih dalam bahasan yang membandingkan antara anak gizi
Menyusun formula baru,
sama baik dg gizi kurang.
mengembangkan teori baru
2. SIKAP

 Adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus/objek
 Sikap tidak dapat langsung terlihat tapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu
dari perilaku tertutup
 Sikap menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu
 Bersifat emosional
 (Newcomb); sikap adalah kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu
 Sikap belum menunjukkan tindakan/aktivitas akan tetapi faktor perantara tindakan
PROSES TERBENTUKNYA SIKAP DAN REAKSI

Stimulus/ Sikap (covert Reaksi (overt


Proses stimulasi
rangsangan behavior) behavior)
KOMPONEN POKOK SIKAP

 Allport (1954), terdapat 3 (tiga) komponen pokok sikap, yaitu


 Kepercayaan, ide, dan konsep terhadap suatu objek
 Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
 Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Bertanggung jawab (responsible)

Menghargai (valuing)
TINGKATAN
SIKAP
Merespon (responding)

Menerima (receiving)
3. PRAKTIK/TINDAKAN (PRACTICE)

 Sikap belum otomatis berubah menjadi sebuah perilaku


 Butuh factor pendukung untuk mewujudkan sikap menjadi sebuah
tindakan nyata
 Faktor pendukung bisa dalam bentuk fasilitas, lingkungan, dan dukungan
TINGKATAN DALAM PRAKTIK
Dapat melakukan Tindakan/perilaku tsb
sesuatu sesuai dengan sudah menjadi
urutan yang benar dan kebiasaan dan
sesuai contoh berkembang dengan
baik

Respon
Persepsi terpimpin Mekanisme Adopsi
(perception) (guided (mechanism) (adoption)
response)

Mengenal dan memilih Seseorang telah dapat


objek untuk melakukan melakukan sesuatu
tindakan yang akan dengan benar secara
diambil otomatis  sudah jadi
kebiasaan
CONTOH
Ibu mampu mempraktikkan Ibu dapat memenuhi asupan gizi
cara-cara masak makanan keluarganya dengan baik dan
yang bergizi sesuai urutan dapat memilih bahan makanan
yang tepat dan terjangkau

Respon
Persepsi terpimpin Mekanisme Adopsi
(perception) (guided (mechanism) (adoption)
response)

Ibu dapat memilih Ibu sudah terbiasa


makanan bergizi untuk memasak/menyediakan
keluarga makanan gizi seimbang
untuk keluarganya
PERUBAHAN PERILAKU DAN INDIKATORNYA

 Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah proses yang kompleks dan
memerlukan waktu relative Panjang
 Ada 3 tahapan seseorang mengadopsi perilaku tsb, yaitu pengetahuan,
sikap, perilaku
PERUBAHAN PERILAKU DAN INDIKATORNYA

Pengetahuan Sikap Perilaku/tindakan

• Pengetahuan tentang • Sikap terhadap sakit • Tindakan yang


sakit dan penyakit dan penyakit berkaitan dengan
• Pengetahuan tentang • Sikap cara memelihara penyakit
cara memelihara dan cara hidup sehat • Tindakan memelihara
kesehatan dan cara • Sikap terhadap dan meningkatkan
hidup sehat kesehatan lingkungan kesehatan
• Pengetahuan tentang • Tindakan tentang
lingkungan kesehatan lingkungan
ASPEK PSIKO-SOSIAL PERILAKU KESEHATAN

 Persepsi  pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera


 Setiap manusia mempunyai persepsi yang berbeda, meskipun objeknya
sama
 Motivasi  dorongan untuk bertindak agar mencapai tujuan tertentu
 Hasilnya adalah perilaku
 Perilaku dapat timbul karena emosi
 Aspek psikologis terkait emosi berhubungan erat dengan keadaan
jasmani
HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL

Interaksi
Perilaku
Kesehatan Lingkunga Lingkunga
n umum n keluarga

Lingkunga
individu
n terbatas
DAFTAR PUSTAKA

 Notoatmodjo, Sukidjo (2007). “Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku”. ISBN 978-
979-518-882-7. Rineka Cipta: Jakarta
 Wijayanti, Ratna (2012). “Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Infeksi Menular
Seksual (IMS) pada Kelompok Remaja Jalanan”. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai