Anda di halaman 1dari 53

ETIKA PROFESI

BY
H.MUSLIMIN, SKM.M.Kes.
ETIKA PROFESI SANITARIAN
ETIKA :
Adalah peraturan atau norma yg dapat
digunakan sbg acuan bagi perilaku seseorang
yg berkaitan dgn tindakan yg baik dan buruk
yg dilakukan oleh seseorang dan merupakan
suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.
PENGERTIAN :
Etika atau ethics berasal dari bhs Yunani, yaitu
etos yg artinya adat, kebiasaan,perilaku atau
karakter.
Menurut kamus Webster, etika adlh suatu ilmu
yg mempelajari ttg apa yg baik dan buruk
secara.Moral.
ETIKA :
Adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup didalam masyarakat. Yang menyangkut
aturan -aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku Benar.
yaitu: a. Baik dan buruk.
b. Kewajiban dan tanggung jawab.
Moral,
Istilah dari bahasa Latin yang berarti adat
dan kebiasaan.
Moral,
Adalah perilaku yg diharapkan oleh masyarakat
yang merupakan standar perilaku dan nilai-
nilai yang harus diperhatikan bila seseorang
menjadi anggota masyarakat dimana ia tinggal.
Etiket atau adat merupakan sesuatu yg dikenal,
diketahui, diulang, serta menjadi kebiasaan di
dlm suatu masy. baik bentuk kata-kata atau
suatu bentuk perbuatan yg nyata. Yang sipat
nya lokal.
Kesusilaan : adalah keadaan bathin terhadap
peraturan hidup sebagai suatu sikap,
perbuatan, dan sopan santun.
Budi pekerti :
Sikap seseorang baik dalam pikiran dan
perbuatannya ( akhlak dan watak ).
Akhalak :
Cara berpikir dalam penentuan baik/buruk,
benar/salah, adil/zalim, halal/haram
Mengapa kita harus menggunakan istilah etika:
Alasannya :
- Berlakunya umum
- Sebagai ilmu pengetahuan
- Etika terkait dengan analogi ( filsafat nilai )
Dari pengertian diatas semuanya mengandung
kebenaran relatif, karena ia tidak berlaku umum.
Contoh:
Adat/kebiasaan :
Orng sulawesi selatan jika dipegang kepalanya
dianggap penghinaan, ttp org Arab dianggap
penghargaan.
Kesusilaan :
Hidup bersama tanpa ikatan perkawinan tidak
baik untuk orang penganut agama yang ketat.
Sementara sebagian orang menganggap itulah
hak asasi seseorang.
Budi pekerti , contoh akhlak:
Watak orang Sunda tdk sama dgn orang Batak.
Beberapa definisi tentang Etika

1. Kamus bhs Indonesia :


Etika adalah ilmu yg mempelajari tentang apa yg
baik dan apa yg buruk tentang hak dan kewajiban
moral ( akhlak ).

2. Menurut Aristotales :
Etika berisikaan tentang aturan-aturan perbuatan.
3. Menurut J.Spiling J.J.
Etika adalah ilmu yang memperhatikan atau
mempertimbangkan tingkah laku manusia dan mengambil
keputusan moral.
4. Menurut Austin Fegathey.
Ilmu pengetahuaan normative praktis perilaku /perlakuan
benar daan tidak benar yang dimengerti oleh akaal
manusia.
Kesimpulan :
- Etika itu berhubungan dengan tingkah laku.
- Etika berhubungan dengan norma atau kesucian budaya.
Profesi
Profesi :
Adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian para pemangkunya.
Artinya tidak semua orang menduduki suatu
profesi, karena suatu profesi memerlukan
keahlian yang diperoleh melalui pendidikan.
Profesionalisme.
Profesionalisme :
Adalah sikap yang dimiliki seseorang terhadap
profesinya.
Profesionalisme seorang petugas kesehatan
dapat dilihat dari bagaimana dia
melaksanakan tanggung jawabnyaa sebagai
tenaga kesehatan dalam menjalangkan
tugasnya yang diberikan.
Profesionalisme lebih menggambarkan suatu
keadaan derajat kemampuan seseorang ditinjau
dari segi Sikap, Pengetahuan, Keterampilan, dan
keahlian yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
Apabila yg dimaksud adalah tenaga Sanitarian,
maka profesionalisme adalah kemampuan tenaga
Sanitarian ditinjau dari sikap, pengetahuan,
keterampilan dan keahlian yang diperlukan dlm
pelayanan kesehatan.
Sanitasi Lingkungan
Adalah bagian dari ilmu kesehatan lingkungan
yang meliputi cara dan usaha individu atau
masyarakat untuk mengontrol dan
mengendalikan lingkungan hidup eksternal
yang berbahaya bagi kesehatan serta yang
dapat mengancam kelangsungkan hidup
manusia.
KONSEP PERILAKU DAN PERILAKU
KESEHATAN
A. BATASAN PERILAKU :
Dari segi biologis : Perilaku adalah suatu
kegiatan atau aktivitas organisme ( mahluk
hidup) yang bersangkutan. Dari sudut
pandang biologis semua mahluk hidup mulai
dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai
manusia itu berperilaku krn mereka
mempunyai aktivitas masing-masing.
Perilaku manusia adalah tindakan atau
aktivitas dari manusia, antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca dsb.
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia baik yang dapat diamati
langsung, maupun yg tidak dapat diamati oleh
pihak luar.
Skinner (1938) seorang ahli Psikologi.
Merumuskan :
Perilaku merupakan respon atau reaksi
seorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar). Perilaku ini terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme, dan kemdian
organisme tsb merespon. Maka teori SKINER
ini disebut “ S-O-R “ atau Stimulus-
Organisme- Respon.
Skinner membedakan adanya dua Respon.

1. Respondent respon atau reflexipe, yakni


respon yg ditimbulkan oleh rangsangan-
rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus
semacam ini disebut Eliciting Stimulatoin, krn
menimbulkan respon-respon yg relatif tetap .
Misalnya : makan yg lezat menimbulkan
keinginan untuk makan, cahaya terang
menyebabkan mata tertutup.
Respondent respon mencakup perilaku
Emosional: mendengar berita musibah
menjadi sedih atau menangis, lulus ujian
meluapkan kegembiraan dgn mengadakan
pesta dsb.
2. Operant Respon / Instrumental respon

Yakni respon yg timbul dan berkembang kemudian


diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.
Perangsang ini disebut Reinforcing Stimulation
atau Reinforcer.
Misalnya : seorang petugas kes melaksanakan
tugasnya dgn baik (respon) terhadap uraian
tugasnya,kemudian memperoleh penghargaan
dari atasannya (stimulus baru), petugas kes tsb
akan lebih baik lagi dlm melaksanakan tugasnya. ,
Bentuk Respon Terhadap Stimulus.

Perilaku dapat dibedakan menjadi dua :


1. Perilaku tertutup (Covert Behavior).
Respon/reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/kesadaran, dan sikap yg terjadi
pd org yg menerima stimulus tersebut, dan
belum dpt diamati secara oleh org lain.
Oleh karena itu disebut, Covert Behavior atau
Unobservable Behavior, misalnya seseorang
ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan,
seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat
menular melalui hubungan Seks.
2. Perilaku terbuka(Overt Behavior).

Respon seseorang terhadap stimulus dalam


bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tsb sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek, yang dgn
mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang
lain, Misalnya seorang ibu memeriksakan
kehamilannya atau membawa anaknya ke
Puskesmas untuk di immunisasi.
Presudur pembentukan perilaku menurut
Skiner:
a. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang
merupakan penguat berupa hadiah /riwards.
b. Melakukan analisa untuk mengidentifikasi
komponen-komponen yang membentuk
perilaku, kemudian disusun urutan menuju
kepada terbentuknya perilaku yang dimaksud.
c. Menggunakan secara urut komponen-
komponen sebagai tujuan sementara.
d. Melakukan pembentukan perilaku dengan
menggunakan urutan komponen-komponen
yang telah disusun. Apabila komponen
(perilaku) pertama telah dilakukan ,maka
hadiahnya diberikan . Hal ini mengakibatkan
perilaku tsbt cendrung akan sering dilakukan.
Kalau ini sudah terbentuk, maka dilakukan
(komponen)perilaku yg kedua yg kemudian
diberikan hadiah. Setelah itu dilanjutkan
dengan komponen ketiga, keempat sampai
seluruh perilaku terbentuk.
Misalnya dikehendaki agar anak mempunyai
kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur.
Untuk berperilaku seperti ini, maka anak tsb
harus :
- pergi kekamar mandi sebelum tudur
- mengambil sikat dan odol.
- mengambil air dan berkumur
- melaksanakan gosok gigi
- menyimpan sikat gigi dan odol
- pergi kekamar tidur
B.PERILAKU KESEHATAN
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan ( Health
maintanance ).
a.Perilaku pencegahan penyakit, dan
penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemiluhan
kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b.Perilaku peningkatan kesehatan.
orang sehat diupayakan mencapai tingkat
kesehatan yang optimal mungkin.
c. Perilaku Gizi (makanan) dan minuman.
Makanan dapat memelihara serta meningkatkan
kesehatan seseorang. Makanan seimbang.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistim atau
fasilitas pelayanan kesehatan, sering disebut
perilaku pencarian pengobatan ( health seeking
behaviour).
Perilaku ini menyangkut upaya dan tindakan
seseorang pada saat menderita penyakit atau
kecelakaan.
perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri ( self
treatment ) sampai mencari pengobataan di luar
negeri.
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan.
Bagaimana cara mengelola lingkungan
sehingga tidak mengganggu kesehatan sendiri,
keluarga, atau masyarakat .
Misalnya :
- Mengelola pembuangaan tinja.
- Mengelola air minum
- Mengelola tempat pembuangan sampah
- Mengelola pembuangan limbah dsb.
Klasifikasi perilaku Kesehatan
(Becker, 1979.)
1. Perilaku hidup sehat.
a.Makanan dengan menu seimbang (appropriate
diet). Empat sehat lima
sempurnah.
b.Olaraga teratur, kualitas(gerakan) dan kuantitas
(frekuensi) waktu yang digunakan tergantung
dengan usia dan status kesehatan yang
bersangkutan.
c. Tidak merokok, merokok kebiasaan jelek
mengakibatkan bagai penyakit.
d. Tidak minum minuman keras dan narkoba.
e. Istirahat yang cukup.
f. Mengendalikan stres.
g. Gayahidup yang positif bagi kesehatan :
Tidak berganti-ganti pasangan dalam
hubungan seks, penyesuaian diri dengan
lingkungan.
2. Perilaku sakit ( illness behaviour ).
Respon seseorang terhadap sakit dan penyakit,
persepsinya terhadap sakit.
3. Perilaku peran sakit (the sick role behaviour).
hak dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang
sakit sendiri dan keluarganya.
Peran orang sakit :
1). Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.
2). Mengenal/mengetahui fasilitas /sarana
pelayanan/penyembuhan.
3). mengetahui hak pelayanan/perawatan.
DOMAIN PERILAKU.
Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar
organisme (orang).
Respon sangat tergantung pada karakteristik /
faktor-faktor lain dari orang yg bersangkutan.
Faktor yang membedakan respon terhadap
stimulus yang berbeda disebut determinan
perilaku.
Determinan perilaku dibedakan menjadi dua :
1. Determinan atau faktor internal, yaitu
karakteristik orang yg bersangkutan, yang
bersifat given atau bawaan misalnya : tingkat
kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin
dsb.
2. Determinan atau faktor eksternal, yakni
lingkungan, baik lingkungaan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, politik dsbnya.
Teori Benyamin Bloom (1908) dimodifikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan :
1. Pengetahuan (Knowledge).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu obyek tertentu.
Pengindraan manusia, indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia melalui
mata dengan telinga.
• Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dlm membentuk tindakan
seseorang (over behaviour).
a. Proses Adopsi perilaku
Sebelum mengadopsi perilaku baru dlm diri org
tsb telah terjadi proses yg berurutan yakni ;
1). Awareness(kesadaran), org tsb meyadari dlm
arti mengetahui stimulus(objek) terlebih
dahulu.
2). Interest, yakni org mulai tertarik kpd stimulus
3). Evaluation (menimbang-nimbang baik dan
tidaknya stimulus).
4). Trial, orang telah mulai mencoba perilaku
baru.
5). Adoption, subjek telah berperilaku baru
sesuai dgn pengetahuan, kesadaran, dan
sikapnya terhadap stimulus.
b. Tingkat pengetahuan di dalam Domain Kognitif.
1). Tahu (know). Mengingat kembali(recall) sesuatu yang spesifik
dari bahan yg dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Misalnya; dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan dsbnya.
2). Memahami (comprehension). Suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui.
Misalnya dapat mejelaskan, menyebutkan, menyimpulkan,
meramalkan.
3). Aplikasi (aplication). Kemampuan untuk menggunakan materi
yg telah dipelajari pada situasi yang sebenarnya. Misal,
penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, metode, prinsip
dsbnya.
4). Analisis (analysis).
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, dapat menggambarkan
(membuat bagan) membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dsb.
5). Sintesis (synthesis). Suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada. Misal : merencanakan,
meringkaskan, menyesuaikan terhadap sutu
rumusan-rumusan yang ada.
6). Evaluasi (evaluation).
Kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi/objek.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket.
2. Sikap (attitude).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan meruakan pelaksanaan motif
tertentu.
a. Komponen Pokok Sikap
Allport (1954) menjelaskan sikap mempunyai 3
komponen:
1). Kepercayaan (keyakinan) ide, dan konsep
terhadap suatu objek.
2). Kehidupan emosional atau evaluasi terhdp suatu
objek.
3). Kecendrungan untuk bertindak.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama
membentuk sikap yang utuh (total attitude).
b. Berbagai Tingkatan Sikap.
1). Menerima (receiving). Diartikan bahwa orang
(subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan.
2). Merespon (responding). Memberikan jawaban
apabila ditanya, mengerjakan, menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3). Menghargai(valuing). Mengajak orang lain untuk
mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalah suatu indikaasi sikap tingkat tiga.
4). Bertanggung jawab (responsible).
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
telah diplihnya degan segala resiko merupakan
sikap yang paling tinggi.
3. Praktik atau Tindakan (practice).
Suatu sikap belum otomatis terwujut dalam
suatu tindakan (over behaviour).
Pratik mempunyai tingkatan:
1). Persepsi (perception).
Mengenal dan memilih berbagai objek
sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil adalah merupakan praktik tingkat
pertama.
2). Respon terpimpin (guided response).
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan
urutan yang benar dan sesuai dengan contoh
adalah merupakan indikator pratik tingkat
kedua.
3). Mekanisme (mecanism).
Apabila sesorang telah dapat melakukan
sesuatu dengan benar secara otomatis, atau
sudah merupakan kebiasaan, maka ia telah
mencapai praktik tingkat ketiga.
4). Adopsi (adoptoin).
Adalah suatu praktik atau tindakan yang telah
berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu
telah dimodifikasikannya tanpa mengurangi
kebenaran tindakan tersebut.
D.Perubahan (Adopsi) Perilaku dengan
Indikatornya.
Perubahan perilaku atau mengadopsi perilaku
baru dalam kehidupan melalui 3 tahap :
1.Pengetahuan .
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku
baru, harus terlebih dahulu mengetahui apa
arti manfaat perilaku tsb bagi dirinya dan
keluarganya.
Indikator-Indikator untuk mengetahui tingkat
pengatahuan atau kesadaran.
a). Pengetahuan tentang sakit dan penyakit.
b). Pengetahuan tentang cara pemeliharaan
kesehatan dan caaraidup sehat.
c). Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.
2.SIKAP.
Indikator sikap:
a). Sikap terhadap sakit dan penyakit.
b). Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat.
c). Sikap terhadap kesehatan lingkungan.
3. Perilaku atau Tindakan(Practice).
Indikator praktek kesehatan :
a. Tindakan (Praktik) sehubungan dengan
penyakit.
b. Tindakan (Praktik) pemeliharaan dan
penginkatan kesehatan.
c. Tindakan (Praktik) kesehatan lingkungan.
E. Aspek Sosio-Psikologi Perilaku Kesehatan.
Proses pembentukan atau perubahan perilaku
dipengaruhi beberapa faktor dlm diri individu.
Faktor-faktor :
Susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi
dan belajar
Perilaku terbentuk melalui suatu proses
intraksi manusia dengan lingkungan.
Fakto-faktor yang memegang peranan didalam
pembentukan perilaku :
a. Faktor intern berupa kecerdasan, persepsi,
motivasi, minat, emosi dan sebagainya untuk
mengolah dari pengaruh-pengaruh dari luar.
b. Faktor ekstern meliputi, objek, orang,
kelompok, dan hasil-hasil kebudayaan yang
dijadikan sasaran dalam mewujudkan bentuk
perilakunya.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai