PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi ciri yang membedakan manusia dari binatang. Pada binatang tidak
ada kesadaran tentang baik dan buruk, yang boleh dan yang dilarang, yang
harus dan yang tidak pantas dilakukan baik keharusan alamiah maupun
umumnya tentang persoalan moralitas anak bangsa yang diduga telah berjalan
dan mengalir ke luar dari garis-garis humanitas yang sejati. Banyak kalangan
dalam kehidupan nyata, baik dalam kehidupan individual dan sosial, maupun
dalam bentuk hubungan dengan alam dan Penciptanya. Atas dasar ini pula,
wajar jika persoalan moral merupakan persoalan yang tidak akan pernah
Immanuel Kant adalah seorang filsuf besar yang pernah tampil dalam
1
Poespoprdjo. 1999. Filsafat Moral. Jakarta: Pustaka Grafika. Hal, 197.
ke18. Pada abad ke-18 dimulailah suatu zaman baru, yang memang berakar
adalah zaman manusia keluar dari keadaan tidak akil balik, yang disebabkan
orang merasa, bahwa zaman perwalian pemikiran manusia tiada lagi. umat
manusia telah bebas, merdeka dan tidak memerlukan lagi tiap kuasa yang
2
Harun Hadiwijoyo.1980. Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 47.
3
Ibid
4
Ibid
5
Ibid. Hal 64
Jerman yang mendasarkan keyakinannya pada pengalaman religius dan studi
kitab suci.
tentang hakekatnya sendiri, luas dan batas kemamasi agama dan dasar ilmu
yang sudah dengan sendirinya. menurut kant, pemikiran tersebut adalah salah.
ditolaknya yaitu sebagai dogmatisme. Kant adalah filsuf modern yang paling
yang mau tak mau menjadi acuan bagi segenap pemikiran filosofis kemudian,
6
Lili Tjacjadi. 1991 Hukum Moral Ajaran Immanuel Kant. Hal. 26
7
Harun Hadiwijoyo.Op Cit. Hal. 64
8
Ibid. Hal. 64.
pengenalan dari keterikatannya kepada segala penampakan yang bersifat
Kant mengatakan bahwa “ada dua hal yang membuatnya kagum, yaitu
langit dengan bintang-bintang nya dan hukum moral di dalam nya”. Di atas
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini di antarnya
penentu dari konsep moralitas serta kaitan antara etika, norma dan
penelitian ini.
9
Ibid
10
Poespoprodjo. Op Cit. Hal. 117.
3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan hal-hal
E. Kerangka Pemikiran
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. moralitas mencakup
bahasa Latin, kata untuk kebiasaan adaah mos, dan dari sinilah kata moral,
yang terdiri dari konvensi-konvensi, seperti cara berpakaian, tata cara, tata
Etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu, ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah
Menurut Burhanuddin Salam, istilah etika berasal dari kata latin, yakni
11
Poespoprodjo. Op Cit. Hal. 118.
12
Ibid. Hal 18
13
Ibid.
14
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai pustaka. 1991.
pengertian aslinya, apa yang disebutkan baik itu sesuai dengan kebiasaan
masyarakat (pada saat itu).15 Etika dalam bahasa arab disebut akhlaq, yang
perangai,tabiat, watak, adab dan agama.16 Lambat laun pengertian etika itu
tingkah laku manusia dinilai baik dan mana yang jahat. Istilah lain dari etika
Secara historis, etika sebagai wujud usaha filsafat lahir dari rusaknya
manuia saat itu. Persoalan yang sering mengumuka saat itu bukanlah apakah
yang menjadi kewajiban bagi manusia dan apa yang bukan, melainkan
sebagai kewajiban. Misalnya dalam bidang etika seksual, hubungan anak dan
orang tua, kewajiban terhadap negara, etika sopan santun dan pergaulan serta
etika.18
15
Burhanudin Salam.2000. Etika individual. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 3.
16
Muhammad Alfan. 2011. Filsafat Etika Islam. Bandung: Pustaka Setia. Hal. 17.
17
Ibid. Hal. 18
18
Ibid
Selain itu juga secara istilah etika mempunyai tiga arti: pertama, nilai-
nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini bisa disebut sistem
nilai, misalnya etika Protestan, etika Islam, etika suku Indoan. Kedua, etika
berarti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik), misalnya kode etik
kedokteran, kode etik peneliti, dll. Ketiga, etika berati ilmu tentang yang baik
rasional yang berkaitan dengan, esensi dan dasar perbuatan, keputusan yang
benar, serta prinsip-prinsip yang mendasari klaim bahwa secara moral, terpuji
dan tercela.20
Etika berbeda dengan etiket. Etiket berasal dari kata Inggris etiquette,
yang berarti sopan santun. Perbedaan keduanya cukup tajam, antara lain:
norma tentang perbuatan itu. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, etika
berlaku baik baik saat sendiri maupun dalam kaitannya dengan lingkup sosial.
19
Ibid
20
Ibid
21
Ibid. Hal. 18.
dalam berbuat, bertingkah laku agar masyarakat tertib, teratur, dan aman.
untuk dipatuhi agar tertib, teratur, dan aman. Norma-norma yang berada di
norma hukum.
Moral berasal dari kata bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan.
Kata mores ini mempunyai sinonim; mos, moris, manner mores atau
manners, morals.23 Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1988) kata moral
berarti “akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin
atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin
manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik.
22
Poespoprodjo. Op Cit. Hal. 133.
23
Ibid. Hal. 118.
24
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia, Balai pustaka, 1991.
kelakuan-kelakuan tertentu tetapi merupakan perspektif atau cara pandang
tertentu.
posisinya sebagai masalah awal dalam filsafat moral. Kajian nilai menjadi
yang selalu muncul dalam kajian ini, apakah yang disebut “baik” dan “tidak
baik”.26
Terdapat dua aliran dalam kajian nilai yakni aliran naturalisme dan non
dapat diuji secara empiris, misalnya sifat perilaku yang baik seperti jujur, adil
predikat seseorang berperilaku baik atau tidak baik. Konsekuensi dari setiap
nilai bukanlah sekedar fakta tetapi lebih bersifat normatif dalam menentukan
sesuatu apakah ia baik atau buruk, benar atau salah. Nilai tidak hanya
25
Poespoprodjo, Op Cit. Hal. 119
26
Ibid. Hal. 37
27
Ibid. Hal. 38
intuisi moral yang dimiliki manusia, sebuah kesadaran langsung adanya nilai
murni seperti benar atau salah dalam setiap perilaku, objek atau seseorang.28
ketetapan bagi dirinya untuk melakukan perilaku moral- dan tidak ditentukan
berbagai hal di luar kehendak manusia. Pada prinsip ini, kehendak tidak serta
perilaku moral yang lahir dan muncul dari desakan kehendak diri manusia
sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, sehingga setiap perilaku moral
yang dilakukannya benar-benar lahir dari dirinya sendiri bukan dari luar
dirinya. Menurut kant yang baik adalah kehendak baik itu sendiri. Suatu
imperatif kategoris (perintah yang mewajibkan begitu saja, tanpa syarat). dan
28
Ibid. Hal. 38
29
Muhammad Alfan.Op Cit. Hal. 182
30
Ibid
Imperatif kategoris yang menurut Kant menjadi hukum moral. Kant
Kebebasan tidak dalam arti bebas dari segala ikatan, tapi bebas dengan taat
dan tujuan yang ingin dicapai tidak lain hanyalah suatu tujuan antara untuk
disebut matang.
bahagia, dan dijalankan dalan jangka waktu yang panjang dan sifatnya stabil.
tengah antara dua akstrem yang berlawanan. Dan keutamaan lainnya adalah
pihak berfungsi untuk mengenal kebenaran, dan dilain pihak rasio dapat
untuk hidupnya.
bahwa seseorang berperilaku moral, lahir dan muncul dari desakan kehendak
diri manusia sebagai makhluk yang berakal dan berbudi untuk mencapai
suatu kebahagiaan.
F. Metode Penelitian
a. Data Primer
tahun 1985.
b. Data Sekunder
2011.
tahun 1980.
2013.
2. Pengumpulan Data
yang hendak di tuju oleh pendapat setiap orang secara teguh. Suatu
saat kita mungkin akan mundur dari jawaban itu untuk mencari
kembali.31
3. Analisis Data
31
E. Sumaryono. Hermeneutik. Hal. 82.
32
Ibid. Hal. 82.
33
Sudarto. 1996. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo. Hal. 57
34
Ibid. Hal 57.
penelitian ini Metode Komparasi digunakan untuk mengetahui
menggabungkan data.37
G. Sistematika
sistematika penulisan.
35
Ibid. Hal 59.
36
Ibid.
37
Ibid, Hal, 61
BAB III : Membahas tentang teori-teori Moralitas mencakup
kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran untuk penelitian dan
penerapan.